Alana tidak bersuara saat mereka di perjalanan kembali padahal banyak yang ingin dia bicarakan. Tentunya dia ingin marah dan memaki karena David mengganggunya. Bisa saja Stanley adalah penyelamat yang bisa membawanya keluar dari masalah yang sedang dia alami saat ini tapi pria itu benar-benar sudah mengacaukannya.
Tidak saja Alana, David pun sedang memendam rasa kesal karena Alana bersama dengan Stanley. Apa Alana sengaja ingin membuatnya marah agar dia bisa bertemu dengan pria itu? Oh.. sepertinya apa yang dia pikir saat ini adalah benar. Alana pasti sengaja agar dia bisa bertemu dengan Stanley.
Mobil dibawa dengan kecepatan tinggi dan setelah tiba, David menarik Alana turun dari mobil. Pria itu bahkan menarik Alana masuk ke dalam rumah dengan kasar. Alana sangat kesal namun dia berusaha menahan diri agar tidak marah. Tidak sampai mereka masuk ke dalam rumah dan begitu mereka sudah berada di dalam, amarahnya pun meledak sudah.
"Lepaskan tanganku!" teriak Alana seraya menepis pegangan tangan David.
"Bagus, Alana. Bagus. Kau sengaja ingin bertengkar denganku agar kau bisa pergi menemui pria itu, sungguh bagus!" ucap David dengan sinis.
"Apa maksud ucapanmu?" tanya Alana tidak mengerti.
"Kau sengaja membuat aku marah agar kau bisa bertemu dengan Stanley, bukan?" teriak David lantang.
"Jangan asal bicara, aku tidak melakukan hal itu!" Alana pun tidak mau kalah.
"Jika begitu jelaskan, kenapa kau bisa bersama dengannya!"
"Aku bertemu dengannya tanpa sengaja bahkan aku tidak mengenalnya dan ini kali pertama aku bertemu dengan pria itu. Kenapa kau seperti menuduh aku?!" Alana benar-benar kesal. Ini pertama kali dia bertemu dengan Stanley tapi perkataan David seolah-olah mengatakan jika dirinya sengaja ingin bertemu dengan pria itu.
"Jangan cari perkara denganku!" David meraih kerah baju Alana sehingga tubuh Alana tertarik mendekatinya, "Jika kau tidak mengenalnya, kenapa kau bisa mengikutinya dengan mudah?" tanya David lagi.
"Aku mengikutinya karena dia kenal dengan ayahku dan berkata ayahku pernah membantunya. Aku mengikutinya karena dia tidak seperti dirimu, penjahat!" teriak Alana seraya mencengkeram lengan David. Kuku jarinya bahkan menancap ke dalam lengan pria itu dan dia tidak peduli.
"Bagus, sungguh luar biasa. Lihatlah kenaifan yang kau miliki, begitu mudahnya kau percaya dengan ucapan seorang pria yang baru kau temui dan kau kenal!" cibir David, tubuh Alana pun didorong ke belakang.
"Aku tidak naif, kau yang jahat. Dia berkata jika ayahku pernah membantunya dan aku yakin dia akan membantu aku. Seharusnya kau tidak datang, aku ingin meminta bantuan padanya tapi kau menghancurkan semuanya!" ucap Alana kesal.
"Sungguh luar biasa, Alana. Apa aku harus bertepuk tangan untuk perkataanmu ini?"
"Diam! Dia yang bisa membantu aku agar aku bisa terbebas dari pria jahat seperti dirimu!" teriak Alana. Benci, dia benar-benar benci dengan David dan kebenciannya itu semakin besar karena David membuatnya kehilangan kesempatan untuk melepaskan diri darinya.
"Kau benar-benar gadis buta yang mudah ditipu. Benar apa yang ayahmu katakan, kau benar-benar tidak memiliki pertahanan diri dan bodoh!" cibir David lagi.
"Apa maksud perkataanmu?" tanya Alana. Apa ayahnya mengatakan sesuatu pada David sebelum ayahnya meninggal?
"Apa kau mau tahu, Alana? Jika kau memang ingin tahu maka aku akan mengatakan padamu apa yang ayahmu katakan padaku saat dia datang memohon padaku!"
"Katakan padaku, apa yang ayahku katakan padamu!" pinta Alana.
"Aku harap kau tidak terkejut dengan ucapan yang ayahmu katakan!" sudah saatnya mengatakan apa yang ayah Alana katakan agar mata Alana terbuka lebar dan tidak terlalu naif lagi.
"Katakan!" pinta Alana.
"Sepertinya kau sungguh tidak tahu jika ayahmu telah menjualmu padaku!"
"Apa?" Alana terkejut mendengarnya.
"Ayahmu datang, memohon padaku agar aku meminjamkan uang padanya. Apa kau tahu apa jaminan yang dia berikan?" David menghentikan perkataannya dan menatap ke arah Alana yang terlihat shock, "Dia memberikan kau sebagai jaminan agar aku memberikan uang yang dia inginkan!" ucap David lagi.
