Episode 6

Kepergian Rehan segera dimanfaatkan Lauren untuk memarahi Anabella. Dengan sengaja, Lauren menyeret lengan Anabella. Membawa balita itu masuk ke dalam kamarnya. Anabella langsung terisak, ia ketakutan. Anak itu bahkan tidak berani menangis kencang. Jika itu sampai terjadi, kemarahan Lauren pasti akan berkali-kali lipat untuk menghukum Anabella.

"Diam!" bentak Lauren saat Anabella mulai terisak.

"Di-di-diam," balas Anabella dengan tersendat.

"Bibi udah bilang sama kamu Anabella. Tetep di rumah ya di rumah. Malah klayapan gak jelas. Sekali lagi bibi tahu kamu keluar rumah lagi tanpa ijin, bibi akan hukum kamu lebih berat lagi. Ngerti!"

Air mata Anabella langsung berderai dengan derasnya. Ia hanya mengangguk saja, padahal kata-kata dari bibinya belum banyak yang bisa ia cerna. Dia hanya balita, bukan anak SD yang sudah paham jika dinasehati.

Tak mau terlalu pusing, Lauren segera meninggalkan Anabella seorang diri. Mereka semua lupa, bahwa Anabella belum diberi makan siang ini.

Barulah sampai malam Rehan keluar dari kamarnya. Ini waktu makan malam. Segera ia tengok sang keponakan sekaligus minta maaf, pikirnya.

Dan entah kenapa, Lauren juga tidak terlalu cerewet atau menyiksa Anabella hari ini. Itu semua karena Rehan ada di rumah. Coba Rehan tidak ada, Anabella pasti habis di tangannya.

Rehan memanggil-manggil nama keponakannya. Tapi tak ada sahutan dari dalam kamar. Dengan terpaksa, Rehan sendiri yang membukanya. Ia terkejut saat mendapati Anabella terkulai lemas. Bekas air mata yang mengering itu juga masih setia di pipinya.

Rehan menyalahkan dirinya. Pasti Anabella seperti ini karena dirinya. "Anabella, maafin paman," bisiknya.

Pipi balita itu ia tepuk berkali-kali. Tapi tetap saja Anabella tak bangun. Rehan kelimpungan, berlari dia meletakkan Anabella ke dalam mobilnya. Membawa anak itu ke rumah sakit.

Lauren sempat memanggilnya berkali-kali. Namun Rehan lebih memilih sendirian membawa Anabella ke rumah sakit. "Anabella, bangun Nak. Maafin paman." Rehan benar-benar merasa bersalah.

Anabella pingsan bukan karenanya. Melainkan ketakutan Anabella akan bentakan sang bibi. Membawanya dalam trauma. Dan posisi perutnya yang saat itu sedang kosong, membuat Anabella pingsan tak sadarkan diri. Rehan mana tahu kelakuan istrinya. Andai tahu, apa yang akan Rehan lakukan untuk Anabella? Entahlah, Rehan terlalu takut pada istrinya. Jadi dia tak pernah berpikiran yang negatif terhadap Lauren.

***

Rehan bernafas lega saat Anabella sudah terbangun dari pingsannya. Dokter itu memberikan pernyataan yang mengejutkan. Rehan baru tahu kalau Anabella mengidap penyakit jantung turunan.

"Ya Tuhan, andai aku tahu sejak awal," gumamnya pelan.

Tapi dokter itu menjelaskan, bahwa penyakit itu sudah tidak parah lagi. Tapi tetap harus dijaga kondisinya.

Dan dari sinilah, Rehan makin sayang pada Anabella. Rasa sayangnya pada Anabella lebih besar dibandingkan rasa sayangnya pada Isabella. Bukannya membandingkan, tapi Isabella sehat-sehat saja. Dia tak punya riwayat penyakit apapun. Jadi Rehan menganggap kasih sayangnya pada Anabella sah-sah saja, mengingat dia adalah adik kandung Leonardo Nhoel. Jadi tak masalah bukan?

