Bab 10 - Anaya Hampir Celaka

Biom mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit. Setelah 10 menit ditelepon, kepala pelayan mengabarkan kembali jika Anaya sangat lemah dan Dokter Rissa menyarankan agar di bawa ke tempat yang peralatan medisnya lebih lengkap.

Sesampainya di rumah sakit, Harsya dan Biom melangkahkan kakinya dengan lebar.

Begitu tiba di kamar rawat inap, Harsya lantas bertanya kepada kepala pelayan rumahnya yang menunggu Anaya, "Apa yang terjadi sebenarnya?"

Biom segera menutup pintu kamar agar pembicaraan antara Harsya dan kepala pelayan tidak terdengar orang lain.

"Salah satu pelayan menemukan Nona Anaya tergeletak lemas memegang lehernya di depan kamarnya, Tuan."

Harsya mengusap wajahnya dengan tangan kanannya, "Lalu apa kata Dokter?"

"Nona Anaya keracunan," jawabnya.

"Keracunan? Bagaimana bisa? Memangnya dia makan dan minum apa?" cecar Harsya.

"Saya juga tidak tahu, Tuan."

"Bagaimana kalian bisa tidak tahu, hah?" bentak Harsya.

"Kami memang tidak memberikan apapun untuk Nona selain sarapan pagi," jelasnya.

"Maksud kalian dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya?"

"Sepertinya tidak, Tuan. Tapi ada seseorang yang mencoba ingin melenyapkan Nona Anaya."

Harsya tampak terkejut mendengar penuturan kepala pelayan.

Harsya menarik nafasnya mencoba tenang.

"Sekarang kamu pulang dan periksa seluruh kamarnya dia!" perintah Harsya kepada kepala pelayan yang merupakan seorang pria berusia 30 tahun dan juga orang kepercayaannya.

"Baik, Tuan!" Kepala pelayan pun berlalu.

Harsya mendekati Anaya yang belum sadarkan diri dengan tangan kanan terpasang selang infus.

"Tuan, sepertinya ada seseorang ingin menghabisi Nona Anaya agar penyelidikan kita atas kematian Tuan Abraham dihentikan," ujar Biom.

Harsya membalikkan badannya menatap asistennya. "Maksud kamu orang yang berniat melenyapkan dia ada di sekitar kita?"

"Ya, Tuan."

"Periksa kamera pengawas sekarang juga!"

"Baik, Tuan!" Biom pamit untuk mengambil laptopnya di mobil.

Harsya duduk dan terus memperhatikan istrinya, "Kamu tidak boleh mati, sebelum aku menemukan pelakunya!"

Biom memasuki kamar inap, ia lalu duduk dan membuka laptopnya. Mencari tahu siapa orang yang berniat mencelakakan Nona Anaya.

Biom mulai menayangkan video beberapa menit sebelum Anaya ditemukan tergeletak.

Seseorang menggunakan pakaian pelayan wanita dan menggunakan masker mulut mengetuk pintu kamar Anaya, tak cukup lama gadis itu membukanya terlibat obrolan beberapa detik.

Anaya menerima segelas jus jeruk dari pelayan itu, lalu menutup kembali pintu kamarnya.

Pelayan tersebut keluar dari pintu belakang rumah, selama penyamaran tak ada karyawan Harsya yang melintas atau berpapasan.

Sebuah mobil hitam tanpa plat telah menunggu pelayan yang menyamar.

Pelayan tersebut naik ke mobil dan dengan cepat meninggalkan kediaman Harsya.

Di waktu yang sama setelah pelayan bohongan berlalu, pintu kamar Anaya terbuka.

Anaya tangan kirinya meraba dinding sebagai penyangga tubuhnya dan tangan kanannya memegang leher, tak lama kemudian ia terjatuh. Anaya berusaha berteriak meminta tolong.

Selang 2 menit kemudian, seorang pelayan pria yang melintas terkejut melihat tubuh Anaya tak sadarkan diri.

