Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh

*Api di Kerajaan Jintamani (Akarmani)*

Alma Fatara yang semakin dekat dengan pasukan Kerajaan Jintamani, berlari kencang dengan tombak di tangan kiri dan tangan kanan memutar Bola Hitam di atas kepala, memunculkan piringan sinar biru yang siap dilesatkan.

Sementara di sisi pasukan musuh, mesin panah yang tersisa tinggal tujuh unit di sisi kiri jauh. Tiga belas mesin panah sudah hancur berserakan lengkap dengan potongan tubuh para prajurit operatornya.

Para prajurit pasukan itu sudah dilanda kepanikan. Mereka seperti barisan semut yang siap dibantai hanya oleh seorang gadis belia bernama Alma Fatara.

“Pasukan panaaah!” teriak Panglima Jambango sambil menengok ke arah pasukan panah biasa.

Set! Jeb!

“Akk!” pekik keras Panglima Jambango saat tahu-tahu sebatang tombak menancap tepat di tengah dadanya, membuatnya terlempar jauh dari punggung kudanya. Dia langsung tewas yang mengejutkan Panglima Utama Surap Bentala dan pasukan panah.

Tombak itu dilempar oleh Alma Fatara dengan begitu kencang.

Set set set …!

Ziiing!

Dari sisi kiri berlesatan sebanyak dua puluh delapan anak panah dari tujuh mesin panah belalang. Pada saat yang bersamaan, tangan kanan Alma melempar piringan sinar biru yang tercipta dari putaran Bola Hitam. Piringan sinar biru itu melesat jauh ke samping lalu berbelok melengkung menargetkan barisan pasukan Kerajaan Jintamani.

Wuss!

Dengan lompatan putaran tubuh di udara yang begitu cepat seperti putaran mata bor mesin, Alma Fatara menghadapi serangan hujan panah dari sisi kiri. Kencangnya putaran tubuh dan angin pukulan yang dimainkan Alma, membuat anak panah-anak panah itu berpentalan, tidak ada yang mampu menembus tubuh indah si gadis.

Set!

“Akk!” jerit dua prajurit operator mesin panah ketika dua ujung Benang Darah Dewa menjerat dua anak panah, lalu dilesatkan balik ke arah mesin panah.

Ziiing!

“Aak! Akk! Akh …!”

Bersamaan dengan itu, piringan sinar biru membabat para prajurit yang berbaris tanpa bisa menghindar dari kemalangan. Piringan sinar biru seperti pisau cukur membabat rambut kepala.

Suara jeritan kematian terdengar bersusul-susulan, menjadi musik pembantaian yang begitu mengerikan.

Ternyata, piringan sinar itu melesat awet sampai bisa menjangkau tujuh mesin panah yang tersisa. Trek lesat yang memutar membuat itu bisa terjadi. Jadi, piringan sinar biru itu membabat habis ketujuh mesin panah dari yang paling kiri. Jelas itu diikuti oleh pekik kematian para prajurit operatornya.

Set set set …!

Pasukan panah biasa juga melepaskan hujan anak panah ke posisi Alma Fatara. Namun, ternyata Alma memilih melesat cepat mundur ke belakang, sehingga posisinya di luar jangkauan anak panah.

Teb teb teb …!

Ratusan anak panah berjatuhan di area depan posisi Alma Fatara. Kini posisinya kembali jauh dari pasukan musuh.

“Wahai para prajurit yang perkasa! Jika kalian tidak ingin mati, tinggalkan pengabdian kalian kepada Senopati Gending Suro, dan tunduklah kalian kepada Ratu Warna Mekararum! Mundurlah yang jauh sebelum aku membunuh semua yang melawan!” teriak Alma Fatara mengandung tenaga dalam tinggi, sehingga seruannya mengandung daya intimidasi pada perasaan para prajurit.

Maka, tiba-tiba ….

“Munduuur!” teriak seorang prajurit bagian perbekalan di posisi paling belakang pasukan.

