Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi

*Api di Kerajaan Jintamani (Akarmani)*

Pajrit Kukus Asmara memacu kudanya dengan penuh semangat tahun 17, tapi entah, ada sejarah apa pada tahun itu.

Mendapat kepercayaan dari seorang panglima cantik yang sangat cantik, bahkan terlalu cantik, ditambah juga sakti Mandra berguna, memberi rasa percaya diri dan kebanggaan yang tinggi bagi kepala prajurit itu.

Kukus Asmara tidak habis pikir, kenapa dia yang dipilih, bukannya Gandul Kulon yang lebih gagah. Maka, sejak kepercayaan itu, dia merasa bahwa dirinya memiliki kelebihan khusus dibanding kepala prajurit yang lain.

“Heeeah heeeah!” pekiknya di tengah malam, di tengah jalan pula, dengan nada gebahan yang digubah menjadi berirama lebih mendayu.

Untung tidak ada orang yang mendengar gaya gebahanannya, karena setan-setan jalanan saja yang dilaluinya sampai tertawa terbahak-bahak mendengar nada gebahan versinya. Masih untung setan dan Kukus Asmara beda alam, jadi dia tidak mendengar suara setan yang menertawakannya.

“Ada prajurit berkuda yang datang!” bisik seorang prajurit yang bertugas mengintai jalanan di kaki bukit. Kita sebut saja namanya Beser, akronim dari nama lengkapnya Bewok Seram. Sesuai namanya, dia memang memelihara brewok di mana-mana.

Dia berjaga bersama dua rekannya dan bersenjata panah.

“Itu pasti teman dari pasukan berkuda tadi. Ayo panah. Kita taruhan sepuluh kepeng sepuluh kepeng. Siapa yang mengenainya pertama kali, dia yang menang,” kata prajurit yang bertubuh kurus, sebut saja namanya Kuteng, akronim dari nama lengkapnya Kurus Ganteng.

“Tapi aku hanya punya tiga kepeng,” kata rekan satunya lagi. Sebut saja namanya Bolu, akronim dari namanya lengkapnya Botak Lumer. Dia memang berkepala gundul dan selalu gundul, maklum dia memelihara kutu abadi. Dalam artian, jika rambutnya tumbuh sedikit, kutunya pasti muncul.

“Kalau Bolu yang menang, yang kita beri tiga kepeng. Tapi kalau kita yang menang, Bolu beri juga tiga kepeng. Ayo buruan, dia mau lewat!” kata Kuteng.

Maka Kuteng, Bolu dan Beser segera bersiap dengan anak panah yang sudah ditarik di busur.

Sementara itu, Pajrit Kukus Asmara terkejut ketika cahaya api obornya samar-samar menangkap siluet sosok-sosok mayat yang memiliki tancapan anak panah pada leher atau badannya yang bergeletakan di pinggir jalan.

Pajrit Kukus Asmara langsung berdebar dan bersiaga. Matanya awas memerhatikan daerah gelap sekitar, terutama area kanan dan kiri jalan. Dia segera mencabut pedangnya.

Set! Seset!

Yang dikhawaatirkan Kukus Asmara ternyata terjadi. Sebagai kepala prajurit yang memiliki skill lebih tinggi dari prajurit biasa, terlebih dia sudah siaga, dia refleks ketika sudut matanya menangkap lesatan garis hitam dari dalam kegelapan.

Tiga batang panah melesat melintas di depan mata, di atas kepala dan di atas lengan. Serangan tiga anak panah itu membuat Kukus Asmara jantungan.

“Jangan panaaah! Aku utusan Panglima Dewiii! Jangan panaaah!” teriak Kukus Asmara mendayu-dayu tapi bernada mau menangis.

Tiba-tiba di depan sana ada sesosok bayangan yang tangan kanannya membawa sinar biru yang bergejolak. Sosok bertubuh besar itu juga memikul sebilah golok besar di bahu kirinya. Dia mendarat di tengah jalan dan berdiri menghadap ke arah kedatangan Kukus Asmara bersama kudanya.

