Setelah mencoba Escargot, Alana merasa mual dan tidak bisa makan lagi. Semua gara-gara pria menyebalkan itu, sekarang dia justru terbayang dengan binatang berlendir yang menjijikkan. Jika dia tidak melihat bekicot dalam keadaan hidup dan mengolahnya, mungkin dia tidak akan terbayang-bayang dengan binatang itu.
Alana masih berada di kamar mandi, makanan aneh memang cocok dengan pria aneh yang menyebalkan. Perutnya sungguh terasa sangat mual. Setiap kali dia berusaha berhenti membayangkan, dia justru semakin tidak bisa melupakannya.
David yang sudah kehilangan selera makan gara-gara Alana, berdiri di depan kamar mandi dengan perasaan kesal. Alana sudah berkeliling dunia, apa dia benar-benar tidak bisa menikmati makanan seperti itu?
"Apa belum cukup?" tanya David dengan sinis.
"Diam, semua gara-gara dirimu!" teriak Alana marah.
"Jangan cengeng, makanan itu tidak akan membunuh dirimu!" ucap David.
"Tapi aku geli!" teriak Alana lagi.
"Stop mengeluh, habiskan semua makanan itu sekarang juga!" perintah David.
"Apa?" Alana semakin kesal, "Apa kau tidak melihat keadaanku? Aku benar-benar tidak sanggup tapi kau masih saja memerintahkan aku untuk menghabiskan semuanya? Bukankah kau meminta aku belajar memasak agar aku bisa membuatkan makanan itu untukmu? Jadi semua itu harus kau yang menghabiskannya, bukan aku!" sampai sekarang dia tidak mengerti dengan pola pikir David. Apa seperti ini caranya membalas dendam? Memaksanya melakukan hal yang tidak dia inginkan?
"Jangan membantah, jika kau ingin menjadi gadis yang berguna belajarlah untuk tidak membantah ucapan orang lain dan mulailah belajar menerima keadaanmu saat ini. Kau pun harus ingat jika aku adalah atasan dan kau adalah bawahan yang harus selalu patuh pada perkataanku!" ucap David.
"Aku bukan anjing peliharaanmu, David. Apa kau kira aku akan mau menggonggong saat kau meminta aku melakukannya!" teriak Alana kesal.
"Oh, apa kau tidak merasa, Alana Meyyer? Saat ini kau tidak jauh berbeda dengan seekor anjing peliharaanku!" perkataan David benar-benar kejam. Entah kenapa mereka selalu adu mulut setiap kali mereka berbicara sehingga ada jurang besar yang memisahkan mereka berdua. Kebencian di antara mereka justru semakin besar setiap kali mereka adu mulut. Mungkin sejak awal mereka memang sudah memiliki kesan buruk satu sama lain oleh sebab itu hanya ada permusuhan saja di antara mereka berdua.
"Beraninya kau berbicara seperti itu padaku, David Douglas?" Alana sudah beranjak untuk mendekati David dan berdiri di hadapannya dengan angkuh "Sekalipun aku seorang sampah tapi aku tidak sudi kau anggap sebagai binatang. Kau boleh menghina aku apa saja tapi aku tidak sudi kau anggap sebagai binatang peliharaanmu!" teriak Alana marah. Sungguh pria kejam dengan mulut yang sangat jahat. Setiap perkataan yang dia lontarkan begitu pedas dan membuat hati begitu panas. Apa David memang pria seperti itu? Bicara sesuka hati tanpa memikirkan perasaan orang lain? Tapi lenapa ada pria seperti ini? Dia yakin tidak akan ada wanita yang tahan dengan pria itu. Mungkin hanya Veronica saja karena wanita itu ingin menjadi istrinya dan untuk wanita lain? Dia yakin tidak akan ada yang tahan.
"Kenapa, tidak suka? Jika tidak kau bisa membalas perkataanku sesuka hatimu!" entah kenapa dia tidak bisa mengontrol diri, mungkin semua itu terjadi karena yang dia hadapi saat ini adalah nona muda manja yang tidak bisa melakukan apa pun
Alana memperhatikan pria itu dengan tatapan heran, kenapa David seperti sengaja mengucapkan perkataan kejam yang menyakitkan seperti itu? Apa David melakukannya dengan sebuah tujuan dan apakah ada yang sedang disembunyikan oleh pria aneh itu?
"Kenapa diam? Apa sudah kehabisan kata-kata dari mulutmu yang berisik bagaikan sirine mobil pemadam kebakaran itu?" tanya David.
