Akarmani 14: Panglima Dewi

*Api di Kerajaan Jintamani (Akarmani)*

 

“Siapa yang tidak tunduk kepada Gusti Ratu Warna Mekararum, akan aku buru sampai mati!” teriak Alma Fatara bertenaga dalam tinggi dari tengah lembah yang berbau anyir darah.

Seruan itu jelas membuat lebih seribu pasukan Kerajaan Jintamani yang mundur jadi takut. Jika Alma Fatara hanya seorang pendekar biasa, mungkin mereka bisa adu cepat kejar-kejaran. Namun, mereka sudah menyaksikan bahwa pendekar cantik jelita berusia belia itu bisa melakukan sesuatu yang sangat mustahil. Sudah pasti ancamannya itu bukan sekedar ancaman penggertak nyali, tapi ancaman yang 99,9 persen bisa diwujudkan.

“Kalian sudah kalah, wajib bagi kalian tunduk kepada penguasa sah Kerajaan Jintamani, yaitu Gusti Prabu Marapata, bukan kepada Senopati Gending Suro. Kemarilah kalian!” teriak Alma Fatara benar-benar serius.

“Pasukaaan, majuuu!” teriak Panglima Pulung Seket kepada seluruh pasukan yang berkumpul di sisi utara lembah. Dia masih terdengar gagah meski statusnya sekarang adalah panglima taklukan.

Lebih seribu prajurit yang sebagian besar adalah pasukan pedang bergerak kembali masuk ke tengah lembah, melewati mayat-mayat yang berantakan di lembah itu. Ngeri ya ngeri, sedih ya sedih, melihat rekan-rekan mereka bergelimpangan tanpa nyawa dengan raga yang hancur. Namun, itulah perang, sakit hatinya begitu pahit.

“Kalian bertiga, maju ke sini!” teriak Alma Fatara kepada ketiga rekan seperjalanannya yang nun jauh di pinggir hutan.

“Eh, buruan maju, kita dipanggil Alma!” kata Magar Kepang kepada Garam Sakti dan Ning Ana.

“Tapi pasukan itu juga maju,” kata Ning Ana.

“Tidak apa-apa mereka sudah takluk. Kau tidak dengar tadi?” kata Garam Sakti.

“Ayo!” ajak Magar Kepang sambil berjalan lebih dulu.

“Yeee! Kita menaaang! Hihihi!” teriak Ning Ana girang sambil berlari kencang lebih dulu meninggalkan Magar Kepang yang pastinya sulit untuk berlari.

Sementara Garam Sakti tetap menjadi pengawal Magar Kepang yang merupakan atasannya.

“Cincang yang melawan! Tusuk perutnya, penggal lehernya, tendang bokongnya! Semua berlutut!” teriak Ning Ana kencang sambil berlari menuju posisi Alma Fatara. Namun, teriakan barbar Ning Ana itu tidak terdengar oleh siapa-siapa karena dia berteriak di alam luas tanpa tenaga dalam.

Tidak berapa lama, pasukan datang dengan berlari kecil, tiba beberapa tombak di depan Alma Fatara yang berdiri dengan jubah dan rambut berkibar-kibar.

Meski tidak begitu rapi, tetapi pasukan itu tetap dalam formasi barisan. Mereka meninggalkan gerobak-gerobak logistik di ujung utara lembah.

Panglima Pulung Seket yang masih berkuda turun dari kudanya.

“Berlutut kepada Pendekar!” teriak Panglima Pulung Seket berkomando.

“Hormat kami, Pendekar!” seru semua prajurit sambil turun berlutut di hadapan Alma Fatara.

“Hahaha!” tawa Alma Fatara yang memperlihatkan dua gigi ompongnya.

Untung para prajurit itu semuanya menunduk. Lagi pula jika prajurit itu melihat kelucuan gigi Alma, mereka pasti menahan tawa karena takut dipenggal hanya gegara menertawakan gigi perempuan itu.

“Dengarkan! Perkanalkan ... eh perkanalkan. Perkenalkan, aku yang cantik tapi belum dewasa ini, namaku Alma Fatara, julukanku Dewi Dua Gigi. Hahaha!” seru Alma Fatara bangga dan lucu sendiri. “Sebut aku Panglima Dewi jika kalian tidak mau aku gebuk bokong kalian!”