Orang itu tidak lain adalah Adipati Argopuro. Kemunculannya juga mengejutkan Kuteng, Bolu, Beser.

Tiga adipati yang sebelumnya bersama Genggam Sekam, memang ditempatkan di balik bukit bersama pasukannya. Ternyata Adipati Argopuro saat itu sedang berada di dekat pos pengintaian ketiga prajurit. Saat mendengar teriakan Kukus Asmara, Adipati Argopuro segera turun tangan, bermaksud menangkap utusan itu sebelum mati dibunuh oleh ketiga prajurit pengintai. Mungkin utusan berkuda itu membawa pesan penting dari musuh.

Melihat ada penghadang yang sudah langsung menunjukkan kesaktiannya, Kukus Asmara pun panik.

“Aaa ...!” pekiknya mengalun panjang karena terkejut, sambil refleks menarik kencang tali kekang kudanya.

Kuda Kukus Asmara meringkik keras dan mengangkat kaki depan tinggi. Lalu cepat berbalik hendak berlari pulang.

Namun, tiba-tiba di sisi belakang itu sudah muncul Kuteng, Bolu, Beser yang berdiri menutup jalan dengan busur sudah dipasang anak panah yang mengancam. Dengan itu, terkepunglah posisi Kukus Asmara.

“Jangan seraaang! Aku utusan Panglima Dewiii!” teriak Kukus Asmara mendayu-dayu.

“Hahaha!” tawa Kuteng, Bolu, Beser mendengar alunan kepanikan Kukus Asmara. Entah, apakah mereka merasa lucu atau semakin bersemangat untuk membunuh utusan itu.

“Eit eit! Jangan serang, aku utusan loooh. Jangan jahat ya, jangan jahat ya!” kata Kukus Asmara sambil menunjuk-nunjuk dengan kuda yang diputar-putar seperti sedang mengejar ekornya sendiri.

“Jatuhkan pedangmu, Prajurit!” perintah Adipati Argopuro.

Pajrit Kukus Asmara segera membuang pedang di tangannya.

“Turun! Atau kami bunuh!” ancam adipati bertubuh tambun itu. Dia sudah memadamkan sinar ilmu kesaktian di tangan kanannya. Jadi mereka hanya mengandalkan cahaya obor yang dipegang oleh Kukus Asmara.

Utusan Panglima Dewi itu segera turun dari punggung kudanya.

“Hahaha!”

Kuteng, Bolu, Beser masih tertawa-tawa melihat gestur tubuh Kukus Asmara.

“Apakah kau prajurit Jintamani?” tanya Adipati Argopuro, karena prajurit itu jelas berseragam prajurit Kerajaan Jintamani.

“Benaaar, tapi aku diutus oleh Panglima Dewiii, untuk menemui pemimpin pasukan kadipaten,” jawab Kukus Asmara sambil satu tangannya melambai-lambai seperti pohon nyiur di pantai.

“Kami adalah pasukan kadipaten. Siapa itu Panglima Dewi yang mengutusmu?” tanya Adipati Argopuro lagi.

“Panglima Dewi Dua Gigiii. Pendekar wanita yang mengalahkan pasukan Jintamani di lembah Alas Tiga Aiiir,” jawab Kukus Asmara dengan gestur yang kesal karena sang adipati tidak mengenal Panglima Dewi.

“Maksudmu, pendekar wanita yang menantang perang pasukan Jintamani sendirian?” terka Adipati Argopuro yang bisa menerka arah ceritanya.

“Aaah, cocok. Hihihi!” seru Kukus Asmara sambil melambaikan tangan kirinya ke arah Adipati Argopuro, lalu tertawa cekikikan begitu genit. Dia senang karena sang adipati sudah mengerti.

“Hahaha!” tawa Kuteng, Bolu, Beser.

“Turunkan senjata kalian!” perintah Adipati Argopuro kepada ketiga prajurit yang sejak tadi tertawa terus di saat adipatinya serius.

Maka Kuteng, Bolu, Beser pun menurunkan tangannya.