Di lain sisi. Lauren dan Isabella semakin benci pada Anabella. Mereka berdua menduga, kalau Anabella cari muka. Tak segan-segan, keduanya menuduh Anabella telah mengadu pada Rehan.

"Setan kecil, kau ngadu kan sama paman mu?" tuding Lauren dengan mata yang menyala-nyala.

Anabella semakin ketakutan. Padahal 5 menit yang lalu, ia begitu di sayang dan diperhatikan oleh Rehan. Setelah kepergian Rehan, hidup ini bagai Neraka buat Anabella.

"An-anabell tidak tahu maksud bibi," balasnya tergagap. Anabella makin hari makin takut saja. Ia tak tenang, hatinya terus dihantui akan kelakuan bibinya. Anabella sering mimpi buruk, gara-gara ucapan sang bibi. Membuat trauma anak balita itu semakin tinggi. Jika orang lain takut dengan hantu, maka Anabella akan takut dengan bibinya.

Brukkkk

Sebuah dorongan keras dari sang bibi membuat Anabella jatuh tersungkur. Anabella menangis, tangisannya spontan mengeras karena menahan sakit.

"Diam!" bentak Lauren tanpa ampun.

Namun Anabella masih menangis. "Dasar bandel, Diam aku bilang!" bentaknya sekali lagi.

Anabella langsung menyahut. "Di-diam," tirunya dengan nada yang bergetar. Bahkan suara tangisnya masih jelas.

"Diam atau gak makan!" ancamnya.

Dengan masih terisak, Anabella mencoba diam. Balita itu menangis dalam diam di pojokan sebuah kamar.

Lama dia dikurung, sang bibi datang kembali membawakan makanan. "Nyusahin aja, penyakitan lagi. Awas kau kalau berani deketin Isabel. Tak ada ampun buatmu!"

Kejam sekali si bibi. Padahal keponakannya sedang sakit, tetapi kenapa dia begitu tega padanya? Bagaimana kalau suatu saat sang bibi yang mengalami nasib seperti itu? Apakah ia akan sejahat ini pada Anabella?

***

Hari ini Rehan pulang agak terlambat. Setelah ia sampai rumah, kamar yang ia tuju adalah kamar Anabella. Isabella sangat iri, ia makin benci dengan Anabella.

"Bu, kenapa ayah lebih milih Anabel?" tanya Isabella sambil mengintip dari balik pintu kamarnya.

Dan Lauren sepertinya pantas disebut kompor. Anak yang masih kosong itu, otaknya sudah dicuci dengan kebencian, iri dan lainnya.

Di samping itu, Rehan tetap tak menyadari akan perilaku dari istri dan anaknya. Yang ia tahu, mereka selalu baik dengan terhadap ponakannya.

"Anabella sudah makan?" tanya Rehan sambil mengusap lembut Anabella.

Anabella yang sedang berbaring itu hanya mengangguk lemah. Memang benar dia sudah makan. Ya meskipun makanannya dibedakan dengan makanan Isabella. Anabella tetap bersyukur, setidaknya dia tidak pingsan lagi.

"Lihat, paman punya sesuatu buat Anabel." Rehan mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

Sebuah boneka Barbie yang terbungkus dengan rapi. Satu set Barbie lengkap dengan pakaian, sepatu, sisir dan alat make up lainnya.

Melihat itu, Anabella langsung terbangun. Ia tertawa lebar dan meraih Barbie yang diberikan oleh Rehan.

"Terimakasih Paman," ucapnya dengan riang.

Bersambung.

Apakah Isabella akan semakin iri saat melihat Anabella dibelikan sebuah boneka dari Rehan? Tunggu episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

Tolong lah Rehan kau liat kelakuan istrimu yg kejam itu, jangan lah kau jadi suami takut istri,
kasihan annabell , 🥺🥺🥺

2022-10-19

0

fia

fia

emang orang berhati iblis

2022-10-19

0

🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂

🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂

bukanya mendidik malah meracuni otak anaknya

2022-10-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!