“Baik, Panglima Dewi!” sebut pasukan itu serempak, termasuk Panglima Pulung Seket.

“Bagus! Hahaha!” puji Alma lalu tertawa seperti juragan jengkol. Kemudian sebutnya, “Panglima!”

“Hamba, Panglima Dewi!” sahut Panglima Pulung Seket lantang sambil mengangkat wajahnya menatap kepada pimpinan barunya.

“Apakah kau bersedia mengabdi kepada Gusti Prabu Marapata dan Gusti Ratu Warna Mekararum?” tanya Alma Fatara.

“Bersedia! Hamba bersumpah, mengabdi kepada Gusti Prabu Marapata dan Gusti Ratu Warna Mekararum!” teriak Panglima Pulung Seket.

“Bagus. Siapa namamu, Paman?” tanya Alma Fatara.

“Hamba Panglima Pulung Seket!” jawab sang panglima lantang.

“Paman Pulung, bayaranmu sebagai perwira aku naikkan separuh dari upahmu!” kata Alma Fatara seenaknya, seolah-olah dia yang menggaji para prajurit itu.

Terkejutlah para prajurit mendengar keputusan Alma Fatara itu. Jelas mereka juga berharap akan mendapat kenaikan gaji sebagai prajurit.

“Apakah semua prajurit ini ada di bawah perintahmu?” tanya Alma lagi

“Benar, Panglima!” jawab Panglima Pulung Seket.

“Habisi semuanya! Tusuk hidungnya, potong lidahnya, tusuk bokongnya, penggal lehernya!” teriak Ning Ana yang akhirnya tiba di sisi kiri Alma Fatara.

Para prajurit cukup terkejut mendengar teriakan barbar Ning Ana, membuat mereka mengangkat wajah untuk melihat perempuan lain yang berteriak itu. Setelah melihat Ning Ana, terbeliaklah mereka melihat gadis remaja yang begitu cantik. Mereka terpesona, tetapi tidak langsung bernyanyi “Terpesona”.

Memang kecantikan Ning Ana begitu tinggi di usia remajanya. Namun, kecantikan itu tidak diimbangi dengan karakter yang baik. Bisa didengar dari teriakannya yang barbar.

“Kak Alma, apakah kita sudah menang?” tanya Ning Ana dengan gaya yang jumawa, seolah-olah kemenangan itu juga bagian dari kontribusinya.

“Iya,” jawab Alma seraya tersenyum, memperlihatkn gigi ompongnya, membuat sejumlah prajurit tersenyum melihat keompongan itu.

“Kalau begitu, kita bunuh saja semuanya, Kak Alma!” kata Ning Ana dengan wajah yang serius, membuat para prajurit yang masih berlutut itu mendelik.

Alma Fatara menepak pelan kepala Ning Ana.

“Aku sudah membunuh lebih banyak dari ini, jika yang ini dibunuh semua juga, lalu siapa yang akan mengagumi kecantikanmu?” kata Alma Fatara kepada gadis yang lebih muda dua tahun darinya itu.

“Hihihi! Iya, betul juga. Kalau begitu, semuanya kita pelihara!” kata Ning Ana sembari senyum malu-malu genit.

Alma Fatara lalu kembali beralih kepada pasukan itu.

“Senopati Gending Suro adalah pengkhianat. Dia dan pasukan yang mengabdi kepadanya akan diperangi. Kalian akan aku bawa untuk memerangi pasukan Senopati. Aku beri pilihan kepada kalian semua. Berperang bersamaku dan upah kalian akan dinaikkan setengah hingga seterusnya, atau kalian mundur dan berhenti menjadi prajurit. Jika kalian memilih berperang, tetaplah berlutut. Jika kalian memilih memilih mundur, bangkitlah dan pergilah dengan nyawa yang aman!” seru Alma Fatara.

Maka terdengarlah sebagian kecil prajurit itu saling kasak-kusuk dengan temannya. Ada pula yang hanya menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat reaksi rekannya. Ada pula yang teguh diam menatap ke depan, menikmati dua kecantikan jelita di depan sana.