“Aku adalah Adipati Argopuro dari Kadipaten Pitikilang. Kami adalah pasukan kaipaten yang mengabdi kepada Gusti Ratu Warna Mekararum. Sampaikan pesanmu dari Panglima Dewimu!” perintah Adipati Argopuro.

“Eh, tapi, Gustiii, kata Panglima Dewi, pasukan kadipaten ada di depan benteng Ibu Kota ....”

“Pasukan kadipaten ada di dua tempat. Di sini dan di depan benteng. Sekarang sampaikan pesan yang kau bawa, Prajurit!” perintah Adipati Argopuro.

“Panglima Dewi mengabarkaaan, bahwa pasukan Panglima Dewiii sedang dalam perjalanan menuju ke Ibu Kotaaa. Hanya itu, Gustiii,” jawab Kukus Asmara.

“Berapa banyak pasukan yang dibawa oleh Panglima Dewi?”

“Seribu dua ratus tiga puluh tujuh,” jawab Kukus Asmara karena dialah yang bertugas mendata jumlah prajurit dan segala komponennya.

“Bagaimana bisa satu orang pendekar wanita dapat mengalahkan ribuan pasukan Kerajaan Jintamani dan kemudian memiliki seribu pasukan?” tanya seseorang yang muncul dari dalam kegelapan di belakang Adipati Argopuro. Orang itu adalah Adipati Bali Baginda yang dibelakangnya berjalan Adipati Gede Amaro.

Agak terkejut Kukus Asmara melihat kemunculan dua pemimpin itu. Ia bisa langsung menerka kedudukan kedua orang tersebut.

“Hormat sembah hambaaa, Gusti,” ucap Kukus Asmara menghormat.

“Ceritakanlah peperangan yang terjadi di lembah Alas Tiga Air!” perintah Adipati Gede Amaro.

“Silakan duduk dulu, Gustiii!” kata Kukus Asmara sambil duluan duduk di tanah jalanan begitu saja.

“Hahahak ...!” Meledaklah tawa mereka semua melihat ulah utusan itu. Sebenarnya Adipati Argopuro kesal, tetapi karena yang lainnya tertawa kencang, mau tidak mau dia juga terpancing untuk tertawa.

“Berdiri saja!” perintah Adipati Argopuro.

Kukus Asmara pun berdiri kembali. Lalu mulailah dia berkisah tentang peperangan yang terjadi di lembah Alas Tiga Air. Ketiga adipati mendengarkan dengan seksama.

Setelah selesai urusan dengan ketiga adipati, barulah Kukus Asmara diizinkan pergi melanjutkan perjalanan menuju ke depan benteng timur Ibu Kota. (RH)

Terpopuler

Comments

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

𝑑𝑖ℎ 𝑠𝑖 𝑘𝑢𝑘𝑢𝑠 𝑏𝑘𝑖𝑛 𝑛𝑔𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑡𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 🤣🤣🤣😭

2023-09-13

1

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑘𝑖𝑛 𝑛𝑔𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑤𝑘𝑤𝑘𝑤𝑘
𝑘𝑢 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 2 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑡𝑘𝑢𝑡 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑐𝑎 🤭

