Episode 9

"Kalau Anabella sampai kenapa-napa. Aku gak akan memaafkanmu," desis Rehan tajam.

Ia segera memasukkan kunci tersebut dan membuka pintu itu secara cepat.

"Ya ampun Anabella." Rehan syok, Anabella meringkuk kaku di balik pintu itu. Wajahnya pucat, rambutnya basah.

Rehan segera menggendong Anabella. Dia sangat marah kepada Lauren.

"Apa yang kau lakukan pada keponakanku hah! Kau mau membunuhnya? Aku gak nyangka kau sekejam ini pada anak kecil yang seumuran dengan anak kita Lauren!" cetus Rehan emosi.

Rehan segera berlari, niatnya ingin membawa Anabella ke rumah sakit.

"Bertahanlah Nak, maafin paman," bisik Rehan pilu. Dia tak menyangka, kalau selama ini ia memelihara seorang iblis di rumahnya.

Saat Rehan sudah keluar rumah. Lauren menyusulnya dengan deraian air mata yang sudah mengucur dimana-mana.

"Dengarkan aku dulu. Aku gak bermaksud seperti itu," bela Lauren pada dirinya sendiri.

"Lalu apa? Aku gak punya banyak waktu. Anabella butuh perawatan," tolak Rehan mentah-mentah.

Baru kali ini Lauren melihat Rehan marah. Ternyata Lauren baru tahu, marahnya orang diam itu lebih menakutkan. Harusnya Lauren hati-hati tadi. Dia merutuki nasibnya akan jadi apa. Andai dia tau, kalau Anabella bakalan pingsan. Pasti Lauren akan memilih hukuman yang lain tadi.

"Dengerin aku, Anabella memecahkan gucci kesayanganku," ucapnya lagi.

Rehan jengah. "Emang harga gucci mu berapa? 50 juta?" tanya Rehan sinis.

Lauren mengangguk mengiyakan. Memang harganya segitu, sangat mahal bagi Lauren.

Tapi berbeda dengan Rehan. "Harga gucci mu tak sebanding dengan harga nyawa ponakan ku Lauren. Kau harusnya dihukum. Setelah Anabella sembuh, bersiaplah dikurung di penjara Lauren," ucap Rehan tanpa maaf lagi.

Saat Rehan hendak membawa Anabella masuk ke dalam mobil. Mobil Arkan sudah sampai di halaman rumahnya.

Namun Rehan mengabaikan sementara. Urusannya sangat genting, dia harus cepat bertindak. Dengan mengkode bunyi klakson, Arkan akhirnya paham dan mengikuti arah mana mobil Rehan melaju.

Sebelumnya, Arkan sempat melirik ke arah Lauren yang tengah menangis tak karuan. Lauren bahkan mengejar-ngejar mobil Rehan dengan kata maaf dari mulutnya.

Arkan tak mau ikut campur. Dia hanya mengikuti arah mobil Rehan karena penasaran. "Apa ada masalah?" pikir Arkan saat ini.

Arkan sedikit heran saat mobil Rehan berhenti di halaman rumah sakit. Arkan segera turun dan menyusul Rehan yang tengah menggendong Anabella.

"Astaga Anabella!" Arkan ikut panik melihat wajah pucat Anabella.

Dengan kuasanya yang sebagai dokter, Arkan membawa Anabella langsung ke IGD. Anabella sedang darurat, dia butuh penanganan langsung.

"Jelaskan nanti pak Rehan, saat ini nyawa Anabella yang lebih penting," ucap Arkan sambil menutup ruangan IGD. Padahal tugasnya hari ini sudah selesai, tapi demi Anabella, Arkan rela melakukan ini.

Dengan bantuan dua suster, Anabella mulai dipasangkan infus. Arkan memeriksa perutnya. Arkan memejamkan matanya. "Ya Tuhan," gumamnya lirih.

Ia baru tahu, selain sakit jantung, Anabella juga terkena sakit pada pencernaannya. Anabella pasti jarang makan, duga Arkan. Dan dugaan itu memang benar.

Sepulang bermain tadi, Anabella dipanggil bibinya. Lalu bukannya disuruh makan, tapi Anabella malah disuruh membersihkan gucci. Saat gucci-nya pecah, Anabella dihukum dan dikurung di kamar mandi dalam keadaan perut yang lapar.

