Ketika Cinta Menyatukan Kita

Ketika Cinta Menyatukan Kita

Bertemu

Seorang gadis cantik dengan kulit putih bersih memakai dress selutut dan rambut kecoklatan tergerai berdiri dengan wajah sangat terkejut ketika seorang laki-laki tampan itu berjalan masuk ke dalam rumah hampir melewati dirinya. Laura Tan, gadis Keturunan indo Australia yang sedang berkunjung ke rumah adiknya.

Sedangkan pria dewasa yang sedang di lihatnya adalah Eliezer yang selalu tampil menawan, merupakan seorang CEO sebuah perusahaan lumayan besar, kekasih dari pemilik rumah tersebut, Aisyah. Sungguh dia pun tak kalah terkejut melihat Laura ada di sana.

"Kau! Sedang apa kau disini?" tanya El dengan sangat heran, terlebih lagi ini adalah rumah Aisyah, wajah tampannya mendadak terlihat rumit.

"Ini rumah adikku." jawab gadis bernama Laura tersebut belum habis terkejut, tapi berusaha terlihat baik-baik saja.

Eliezer mengusap kasar wajahnya, lalu menatap gadis itu lagi, sedikit menelaah kalimat yang diucapkannya.

"Aisyah tidak punya saudara!" ucap Eliezer, namun mencoba untuk mendengar walau terkesan tidak peduli.

"Aisyah adikku, aku adalah kakaknya."

Eliezer semakin tak bisa berpikir, mana mungkin gadis yang beberapa waktu lalu tak sengaja tidur dengannya adalah saudari dari Aisyah, kekasihnya. Rasanya dunia akan segera kiamat.

Begitupun dengan Laura, gadis itu benar-benar tak menyangka. Terjawab sudah apa yang menjadi kecurigaan Laura setelah malam itu. Bahwa kedatangannya ke rumah Aisyah bukanlah tanpa alasan, melainkan untuk memastikan siapa laki-laki yang dengan sesuka hati menyentuh dan menikmati tubuhnya tapi menyebut nama orang yang tak asing bagi Laura, yaitu Aisyah adiknya.

Kenyataan yang membuat air matanya terjatuh membasahi lantai yang dingin.

Terlebih lagi Eliezer berlalu tanpa peduli dengan Laura, langkahnya tampak hapal di rumah mewah itu, jelas sekali jika dia bukan orang asing bagi Aisyah.

...ΩΩΩ...

Aisyah adalah seorang janda muda, anak dari seorang pengusaha yang merupakan rekan bisnis Eliezer sejak lama.

Kecantikan Aisyah yang mendadak menjadi buah bibir ketika beberapa tahun lalu dia bercerai muda, membuat banyak pengusaha yang ingin mendekatinya. Beruntung Eliezer mendapatkan celah karena kedekatannya dengan ayah Aisyah. Sungguh Eliezer tak berhenti mengejarnya hingga akhirnya mendapatkan hati seorang Aisyah.

Dia memiliki seorang putri yang masih duduk di sekolah taman kanak-kanak. Baginya Kayla adalah anugerah titipan Tuhan yang tak terkira, tapi tidak bagi Ibu Eliezer, dia tidak suka.

Tak direstui, alasan sudah menjodohkan dengan seorang wanita anak pengusaha besar di Negaranya yang katanya juga sangat cantik.Tapi sebagaimana pun cantiknya Eliezer tidak mau tahu, tak ada yang bisa melunturkan cintanya pada Aisyah

Malam itu, Eliezer meninggalkan pesta perayaan sebuah restoran milik sahabat ibunya yang merupakan ajang perjodohan bagi dua keluarga, Eliezer memilih ke Klub menghabiskan banyak sekali minuman, pulang dengan keadaan mabuk dan tanpa sengaja di apartemen ia bertemu dengan seorang gadis yang terlihat sedang menyandar lemas, entah mengapa saat itu Eliezer melihat Aisyah di sana, mengajaknya masuk apartemen dengan paksa, sehingga terjadi percintaan panas di malam tersebut.

Dan Alangkah terkejutnya ketika pagi hari melihat wanita itu meringkuk dengan mata sembab. Ternyata dia bukan Aisyah, melainkan wanita yang baru saja ditemuinya di rumah Aisyah, mengaku sebagai saudari Aisyah.