2023-09-13

1

Senajudifa

Senajudifa

bolu?? kok kayak nama kue😁😁

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Akarmani 1: Mengintai Pasukan Kerajaan
2 Akarmani 2: Pasukan Jintamani Tiba
3 Akarmani 3: Perang Kuda
4 Akarmani 4: Pasukan Kadipaten Tiba
5 Akarmani 5: Pasukan Panah
6 Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh
7 Akarmani 7: Memprovokasi Panglima Utama
8 Akarmani 8: Alma VS Surap Bentala
9 Akarmani 9: Angin Tujuh Langit
10 Akarmani 10: Senopati Gending Suro
11 Akarmani 11: Menyusuri Lorong Rahasia
12 Akarmani 12: Mengetuk Pintu Rahasia
13 Akarmani 13: Pertemuan Ratu, Prabu, Permaisuri
14 Akarmani 14: Panglima Dewi
15 Akarmani 15: Menghabisi Prajurit Jaga
16 Akarmani 16: Pasukan Genggam Sekam
17 Akarmani 17: Penyergapan Malam
18 Akarmani 18: Penasaran Panglima Galagap
19 Akarmani 19: Menembus Benteng Timur
20 Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi
21 Akarmani 21: Menangkap Gebuk Sewu
22 Akarmani 22: Pesan untuk Panglima
23 Akarmani 23: Penyusup Pisau Merah
24 Akarmani 24: Siasat Ratu Tua
25 Akarmani 25: Menyerang Pasukan Benteng
26 Akarmani 26: Perkara Upah Prajurit
27 Akarmani 27: Tunduknya Dua Perwira
28 Akarmani 28: Berdua Masuk Penjara
29 Akarmani 29: Pangeran Bugar Jantung
30 Akarmani 30: Menguasai Ibu Kota
31 Akarmani 31: Bebasnya Para Pejabat
32 Akarmani 32: Pasukan dari Penjara
33 Akarmani 33: Serangan di Depan Benteng
34 Akarmani 34: Menyergap Pasukan Khusus
35 Akarmani 35: Menghancurkan Gerbang Benteng
36 Akarmani 36: Racun Tongkat
37 Akarmani 37: Putra Mahkota
38 Akarmani 38: Jebakan Buto Sisik
39 Akarmani 39: Pertemuan Alma-Manila
40 Akarmani 40: Hadangan Dua Macan
41 Akarmani 41: Alma Unjuk Sakti
42 Akarmani 42: Alma VS Dua Macan
43 Akarmani 43: Murka Senopati
44 Akarmani 44: Perang Depan Ruang Singa
45 Akarmani 45: Pasukan Pangeran Tiba
46 Akarmani 46: Alma-Senopati Berhadapan
47 Akarmani 47: Perlawanan Dua Macan
48 Akarmani 48: Alma Terkapar
49 Akarmani 49: Alma VS Senopati
50 Akarmani 50: Menerobos Kebal Senopati
51 Akarmani 51: Sabit Murka VS Letupan Neraka
52 Akarmani 52: Pasukan Pembebas Jintamani Menang
53 Akarmani 53: Secantik Telur Rebus
54 Akarmani 54: Jelang Sidang Umum
55 Akarmani 55: Alma Lepas Pangkat
56 Akarmani 56: Pesta Kemenangan
57 DAS 1: Adu Sesumbar
58 DAS 2: Duel Ringan
59 DAS 3: Warga Emas Jintamani
60 DAS 4: Berangkat ke Rawa Kabut
61 DAS 5: Ning Ana Pulang
62 DAS 6: Arguna Jatuh Cinta
63 DAS 7: Cinta Ditolak
64 DAS 8: Ke Negeri Sembunyi
65 DAS 9: Di Kampung Siluman
66 DAS 10: Bersiap
67 DAS 11: Duel Persahabatan
68 DAS 12: 13 Buah Kematian
69 DAS 13: Arguna di Ujung Maut
70 DAS 14: Melawan Wanita Sakti
71 DAS 15: Menjebak Tiga Buah
72 DAS 16: Seret Kelapa Berbulu
73 DAS 17: Obat dan Siksa
74 DAS 18: Tiba di Kotabatu
