Penjelasan Queenzi

Hari ini eksekutif muda Dirgantara Sanjaya memasuki ruang kerjanya dengan perasaan berbunga. Wajahnya yang biasanya terlihat dingin dan serius kali ini nampak begitu ramah.

Biasanya saat orang menyapanya dia hanya akan sedikit mengangguk dengan wajah dinginnya. Tapi kali ini, pria itu menganggk dalam -dalam sambil tersenyum. Sungguh sebuah pemandangan yang tidak biasa.

Dirga masuk ke ruang kerjanya lalu langsung mengambil ponselnya. Setelah membaca sebuah pesan, pria itu kembali tersenyum. Ternyata pesan tersebut dari gadis misterius, Senja Wulan Samudra.

Dan gadis itu jugalah yang membuat suasana hati Dirga pagi ini begitu berbeda.

Tadi pagi saat baru bangun tidur, Dirga mencoba men chat Senja dengan ucapan

'Selamat pagi, Senja. Kau sudah bangun? '

'Pagi juga, Dirga. Aku baru saja bangun. '

Tak di sangka balasan Senja begitu cepat, tak sampai satu menit gadis itu langsung membalasnya.

Dirga langsung melompat kegirangan. Menggelikan sekali. Persis seperti pria polos yang baru mengenal cinta padahal sebenarnya dia adalah pemain cinta.

Begitulah, sampai Dirga berangkat ke kantor, mereka masih saling berbalas pesan.

'Aku baru sampai, Senja. ' tulisnya lagi yang kali ini di bumbui emoji senyum, sebenarnya ingin menambah emoji hati, tapi Dirga belum berani.

'Ya sudah kalau begitu. kau harus bekerja kan? aku juga mau ke butik ibu. Sudah dulu yaa. '

'Baiklah, nanti kita sambung lagi. Kau hati-hati yaa. '

Kali ini hanya di baca oleh Senja, tapi tidak di balasnya. Mungkin gadis itu buru-buru. Tak masalah, bagi Dirga sambutan Senja pagi ini sudah cukup memuaskan, dan membuatnya cukup tenang karena Senja sudah semakin menunjukan ketertarikannya pada Dirga.

Dirga meletakkan ponselnya sebelum kemudian mulai berkutat dengan pekerjaannya.

Sampai menjelang tengah hari Dirga nampak fokus dengan pekerjaan nya, namun tiba-tiba fokus Dirga terganggu karena seseorang yang masuk ke ruang kerjanya.

Dan pria itu tercengang heran karena yang baru saja masuk adalah

"Queen..? "

Gadis itu melenggang mendekati meja Dirga.

"Siang Dirga. " sapa gadis itu sambil meletakkan kotak makanan lalu duduk di kursi di depan meja Dirga.

"Kenapa tidak mengetuk dulu? "

"Hey memang biasanya aku mengetuk dulu? Biasanya aku juga langsung masuk kan? " Queenzi terlihat begitu santai menanggapi protes Dirga.

Memang benar, dulu gadis itu bisa keluar masuk ruangan Dirga sesuka hatinya tidak ada siapapun yang berani menegurnya karena mereka tahu kalau Quenn adalah kekasih Dirga, pimpinan perusahaan ini.

Dirga sendiri juga tidak pernah keberatan Queen menganggap ruang kerjanya seperti ruangan pribadinya sendiri. Gadis itu bebas melakukan apapun. Tapi itu dulu, sebelum Queen mematahkan hatinya. Atau mungkin lebih tepatnya sebelum Dirgantara bertemu Senja.

Kali ini setelah beberapa saat lamanya Queen tidak muncul di kantor Dirga, dan setelah Dirga sudah benar-benar melupakannya, gadis itu kembali datang. Tentu saja itu akan sangat mengusik Dirga dan membuat pria itu menjadi tidak nyaman.

Lihat saja ekspresi wajahnya. Sangat dingin dan tidak bersahabat. Queen mungkin sebenarnya bisa melihat itu. Tapi dia mencoba untuk tidak peduli dan bersikap biasa saja.