Pria itu pun berteriak meminta bantuan kepada rekan lainnya.

Harsya mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya setelah melihat video tersebut, "Siapa yang berani main-main denganku?" desisnya.

Biom menutup laptopnya. "Saya yakin Tuan jika ada penyelundup di dalam rumah."

Di tengah pembicaraan keduanya.

Ponsel Biom berdering, "Rama, Tuan."

"Jawab!"

Biom menekan tombol hijau dan loud speaker kemudian menjawab, "Halo!"

"Tuan, kami tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan di kamar Nona."

"Apakah di dalam kamar ada gelas jus?"

"Tidak ada gelas satu pun di kamar Nona, Tuan."

"Baiklah," Biom menutup teleponnya.

"Brengsek!" Harsya begitu marah.

"Kita perlu hati-hati, Tuan."

Harsya menarik nafasnya secara kasar, "Aku tidak membiarkan mereka menggagalkan rencanaku!"

Sementara di lain tempat, seorang wanita muda mengepalkan tangannya. "Jadi dia masih hidup?"

"Iya, Nona."

"Padahal kau bilang saat itu para pelayan sedang beristirahat," ujarnya.

"Iya, Nona."

"Kenapa mereka bisa mendengar suara gadis itu meminta tolong?"

"Saya juga tidak tahu, Nona. Padahal saya sangat yakin mereka tak mendengarnya."

"Aku harus mencari cara lain untuk melenyapkan gadis itu!" ucapnya tersenyum menyeringai.

-

Hampir 4 jam terbaring, akhirnya Anaya sadar. "Haus!" lirihnya.

Harsya mendekati istrinya lalu meraih gelas dan mengarahkan sedotan ke mulut.

Anaya melepaskan gigitan sedotannya lalu berucap dengan suara parau, "Terima kasih, Tuan."

"Kenapa kau menerima minuman dari wanita itu?"

"Dia mengatakan jika Tuan yang menyuruh mengantarkan minuman kepada saya." Jawab Anaya dengan posisi berbaring.

"Apa kau sama sekali tidak mengenal para pelayan di rumah?"

Anaya menggelengkan kepalanya perlahan.

Harsya menghembuskan nafas.

"Tuan, kenapa mereka jahat kepada saya? Apa kesalahan telah saya lakukan?"

"Aku tidak tahu kenapa mereka ingin mencelakakanmu, tapi ku yakin ini ada hubungannya dengan kematian ayahku."

"Jadi menurut Tuan mereka tahu jika saya di rumah ini?"

"Ya."

"Tuan, saya sangat takut!" Tampak raut wajah gelisah.

"Selama kau masih di pihak aku dan mencari bukti bersama, ku akan melindungimu!"

Anaya mengangguk pelan.

-

Sore harinya Anaya telah dibawa kembali ke rumah karena dianggap telah cukup membaik dan demi keselamatan gadis itu.

Di perjalanan pulang keduanya yang duduk di belakang saling diam.

Begitu tiba, para pelayan telah menyambutnya. Anaya dipapah oleh 2 orang wanita dan membawanya ke kamar.

Biom memberi tahu kepada seluruh pelayan jika ada seseorang yang menyamar dan berniat untuk mencelakakan Nona Anaya.

"Aku pastikan penjagaan keamanan harus diperketat karena kita sudah kecolongan. Jika ini terjadi lagi, kalian akan tahu akibatnya!" Biom memberikan peringatan.

"Baik, Tuan."

Anaya kini berada di dalam kamar.

Harsya meminta pelayan untuk mengobati luka di tubuh Anaya serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi gadis itu tidak mengandung zat berbahaya.

Harsya meninggalkan kamar Anaya menuju ruang kerjanya.

Biom menghampiri Harsya di ruangan kerja.

"Awasi para pelayan, aku curiga salah satu diantara mereka ada yang mengkhianati kita!"

"Baik, Tuan."