***

Rehan menunggu gelisah. Ia tak menyangka istrinya sejahat itu. Apa selama ini Anabella disiksa oleh Lauren? Jika benar, Rehan tak mungkin diam saja. Mungkin memasukkan Lauren ke penjara adalah keputusan yang tepat. Sungguh sulit sebenarnya bagi Rehan, memilih istri yang dicintai atau keponakannya sendiri?

Rehan mendesah lelah, ia memandang ruangan IGD dengan cemas. Sungguh lama penanganannya. Ia berdoa dalam hatinya, berharap semoga Anabella baik-baik saja.

Cukup lama menunggu. Barulah dokter Arkan keluar dari ruangan IGD. Lalu, menghampiri Rehan yang terlihat gelisah. Pasti Rehan cemas, kasusnya mengenai istri dan keponakannya bukan?

Arkan sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi. Tapi dia tidak ingin ikut campur dulu. Karena ini bukanlah urusannya. Hanya kebetulan saja, firasatnya tadi sempat tidak enak mengenai Anabella.

"Anabella belum sadar pak Rehan," ujar Arkan.

Rehan bergeming. Dia sangat terpukul atas kejadian ini. Tak menyangka saja, istri yang begitu ia cintai sangat tega menyiksa Anabella.

"Sebenarnya, ada masalah apa? Kenapa Anabella bisa sampai seperti ini? Maaf sebelumnya, kalau saya lancang."

Rehan juga tak tahu pasti akar permasalahannya. Tapi dia menceritakan kalau dia menemukan Anabella sudah pingsan di dalam kamar mandi. Rehan menutupi sebagian faktanya. Dia tidak ingin orang lain tahu akan kelakuan istrinya. Biarkan dia yang mengatasinya. Karena Rehan menganggap ini adalah sebuah aib baginya.

"Tidak apa-apa Dokter. Sepertinya, saya akan menyerahkan Anabella ke panti asuhan."

"Kenapa?" potong Arkan cepat.

"Bukannya saya enggak mampu Dok, tapi saya----- waktu saya gak ada 24 jam buat Anabella. Mungkin dengan di panti asuhan, hidup Anabella akan lebih baik."

Arkan mengangguk mendengarkan perkataan dari Rehan. Bukannya mengambil keuntungan, tapi sepertinya ini adalah kesempatan emas buat Arkan. Kebetulan sekali, saat ia menginginkan Anabella, saat itu juga kesempatan itu ada di depan mata.

"Kenapa pak Rehan tidak menyuruh orang lain agar mengangkat Anabella menjadi anaknya?" Arkan memang ingin tahu, sampai mana percakapan ini berlanjut.

Rehan terlihat berpikir. Ia mengingat akan status Arkan yang sudah menikah tapi belum punya anak.

"Sepertinya boleh juga. Bagaimana kalau Dokter saja yang mengadopsi Anabella?"

Pertanyaan dari Rehan adalah tawaran yang sangat luar biasa bagi Arkan. Tapi Arkan tidak mau sembarangan mengiyakan. Ia butuh pendapat Venesa. Dan tanggung jawab mengadopsi anak itu, juga besar resikonya.

"Saya akan memikirkannya Pak, beri saya waktu sampai Anabella sembuh."

Rehan mengangguk. Dia berharap, Arkan mau mengadopsi Anabella. Arkan mendoakan kebahagiaan Anabella di masa yang akan datang. Urusan Lauren, sebentar lagi Rehan akan memberinya pelajaran.

Bersambung.

Bagaimana kisah selanjutnya? Pantengin terus ya. Terimakasih

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩɴᷞᴏͧ:ɴᷠᴀͣᴍᴇ<ᏇᏋᎧᏇ>

🍾⃝ͩɴᷞᴏͧ:ɴᷠᴀͣᴍᴇ<ᏇᏋᎧᏇ>

untung aj bebas ,,,punya ibu knyak gtu uh becek2

2022-10-11

1

🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT

🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT

parah banget lauren 😑

2022-10-11

0

delete account

delete account

Laureen harus dihukum jangan Ken kamu cinta ponakan jadi korban ponakan atau anak tidak ada putusnya klo istri ada

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!