Keesokan harinya. Setelah Rehan berangkat kerja. Kembali seperti tugas kemarin, Anabella memulai aktifitasnya dengan menyapu. Kali ini, bibi Lauren tak mengawasinya. Jadi Anabella merasa sedikit tenang dalam menyelesaikan tugasnya.
Saat asyik menyapu, kaki mungilnya menginjak sesuatu yang berada di bawah meja. Anabella berjongkok dan menemukan sebuah boneka Barbie di situ.
Dengan cepat Anabella mengambilnya. Dia tersenyum senang. Semenjak tinggal di rumah pamannya, Anabella tak pernah dipinjami mainan. Jadi dengan naluri anak-anaknya, Anabella segera berlari menuju kamarnya. Meletakkan boneka itu di atas kasurnya.
Anabella tahu kalau itu milik Isabella. Tapi Isabella sedang tidak ada kan? Jadi untuk sementara, Anabella meminjamnya dulu. "Anabella minjam sebentar kok, janji nanti dibalikin," ucapnya pada boneka itu. Lalu Anabella melanjutkan menyapunya yang belum selesai. Fix, mulai hari ini Anabella resmi menjadi pembantu di rumah pamannya sendiri.
***
Di tempat yang berbeda. Arkan baru saja pulang dari rumah sakit. Ia pulang tak menentu waktu. Jika dibutuhkan, pasti datang. Ya walaupun sebenarnya, tadi malam bukan jadwalnya. Tapi sebagai dokter yang profesional, dia siap mengabdi kapan saja untuk membantu mengobati pasiennya jika dibutuhkan.
Sesampainya di rumah, Arkan di sambut oleh istrinya. Venesa namanya. Dia wanita yang pertama yang menaklukkan hatinya saat duduk di bangku SMP. Tak menyangka jika akhirnya mereka menikah. Menikah muda lebih tepatnya.
"Sudah pulang Mas," sapa Venesa pada sang suami.
Seperti biasanya, setiap pulang atau mau berangkat kemanapun. Arkan selalu memberikan kecupan di kening istrinya. Jadi sebelum menjawab, Arkan lebih memilih mencium kening istrinya terlebih dahulu. Lalu setelahnya, barulah Arkan menjawab.
"Sudah Sayang."
"Mas, aku pengen periksa lagi," ujar Venesa.
Arkan tahu kemana arah pembicaraan sang istri. Ini pasti tentang pemeriksaan kandungan yang rutin setiap bulan mereka lakukan demi mendapatkan momongan.
Padahal menurut dokter, di antara mereka tidak ada yang mandul. Tapi kenapa begitu sulit mendapatkan momongan?
Walaupun capek, Arkan tak membantah keinginan istrinya. Dia adalah pria yang pengertian, jarang marah. Sangat penyayang dan satu lagi, romantis.
"Baiklah Sayang, tapi Mas mau mandi dulu ya," balasnya.
Venesa mengangguk senang. Berharap setelah ini keinginan mempunyai anak segera tercapai.
***
Kembali lagi pada Anabella. Usai menyapu, ia memilih istirahat di kamarnya. Sebenarnya dia lapar, hanya saja karena ada boneka Barbie, rasa laparnya seakan hilang seketika.
Anak itu tertawa riang, berbicara dengan Barbie seperti anak kecil pada umumnya. "Barbie mau makan?" tanyanya pada Barbie itu.
"Mau mandi?" tangannya yang mungil itu menggerakkan bonekanya seolah-olah boneka itu menjawabnya.
Lama ia bermain, terdengar bunyi pintu terbuka dan derap langkah kaki yang mendekat.
"Ibu-ibu, mainan Isabel makin banyak." Terdengar sedikit nyaring dari suara Isabella.
Anabella menelan ludahnya sedikit takut. Boneka yang ada di tangannya bergetar. Anabella masih ingin meminjam boneka ini. Tapi------- Isabella yang berhak. Anabella ini anaknya memang pintar. Dia tahu antara barang miliknya atau bukan.
Saat ia sudah berinisiatif memberikan boneka itu pada Isabella. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.
Rupanya Isabella yang masuk ke dalam kamarnya. Wajahnya mengernyit saat melihat boneka yang ada di tangan Anabella.