Harsya duduk di kursi dan mengetuk meja dengan jemarinya, "Aku harus cepat mencari tahu siapa pelaku yang berani memberikan racun kepada Anaya!" gumamnya.

Di sudut rumah Harsya, "Nona, penjagaan diperketat. Kita harus hati-hati, ini menyangkut keselamatan saya di sini. Anda tahu 'kan bagaimana jika asisten Tuan Harsya kalau bertindak?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hai Semua, Ini Karyaku Yang ke- 17..

Semoga Kalian Suka..

Jangan Lupa Mampir ke Karyaku Yang Lainnya Berjudul.....

- Salah Jatuh Cinta

- Calon Istriku Musuhku

- Penculik Hati

- Dijodohkan dengan Musuh

- Melupakan Sang Mantan

- Mengejar Cinta si Tampan

- Jangan Mengejarku, Cantik!

- Marsha, Milik Bara

- Marry The Star

- Fall in Love From The Sky

- Pesona Ayahku

- Dikejar Cinta Putri Atasan

- Ibu Pilihan Aku

- Bertahan Walau Terluka

- Menikahi Putri Konglomerat

- Bisnis, Benci dan Cinta

Selamat Membaca....

Sehat Selalu 😊

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

aduh kasihan Anaya

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dibeli Dengan Harga Mahal
2 Bab 2 - Menikah Dengan Terpaksa
3 Bab 3 - Penyiksaan Dimulai
4 Bab 4 - Pingsan di Kamar Mandi
5 Bab 5 - Dihukum Berlari
6 Bab 6 - Menuduh Anaya Pelakunya
7 Bab 7 - Bantahan Anaya
8 Bab 8 - Makan Bersama Setelah Menikah
9 Bab 9 - Mimpi Buruk
10 Bab 10 - Anaya Hampir Celaka
11 Bab 11 - Anaya Kabur
12 Bab 12 - Anaya Berjanji
13 Bab 13 - Mengintrogasi Emir
14 Bab 14 - Mendapatkan Pelakunya
15 Bab 15 - Anaya Diculik
16 Bab 16 - Harsya Menceraikan Anaya
17 Bab 17 - Menolong Seorang Gadis
18 Bab 18 - Bayangan Anaya
19 Bab 19 - Mulai Bekerja
20 Bab 20 - Pindah Rumah
21 Bab 21 - Teringat Anaya
22 Bab 22 - Mencarinya
23 Bab 23 - Membawa Paksa Anaya Kembali
24 Bab 24 - Menikah Kembali
25 Bab 25 - Masa Lalu Anaya dan Harsya
26 Bab 26 - Diungsikan
27 Bab 27 - Mengetahui Dalang Penculikan Anaya
28 Bab 28 - Memahami Kebiasaan Harsya
29 Bab 29 - Menggoda Harsya
30 Bab 30 - Meluapkan Isi Hati
31 Bab 31 - Harsya Melunak
32 Bab 32 - Harsya Perhatian
33 Bab 33 - Intan Menemani Anaya Di Rumah
34 Bab 34 - Menemukan Chintya
35 Bab 35 - Apakah Kau Mencintaiku, Anaya?
36 Bab 36 - Malu
37 Bab 37 - Rama Kesal
38 Bab 38 - Aku Tidak Bisa Jauh Darimu
39 Bab 39 - Bertemu Dengan Ibu dan Adiknya Harsya
40 Bab 40 - Widuri Mendatangi Rumah Harsya
41 Bab 41- Widuri Dan Alan Menjadi Pelayan Di rumah Harsya
42 Bab 42 - Rissa dan Hujan
43 Bab 43 - Seperti di Drama
44 Bab 44 - Mencuri Di Rumah Harsya
45 Bab 45 - Anaya Diam, Harsya Bingung
46 Bab 46 - Tak Senang Jika Anaya Hamil