Setelah pasukan itu diberi waktu untuk berpikir dan bernapas tanpa tekanan, ternyata tidak ada seorang pun prajurit yang bangun berdiri. Itu menunjukkan bahwa mereka semua memilih gaji dinaikkan setengah dari gaji sepurnama.

“Baik, bangunlah kalian semua!” seru Alma Fatara.

Maka Panglima Pulung Kepeng dan semua pasukannya bergerak berdiri.

“Pasukan siapa yang berkhianat lebih dulu sebelum pasukan maju mengepung aku tadi?” tanya Alma Fatara.

“Pasukan hamba, Panglima Dewi!” sahut Pajrit Gandul Kulon sambil mengangkat tombaknya tinggi-tinggi.

“Pasukana hamba, Panglima Dewiii!” teriak Pajrit Kukus Asmara mendayu bergelombang sambil angkat pedang bersarungnya.

Mendengar suara Pajrit Kukus Asmara, Alma Fatara jadi kerutkan kening. Ia menduga dirinya salah mendengar suara.

“Kalian berdua maju ke sini!” panggil Alma Fatara.

Jika Pajrit Gandul Kulon berlari gagah menuju ke depan Alma Fatara, maka Pajrit Kukus Asmara berlari melenggang dengan satu tangan ditekuk ke atas di sisi kanan, tangan kiri melenggang seperti tukang jamu berjalan. Dadanya kemajuan dan bokongnya ketinggalan.

“Jiahahahak ...!” tawa terbahak Alma Fatara melihat gaya lari Pajrit Kukus Asmara. Dia sampai memegangi perutnya.

Pajrit Kukus Asmara hanya tersenyum-senyum ketika dia dan Pajrit Gandul Kulon berdiri sikap sempurna di depan Alma Fatara dan Ning Ana.

“Siapa nama kalian? Hahaha!” tanya Alma Fatara dengan masih menyisakan tawanya.

“Hamba Pajrit Gandul Kulon dari pasukan tombak, memimpin lima puluh prajurit!” jawab Pajrit Gandul Kulon lantang seperti prajurit sungguhan.

“Hamba Pajrit Kukus Asmara dari pasukan pedang, memimpin lima puluh prajurit!” jawab Pajrit Kukus Asmara kembali mendayu semi merdu. Terlihat kedua tangannya bergerak-gerak kecil seolah-olah tidak betah diam, sepertinya ingin melambai-lambai.

“Hahahak!” tawa Alma lagi gegara mendengar nada bicara Pajrit Kukus Asmara yang mendayu dengan gestur jari tangan yang melambai.

Lalu perintahnya kepada Panglima Pulung Seket.

“Paman Panglima, atur dan rapikan kembali pasukan sebelum kita berangkat ke Ibu Kota Jintamani!”

“Baik, Dewi Alma!” jawab Panglima Pulung Seket.

“Tugas kalian, catat semua unsur pasukan dan apa saja yang sekarang kita miliki. Lalu laporkan kepadaku!” perintah Alma Fatara kepada kedua kepala prajurit di depannya.

Setelah itu, Magar Kepang dan Garam Sakti tiba di dekat Alma Fatara. (RH)

Terpopuler

Comments

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

Alma selalu menyesuaikan dirinya yakk🤭, mana disaat serius mana juga di saat bercanda..
good 🧚‍♀️🧚‍♀️

2023-08-29

2

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

buahahahsh knpa harus gigi ompong dulu weh🤣🤣🤣🤣🤣🤭
kan kerennya si Alma jdi ilang

2023-08-29

2

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ 𝒜𝓃𝒿𝒽𝓊🌺

selalu suka sama karakter ning ana disini.. meski takut tpi tetap mencoba memberanikan diri walau pada akhirnya ia tetap ketar ketir 🤭🤭🤭🤣