"Ini kan punya aku?" kata Isabella sambil berjalan mendekat ke arah Anabella. Lalu merebut boneka itu secara kasar.
Isabella langsung berteriak. "Ibu, Anabel mengambil boneka Isabel?" adu-nya pada sang ibu.
Lauren yang sedang menyiapkan makan siang di atas meja langsung berlari ke arah kamar Anabella.
"Mana anaknya? Oh, ini anak yang tukang ngambil barang orang lain. Kamu mau dihukum Anabella?" Bibi Lauren mengulurkan tangannya. Ia hendak menjewer telinga Anabella.
Anabella ketakutan. Dia memang mengambil, tapi dengan cara menemukan. Bukan mengambil yang secara diam-diam. Bahkan Anabella juga sudah berniat mengembalikannya tadi. Lalu apa salah anak kecil yang tidak tahu apa-apa itu?
"Dasar pencuri kecil! Mau jadi apa kamu kalau besar nanti heh?"
Anabella meringis sakit. "Cakit Bi, cakit?" katanya sambil menangis. (Cakit\=sakit)
Lauren menghentikan aksinya. Ia sadar, sebentar lagi suaminya akan pulang dan makan siang. Lalu ia menyuruh Anabella agar mencuci mukanya.
"Cuci wajahmu, awas saja kalau kamu ngadu sama pamanmu! Bibi akan jewer kupingmu lagi!" ancamnya sebelum pergi meninggalkan Anabella.
Sesuai dengan perintah bibinya. Anabella segera mencuci wajahnya. Ia menangis dalam diam. "Ayah, Anabella ingin bertemu ayah," ucapnya pelan.
***
Hari demi hari, Anabella menjalani hidupnya di bawah tekanan dari sang bibi dan saudara sepupunya. Untung ada pamannya yang selalu baik hati.
Entah kenapa, hari ini Anabella tak betah berada di rumah bibinya. Ia merindukan ayahnya. Demi mengobati rasa rindu dengan ayahnya, ia berniat mengunjungi kuburan sang ayah. Anabella tahu tentang istilah kuburan, setelah tak sengaja bibinya menyebutkan kata mati dan ayah Anabella dikubur.
"Ayahmu itu sudah mati, dia sudah dikubur. Percuma kamu nangis-nangis. Gak bakalan ada yang nolong!" Ucap bibinya kala itu.
Saat itu Anabella dihukum karena melakukan kesalahan kecil. Ia lupa tidak mencuci baju sang bibi. Jadilah dia dihukum untuk membersihkan toilet, Anabella yang belum terlalu paham caranya membersihkan, terus dipukuli pantatnya dengan tangan Lauren. Alhasil Anabella hanya bisa menangis dengan memanggil-manggil kata ayah dari mulutnya.
Hari ini, Anabella keluar dari rumah pamannya. Tujuannya hanya satu, pergi ke makam sang ayah. Kaki kecilnya menyusuri jalan raya yang begitu ramai. Ia tak tahu arah. Wajah cantiknya terlihat kebingungan. Celingukan mencari-cari kuburan. Selama berjalan tadi, anak itu belum menemukan makam.
Tak disangkanya saat dia kelelahan, seseorang menghampirinya. Anabella menatap intens wajah orang tersebut. "Paman siapa?" tanyanya.
Orang itu tersenyum kecil. Lalu berjongkok di depan Anabella. "Kau mau kemana Sayang? Anak kecil gak boleh main di pinggir jalan. Mari ikut paman."
"Gak mau. Anabella mau ayah!" teriak Anabella. Namun sayang, paman yang tak diketahui namanya itu terus memaksa Anabella agar ikut dengannya.
Bersambung.
Mungkinkah Anabella diculik?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
fia
4 tahun sudah bisa nyuci baju? Gw umur segitu bisa apa ya🤔
2022-10-19
0
.
semoga aja Anabelle ketemu sama arkan yang bisa menjaganya
2022-10-19
0
⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜
siapa yg ketemu annabel thor...
jangan penjahat ya thor, cukup si mama lauren aja yg jahat..
semoga paman itu adalah arkan ..
aamiin
2022-10-12
0