47 Bab 47 - Anaya Cemburu
48 Bab 48 - Menemani Anaya Berbelanja
49 Bab 49 - Menjodohkan Harsya
50 Bab 50 - Donor Darah Untuk Astrid
51 Bab 51- Diberikan Izin Mencari Pasangan
52 Bab 52 - Rissa Dan Perasaan
53 Bab 53 - Anaya Melahirkan Membawa Kebahagiaan
54 Bab 54 - Semua Berbahagia
55 Bab 55 - Pemuda Misterius Elia
56 Cinta Asisten Dingin (Novel Baru)
57 Karya Baru
58 Karya Baru Lagi - Terjerat Cinta si Penipu Hati
59 Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
60 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 - Dibeli Dengan Harga Mahal
2
Bab 2 - Menikah Dengan Terpaksa
3
Bab 3 - Penyiksaan Dimulai
4
Bab 4 - Pingsan di Kamar Mandi
5
Bab 5 - Dihukum Berlari
6
Bab 6 - Menuduh Anaya Pelakunya
7
Bab 7 - Bantahan Anaya
8
Bab 8 - Makan Bersama Setelah Menikah
9
Bab 9 - Mimpi Buruk
10
Bab 10 - Anaya Hampir Celaka
11
Bab 11 - Anaya Kabur
12
Bab 12 - Anaya Berjanji
13
Bab 13 - Mengintrogasi Emir
14
Bab 14 - Mendapatkan Pelakunya
15
Bab 15 - Anaya Diculik
16
Bab 16 - Harsya Menceraikan Anaya
17
Bab 17 - Menolong Seorang Gadis
18
Bab 18 - Bayangan Anaya
19
Bab 19 - Mulai Bekerja
20
Bab 20 - Pindah Rumah
21
Bab 21 - Teringat Anaya
22
Bab 22 - Mencarinya
23
Bab 23 - Membawa Paksa Anaya Kembali
24
Bab 24 - Menikah Kembali
25
Bab 25 - Masa Lalu Anaya dan Harsya
26
Bab 26 - Diungsikan
27
Bab 27 - Mengetahui Dalang Penculikan Anaya
28
Bab 28 - Memahami Kebiasaan Harsya
29
Bab 29 - Menggoda Harsya
30
Bab 30 - Meluapkan Isi Hati
31
Bab 31 - Harsya Melunak
32
Bab 32 - Harsya Perhatian
33
Bab 33 - Intan Menemani Anaya Di Rumah
34
Bab 34 - Menemukan Chintya
35
Bab 35 - Apakah Kau Mencintaiku, Anaya?
36
Bab 36 - Malu
37
Bab 37 - Rama Kesal
38
Bab 38 - Aku Tidak Bisa Jauh Darimu
39
Bab 39 - Bertemu Dengan Ibu dan Adiknya Harsya
40
Bab 40 - Widuri Mendatangi Rumah Harsya
41
Bab 41- Widuri Dan Alan Menjadi Pelayan Di rumah Harsya
42
Bab 42 - Rissa dan Hujan
43
Bab 43 - Seperti di Drama
44
Bab 44 - Mencuri Di Rumah Harsya
45
Bab 45 - Anaya Diam, Harsya Bingung
46
Bab 46 - Tak Senang Jika Anaya Hamil
47
Bab 47 - Anaya Cemburu
48
Bab 48 - Menemani Anaya Berbelanja
49
Bab 49 - Menjodohkan Harsya
50
Bab 50 - Donor Darah Untuk Astrid
51
Bab 51- Diberikan Izin Mencari Pasangan
52
Bab 52 - Rissa Dan Perasaan
53
Bab 53 - Anaya Melahirkan Membawa Kebahagiaan
54
Bab 54 - Semua Berbahagia
55
Bab 55 - Pemuda Misterius Elia
56
Cinta Asisten Dingin (Novel Baru)
57
Karya Baru
58
Karya Baru Lagi - Terjerat Cinta si Penipu Hati
59
Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
60
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!