"Jangan sembarangan, siapa yang kau maksud dengan sirine pemadam kebakaran?" perasaan kesal kembali Alana rasakan. Entah julukan apa yang pantas dia berikan pada David Douglas karena tidak saja memiliki sifat yang kejam, tidak memiliki perasaan tapi pria itu pun memiliki mulut yang jahat dan pedas.
"Kau, siapa lagi?" ucap David. Alana menatap pria itu dengan tajam, David benar-benar seperti sengaja ingin membuatnya emosi. Sebaiknya dia tidak terpancing karena bisa saja, penalty sudah menanti.
"Aku malas berdebat dengan pria cerewet seperti dirimu!" Alana melangkah melewati David namun lengannya di raih oleh David sehingga langkah Alana terhenti.
"Mau apa kau?" teriak Alana marah.
"Beraninya kau mengatai aku cerewet, Alana? Apa kau benar-benar sudah bosan hidup?"
"Oh, aku begitu bosan Tuan jadi bunuhlah jika kau ingin aku mati!" ucap Alana. Dia benar-benar tidak takut sama sekali.
"Jangan kira dengan kematian akan mengakhiri apa yang kau alami saat ini, Alana. Sebaiknya bekerja dengan baik dan berdamailah dengan keadaan agar kau bisa menikmati hidupmu. Entah sudah berapa kali aku mengatakan padamu untuk berdamai dengan keadaan tapi kau tidak juga mengerti!"
"Baiklah, baik. Tapi ngomong-ngomong akan masalah ini, aku ingin tahu berapa gaji yang kau berikan padaku untuk satu bulan?" tanya Alana, dia harus tahu akan hal ini.
"Karena kau masih amatiran jadi gajimu hanya 1.500 Dolar tapi gajimu masih bisa aku naikkan jika kau sudah bisa bekerja dengan benar!" jawab David.
"Apa? Hanya 1.500 Dolar?" teriak Alana tidak percaya.
"Kau mau berapa, hah?"
"Jika begitu, apa kau akan memotong semua gajiku tanpa memberikan sepeser pun padaku?" tanya Alana.
"Kenapa? Jika kau ingin hutangmu cepat lunas maka semua gajimu harus aku potong."
"Kau gila, jika semua gajiku kau ambil lalu aku harus membeli barang dengan apa? Aku perempuan jadi banyak kebutuhan yang harus aku beli. Apa kau tidak memikirkan hal ini?"
"Oh, aku kira kau tidak perlu membeli apa pun!" cibir David.
"Jangan banyak basa basi, berikan aku lima ratus dolar dan seribu dolarnya bisa kau ambil sebagai uang bayar hutang!" ucap Alana kesal. Gaji hanya 1.500 dolar saja, dan setiap bulan dia hanya bisa membayar seribu dolar lalu dua juta dolarnya kapan lunas? Belum lagi penalty yang dia dapatkan? Kepalanya terasa mau pecah jika memikirkannya.
"Apa kau yakin? Satu tahun kau hanya bisa membayar dua belas ribu dolar, bukankah kau akan kesulitan melunasi hutang-hutangmu?"
"Aku tidak peduli, aku juga butuh uang. Lagi pula aku tahu jika aku akan bekerja sampai tua jadi aku akan menikmatinya seperti yang kau katakan!"
"Bagus, akhirnya kau tahu diri. Sekarang habiskan semua makanan itu, aku tidak suka pelayan kurus yang tidak memiliki tenaga!" David melangkah pergi setelah mengatakan hal itu. Biarkan saja Alana yang menikmati semua makanan itu karena Alana begitu kurus.
"Aku tidak mau memakan Escargot itu!" teriak Alana.
"Habiskan!" perintah David seraya melangkah pergi.
Alana sangat kesal namun dia hanya bisa mengomel saja. Sekarang tidak saja perutnya yang akan terasa mual tapi kepalanya juga pusing karena memikirkan hutangnya yang entah kapan akan lunas. Biarlah, sebaiknya dia nikmati saja kehidupannya dan berdamai dengan keadaan seperti yang David katakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
shanty
Alana apakah kamu tidak menyadari semua yg David lakukan adalah demi kebaikanmu. Semangat David semoga kamu mampu membuat Alana menjadi wanita yg mandiri dan pantas d hargai.
2023-11-29
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
sekarang saja kalian suka ribut adu mulut tunggu beberapa bulan lagi nanti kalian akan saling salah tingkah dan berakhir debgan kebucinan🤣🤣🤣
2023-03-08
4
pura pura saja dulu pingsan Alana😂😀😀
2023-03-07
1