"El" suara lembut itu menyapa ketika Eliezer muncul di ruang tengah. Wajah cantik dan senyum manis mengembang meluruhkan segala amarah, kesal, bahkan derita rasanya sembuh ketika menatap wajah cantiknya.

"Apa kabarmu Sayang, maaf aku baru datang setelah mengantar ibuku pulang ke Australia." Eliezer menatapnya lebih dekat menyalurkan rindu yang sulit di jelaskan.

"Tidak apa-apa El, aku juga sibuk mengurus Kayla."Jawab Aisyah lembut.

"Aku merindukanmu." ucap El lagi. "Ibu terlalu konyol menjodohkan aku dengan orang yang tidak aku kenal." dia berbicara serius, tentu dengan sepenuh hati Eliezer benar-benar mencintainya.

"Itu tidak konyol El, dia berusaha memilih gadis yang paling tepat untukmu, bukan seperti aku yang sudah pernah menikah." jawab Aisyah halus.

"Tidak bisakah kita berjuang bersama-sama Ay? Jujur saja aku sudah tidak bisa bertahan dengan kesendirian ini dan ingin mengakhiri kesendirianku bersamamu." ucapnya menatap wajah ayu Aisyah dekat sekali.

"Pikirkan lagi El. Apalah artinya aku hanya seorang janda, dan putriku tentu menjadi pertimbangan sendiri untukku menerima pernikahan ini, dia sudah cukup menderita dengan perceraian antara aku dan ayahnya dan aku tak mau menambah beban ketika harus mengalah dengan ibumu yang sudah jelas tidak mau menerima. Kasihan Kayla El, kau tak akan mampu menjadi penengah atas kerumitan yang jelas akan terjadi nantinya." jawabnya semakin membuat El serba salah.

"Bukankah jika kita menikah maka semua penghalang akan hilang dengan sendirinya?" ucap El lagi.

Hanya tarikan nafas tanpa jawaban, bibir merahnya tertutup, sungguh kebisuannya pun terlihat menggoda. Berada di sampingnya membuat El berat menahan rasa ingin memiliki, semua yang ada pada diri kekasihnya selalu menjadi objek khayalan di setiap malam-malam sepi. El bukanlah pria yang polos dan tidak tahu tentang wanita, dia seorang player tiba-tiba berubah setelah bertemu Aisyah.

"Baiklah, aku harus bekerja. Nanti malam aku akan datang lagi." melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dia harus menyerah.

"Hati-hati El." memandang El dengan bening matanya indah sekali.

"Ya, Sayang." mengecup sedikit jari halus Aisyah.

Eliezer kembali melewati gadis berambut kecoklatan itu walau pada akhirnya mata mereka bertemu dengan segala rasa bergemuruh. Terutama untuk Laura, wajahnya pucat dengan air mata masih mengalir di wajah cantiknya, itu sedikit mengganggu perasaan El yang berusaha tak peduli.

"Kau ingin menikahi Aisyah?" tanya Laura dengan tangisnya.

Eliezer menoleh ke belakang dimana Aisyah berada, ia benar-benar takut jika Aisyah sampai mengetahui tentang mereka berdua.

Eliezer menarik tangan Laura meskipun Laura berhasil melepaskan.

"Ku rasa, kau memang sengaja datang ke rumah ini." tebak Eliezer.

"Karena aku yakin, wanita yang kau sebut saat menikmati tubuhku adalah Aisyah adikku! Apakah aku harus diam saja?" jawabnya dengan linangan air mata, kecewa dan sedih sedang menguasai hati Laura.

El membuka kaca mata yang baru saja dipakainya, memperlihatkan bahwa dia serius. "Aku harap kau tidak mengatakan apapun kepada Aisyah."

"Aku tidak akan mengatakan apa-apa kepada adikku, tapi kau perlu tahu jika aku hamil!"

Sepertinya langit yang luas sedang runtuh di atas kepala Eliezer, gelap dan hancur.

"Kau bercanda." ucapnya dengan mata terpaku dan lemas seluruh tulang-tulangnya.

"Aku tidak bercanda, aku hamil!" ucap Laura dengan mengusap air matanya.

El tak mampu bergerak di posisinya. "Lalu bagaimana dengan Aisyah?" El bergumam sendiri, posisinya semakin serba salah.

Terpopuler

Comments

Erita Wahyuni

Erita Wahyuni

seru ni kyaknya😀

2023-02-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!