2023-08-29

2

lihat semua
Episodes
1 Akarmani 1: Mengintai Pasukan Kerajaan
2 Akarmani 2: Pasukan Jintamani Tiba
3 Akarmani 3: Perang Kuda
4 Akarmani 4: Pasukan Kadipaten Tiba
5 Akarmani 5: Pasukan Panah
6 Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh
7 Akarmani 7: Memprovokasi Panglima Utama
8 Akarmani 8: Alma VS Surap Bentala
9 Akarmani 9: Angin Tujuh Langit
10 Akarmani 10: Senopati Gending Suro
11 Akarmani 11: Menyusuri Lorong Rahasia
12 Akarmani 12: Mengetuk Pintu Rahasia
13 Akarmani 13: Pertemuan Ratu, Prabu, Permaisuri
14 Akarmani 14: Panglima Dewi
15 Akarmani 15: Menghabisi Prajurit Jaga
16 Akarmani 16: Pasukan Genggam Sekam
17 Akarmani 17: Penyergapan Malam
18 Akarmani 18: Penasaran Panglima Galagap
19 Akarmani 19: Menembus Benteng Timur
20 Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi
21 Akarmani 21: Menangkap Gebuk Sewu
22 Akarmani 22: Pesan untuk Panglima
23 Akarmani 23: Penyusup Pisau Merah
24 Akarmani 24: Siasat Ratu Tua
25 Akarmani 25: Menyerang Pasukan Benteng
26 Akarmani 26: Perkara Upah Prajurit
27 Akarmani 27: Tunduknya Dua Perwira
28 Akarmani 28: Berdua Masuk Penjara
29 Akarmani 29: Pangeran Bugar Jantung
30 Akarmani 30: Menguasai Ibu Kota
31 Akarmani 31: Bebasnya Para Pejabat
32 Akarmani 32: Pasukan dari Penjara
33 Akarmani 33: Serangan di Depan Benteng
34 Akarmani 34: Menyergap Pasukan Khusus
35 Akarmani 35: Menghancurkan Gerbang Benteng
36 Akarmani 36: Racun Tongkat
37 Akarmani 37: Putra Mahkota
38 Akarmani 38: Jebakan Buto Sisik
39 Akarmani 39: Pertemuan Alma-Manila
40 Akarmani 40: Hadangan Dua Macan
41 Akarmani 41: Alma Unjuk Sakti
42 Akarmani 42: Alma VS Dua Macan
43 Akarmani 43: Murka Senopati
44 Akarmani 44: Perang Depan Ruang Singa
45 Akarmani 45: Pasukan Pangeran Tiba
46 Akarmani 46: Alma-Senopati Berhadapan
47 Akarmani 47: Perlawanan Dua Macan
48 Akarmani 48: Alma Terkapar
49 Akarmani 49: Alma VS Senopati
50 Akarmani 50: Menerobos Kebal Senopati
51 Akarmani 51: Sabit Murka VS Letupan Neraka
52 Akarmani 52: Pasukan Pembebas Jintamani Menang
53 Akarmani 53: Secantik Telur Rebus
54 Akarmani 54: Jelang Sidang Umum
55 Akarmani 55: Alma Lepas Pangkat
56 Akarmani 56: Pesta Kemenangan
57 DAS 1: Adu Sesumbar
58 DAS 2: Duel Ringan
59 DAS 3: Warga Emas Jintamani
60 DAS 4: Berangkat ke Rawa Kabut
61 DAS 5: Ning Ana Pulang
62 DAS 6: Arguna Jatuh Cinta
63 DAS 7: Cinta Ditolak
64 DAS 8: Ke Negeri Sembunyi
65 DAS 9: Di Kampung Siluman
66 DAS 10: Bersiap
67 DAS 11: Duel Persahabatan
68 DAS 12: 13 Buah Kematian
69 DAS 13: Arguna di Ujung Maut
70 DAS 14: Melawan Wanita Sakti
71 DAS 15: Menjebak Tiga Buah
72 DAS 16: Seret Kelapa Berbulu
73 DAS 17: Obat dan Siksa
74 DAS 18: Tiba di Kotabatu
75 DAS 19: Perkenalan di Peniduran
