Episode 20

Setelah kecapekan berjalan-jalan. Mereka bertiga memutuskan istirahat sejenak. Cari makanan untuk mengisi perutnya. Venesa menyarankan ke sebuah Restoran bernama Le Jule Verne. Di restoran tersebut, traveler bisa mengunjungi Menara Eiffel. Supaya momen liburan ke Paris jadi lebih istimewa, traveler bisa icip hidangan di salah satu restoran tak jauh dari Eiffel. Restoran yang paling terkenal adalah Le Jule Verne milik Chef Alain Ducasse. Maka dari itulah, Venesa mengajak suami dan anak angkatnya makan di situ saja.

Mereka bertiga benar-benar seperti keluarga bahagia pada umumnya. Anabella juga semakin lengket pada sang Tante. Walaupun Venesa masih belum 100% menerima Anabella. Namun setidaknya sudah ada kemajuan. Venesa sudah sekitar 70%-an menyukai Anabella. Ia membolehkan Anabella menggenggam tangannya, atau bahkan mencium pipinya. Venesa sudah mengijinkan itu untuk Anabella. Tapi mohon maaf, kalau Venesa tetap cuek pada Anabella. Karena itu adalah sikap alaminya, ingin dirubah namun sangat sulit. Venesa hanya luluh saat di depan Arkan saja, dan akan bertingkah sat di depan semua orang.

Hampir seminggu mereka liburan. Saatnya balik ke negara asal. Negara tempat mereka dilahirkan, yaitu Indonesia tercinta. Meskipun mereka bertiga keturunan Korea, namun Indonesia adalah negara yang mereka minati untuk tetap tinggal.

Sementara di dalam rumah Arkan. Bu Sania sudah menunggu dengan jenuh. Jangan tanyakan sikap Bu Sania, karena sampai kapanpun ia tak akan menerima Anabella menjadi cucunya. Secantik dan sepintar apapun Anabella, di mata Bu Sania Anabella tak lebih dari benalu yang ikut menghamburkan uang dari anak dan menantunya.

Lama menunggu, ketiga orang yang ditunggunya akhirnya sampai dengan selamat. Bu Sania langsung memeluk putri semata wayangnya. Memang seperti itu kelakuan Bu Sania. Padahal Venesa sudah dewasa. Sudah memasuki umur yang ke 27. Tapi bagaimana lagi, namanya anak satu-satunya. Jadi selalu dimanjakan tentunya.

***

Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday... happy birthday... happy birthday Anna.

Terdengar riuh suara beberapa orang menyanyi untuk seorang anak yang sudah menuju ke masa pubernya. Keluarga besar itu sedang merayakan ulang tahun Anabella yang ke 11 tahun. Tak terasa, ternyata Anabella sudah hidup bersama keluarga Arkan selama 6 tahun lebih lamanya.

Venesa dan Bu Sania tak ada perubahan. Malah akhir-akhir ini, hubungan kedua belah pihak agak memanas. Untungnya, keadaan bisa mencair pas di acara ultah Anabella. Semuanya kembali akrab, meski tak se-akrab seperti sebelum-belumnya.

Acara berlangsung sesuai yang direncanakan. Kini ada masalah baru yang harus Arkan selesaikan. Venesa masih ngambek, entah apa yang terjadi. Seusai acara tadi, Venesa langsung lari ke taman belakang. Menyendiri dan menghindar dari keramaian.

Arkan langsung meninggalkan Anabella. Ia tentu lebih mengutamakan istrinya. Ini masalah yang serius baginya. Bagaimana pun juga, Venesa adalah cinta pertamanya. Sepertinya, Arkan sudah dibutakan oleh cinta dari Venesa.

Venesa yang tengah menyilang kan tangannya di dada, posisi yang membelakangi pintu belakang. Jadi dia tak tahu, kalau Arkan tengah berjalan mendekatinya.

Arkan menghembuskan nafasnya sejenak, lalu dia memeluk sang istri dari belakang. "Kenapa?" tanya Arkan penuh perhatian.

Venesa menitikkan air matanya. Ia meratapi nasibnya yang belum bisa diberikan momongan. Padahal mereka sudah menikah 14 tahun lamanya.

"Kapan kita punya anak, Mas?" Venesa balas mengajukan pertanyaan.

Anabella yang penasaran, akhirnya mengintip dari balik pintu. Mungkin hari ini adalah hari keberuntungannya. Sebab, bi Ijah tak lagi mengganggunya. Biasanya, dikit-dikit nyuruh ini itu. Mungkin ada keluarga Arkan dan Arkan juga, makanya Bu Ijah jadi takut. Ia memilih menyibukkan dirinya sendiri.

Anabella hanya melihat kejadian itu dari jauh. Ia tak bisa menangkap percakapan dari kedua orang tua angkatnya. Tapi anak seperti Anabella sudah tahu tentang mereka. Maklum, Anabella sudah sering memergokinya tanpa sengaja. Anabella juga sudah menandai, bahwa om papanya adalah tipe pria romantis yang pernah ia temui.

Balik lagi ke Arkan dan Venesa. Arkan benar-benar begitu perhatian. Ia tak pernah diam kalau berdekatan dengan Venesa. Ada saja ulah jahilnya. Dari mencium pipi, kening dan mengecup leher sang istri. Niat Arkan hanya satu, ia ingin menghibur sang istri.

"Sssst, jangan begitu. Ayo, kita usaha lagi malam ini," bisik Arkan menggoda.

Venesa sempat menolak. Tapi ia tidak bisa menolak pesona dari Arkanu Sanjaya yang terlalu tampan untuk dilewatkannya.

Venesa sedikit tersenyum. Lalu ia membalikkan badannya. Mengalungkan tangannya di leher sang suami. Sebuah kecupan ia berikan pada sang suami. Mereka berciuman tanpa perduli ada orang rumah yang memergokinya. Mungkin terlalu cinta, jadi dunia masih terasa miliknya berdua.

Anabella yang melihat kejadian itu, langsung tutup mata. Sungguh, matanya sudah tercemar gara-gara adegan orang tua angkatnya. "Astaga, aku gak boleh lakuin ini." Buru-buru Anabella pergi dan masuk ke kamarnya.

Di dalam kamar itu, Anabella senyum-senyum sendiri. Entah kenapa, ia makin suka dengan om papanya. "Hua, om papa romantis sekali," ungkapnya terpesona.

Padahal Anabella masih 11 tahun. Mungkin di usianya yang dini, Anabella sudah mulai menyukai lawan jenis. Cinta monyet maybe.

***

Ke esokan harinya.

Bersambung.

Tunggu masa dewasanya ya... Gak lama lagi.

Jangan lupa vote dan vote. Terimakasih.😍

Terpopuler

Comments

Made Elviani

Made Elviani

gak sabar deh liat Anabel dewasa

2021-03-12

0

🌹🌺gemini🌺🌹

🌹🌺gemini🌺🌹

lnjutt

2021-02-06

0

liliyen_tong

liliyen_tong

Thor jnj cerita anak kecil ato dewasa sih...ga ada percintaannya ..

2020-12-13

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!