"Oma?" panggil Anabella dengan riang. Ia segera berlari kecil ke arah Bu Sania.
Saat Anabella memeluk tubuh Bu Sania. Bu Sania langsung heboh. "Astaga, apa yang kau lakukan? Aku ini bukan oma mu!" Bu Sania mendorong badan kecil Anabella menjauh dari badannya.
"Baju ku," keluhnya. Tangan Bu Sania dengan cepat membersihkan baju yang dikenai oleh Anabella tadi. Bu Sania seperti menganggap jijik ke arah Anabella.
Anabella menunduk takut. Ia tadi hanya reflek memeluk Bu Sania. Padahal Anabella pikir, Bu Sania sama baiknya dengan Bu Yulia. Tapi kenyataannya semua berbeda. Bu Sania tak menyukainya.
"Kau boleh panggil aku Oma. Tapi ingat, kau bukan cucuku!" Bu Sania nyelonong masuk begitu saja. Ia datang ke rumah anaknya hanya ingin melihat situasi.
Bu Sania menoleh ke belakang. Memanggil Bi Ijah agar mendekat ke arahnya.
"Apa yang dilakukan anak ini seharian?" tanyanya ingin menginterogasi.
"Dia sudah bagai nyonya besar, Nyonya. Dia hanya main terus di kamarnya. Keluar-keluar, kalau dia sedang butuh makan," jelas bi Ijah sedikit mengada-ada.
Bu Sania percaya saja. Dia meletakkan tangannya di dagu sambil berpikir. "Anak itu merasa jadi tuan rumah rupanya. Bi Ijah, kau boleh memberi dia aktifitas lain. Biar dia tak terlalu seenaknya di rumah ini."
Bi Ijah tersenyum penuh kemenangan. Ada yang bisa dimanfaatkan juga ternyata. 'Lumayan, buat bantuin aku bersih-bersih,' ucap bi Ijah dalam hatinya.
"Kau Anabel. Mulai saat ini jangan bersikap seenakmu sendiri. Mentang-mentang anak dan menantuku baik padamu, kau bertindak semaumu sendiri."
Anabella hanya menunduk takut. Otaknya belum bisa mencerna kata-kata yang dilontarkan oleh Bu Sania.
Saat di panti, dia sudah pernah diajarkan minta maaf kalau melakukan kesalahan. Anabella merasa bersalah karena telah memeluk Bu Sania sembarangan. Ia tak ingin memeluknya lagi mulai sekarang. Kalau mau, biar Bu Sania saja yang memeluknya. Sebab, setiap anak kecil itu butuh pelukan sebagai penyemangat hidupnya.
"Maapin Anabel, Oma."
Bu Sania mencelos dan berlalu pergi. Ia duduk ke halaman rumah belakangnya. Dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh bi Ijah dengan semena-mena. "Hei, anak kecil. Mulai sekarang kau harus membantuku membersihkan rumah ini," ujar bi Ijah bak dialah majikannya.
Anabella yang sudah terbiasa diperlakukan seperti itu hanya mengangguk saja. Ternyata hidup ternyaman setelah kematian ayahnya adalah di panti asuhan. Anabella ingin kembali ke sana lagi. 'Anabel ingin bermain masak-masakan bareng mereka.' Harapan Anabella sekarang ini. Entah kesampaian atau tidak, pikirannya masih ingin bersenang-senang. Bukan bersedih terus, karena penyakit dan traumanya terkadang menghampiri Anabella secara tiba-tiba.
"Sekarang, bantu bibi menyapu halaman belakang," suruh bi Ijah.
Kebetulan sekali, belum juga Anabella membantu bi Ijah. Bu Yulia datang bertamu secara tiba-tiba. Bi Ijah ini hanya takut dengan keluarga Arkan. Menurutnya, keluarga Arkan sangat berwibawa, patut ditakuti olehnya. Saat itu juga, mata bi Ijah melotot ke arah Anabella. Ia mendekat dan membisikkan sesuatu. "Jangan bilang-bilang, kalau bibi mau menyuruhmu menyapu."