"Tidak mungkin!" Alana tampak goyah, apa benar ayahnya melakukan hal itu?
"Sudah aku katakan, semua bisa saja terjadi. Jika ayahmu pernah menolong Stanley, berarti pria itu pasti sangat berhutang budi pada ayahmu. Ayahmu pun pasti mempercayai Stanley tapi kenapa disaat ayahmu dalam kesulitan dan membutuhkan uang dia justru datang padaku, musuh yang dia benci? Kenapa ayahmu tidak pergi mencari Stanley dan kenapa pria itu tidak datang lebih cepat untuk membantu ayahmu untuk keluar dari krisis yang terjadi?"
Alana diam, memikirkan perkataan David. Tatapan matanya pun tidak lepas dari pria itu. Yang diucapkan oleh David memang benar, tapi apakah dia harus mempercayai perkataan pria itu?
"Bukalah kedua matamu dengan lebar, Alana. Apa yang terlihat baik belum tentu baik dan apa yang terlihat jahat belum tentu jahat!"
"Jadi kau ingin berkata jika kau adalah pria yang baik?" tanya Alana sinis.
"Aku tidak berkata demikian, aku memang pria jahat. Karena kau sudah tahu jika ayahmu menjadikan dirimu sebagai jaminan atas hutang yang dia miliki jadi bekerjalah dengan baik agar semua hutangmu lunas dan bukalah matamu dengan lebar, kenapa ayahmu justru datang padaku, musuh yang sangat dia benci padahal dia bisa datang pada Stanley dan meminta bantuan darinya!" setelah berkata demikian, David pergi meninggalkan Alana. Dia harap gadis naif itu sedikit cerdik dan tidak asal mempercayai orang yang baru dia temui.
Sesungguhnya dia sendiri tidak mengerti, kenapa Angelo Mayyer justru datang padanya dan memberikan putrinya yang tidak tahu apa-apa itu? Seharusnya dia tidak meminjamkan uangnya tapi permohonan pria itu membuatnya meminjamkan uang pada Angelo mau tidak mau.
Alana masih berada di tempat, memikirkan perkataan David. Sampai sekarang dia memang masih berpikir, kenapa ayahnya meminjam uang pada David? Dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang ayahnya lakukan bahkan dia tidak menyangka ayahnya menjadikan dirinya sebagai jaminan agar David mau meminjamkan uang padanya. Apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa ayahnya melakukan hal itu?
Dia semakin curiga, pasti ada sebuah rahasia yang tidak dia ketahui. Pasti telah terjadi sesuatu sehingga ayahnya terpaksa menemui David Douglas untuk meminjam uang tapi apakah dia harus mempercayai perkataan David akan hal itu?
Saat ini dia memang sangat naif, dia bahkan tidak tahu yang mana lawan dan yang mana kawan. Bisa saja David berkata demikian untuk menutupi kejahatan yang dia lakukan dan bisa saja David berkata demikian agar dia tidak mencari perlindungan dan keadilan. Bisa saja David berkata demikian agar dia tidak percaya pada Stanley yang ternyata pria itulah yang bisa membebaskan dirinya dari tangan David.
Kepalanya terasa sakit, entah mana yang harus dia percaya. Dia sungguh tidak tahu. Segala kemungkinan bisa saja terjadi, apa yang dikatakan oleh David bisa saja benar dan bisa saja itu hanya tipuan belaka. Tidak bisa, dia memang harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lebih baik jangan mempercayai siapa pun saat ini karena dia memang naif dan tidak tahu mana yang benar dan mana yang tidak.
Suara pintu kamar yang dibanting dengan keras terdengar, Alana mengusap wajahnya. Sekarang dia baru merasa kedua kakinya sangat sakit. Akhirnya dia kembali ke rumah itu lagi, tapi memangnya ke mana dia harus pergi selain rumah itu? Seharusnya David membiarkan dirinya mati, tapi kenapa pria itu justru mencari dan membawanya kembali?
Oh.. dia lupa, yang diinginkan oleh pria itu adalah uangnya. Dua juta dolar plus penalty dua barang anting miliknya yang sudah pecah. Oh, sial. Hutangnya benar-benar bertambah dalam hitungan hari dan kini, dia benar-benar akan terjebak di rumah itu bersama bos killer. Dia pun tidak lupa, dia akan semakin berada di dalam neraka saat David dan Veronica menikah. Semoga saja dia tidak memiliki umur yang panjang, dia harap demikian agar penderitaannya berada di sana tidak berlangsung lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Fielov
byk kalimat² / narasi yg d ulang²
2023-11-14
1
lyani
jd inget Anna di Mariana
2023-03-11
2
Aminah Adam
lanjut
2023-03-10
1