“Munduuur!” teriak beberapa prajurit dalam pasukan tombak dan pasukan pedang. Mereka ngacir ke belakang dan mengacaukan barisan yang sudah rapi.

Keganasan Alma Fatara yang bisa membunuh banyak musuh dalam hitungan detik telah mempengaruhi mental mereka. Akhirnya, penyakit ketakutan dan kepengecutan itu menular ke prajurit lain yang berhati gamang.

Maka semakin banyak prajurit yang memilih balik kanan dan berlari meninggalkan posisisinya. Rata-rata mereka yang memilih mundur adalah prajurit yang posisinya jauh dari sang panglima.

Namun, berbeda dengan seorang pemimpin regu bernama Pajrit Gandul Kulon di pasukan tombak. Dia yang membawahi lima puluh prajurit dalam regunya, berpikir normal. Sepatutnya mereka tunduk kepada perintah ratu dibandingkan tunduk oleh perintah senopati atau panglima di bawahnya.

“Pasukaaan!” teriak Pajrit Gandul Kulon sambil mengangkat tinggi tombak komandonya. “Munduuur!”

“Munduuur!”

Tanpa berpikir satu dua tiga lagi, lima puluh prajurit bertombak di bawah komando Pajrit Gandul Kulon langsung berlari mengikuti pemimpin mereka keluar dari formasi besar itu, sambil berteriak ramai.

“Gandul Kulooon! Prajurit pengecut kauuu!” teriak Panglima Gagang Lembu yang memimpin pasukan tombak secara keseluruhan. Dia begitu gusar melihat pengkhianatan Pajrit Gandul Gulon.

Set!

Dari posisi yang jauh, Panglima Gagang Lembu melemparkan tombak di tangannya kepada Pajrit Gandul Kulon.

Degg!

“Hukh!”

Pajrit Gandul Kulon yang siaga, bertindak cepat berusaha menangkis tombak itu dengan tamengnya. Tombak itu menembus perisai Pajrit Gandul dan membuatnya terlempar terjengkang di tanah lembah yang berumput.

Ia mengeluh karena merasakan perih pada perutnya. Ternyata mata tombak berhasil melukai kulit perutnya, tetapi hanya luka kecil bagi seorang prajurit, apalagi bagi seorang pemimpin prajurit.

“Pasukaaan! Munduuur!” teriak seorang kepala regu lain di pasukan pedang. Dia bernama Pajrit Kukus Asmara. Suara teriakannya terdengar sangat khas karena cempreng dan mendayu.

“Munduuur!” teriak lima puluh prajurit berpedang sambil mengikuti Pajrit Kukus Asmara yang berlari lucu seperti perempuan genit.

Melihat bawaan Pajrit Kukus Asmara yang lucu, sebenarnya banyak prajurit yang ingin tertawa, tetapi rasa tegang mereka jauh lebih mendominasi.

Beruntung pula posisi Alma Fatara sangat jauh dan tidak bisa melihat jelas apa yang terjadi di bagian belakang pasukan Kerajaan Jintamani. Jika ia melihat, pasti dia akan tertawa terpingkal-pingkal.

Terlalu. Itulah satu kata yang ada dibenak Panglima Surap Bentala melihat kekacauan di barisan belakang. Sebelum kekacauan di barisan belakang semakin memburuk dan semakin banyak prajurit yang lari dari medan perang, Surap Bentala segera memberi komando.

“Panglima Gagang Lembu! Panglima Pulung Seket! Majukan semua pasukanmu, kepung perempuan ituuu!” teriak Panglima Utama Surap Bentala.

“Pasukan tombaaak! Maju semua! Kepung perempuan itu!” teriak Panglima Gagang Lembu sambil menunjuk ke arah Alma Fatara jauh di depan sana.

“Majuuu!” teriak pasukan tombak yang masih kukuh bertahan.