76 DAS 20: Rubi Salangka
77 DAS 21: Topeng Rubi
78 DAS 22: Sengketa Bayi Dalam Perut
79 DAS 23: Gadis Kampung Siluman
80 DAD 24: Petunjuk Dari Galian
81 DAS 25: Kelompok Tombak Iblis
82 DAS 26: Ompong Fenomenal
83 DAS 27: Sunting Awan
84 DAS 28: Tarung Sengit Dimulai
85 DAS 29: Duet Bola dan Benang
86 DAS 30: Kejutan di Akhir Tarung
87 DAS 31: Manila Sari Hilang
88 DAS 32: Kolam Merah
89 DAS 33: Rubi VS Laris Manis
90 DAS 34: Demi Jabang Bayi
91 DAS 35: Raja Tombak Iblis
92 DAS 36: Syarat Raja Tombak Iblis
93 DAS 37: Direbutkan Lelaki
94 DAS 38: Ejekan Bungkuk Gila
95 DAS 39: Ribut Jelang Tarung
96 DAS 40: Terungkap Siapa Tebar Kembang
97 DAS 41: Raja Tombak Buto
98 DAS 42: Eksekusi Bola Hitam
99 DAS 43: Calon Ketua Baru
100 DKT 1: Hadiah Ketua Baru
101 DKT 2: Tuntutan Ratu Tombak
102 DKT 3: Bungkuk Gila Ikut
103 DKT 4: Penangkaran Betina Ranjang
104 DKT 5: Pertarungan Depan Pemakanan
105 DKT 6: Pelayan Setia
106 DKT 7: Pengiriman yang Salah
107 DKT 8: Berhadapan di Tengah Jalan
108 DKT 9: Peran Alma
109 DKT 10: Rantai Dedemit
110 DKT 11: Genggam Petir
111 DKT 12: Pendekar Tukang Ledek
112 DKT 13: Menghajar Pendekar Sakti
113 DKT 14: Menang
114 DKT 15: Lidah Untung
115 DKT 16: Sarang Betina Ranjang (21+)
116 DKT 17: Gerbang Sarang Betina
117 DKT 18: Bungkuk Gila Intip Pacu Kuda
118 DKT 19: Tuntutan Alma
119 DKT 20: Siasat Panglima
120 DKT 21: Jawaban Tebar Kembang
121 DKT 22: Tarung Mesum Bungkuk Gila
122 DKT 23: Hancurnya Perisai Cangkang Dewa
123 DKT 24: Yang Kalah Yang Mati
124 DKT 25: Dua Guru Cambuk Kalah
125 DKT 26: Betina Ranjang Bebas
126 DKT 27: Lidah Untung Menangis
127 DKT 28: Alma-Abah Berhadapan
128 DKT 29: Abah Sakti Dikeroyok
129 DKT 30: Sempurna Tugas Alma
130 DKT 31: Alma VS Keluarga Tombak
131 PKS 1: Pasukan Genggam Jagad
132 PKS 2: Rekrutan Pasukan Alma
133 PKS 3: Rahasia 10 Pemanah Cantik
134 PKS 4: Pasukan Bendera Laba-Laba
135 PKS 5: Berangkat Berperang
136 PKS 6: Berebut Kuda
137 PKS 7: Formasi Pasukan
138 PKS 8: Sergap Panah
139 PKS 9: Aksi Pasukan Panah Pelangi
140 PKS 10: Interogasi Anjengan
141 PKS 11: Kadipaten Sengat
142 PKS 12: Pasukan Tanduk Kemenangan
143 PKS 13: Bungkuk Gila Nongol Lagi
144 PKS 14: Pasukan Adipati Siap Tempur
145 PKS 15: Kemunculan Putra Mahkota
146 PKS 16: Alma Kirim Pasukan
147 PKS 17: Menyerang Prajurit Patroli
148 PKS 18: Dikepung Prajurit
149 PKS 19: Tangkapan Besar
150 PKS 20: Reuni Kakek Cucu
151 PKS 21: Penyelamatan di Dapur Umum
152 PKS 22: Kentut Bungkuk Gila
153 PKS 23: Pasukan Genggam Jagad Tiba
154 PKS 24: Menyerang Pengepung
155 PKS 25: Memilih Bokong Bagus
156 PKS 26: putra Mahkota Tiba
157 PKS 27: Tantangan Dari Ratu
158 PKS 28: Panglima VS Panglima
159 PKS 29: Tinju Racun Tanah (TAMAT)