75 DAS 19: Perkenalan di Peniduran
76 DAS 20: Rubi Salangka
77 DAS 21: Topeng Rubi
78 DAS 22: Sengketa Bayi Dalam Perut
79 DAS 23: Gadis Kampung Siluman
80 DAD 24: Petunjuk Dari Galian
81 DAS 25: Kelompok Tombak Iblis
82 DAS 26: Ompong Fenomenal
83 DAS 27: Sunting Awan
84 DAS 28: Tarung Sengit Dimulai
85 DAS 29: Duet Bola dan Benang
86 DAS 30: Kejutan di Akhir Tarung
87 DAS 31: Manila Sari Hilang
88 DAS 32: Kolam Merah
89 DAS 33: Rubi VS Laris Manis
90 DAS 34: Demi Jabang Bayi
91 DAS 35: Raja Tombak Iblis
92 DAS 36: Syarat Raja Tombak Iblis
93 DAS 37: Direbutkan Lelaki
94 DAS 38: Ejekan Bungkuk Gila
95 DAS 39: Ribut Jelang Tarung
96 DAS 40: Terungkap Siapa Tebar Kembang
97 DAS 41: Raja Tombak Buto
98 DAS 42: Eksekusi Bola Hitam
99 DAS 43: Calon Ketua Baru
100 DKT 1: Hadiah Ketua Baru
101 DKT 2: Tuntutan Ratu Tombak
102 DKT 3: Bungkuk Gila Ikut
103 DKT 4: Penangkaran Betina Ranjang
104 DKT 5: Pertarungan Depan Pemakanan
105 DKT 6: Pelayan Setia
106 DKT 7: Pengiriman yang Salah
107 DKT 8: Berhadapan di Tengah Jalan
108 DKT 9: Peran Alma
109 DKT 10: Rantai Dedemit
110 DKT 11: Genggam Petir
111 DKT 12: Pendekar Tukang Ledek
112 DKT 13: Menghajar Pendekar Sakti
113 DKT 14: Menang
114 DKT 15: Lidah Untung
115 DKT 16: Sarang Betina Ranjang (21+)
116 DKT 17: Gerbang Sarang Betina
117 DKT 18: Bungkuk Gila Intip Pacu Kuda
118 DKT 19: Tuntutan Alma
119 DKT 20: Siasat Panglima
120 DKT 21: Jawaban Tebar Kembang
121 DKT 22: Tarung Mesum Bungkuk Gila
122 DKT 23: Hancurnya Perisai Cangkang Dewa
123 DKT 24: Yang Kalah Yang Mati
124 DKT 25: Dua Guru Cambuk Kalah
125 DKT 26: Betina Ranjang Bebas
126 DKT 27: Lidah Untung Menangis
127 DKT 28: Alma-Abah Berhadapan
128 DKT 29: Abah Sakti Dikeroyok
129 DKT 30: Sempurna Tugas Alma
130 DKT 31: Alma VS Keluarga Tombak
131 PKS 1: Pasukan Genggam Jagad
132 PKS 2: Rekrutan Pasukan Alma
133 PKS 3: Rahasia 10 Pemanah Cantik
134 PKS 4: Pasukan Bendera Laba-Laba
135 PKS 5: Berangkat Berperang
136 PKS 6: Berebut Kuda
137 PKS 7: Formasi Pasukan
138 PKS 8: Sergap Panah
139 PKS 9: Aksi Pasukan Panah Pelangi
140 PKS 10: Interogasi Anjengan
141 PKS 11: Kadipaten Sengat
142 PKS 12: Pasukan Tanduk Kemenangan
143 PKS 13: Bungkuk Gila Nongol Lagi
144 PKS 14: Pasukan Adipati Siap Tempur
145 PKS 15: Kemunculan Putra Mahkota
146 PKS 16: Alma Kirim Pasukan
147 PKS 17: Menyerang Prajurit Patroli
148 PKS 18: Dikepung Prajurit
149 PKS 19: Tangkapan Besar
150 PKS 20: Reuni Kakek Cucu
151 PKS 21: Penyelamatan di Dapur Umum
152 PKS 22: Kentut Bungkuk Gila
153 PKS 23: Pasukan Genggam Jagad Tiba
154 PKS 24: Menyerang Pengepung
155 PKS 25: Memilih Bokong Bagus
156 PKS 26: putra Mahkota Tiba
157 PKS 27: Tantangan Dari Ratu
158 PKS 28: Panglima VS Panglima
159 PKS 29: Tinju Racun Tanah (TAMAT)