Bayangkan, sebanyak seribu pasukan tombak berlarian ramai-ramai mengikuti kepala regu masing-masing. Mereka berlari seperti pasukan semut yang sedang berperang. Formasi pasukan panah yang sudah ada di depan, mereka terabas dengan berlari di antara para prajurit panah yang posisi siaga di tempat.

“Hea hea!” teriak Panglima Gagang Lembu sambil menggebah kudanya maju ke tengah medan perang memimpin pasukannya.

Pada saat yang bersamaan, di bagian belakang pasukan tombak ada yang berkhianat dengan berlari mundur, jumlah mereka cukup banyak, ada ratusan orang. Namun, para panglima tidak memiliki waktu untuk menghukum pasukan yang membelot.

“Pasukan pedaaang! Maju semuaaa!” teriak Panglima Pulung Seket sambil mengacungkan keris bagusnya ke arah depan.

“Majuuu!” teriak seribu pasukan pedang itu beramai-ramai menyusul pasukan tombak.

Sama seperti di pasukan tombak, ada lebih seratusan prajurit pedang yang membelot. Bukannya ikut berlari maju ke medan perang, tetapi justru berlari ke belakang dan menjauh.

“Hea hea!” teriak Panglima Pulung Seket menggebah kudanya ikut maju menyertai pasukan pedang.

“Pasukan panah! Maju lima puluh kaki!” teriak panglima Utama Surap Bentala.

Pasukan panah yang kini berposisi paling belakang, berjalan maju sambil menghitung langkah mereka.

Sementara itu, Alma Fatara untuk sementara berdiri diam menunggu selagi belum ada serangan langsung kepada dirinya. Setidaknya seruannya tadi membuahkan hasil yang membuat membelotnya ratusan pasukan pedang dan tombak, ditambah pasukan bagian logistik.

Di saat dia berdiri diam, Alma Fatara melakukan pengolahan pernapasan, karena sebentar lagi dia akan melakukan perkara besar. (RH)

Terpopuler

Comments

Barokah 99

Barokah 99

wah ternyata alma fatara sangat hebat dalam mengalahkan musu. dgn seorang diri dia berani menyerang walau wanita