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Akarmani 1: Mengintai Pasukan Kerajaan
2
Akarmani 2: Pasukan Jintamani Tiba
3
Akarmani 3: Perang Kuda
4
Akarmani 4: Pasukan Kadipaten Tiba
5
Akarmani 5: Pasukan Panah
6
Akarmani 6: Memecah Pasukan Musuh
7
Akarmani 7: Memprovokasi Panglima Utama
8
Akarmani 8: Alma VS Surap Bentala
9
Akarmani 9: Angin Tujuh Langit
10
Akarmani 10: Senopati Gending Suro
11
Akarmani 11: Menyusuri Lorong Rahasia
12
Akarmani 12: Mengetuk Pintu Rahasia
13
Akarmani 13: Pertemuan Ratu, Prabu, Permaisuri
14
Akarmani 14: Panglima Dewi
15
Akarmani 15: Menghabisi Prajurit Jaga
16
Akarmani 16: Pasukan Genggam Sekam
17
Akarmani 17: Penyergapan Malam
18
Akarmani 18: Penasaran Panglima Galagap
19
Akarmani 19: Menembus Benteng Timur
20
Akarmani 20: Utusan Panglima Dewi
21
Akarmani 21: Menangkap Gebuk Sewu
22
Akarmani 22: Pesan untuk Panglima
23
Akarmani 23: Penyusup Pisau Merah
24
Akarmani 24: Siasat Ratu Tua
25
Akarmani 25: Menyerang Pasukan Benteng
26
Akarmani 26: Perkara Upah Prajurit
27
Akarmani 27: Tunduknya Dua Perwira
28
Akarmani 28: Berdua Masuk Penjara
29
Akarmani 29: Pangeran Bugar Jantung
30
Akarmani 30: Menguasai Ibu Kota
31
Akarmani 31: Bebasnya Para Pejabat
32
Akarmani 32: Pasukan dari Penjara
33
Akarmani 33: Serangan di Depan Benteng
34
Akarmani 34: Menyergap Pasukan Khusus
35
Akarmani 35: Menghancurkan Gerbang Benteng
36
Akarmani 36: Racun Tongkat
37
Akarmani 37: Putra Mahkota
38
Akarmani 38: Jebakan Buto Sisik
39
Akarmani 39: Pertemuan Alma-Manila
40
Akarmani 40: Hadangan Dua Macan
41
Akarmani 41: Alma Unjuk Sakti
42
Akarmani 42: Alma VS Dua Macan
43
Akarmani 43: Murka Senopati
44
Akarmani 44: Perang Depan Ruang Singa
45
Akarmani 45: Pasukan Pangeran Tiba
46
Akarmani 46: Alma-Senopati Berhadapan
47
Akarmani 47: Perlawanan Dua Macan
48
Akarmani 48: Alma Terkapar
49
Akarmani 49: Alma VS Senopati
50
Akarmani 50: Menerobos Kebal Senopati
51
Akarmani 51: Sabit Murka VS Letupan Neraka
52
Akarmani 52: Pasukan Pembebas Jintamani Menang
53
Akarmani 53: Secantik Telur Rebus
54
Akarmani 54: Jelang Sidang Umum
55
Akarmani 55: Alma Lepas Pangkat
56
Akarmani 56: Pesta Kemenangan
57
DAS 1: Adu Sesumbar
58
DAS 2: Duel Ringan
59
DAS 3: Warga Emas Jintamani
60
DAS 4: Berangkat ke Rawa Kabut
61
DAS 5: Ning Ana Pulang
62
DAS 6: Arguna Jatuh Cinta
63
DAS 7: Cinta Ditolak
64
DAS 8: Ke Negeri Sembunyi
65
DAS 9: Di Kampung Siluman
66
DAS 10: Bersiap
67
DAS 11: Duel Persahabatan
68
DAS 12: 13 Buah Kematian
69
DAS 13: Arguna di Ujung Maut
70
DAS 14: Melawan Wanita Sakti
71
DAS 15: Menjebak Tiga Buah
72
DAS 16: Seret Kelapa Berbulu
73
DAS 17: Obat dan Siksa
74
DAS 18: Tiba di Kotabatu
75
DAS 19: Perkenalan di Peniduran
76
DAS 20: Rubi Salangka
77
DAS 21: Topeng Rubi