"Itu dulu Queen, sebelum kau menghancurkan semuanya. "

Suara Dirga terdengar sangat tegas. Dia bahkan tidak menatap Queen saat mengatakan itu. Berpura-pura kembali fokus bekerja meski sebenarnya fokusnya sudah terganggu.

"Aku tidak menghancurkan apapun, Dirga. Aku hanya asal bicara. Kenapa kau sebegitu marahnya? "

"Asal bicara? Oh ya, tapi kenapa aku melihat kau sangat serius saat mengatakan itu? Aku masih ingat betul kau pernah bilang kalau kau hanya memanfaatkan ku dan hanya menganggapku ladang uang mu yang memenuhi hoby belanja mu. Dan kau juga bilang kalau aku itu bukan tipe mu? "

"Cukup, Dirga. Kau tidak perlu mengingatkan ku soal itu. " Queenzi menutup telinganya, sepertinya gasis itu sangat menyesal pernah mengatakan itu sehingga tidak ingin Dirga mengulang ucapan bodohnya itu.

"Kenapa? bukankah memang kau yang bilang begitu? "

"Aku tahu, tapi kan sudah ku bilang berkali-kali kalau aku hanya bercanda. Aku tidak pernah serius dengan hal itu. Aku hanya ingin terlihat hebat di depan teman ku. "

Dirga tak menjawab, ia memilih membuang mukanya ke arah lain sambil menghela nafas kasar.

"Dirga percayalah padaku, aku mana mungkin mempermainkanmu. Aku benar-benar mencintaimu. " Queen beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati Dirga.

"Dan soal pria asing itu, aku hanya mengarang cerita. Dia sebenarnya tidak pernah ada. Yang ada di hatiku hanya kau, Dirga. " Suara Queen terdengar sangat manja dan memelas. Suara yang pernah membuat Dirga gila kalau sehari saja tak mendengarnya.

Dirgantara menoleh. Suara manja Queenzi ternyata sedikit banyak membuat hati ya menjadi tak karuan. menjadi teringat lagi saat bersama gadis itu.

Ia menatap Queen yang saat ini tengah duduk di atas meja kerjanya. Tepat di depannya. Dress mini yang di kenakan gadis itu membuat pahanya terpampang nyata di depan Dirga.

Dirga menelan ludahnya. Sial ! Pria itu mengutuk dirinya sendiri karena tiba-tiba hasratnya naik melihat pemandangan di depannya.

Paha mulus Queen yang dulu sering ia nikmati sekarang seolah sedang melambai mengajaknya bernostalgia.

Queenzi sendiri memang sengaja melakukan itu untuk mengingatkan Dirga bahwa mereka pernah saling mencinta, Dan saat ini ia bisa melihat dengan jelas kalau Dirga mulai gugup melihatnya. Queenzi sudah bisa menduga itu. Dirga pernah sangat mencintainya. Mana mungkin secepat itu ia bisa melupaknnya.

Merasa pancingannya berhasil, Queen melanjutkan aksinya. Ia sengaja mendekat lalu duduk di pangkuan Dirga untuk membuat Dirga semakin hilang kendali. Dulu ia sering melakukan itu dan Dirga sangat menyukai saat gadis itu duduk di pangkuannya.

Lagi-lagi dugaan Queen benar, Dirga tak menolak sedikit pun saat Queen duduk di atasnya. Ia bahkan terlihat semakin gugup.

"Dirga, percayalah. Aku hanya menyayangimu. Mana mungkin aku menghianatimu. "

Queenzi mengalungkan tangannya keleher Dirga. Dirga diam saja, tak menjawab ucapan Queen juga tak menepis gerakan tangannya.

"Kau sudah sangat sempurna bagiku, dan aku tidak akan menggantikanmu dengan apapun, atau siapapun. "

Deg ! Kalimat itu, kenapa begitu lembut dan menghangatkan di telinga Dirga. Dirga benar-benar tidak mengerti sekarang. Bukankah dia sudah tidak mencintai Queenzi, tapi kenapa dia masih berdebar begini.