2024-04-24

0

Senajudifa

Senajudifa

ada ya om musik pembantaian

2023-05-12

1

𝓚ˢᵍⁿMahes 1 😘

𝓚ˢᵍⁿMahes 1 😘

walah walah walah ternyata mundur juga toh 🤣🤣🤣🤣

2023-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Akarmani 1: Mengintai Pasukan Kerajaan
2 Akarmani 2: Pasukan Jintamani Tiba
3 Akarmani 3: Perang Kuda
4 Akarmani 4: Pasukan Kadipaten Tiba
5 Akarmani 5: Pasukan Panah
6 Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh
7 Akarmani 7: Memprovokasi Panglima Utama
8 Akarmani 8: Alma VS Surap Bentala
9 Akarmani 9: Angin Tujuh Langit
10 Akarmani 10: Senopati Gending Suro
11 Akarmani 11: Menyusuri Lorong Rahasia
12 Akarmani 12: Mengetuk Pintu Rahasia
13 Akarmani 13: Pertemuan Ratu, Prabu, Permaisuri
14 Akarmani 14: Panglima Dewi
15 Akarmani 15: Menghabisi Prajurit Jaga
16 Akarmani 16: Pasukan Genggam Sekam
17 Akarmani 17: Penyergapan Malam
18 Akarmani 18: Penasaran Panglima Galagap
19 Akarmani 19: Menembus Benteng Timur
20 Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi
21 Akarmani 21: Menangkap Gebuk Sewu
22 Akarmani 22: Pesan untuk Panglima
23 Akarmani 23: Penyusup Pisau Merah
24 Akarmani 24: Siasat Ratu Tua
25 Akarmani 25: Menyerang Pasukan Benteng
26 Akarmani 26: Perkara Upah Prajurit
27 Akarmani 27: Tunduknya Dua Perwira
28 Akarmani 28: Berdua Masuk Penjara
29 Akarmani 29: Pangeran Bugar Jantung
30 Akarmani 30: Menguasai Ibu Kota
31 Akarmani 31: Bebasnya Para Pejabat
32 Akarmani 32: Pasukan dari Penjara
33 Akarmani 33: Serangan di Depan Benteng
34 Akarmani 34: Menyergap Pasukan Khusus
35 Akarmani 35: Menghancurkan Gerbang Benteng
36 Akarmani 36: Racun Tongkat
37 Akarmani 37: Putra Mahkota
38 Akarmani 38: Jebakan Buto Sisik
39 Akarmani 39: Pertemuan Alma-Manila
40 Akarmani 40: Hadangan Dua Macan
41 Akarmani 41: Alma Unjuk Sakti
42 Akarmani 42: Alma VS Dua Macan
43 Akarmani 43: Murka Senopati
44 Akarmani 44: Perang Depan Ruang Singa
45 Akarmani 45: Pasukan Pangeran Tiba
46 Akarmani 46: Alma-Senopati Berhadapan
47 Akarmani 47: Perlawanan Dua Macan
48 Akarmani 48: Alma Terkapar
49 Akarmani 49: Alma VS Senopati
50 Akarmani 50: Menerobos Kebal Senopati
51 Akarmani 51: Sabit Murka VS Letupan Neraka
52 Akarmani 52: Pasukan Pembebas Jintamani Menang
53 Akarmani 53: Secantik Telur Rebus
54 Akarmani 54: Jelang Sidang Umum
55 Akarmani 55: Alma Lepas Pangkat
56 Akarmani 56: Pesta Kemenangan
57 DAS 1: Adu Sesumbar
58 DAS 2: Duel Ringan
59 DAS 3: Warga Emas Jintamani
60 DAS 4: Berangkat ke Rawa Kabut
61 DAS 5: Ning Ana Pulang
62 DAS 6: Arguna Jatuh Cinta
63 DAS 7: Cinta Ditolak
64 DAS 8: Ke Negeri Sembunyi
65 DAS 9: Di Kampung Siluman
66 DAS 10: Bersiap
67 DAS 11: Duel Persahabatan
68 DAS 12: 13 Buah Kematian
69 DAS 13: Arguna di Ujung Maut
70 DAS 14: Melawan Wanita Sakti
71 DAS 15: Menjebak Tiga Buah
