Neta meloloskan nafas kasarnya, ia terdiam seraya menatap Jaka yang terkekeh kecil. Akhirnya baru pertama kali lelaki ini tertawa di depan Neta, apakah Shanneta mesti selametan? Nasi kuning, atau bikin gunungan?!
"Apapun yang kamu masak, saya akan makan. Apapun, jangan takut akan terbuang..." dari ucapan Jaka saja, Neta dapat menyimpulkan jika Jaka sudah tau kebohongannya, jadi percuma saja ia terus berkilah atau menambah kebohongan, akan terkesan ia mempermalukan diri sendiri.
Jaka menaruh piring miliknya di depan deretan menu yang disajikan.
Jaka tau, jika Amber sudah menyadari kalau Jaka sudah tau kebohongannya, "kalaupun kamu ngga bisa masak atau belum mau belajar...ngga apa-apa, kita bisa beli, atau nanti saat saya libur, saya yang masak..."
Neta menatap Jaka dengan tatapan tajam, "kamu tuh jahat tau ngga! Cuma ninggalin bahan mentah, kamu tau aku ngga bisa masak! Kamu pikir aku kuda lumping apa, cuma dikasih telor mentah!" cebiknya manyun.
Jaka menarik senyuman, "maaf, saya lupa kalo kamu ngga biasa di dapur. Ya udah, jam istirahat saya hanya sebentar...daripada harus ngabisin waktu sama debat, mendingan makan, sayang...hasil jerih payah kamu dianggurin," kekehnya menggoda Shanneta.
"Ihh, ngeledek!" sengaknya, kini Neta menarik semua menu yang terhidang di depan mereka untuk dirinya sendiri termasuk rendang dan ayam yang dibeli Jaka, "jam istirahat kamu sedikit kan?! Sana pergi, makan aja di luar bareng orang lain!"
"Kamu ambil semua juga ngga masalah, cuma sama garem aja saya makan..." jawabnya lagi.
°°°°°°°
Jaka langsung membawa piring bekas keduanya makan menuju kamar mandi, tak wastafel disana membuatnya harus berjongkok di gawang pintu kamar mandi yang gordennya disimpul dan di sampirkan, dan netra indah Neta menangkap itu semua. Gadis itu hanya bergidik acuh saja melanjutkan kegiatannya dengan menonton televisi.
Ia sudah selesai dengan pekerjaannya, saatnya Jaka harus kembali ke bengkel, "saya pulang jam 3 hari ini, kalo kamu bosan bisa nongkrong sama tetangga."
"Iya ah," gadis itu berdecak membiarkan Jaka pergi tanpa repot-repot melihatnya lagi.
"Gue mandi sekarang aja lah, takutnya nanti si Jaka keburu balik. Berabe nanti gue mandi tanpa pintu begini!"
Baju dengan model off shoulder top menjadi busana Neta malam ini dipadukan dengan rok selutut membuat Jaka menghela nafasnya berkali-kali, bagian bahu yang terbuka ituloh! Bikin cowok pada ngiler pengen jilat bahu seputih hati bidadari.
Ekhem! Ia berdehem mengusir rasa tak nyaman di tenggorokan. Gadis itu sudah siap dengan stelannya, lantas membuka pintu, "Jaka, buru!" serunya bertitah.
Setelah memastikan kompor mati, Jaka mengunci pintu rumah.
"Bang Jaka, mpok Neta pada mau kemana nih udah gaya aje?!" bocah smp yang berjalan bersama teman-temannya selepas mengaji dari masjid itu memainkan lato-latonya membuat Neta ingin merebut dan melemparkan benda berisik itu ke laut. Ia lantas berdecak kesal menatap squad lato-lato yang berjalan untuk bermain-main sebentar di lapang tepat depan kontrakan mereka.
"Din, iya...biasalah mau nguli!" jawab Jaka melangkah memakai sepatu pantofel anti air miliknya.
"Mpok Neta kerja jadi cleaning service juga? Ko gayanya beda, ngga pake seragam, lebih modis?!" tanya Pudin, sembarangan nih bocah!
"Enak aja, aku DJ! Kamu tau DJ, disc jockey?!" sewotnya menyamakan ia dengan ob. Jaka mendengus terkekeh, dengan bocah saja Neta tak mau kalah.
"Oh, nyang muter-muter kaset itu?! Nyang joget-joget jep ajep?! Sambil gedek-gedek palanya?!" Pudin menirukan gaya seorang disc jockey tapi kok jatuhnya kaya orang saravvv membuat Neta melotot tak terima, tapi ia tak mau menghabiskan nafasnya hanya untuk menjelaskan hal itu pada bocah, ngga penting!
Anak-anak yang sebagian memakai baju koko dan t shirt jersey bola itu berlarian seraya bercanda di sekitaran kontrakan dan lapang.
Terkadang beberapa gerobak baso, kue putu dan kerak telor melintas disana semakin menyemarakkan suasana malam gang senggol.
Bang Togar dan Ncang Mu'in yang baru saja kembali narik terlihat berjalan dari arah masuknya kontrakan sepaket wajah lusuh berminyak dan handuk tersampir di pundak. Joko yang notabenenya tukang baso Malang mendorong gerobak berwarna merah dan kuning yang hanya bersisa beberapa siomay kering dan tahu aci menuju kontrakan samping.
