"Mau kan?" ia mengedipkan kelopak mata yang dihiasi bulu mata palsu anti badai dengan manja nan manisnya mencoba menggoda keimanan seorang Jaka Barokah. Aroma wangi strawberry vanilla menyeruak mengalahkan aroma wine dan itu tepatnya dari tubuh si cantik Neta, belum lagi tubuh yang menin dih badan Jaka di jam-jam krusial dan suasana temaram club malam, ditambah gerakan-gerakan manja Amber diatas tubuh Jaka membuat Jaka belingsatan, katakanlah sedingin-dinginnya Jaka, se'waras-warasnya Jaka, ia tetaplah lelaki normal, kalo ditempeli yuppi gummy burger di dada gini ya tiang bendera di bawah ikutan berdiri tegak.
"Gue ngga akan lepasin lo Jak, kalo perlu gue tin dih sampe punya lo bangun! Dan lo kesiksa sendiri!!" ancamnya. Padahal ia pun tak tau jika sampai naluri liar lelaki itu bangun, maka ia sendiri yang rugi.
"Mber," desis Jaka. Merasakan sesuatu sudah mulai bangun di kala subuh, Jaka menyadarkan dirinya, dan segera mengangkat tubuh gadis yang hampir membuat sebagian kewarasannya hilang ini hingga bangkit, Neta bukanlah gadis bo doh yang tak mengerti apa itu, karena sesuatu itu terasa mengganjal di bagian pa ha nya. Sebutlah ia wanita yang menurunkan harga diri di depan seorang cleaning service but this is Amber, wanita nekat yang akan selalu mengejar apa yang menjadi keinginannya.
"Aku bonusin motor deh! Kapan lagi kan cewek cantik bonus motor, anggap aja gue lagi ngajak pacaran ya walaupun statusnya kawin?!" penawaran terakhir Amber, Jaka tetap tak bergeming ia justru ingin pergi, maka jurus terakhir Amber adalah MENANGIS, kaya anak pungut lagi ratapin temen nasi yang cuma dikasih garem.
"Hiks...hiks...ada ya di dunia ini cowok se tega lo, cuma dimintain tolong sampe gue bela-belain gantungin harga diri, tapi lo ngga ada sedikitttt aja rasa kasian sama gue, dimana hati nurani lo?!" hidung wanita ini sudah kembang kempis, bibirnya bergetar bak ketebak angin puyuh. Makin lama tangisnya kok mirip tangisan kunitilanak, bikin pusing pula kaya sirine. Jaka merasa serba salah dibuatnya.
"Jakaaa.....huwakkkkk! Lo tega rendahin harga diri gue! Lo campakan gue, semua gue kasih buat lo, tapi mata lo dan hati lo ketutup lemak jenuh?!" bukan tak mungkin tangisan Amber akan mendatangkan security club untuk masuk ke dalam.
"Iya oke...oke!" Jaka meloloskan nafasnya berat.
Wajahnya langsung cerah kaya lembaran duit sekarno-hatta. Rasa pusing mendadak hilang, tangisan buaya betina yang barusan ia keluarkan seketika reda mirip hujan, Jaka tak tau saja jika ia adalah nominasi pemeran pengganti rosalinda ayamor!
"Sini---sini calon suami kontrak gue!" tak ada wanita yang paling bahagia di dunia mengalahkan Neta subuh ini, ternyata benar bangun di sepertiga malam memang mujarab, apalagi kalo sambil ambil wudhu dan bersujud di atas hamparan sajadah, mungkin belum ia mangap saja, Jaka sudah bilang iya.
Oke! Kita skip saja mengenai betapa mujarabnya bangun disepertiga malam, karena ini bukan hadist.
Neta mengambil selembar nota dari meja kasir dan juga pulpen, bo do amat lah dikata nyuri.
Ia membalikkan kertas dan menuliskan sederet perjanjian di belakang nota berlabelkan Shangri-La club and bar lengkap dengan alamat, nama pesanan, jumlah, dan total harga....
"Ini mah karena darurat aja ya! Ngga ada kertas, nanti gue modalin deh ngeprint! Terus gue laminating," ucapnya bersemangat.
Jaka duduk, lelaki itu memperhatikan apa yang ditulis oleh Neta di kertas nota.
Perjanjian pernikahan
Pihak pertama dan kedua terikat sebatas status pernikahan tanpa melibatkan perasaan.
Pihak pertama dan kedua tidak saling mencampuri urusan pribadi masing-masing.
Pihak kedua tidak diwajibkan memberikan nafkah.
Diantara pihak pertama dan kedua tidak boleh ada kontak fisik.
Tangan Neta masih saja menggoreskan tinta pulpen di nota yang hampir penuh itu, lama kelamaan alis Jaka berkerut, ia memang lelaki miskin, tapi bukan seperti ini pernikahan dalam gambaran otak cemerlangnya, ia juga sadar diri tak memiliki penghasilan besar tapi jika seperti ini, dimana harga dirinya sebagai laki-laki.
"Stop! Stop! Stop! Maaf Amber, saya ngga setuju..." tolaknya, membuat Amber manyun, "kenapa? Kan tadi udah deal?!" alisnya bertaut.