72 DAS 16: Seret Kelapa Berbulu
73 DAS 17: Obat dan Siksa
74 DAS 18: Tiba di Kotabatu
75 DAS 19: Perkenalan di Peniduran
76 DAS 20: Rubi Salangka
77 DAS 21: Topeng Rubi
78 DAS 22: Sengketa Bayi Dalam Perut
79 DAS 23: Gadis Kampung Siluman
80 DAD 24: Petunjuk Dari Galian
81 DAS 25: Kelompok Tombak Iblis
82 DAS 26: Ompong Fenomenal
83 DAS 27: Sunting Awan
84 DAS 28: Tarung Sengit Dimulai
85 DAS 29: Duet Bola dan Benang
86 DAS 30: Kejutan di Akhir Tarung
87 DAS 31: Manila Sari Hilang
88 DAS 32: Kolam Merah
89 DAS 33: Rubi VS Laris Manis
90 DAS 34: Demi Jabang Bayi
91 DAS 35: Raja Tombak Iblis
92 DAS 36: Syarat Raja Tombak Iblis
93 DAS 37: Direbutkan Lelaki
94 DAS 38: Ejekan Bungkuk Gila
95 DAS 39: Ribut Jelang Tarung
96 DAS 40: Terungkap Siapa Tebar Kembang
97 DAS 41: Raja Tombak Buto
98 DAS 42: Eksekusi Bola Hitam
99 DAS 43: Calon Ketua Baru
100 DKT 1: Hadiah Ketua Baru
101 DKT 2: Tuntutan Ratu Tombak
102 DKT 3: Bungkuk Gila Ikut
103 DKT 4: Penangkaran Betina Ranjang
104 DKT 5: Pertarungan Depan Pemakanan
105 DKT 6: Pelayan Setia
106 DKT 7: Pengiriman yang Salah
107 DKT 8: Berhadapan di Tengah Jalan
108 DKT 9: Peran Alma
109 DKT 10: Rantai Dedemit
110 DKT 11: Genggam Petir
111 DKT 12: Pendekar Tukang Ledek
112 DKT 13: Menghajar Pendekar Sakti
113 DKT 14: Menang
114 DKT 15: Lidah Untung
115 DKT 16: Sarang Betina Ranjang (21+)
116 DKT 17: Gerbang Sarang Betina
117 DKT 18: Bungkuk Gila Intip Pacu Kuda
118 DKT 19: Tuntutan Alma
119 DKT 20: Siasat Panglima
120 DKT 21: Jawaban Tebar Kembang
121 DKT 22: Tarung Mesum Bungkuk Gila
122 DKT 23: Hancurnya Perisai Cangkang Dewa
123 DKT 24: Yang Kalah Yang Mati
124 DKT 25: Dua Guru Cambuk Kalah
125 DKT 26: Betina Ranjang Bebas
126 DKT 27: Lidah Untung Menangis
127 DKT 28: Alma-Abah Berhadapan
128 DKT 29: Abah Sakti Dikeroyok
129 DKT 30: Sempurna Tugas Alma
130 DKT 31: Alma VS Keluarga Tombak
131 PKS 1: Pasukan Genggam Jagad
132 PKS 2: Rekrutan Pasukan Alma
133 PKS 3: Rahasia 10 Pemanah Cantik
134 PKS 4: Pasukan Bendera Laba-Laba
135 PKS 5: Berangkat Berperang
136 PKS 6: Berebut Kuda
137 PKS 7: Formasi Pasukan
138 PKS 8: Sergap Panah
139 PKS 9: Aksi Pasukan Panah Pelangi
140 PKS 10: Interogasi Anjengan
141 PKS 11: Kadipaten Sengat
142 PKS 12: Pasukan Tanduk Kemenangan
143 PKS 13: Bungkuk Gila Nongol Lagi
144 PKS 14: Pasukan Adipati Siap Tempur
145 PKS 15: Kemunculan Putra Mahkota
146 PKS 16: Alma Kirim Pasukan
147 PKS 17: Menyerang Prajurit Patroli
148 PKS 18: Dikepung Prajurit
149 PKS 19: Tangkapan Besar
150 PKS 20: Reuni Kakek Cucu
151 PKS 21: Penyelamatan di Dapur Umum
152 PKS 22: Kentut Bungkuk Gila
153 PKS 23: Pasukan Genggam Jagad Tiba
154 PKS 24: Menyerang Pengepung
155 PKS 25: Memilih Bokong Bagus
156 PKS 26: putra Mahkota Tiba
157 PKS 27: Tantangan Dari Ratu