78
DAS 22: Sengketa Bayi Dalam Perut
79
DAS 23: Gadis Kampung Siluman
80
DAD 24: Petunjuk Dari Galian
81
DAS 25: Kelompok Tombak Iblis
82
DAS 26: Ompong Fenomenal
83
DAS 27: Sunting Awan
84
DAS 28: Tarung Sengit Dimulai
85
DAS 29: Duet Bola dan Benang
86
DAS 30: Kejutan di Akhir Tarung
87
DAS 31: Manila Sari Hilang
88
DAS 32: Kolam Merah
89
DAS 33: Rubi VS Laris Manis
90
DAS 34: Demi Jabang Bayi
91
DAS 35: Raja Tombak Iblis
92
DAS 36: Syarat Raja Tombak Iblis
93
DAS 37: Direbutkan Lelaki
94
DAS 38: Ejekan Bungkuk Gila
95
DAS 39: Ribut Jelang Tarung
96
DAS 40: Terungkap Siapa Tebar Kembang
97
DAS 41: Raja Tombak Buto
98
DAS 42: Eksekusi Bola Hitam
99
DAS 43: Calon Ketua Baru
100
DKT 1: Hadiah Ketua Baru
101
DKT 2: Tuntutan Ratu Tombak
102
DKT 3: Bungkuk Gila Ikut
103
DKT 4: Penangkaran Betina Ranjang
104
DKT 5: Pertarungan Depan Pemakanan
105
DKT 6: Pelayan Setia
106
DKT 7: Pengiriman yang Salah
107
DKT 8: Berhadapan di Tengah Jalan
108
DKT 9: Peran Alma
109
DKT 10: Rantai Dedemit
110
DKT 11: Genggam Petir
111
DKT 12: Pendekar Tukang Ledek
112
DKT 13: Menghajar Pendekar Sakti
113
DKT 14: Menang
114
DKT 15: Lidah Untung
115
DKT 16: Sarang Betina Ranjang (21+)
116
DKT 17: Gerbang Sarang Betina
117
DKT 18: Bungkuk Gila Intip Pacu Kuda
118
DKT 19: Tuntutan Alma
119
DKT 20: Siasat Panglima
120
DKT 21: Jawaban Tebar Kembang
121
DKT 22: Tarung Mesum Bungkuk Gila
122
DKT 23: Hancurnya Perisai Cangkang Dewa
123
DKT 24: Yang Kalah Yang Mati
124
DKT 25: Dua Guru Cambuk Kalah
125
DKT 26: Betina Ranjang Bebas
126
DKT 27: Lidah Untung Menangis
127
DKT 28: Alma-Abah Berhadapan
128
DKT 29: Abah Sakti Dikeroyok
129
DKT 30: Sempurna Tugas Alma
130
DKT 31: Alma VS Keluarga Tombak
131
PKS 1: Pasukan Genggam Jagad
132
PKS 2: Rekrutan Pasukan Alma
133
PKS 3: Rahasia 10 Pemanah Cantik
134
PKS 4: Pasukan Bendera Laba-Laba
135
PKS 5: Berangkat Berperang
136
PKS 6: Berebut Kuda
137
PKS 7: Formasi Pasukan
138
PKS 8: Sergap Panah
139
PKS 9: Aksi Pasukan Panah Pelangi
140
PKS 10: Interogasi Anjengan
141
PKS 11: Kadipaten Sengat
142
PKS 12: Pasukan Tanduk Kemenangan
143
PKS 13: Bungkuk Gila Nongol Lagi
144
PKS 14: Pasukan Adipati Siap Tempur
145
PKS 15: Kemunculan Putra Mahkota
146
PKS 16: Alma Kirim Pasukan
147
PKS 17: Menyerang Prajurit Patroli
148
PKS 18: Dikepung Prajurit
149
PKS 19: Tangkapan Besar
150
PKS 20: Reuni Kakek Cucu
151
PKS 21: Penyelamatan di Dapur Umum
152
PKS 22: Kentut Bungkuk Gila
153
PKS 23: Pasukan Genggam Jagad Tiba
154
PKS 24: Menyerang Pengepung
155
PKS 25: Memilih Bokong Bagus
156
PKS 26: putra Mahkota Tiba
157
PKS 27: Tantangan Dari Ratu
158
PKS 28: Panglima VS Panglima
159
PKS 29: Tinju Racun Tanah (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!