"Kalo untuk kontak fisik saya maklumi tidak bisa melakukan tanpa cinta, dan untuk urusan privasi okelah, tapi nafkah? Dan perasaan juga tidak bisa ditolak, saya tau saya memang lelaki yang tidak memiliki penghasilan besar tapi dimana letak harga diri saya? Sekecil apapun nafkah yang saya dapat kamu berhak menerima sebagai istri karena akan menjadi dosa..."
"Oke terserah, intinya aku ngga maksa mau ngasih terserah engga juga aku ngga akan minta! Kalo perlu permintaan tolong ini aku bayar pake uang sama motor seperti yang kujanjikan tadi?!" ralat Amber biar Jaka cepat-cepat teken, hanya saja ia menangkap maksud lain dari Jaka, apakah lelaki ini menganggap jika Amber sedang melamarnya untuk menikah betulan? Ini otak Jaka yang belok di persimpangan atau gue yang blo on sih?! Tapi bo do amat lah, yang penting bisa keluar dari jerat perjodohan dengan habib Alwah, wine bikin otak encernya mendadak beku, mana ia belum tidur.
Ia membubuhkan tanda tangannya di pihak pertama untuk selanjutnya Jaka di pihak kedua, Jaka menatap Amber lekat-lekat diantara minimnya pencahayaan. Dengan tanpa melihat dimana ia menandatangan Jaka membubuhkan begitu saja, gadis itu tersenyum lebar saat Jaka menaruh pulpen, Amber melipat nota itu dan memasukkannya ke dalam tas. Entah apa yang dipikirkan Jaka saat itu dengan mudahnya ia menerima perjanjian nikah kontrak dengan gadis yang baru dikenalnya ini, tanpa sadar ia sudah memilih memasuki pusaran masalah baru di hidupnya.
"Kalo gitu nanti siang siap-siap...aku jemput kamu buat ketemu keluargaku!" seru Neta, masalah terpecahkan! Akhirnya ia bisa tidur nyenyak. Bye--bye habib!
"Siang ini saya kerja di bengkel," jawab Jaka datar.
"Oh, terus kapan dong?" tanya Neta.
"Aga sorean, saya di bengkel hanya sampai dzuhur." Jawab Jaka mulai bebenah diri memakai jaket birunya, Neta hanya mengekori pemuda ini karena telah membawa tas miliknya.
"Oh, oke...aku jemput dimana?" tanya Neta.
"Biar saya ke rumah kamu, kasih alamatnya," Jaka keluar dari sana menunggu Neta keluar juga lalu mengunci pintu club malam.
Neta menyipitkan mata penuh curiga, "ntar kamu boong lagi?!"
Jaka menatap datar tak bersahabat tanpa berkata-kata, trust me! membuat Amber menciut, "oke--oke gue percaya."
"Aku pegang kata-katamu," Amber menyipitkan matanya pada Jaka, lalu ia menarik tangan Jaka dan menuliskan alamat rumahnya juga nomor telfon di sana dengan pulpen kasir tadi yang ia lupa untuk kembalikan, beneran kan nyuri!
Neta naik ke atas motornya, kini ia punya alasan untuk pulang ke rumah.
"Bye Jaka Barokah!" Neta berdadah ria sebelum akhirnya hilang diantara gelapnya subuh.
"Pak Uus, duluan!" sapanya pada sang security, diangguki pria paruh baya itu.
Jaka menatap kepergian Amber, lalu menitipkan kunci bar pada security yang berjaga.
"Baru pulang Jak? Kok lama?" tanya pak Uus.
"Iya pak, tadi mesti nunggu orang pulang dulu," jawab Jaka, security dengan seragam mirip polisi negri itu mengepulkan asap putih.
"Siapa? Yang barusan? Mbak Amber? Abis mabok berat dia?" tanya nya penuh selidik.
Jaka hanya mengulas senyuman miring, "hah! Cewek jaman sekarang, apalagi dia DJ, Jak. Saya cuma heran, apa keluarganya ngga khawatir ya?"
Jaka memasang helm bogonya, klik!
"Saya duluan pak, mau istirahat sebentar lanjut nguli lagi," pamitnya ramah meski senyumannya tak pernah selebar bentukan gerhana bulan.
Dengan melajukan motor bebek diantara paginya kota, melintasi jalanan yang sudah mulai di ramaikan orang-orang, sebagian pergi ke pasar, sebagian lagi hendak solat berjamaah di masjid.
Jaka berhenti di salah satu penjual serabi di pinggiran kampung, cukup ramai oleh pembeli yang sekedar nyemil seraya menghangatkan badan di depan tungku kayu bakar ataupun memang sengaja membeli untuk sarapan seperti dirinya.
"Bu telur oncomnya 2," pesan Jaka.
"Iya."
Jaka duduk bersama pembeli lain seraya menghangatkan badannya, ditatapnya api kemerahan yang turut membawa serta pikiran tentang perjanjian tadi. Di usia 26 tahun ini, akhirnya ia akan merubah status lajang menjadi menikah, bagaimana reaksi ibu di sana, Wulan?
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Astaga Netta gak modal banget buat beli kertas A4..🤣🤣🤣🤣
2024-12-23
1
Lia Bagus
wkwk
2024-08-17
0
Ney Maniez
pinter bgt c ember,,, ehh amberr😂😂😂😂
2024-06-13
0