158 PKS 28: Panglima VS Panglima
159 PKS 29: Tinju Racun Tanah (TAMAT)
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Akarmani 1: Mengintai Pasukan Kerajaan
2
Akarmani 2: Pasukan Jintamani Tiba
3
Akarmani 3: Perang Kuda
4
Akarmani 4: Pasukan Kadipaten Tiba
5
Akarmani 5: Pasukan Panah
6
Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh
7
Akarmani 7: Memprovokasi Panglima Utama
8
Akarmani 8: Alma VS Surap Bentala
9
Akarmani 9: Angin Tujuh Langit
10
Akarmani 10: Senopati Gending Suro
11
Akarmani 11: Menyusuri Lorong Rahasia
12
Akarmani 12: Mengetuk Pintu Rahasia
13
Akarmani 13: Pertemuan Ratu, Prabu, Permaisuri
14
Akarmani 14: Panglima Dewi
15
Akarmani 15: Menghabisi Prajurit Jaga
16
Akarmani 16: Pasukan Genggam Sekam
17
Akarmani 17: Penyergapan Malam
18
Akarmani 18: Penasaran Panglima Galagap
19
Akarmani 19: Menembus Benteng Timur
20
Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi
21
Akarmani 21: Menangkap Gebuk Sewu
22
Akarmani 22: Pesan untuk Panglima
23
Akarmani 23: Penyusup Pisau Merah
24
Akarmani 24: Siasat Ratu Tua
25
Akarmani 25: Menyerang Pasukan Benteng
26
Akarmani 26: Perkara Upah Prajurit
27
Akarmani 27: Tunduknya Dua Perwira
28
Akarmani 28: Berdua Masuk Penjara
29
Akarmani 29: Pangeran Bugar Jantung
30
Akarmani 30: Menguasai Ibu Kota
31
Akarmani 31: Bebasnya Para Pejabat
32
Akarmani 32: Pasukan dari Penjara
33
Akarmani 33: Serangan di Depan Benteng
34
Akarmani 34: Menyergap Pasukan Khusus
35
Akarmani 35: Menghancurkan Gerbang Benteng
36
Akarmani 36: Racun Tongkat
37
Akarmani 37: Putra Mahkota
38
Akarmani 38: Jebakan Buto Sisik
39
Akarmani 39: Pertemuan Alma-Manila
40
Akarmani 40: Hadangan Dua Macan
41
Akarmani 41: Alma Unjuk Sakti
42
Akarmani 42: Alma VS Dua Macan
43
Akarmani 43: Murka Senopati
44
Akarmani 44: Perang Depan Ruang Singa
45
Akarmani 45: Pasukan Pangeran Tiba
46
Akarmani 46: Alma-Senopati Berhadapan
47
Akarmani 47: Perlawanan Dua Macan
48
Akarmani 48: Alma Terkapar
49
Akarmani 49: Alma VS Senopati
50
Akarmani 50: Menerobos Kebal Senopati
51
Akarmani 51: Sabit Murka VS Letupan Neraka
52
Akarmani 52: Pasukan Pembebas Jintamani Menang
53
Akarmani 53: Secantik Telur Rebus
54
Akarmani 54: Jelang Sidang Umum
55
Akarmani 55: Alma Lepas Pangkat
56
Akarmani 56: Pesta Kemenangan
57
DAS 1: Adu Sesumbar
58
DAS 2: Duel Ringan
59
DAS 3: Warga Emas Jintamani
60
DAS 4: Berangkat ke Rawa Kabut
61
DAS 5: Ning Ana Pulang
62
DAS 6: Arguna Jatuh Cinta
63
DAS 7: Cinta Ditolak
64
DAS 8: Ke Negeri Sembunyi
65
DAS 9: Di Kampung Siluman
66
DAS 10: Bersiap
67
DAS 11: Duel Persahabatan
68
DAS 12: 13 Buah Kematian
69
DAS 13: Arguna di Ujung Maut
70
DAS 14: Melawan Wanita Sakti
71
DAS 15: Menjebak Tiga Buah
72
DAS 16: Seret Kelapa Berbulu
73
DAS 17: Obat dan Siksa
74
DAS 18: Tiba di Kotabatu
75
DAS 19: Perkenalan di Peniduran