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Akarmani 1: Mengintai Pasukan Kerajaan
2
Akarmani 2: Pasukan Jintamani Tiba
3
Akarmani 3: Perang Kuda
4
Akarmani 4: Pasukan Kadipaten Tiba
5
Akarmani 5: Pasukan Panah
6
Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh
7
Akarmani 7: Memprovokasi Panglima Utama
8
Akarmani 8: Alma VS Surap Bentala
9
Akarmani 9: Angin Tujuh Langit
10
Akarmani 10: Senopati Gending Suro
11
Akarmani 11: Menyusuri Lorong Rahasia
12
Akarmani 12: Mengetuk Pintu Rahasia
13
Akarmani 13: Pertemuan Ratu, Prabu, Permaisuri
14
Akarmani 14: Panglima Dewi
15
Akarmani 15: Menghabisi Prajurit Jaga
16
Akarmani 16: Pasukan Genggam Sekam
17
Akarmani 17: Penyergapan Malam
18
Akarmani 18: Penasaran Panglima Galagap
19
Akarmani 19: Menembus Benteng Timur
20
Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi
21
Akarmani 21: Menangkap Gebuk Sewu
22
Akarmani 22: Pesan untuk Panglima
23
Akarmani 23: Penyusup Pisau Merah
24
Akarmani 24: Siasat Ratu Tua
25
Akarmani 25: Menyerang Pasukan Benteng
26
Akarmani 26: Perkara Upah Prajurit
27
Akarmani 27: Tunduknya Dua Perwira
28
Akarmani 28: Berdua Masuk Penjara
29
Akarmani 29: Pangeran Bugar Jantung
30
Akarmani 30: Menguasai Ibu Kota
31
Akarmani 31: Bebasnya Para Pejabat
32
Akarmani 32: Pasukan dari Penjara
33
Akarmani 33: Serangan di Depan Benteng
34
Akarmani 34: Menyergap Pasukan Khusus
35
Akarmani 35: Menghancurkan Gerbang Benteng
36
Akarmani 36: Racun Tongkat
37
Akarmani 37: Putra Mahkota
38
Akarmani 38: Jebakan Buto Sisik
39
Akarmani 39: Pertemuan Alma-Manila
40
Akarmani 40: Hadangan Dua Macan
41
Akarmani 41: Alma Unjuk Sakti
42
Akarmani 42: Alma VS Dua Macan
43
Akarmani 43: Murka Senopati
44
Akarmani 44: Perang Depan Ruang Singa
45
Akarmani 45: Pasukan Pangeran Tiba
46
Akarmani 46: Alma-Senopati Berhadapan
47
Akarmani 47: Perlawanan Dua Macan
48
Akarmani 48: Alma Terkapar
49
Akarmani 49: Alma VS Senopati
50
Akarmani 50: Menerobos Kebal Senopati
51
Akarmani 51: Sabit Murka VS Letupan Neraka
52
Akarmani 52: Pasukan Pembebas Jintamani Menang
53
Akarmani 53: Secantik Telur Rebus
54
Akarmani 54: Jelang Sidang Umum
55
Akarmani 55: Alma Lepas Pangkat
56
Akarmani 56: Pesta Kemenangan
57
DAS 1: Adu Sesumbar
58
DAS 2: Duel Ringan
59
DAS 3: Warga Emas Jintamani
60
DAS 4: Berangkat ke Rawa Kabut
61
DAS 5: Ning Ana Pulang
62
DAS 6: Arguna Jatuh Cinta
63
DAS 7: Cinta Ditolak
64
DAS 8: Ke Negeri Sembunyi
65
DAS 9: Di Kampung Siluman
66
DAS 10: Bersiap
67
DAS 11: Duel Persahabatan
68
DAS 12: 13 Buah Kematian
69
DAS 13: Arguna di Ujung Maut
70
DAS 14: Melawan Wanita Sakti
71
DAS 15: Menjebak Tiga Buah
72
DAS 16: Seret Kelapa Berbulu
73
DAS 17: Obat dan Siksa
74
DAS 18: Tiba di Kotabatu
75
DAS 19: Perkenalan di Peniduran
76