"Mas Jok! Masih ade sisa?" teriak Pudin.
"Masih, nih kamu ambil!" daripada mubadzir, Joko selalu membagikan sisa dagangannya pada tetangga penghuni gang senggol terutama anak-anak. Sontak saja mereka berebut berlarian menyerbu Joko yang nampak lelah, namun terlihat jelas wajahnya yang tampak bahagia, mungkin begitulah hidup bagi sebagian orang...hanya dengan melihat dagangannya laku saja ia sudah senang, berasa kaya bisa menggenggam dunia. Setidaknya ada rupiah untuk esok hari dan sebagian untuk tabungan mudik.
"Gua pengen pake kecap bang, itu sisa baso sama tetelan buat gua lah mas!"
Pemandangan itu mampu menggelitik Neta yang duduk termangu menunggu Jaka di tembok pembatas setiap teras kontrakan.
"Elu, mau aja!" Pandangan Joko kini ke arahnya, "mbak Neta, kepingin ora?! Mau coba baso malang dagangan saya?!" teriaknya.
"Eh," Neta menggeleng, "ng--ngga usah mas, kasian buat dagangan, lagian itu anak-anak pada berebut..."
Namun lain dengan Joko yang telah membuatkan satu porsi sederhana berisi satu baso dan 2 siomay sisa dagangan untuk Neta. Ia juga mau repot-repot membawakan untuk Neta.
"Oalah, ndak papa to mbak yu! Mereka udah biasa ngerasain, penghuni kontrakan sini semua sudah cobain baso buatan saya, cuma mbak Neta yang belum. Sebagai sambutan saya buat istrinya kang Jaka. Mbak Neta belum coba kan baso buatan saya, dijamin nagih!" ia menyodorkan mangkuk yang masih mengepulkan asap, Neta menoleh pada Jaka di belakangnya.
Jaka mengangguk singkat dan duduk di samping Neta, "masih ada waktu buat ngemil baso," jawabnya. Neta meraih mangkuk putih di tangan Joko, "makasih." Mungkin seumur hidupnya baru kali ini ia merasakan makan baso malang udah gitu gratis...
"Makasih Jok, gimana laris?" tanya nya sambil menunjuk gerobak baso malang Joko dengan dagunya, dimana Pudin cs tengah berrbut kecap dan membuka tutup panci basonya mengambil beberapa tahu aci.
"Alhamdulillah, laris manis Jak.." jawabnya duduk memeluk lutut di teras kontrakannya yang kebetulan letaknya di samping kontrakan Jaka sambil meneguk sisa air mineral miliknya, meluruhkan seluruh penat.
"Ini tuh baso apa ya? Ko kenyal-kenyal gitu?" tanya Neta menikmati sambil menganalisa.
"Oalah, mbak Neta belum pernah nyobain baso malang kah? Malang nian," kekehnya tertawa. Sementara Jaka hanya mengu lum bibirnya, rasanya siapapun yang bertemu dengan Neta bawaannya pengen ngejek si tuan putri cantik ini.
"Oh, ini yang namanya baso malang..." angguknya paham.
"Ini siomay kering kan? Terus ini apa?!" tangannya yang memegang sendok meraup tahu aci yang sedang berenang-renang kesana kemari dalam kuah.
"Itu tahu aci mbak, dicoba.."
Neta mengangguk-angguk mengerti dan merasainya. Wajahnya begitu menggemaskan sekali saat menemukan rasa baru.
"Aduh, aku kenyang deh. Soalnya baru makan tadi abis magrib...Jak, abisin!" ia menyerahkan mangkuk itu pada tangan Jaka.
"Gimana mbak enak to?" tanya Joko meminta penilaian.
"Overall, enak !" Neta memberikan jempol untuk Joko yang tertawa jumawa. Jaka menghabiskan sisa baso dan siomay di mangkuk Neta dengan sendok bekas Neta, hingga gadis itu menyadari apa yang dilakukan Jaka, "eh, itu sendok bekas aku, kamu ngga jijik?!"
Jaka mengerutkan dahinya, "apa kamu punya penyakit menular?"
Neta memukul lengan Jaka, "sembarangan! Ya engga lah, tapi itu bekas aku loh!"
Joko tertawa, "mbak Neta gimana sih, masa iya suami istri jijik-jijik'an kan kalo nganu juga pasti tukeran air opo to, saliva,"ucapnya vulgar yang justru membuat Neta bergidik geli plus ngeri.
"Udah yuk cabut! Telat nih!" ajaknya segera.
Jaka yang ditarik-tarik segera bangkit dan menyerahkan mangkuk kosong pada Joko, "matur nuwun Jok,"
"Sami-sami kang!"
"Enak tenan yoo, kerjanya bareng-bareng! Jadi pengen kawin aku," gumam Joko gemas sendiri melihat Jaka dan Neta.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Dewi Kasinji
seneng banget bayangin suasana rumah jaka ... guyub banget
2024-09-12
1
Lia Bagus
udh keluar manjanya
2024-08-18
0
Ney Maniez
enakkk klo dahh nyobainn😂😂😂
2024-06-13
0