76
DAS 20: Rubi Salangka
77
DAS 21: Topeng Rubi
78
DAS 22: Sengketa Bayi Dalam Perut
79
DAS 23: Gadis Kampung Siluman
80
DAD 24: Petunjuk Dari Galian
81
DAS 25: Kelompok Tombak Iblis
82
DAS 26: Ompong Fenomenal
83
DAS 27: Sunting Awan
84
DAS 28: Tarung Sengit Dimulai
85
DAS 29: Duet Bola dan Benang
86
DAS 30: Kejutan di Akhir Tarung
87
DAS 31: Manila Sari Hilang
88
DAS 32: Kolam Merah
89
DAS 33: Rubi VS Laris Manis
90
DAS 34: Demi Jabang Bayi
91
DAS 35: Raja Tombak Iblis
92
DAS 36: Syarat Raja Tombak Iblis
93
DAS 37: Direbutkan Lelaki
94
DAS 38: Ejekan Bungkuk Gila
95
DAS 39: Ribut Jelang Tarung
96
DAS 40: Terungkap Siapa Tebar Kembang
97
DAS 41: Raja Tombak Buto
98
DAS 42: Eksekusi Bola Hitam
99
DAS 43: Calon Ketua Baru
100
DKT 1: Hadiah Ketua Baru
101
DKT 2: Tuntutan Ratu Tombak
102
DKT 3: Bungkuk Gila Ikut
103
DKT 4: Penangkaran Betina Ranjang
104
DKT 5: Pertarungan Depan Pemakanan
105
DKT 6: Pelayan Setia
106
DKT 7: Pengiriman yang Salah
107
DKT 8: Berhadapan di Tengah Jalan
108
DKT 9: Peran Alma
109
DKT 10: Rantai Dedemit
110
DKT 11: Genggam Petir
111
DKT 12: Pendekar Tukang Ledek
112
DKT 13: Menghajar Pendekar Sakti
113
DKT 14: Menang
114
DKT 15: Lidah Untung
115
DKT 16: Sarang Betina Ranjang (21+)
116
DKT 17: Gerbang Sarang Betina
117
DKT 18: Bungkuk Gila Intip Pacu Kuda
118
DKT 19: Tuntutan Alma
119
DKT 20: Siasat Panglima
120
DKT 21: Jawaban Tebar Kembang
121
DKT 22: Tarung Mesum Bungkuk Gila
122
DKT 23: Hancurnya Perisai Cangkang Dewa
123
DKT 24: Yang Kalah Yang Mati
124
DKT 25: Dua Guru Cambuk Kalah
125
DKT 26: Betina Ranjang Bebas
126
DKT 27: Lidah Untung Menangis
127
DKT 28: Alma-Abah Berhadapan
128
DKT 29: Abah Sakti Dikeroyok
129
DKT 30: Sempurna Tugas Alma
130
DKT 31: Alma VS Keluarga Tombak
131
PKS 1: Pasukan Genggam Jagad
132
PKS 2: Rekrutan Pasukan Alma
133
PKS 3: Rahasia 10 Pemanah Cantik
134
PKS 4: Pasukan Bendera Laba-Laba
135
PKS 5: Berangkat Berperang
136
PKS 6: Berebut Kuda
137
PKS 7: Formasi Pasukan
138
PKS 8: Sergap Panah
139
PKS 9: Aksi Pasukan Panah Pelangi
140
PKS 10: Interogasi Anjengan
141
PKS 11: Kadipaten Sengat
142
PKS 12: Pasukan Tanduk Kemenangan
143
PKS 13: Bungkuk Gila Nongol Lagi
144
PKS 14: Pasukan Adipati Siap Tempur
145
PKS 15: Kemunculan Putra Mahkota
146
PKS 16: Alma Kirim Pasukan
147
PKS 17: Menyerang Prajurit Patroli
148
PKS 18: Dikepung Prajurit
149
PKS 19: Tangkapan Besar
150
PKS 20: Reuni Kakek Cucu
151
PKS 21: Penyelamatan di Dapur Umum
152
PKS 22: Kentut Bungkuk Gila
153
PKS 23: Pasukan Genggam Jagad Tiba
154
PKS 24: Menyerang Pengepung
155
PKS 25: Memilih Bokong Bagus
156
PKS 26: putra Mahkota Tiba
157
PKS 27: Tantangan Dari Ratu
158
PKS 28: Panglima VS Panglima
159
PKS 29: Tinju Racun Tanah (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!