DAS 20: Rubi Salangka
77
DAS 21: Topeng Rubi
78
DAS 22: Sengketa Bayi Dalam Perut
79
DAS 23: Gadis Kampung Siluman
80
DAD 24: Petunjuk Dari Galian
81
DAS 25: Kelompok Tombak Iblis
82
DAS 26: Ompong Fenomenal
83
DAS 27: Sunting Awan
84
DAS 28: Tarung Sengit Dimulai
85
DAS 29: Duet Bola dan Benang
86
DAS 30: Kejutan di Akhir Tarung
87
DAS 31: Manila Sari Hilang
88
DAS 32: Kolam Merah
89
DAS 33: Rubi VS Laris Manis
90
DAS 34: Demi Jabang Bayi
91
DAS 35: Raja Tombak Iblis
92
DAS 36: Syarat Raja Tombak Iblis
93
DAS 37: Direbutkan Lelaki
94
DAS 38: Ejekan Bungkuk Gila
95
DAS 39: Ribut Jelang Tarung
96
DAS 40: Terungkap Siapa Tebar Kembang
97
DAS 41: Raja Tombak Buto
98
DAS 42: Eksekusi Bola Hitam
99
DAS 43: Calon Ketua Baru
100
DKT 1: Hadiah Ketua Baru
101
DKT 2: Tuntutan Ratu Tombak
102
DKT 3: Bungkuk Gila Ikut
103
DKT 4: Penangkaran Betina Ranjang
104
DKT 5: Pertarungan Depan Pemakanan
105
DKT 6: Pelayan Setia
106
DKT 7: Pengiriman yang Salah
107
DKT 8: Berhadapan di Tengah Jalan
108
DKT 9: Peran Alma
109
DKT 10: Rantai Dedemit
110
DKT 11: Genggam Petir
111
DKT 12: Pendekar Tukang Ledek
112
DKT 13: Menghajar Pendekar Sakti
113
DKT 14: Menang
114
DKT 15: Lidah Untung
115
DKT 16: Sarang Betina Ranjang (21+)
116
DKT 17: Gerbang Sarang Betina
117
DKT 18: Bungkuk Gila Intip Pacu Kuda
118
DKT 19: Tuntutan Alma
119
DKT 20: Siasat Panglima
120
DKT 21: Jawaban Tebar Kembang
121
DKT 22: Tarung Mesum Bungkuk Gila
122
DKT 23: Hancurnya Perisai Cangkang Dewa
123
DKT 24: Yang Kalah Yang Mati
124
DKT 25: Dua Guru Cambuk Kalah
125
DKT 26: Betina Ranjang Bebas
126
DKT 27: Lidah Untung Menangis
127
DKT 28: Alma-Abah Berhadapan
128
DKT 29: Abah Sakti Dikeroyok
129
DKT 30: Sempurna Tugas Alma
130
DKT 31: Alma VS Keluarga Tombak
131
PKS 1: Pasukan Genggam Jagad
132
PKS 2: Rekrutan Pasukan Alma
133
PKS 3: Rahasia 10 Pemanah Cantik
134
PKS 4: Pasukan Bendera Laba-Laba
135
PKS 5: Berangkat Berperang
136
PKS 6: Berebut Kuda
137
PKS 7: Formasi Pasukan
138
PKS 8: Sergap Panah
139
PKS 9: Aksi Pasukan Panah Pelangi
140
PKS 10: Interogasi Anjengan
141
PKS 11: Kadipaten Sengat
142
PKS 12: Pasukan Tanduk Kemenangan
143
PKS 13: Bungkuk Gila Nongol Lagi
144
PKS 14: Pasukan Adipati Siap Tempur
145
PKS 15: Kemunculan Putra Mahkota
146
PKS 16: Alma Kirim Pasukan
147
PKS 17: Menyerang Prajurit Patroli
148
PKS 18: Dikepung Prajurit
149
PKS 19: Tangkapan Besar
150
PKS 20: Reuni Kakek Cucu
151
PKS 21: Penyelamatan di Dapur Umum
152
PKS 22: Kentut Bungkuk Gila
153
PKS 23: Pasukan Genggam Jagad Tiba
154
PKS 24: Menyerang Pengepung
155
PKS 25: Memilih Bokong Bagus
156
PKS 26: putra Mahkota Tiba
157
PKS 27: Tantangan Dari Ratu
158
PKS 28: Panglima VS Panglima
159
PKS 29: Tinju Racun Tanah (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!