Jelas bi Ijah ketakutan. Bisa gawat kalau dia sampai ketahuan memanfaatkan kelemahan Anabella. Bisa dipecat dan lebih parahnya bisa dijebloskan ke penjara. Apalagi yang menyuruhnya bekerja di sini adalah Bu Yulia. Kebaikan yang harusnya dibalas dengan kebaikan, tapi bi Ijah justru ingin berbuat jahat pada cucu angkatnya.
"Pagi setengah siang cucu nenek," sapa Bu Yulia setelah masuk ke dalam rumah anak dan menantunya. Bu Yulia sedikit aneh melihat Anabella yang diam membeku. Padahal Bu Yulia berharap Anabella memeluk dirinya. 'Mungkin masih asing dengan ku,' duga Bu Yulia dalam hati. Mungkin saja begitu, karena mereka baru mengenal juga bukan?
Bu Yulia yang penyayang dengan anak kecil, akhirnya mengalah dan menghampiri sang cucu angkatnya. Anabella tetap diam. Bu Yulia langsung memeluknya.
"Cucu nenek kenapa? Kok bengong? Gak suka ya nenek datang?" tanya Bu Yulia dengan nada sedikit sedih. Padahal dia tadi mau bertemu dengan teman-teman sosialitanya. Tapi disempatkan untuk menengok Anabella, walau sebentar saja.
Anabella membalasnya dengan gelengan.
"Anabel pasti bosan di rumah sendirian. Ikut nenek yuk!" ajak Bu Yulia secara spontan. Siapa tahu dengan begitu, kedekatan Anabella dengan dirinya semakin terjalin. Bu Yulia bukan tipe orang tua yang suka membeda-bedakan mana cucu kandung dan mana cucu angkat. Itu bukan tipe Bu Yulia sekali. Dia memang berasal dari keluarga yang terpandang, tapi kebaikan dan ketulusan-lah yang diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Tak ayal jika Arkan juga memiliki ketulusan yang sama seperti dirinya. Sebab siapa yang menanam kebaikan, suatu saat mereka juga akan memanen kebaikan juga.
"Kemana Nek?" tanya Anabella pada akhirnya. Sepertinya Anabella tertarik dengan ajakan Bu Yulia. Dari pada di rumah dan disuruh-suruh, lebih baik pergi bersama Bu Yulia. Siapa tahu, Anabella tak akan sedih lagi.
"Ikut ke rumah teman nenek. Yuk, Anabella ganti baju dulu."
Bu Sania belum sadar jika ada Bu Yulia di rumah ini. Tapi si bi Ijah yang pengadu. Segera melapor kepada Bu Sania. Cari muka juga tentunya. Karena sikap mereka pro dan klop jika urusan yang beginian.
"Apa? Besanku kesini? Dia gak tahu kan, kalau aku tadi mengancam anak kecil itu?" tanya Bu Sania was-was. Bisa perang jika sampai ketahuan.
"Enggak Nyonya, semuanya masih aman."
"Kalau gitu, kamu harus bertindak hati-hati Bi. Aku gak mau namaku terseret-seret dengan anak itu."
"Jangan khawatir Nyonya, saya gak akan nyuruh dia kalau sedang ada Bu Yulia dan Tuan Arkan," balas bi Ijah dengan pasti.
"Ya udah, suka-suka mu sajalah," sahut Bu Sania dengan cuek. Ia langsung mengambil langkah menuju kamar Anabella. Sungkan dengan besannya. Masa dia ada di rumah itu, tetapi tak mau menampakkan batang hidungnya. Bu Yulia bisa curiga padanya. Curiga karena dia tak suka dengan Anabella tentunya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Destra Vajrapratama
disingkat aja thorr ceritanya ..males bacanya kayak gini
2021-08-09
0
Made Elviani
si pembokat Ijah jd Mak Lampir jg ternyata......
2021-03-12
0
Anastasia Anita
baru jadi pembokat, 😡😠😾👊 uda kaya majikan....
2021-03-11
1