Queenzi kemudian memeluk Dirga, *********** sengaja ia tekan supaya benar-benar menempel di dada Dirga. Tangannya meremas rambut Dirga.

"Dirga aku sangat mencintaimu. " Queenzi berbisik lembut di telinga Dirga membuat bulu kuduk Dirga langsung berdiri, dan mungkin tak hanya bulu kuduk tetapi ada bagian lain yang berdiri.

Pria itu mengepalkan tangannya, masih berusaha menahan. Namun saat Queen nekat menggigit dan menjulurkan lidahnya ke rongga telinga Dirga, pria itu benar-benar menjadi hilang kendali.

Dia langsung memegang leher Queen dan mencium bibir nya, pria itu ********** dalam-dalam. Menjelajahi rongga mulut Queen dengan lidahnya.

Dirga nampak sangat bernafsu, mungkin karena dia sudah lama tidak melakukannya dengan Queen atau bahkan dengan gadis manapun, membuat hasratnya seolah terbakar hebat.

Sementara Queenzi bersorak dalam hatinya karena jebakan nya berhasil. Setelah ini ia yakin Dirga pasti akan kembali padanya.

Dirga semakin liar dengan nafsunya. Kali ini dia mulai menciumi leher Queen, menjilati setiap bagiannya dan bahkan sesekali menggigitnya. Tangannya juga sudah mulai bergerilya meremas dada gadis itu.

"Aah, Dirgaa.. " ******* Queen seperti bahan bakar yang semakin membuat Dirga berkobar.

Pria itu mulai membuka kancing bagian atas drees Queenzi dan membuka penutup ***********. Saat salah satunya nampak menyembul. Pandangan Dirga menjadi kian nanar. Ia langsung mendekatkan bibirnya untuk mulai mencicipi puncak bukit itu

"Tok, tok, tok.. "

Suara ketukan pintu mengejutkan Dirga dan juga Queen, membuat aksi keduanya spontan terhenti. Dan di aitulah Dirga baru sadar apa yang sedang di lakukannya.

"Queen? apa yang kita lakukan? " Dirga memandangai Queen dan baru tersadar kalau gadis itu duduk di atas pangkuannya. Buru-buru ia menyingkirkan paksa gadis itu.

Queen yang juga terkejut dan tidak menyangka kalau aksinya akan terganggu merengut kesal lalu beranjak sambil memasang kembali kancing bajunya.

"Tok, tok, tok.. " Ketukan kembali terdengar.

"Masuk." Dirga menyahut setelah merapikan baju dan juga rambutnya.

Sekertarisnya menyembul dari balik pintu dan terkejut karena ternyata Bos nya tidak sendiri.

"Oh ada Non Queen ternyata. Maaf kalau saya mengganggu. Apa saya perlu kembali tuan? " Sambil menunduk karena merasa bersalah telah menganggu Bos besar dan kekasihnya sedang berduaan.

Nayra sudah bisa menebak apa yang sedang di lakukan keduanya.

'Pantas saja lama mempersilahkan masuk'

Tapi Nayra memang tidak tahu kalau ada Queen di ruang kerja bosnya karena saat gadis itu masuk sang sekertaris sedang di toilet.

"Tidak perlu, Nayra. Kau tetap disini. Lagipula dia juga sudah mau pergi. " Pandangan Dirga tertuju pada Queen, sebagai isyarat bahwa dia menyuruh gadis itu pergi.

"Dirgaa, tapi aku masih ada urusan denganmu. " Queen merengek tak terima dirinya di usir.

"Tapi aku sibuk, Queen. Ada banyak pekerjaan yang harus ku urus, jadi sebaiknya kau pergi sekarang. "

"Hah..? "

'Si Bos mengusir Non Queen, apa tidak salah? Bukankah dia itu kekasihnya? biasanya dia memperlakulan hadis itu seperti ratu. Kenapa sekarang malah mengusirnya? bukannya tadi mereka sedang----'

"Nayra, bawa kemari berkas- berkas itu, biar ku periksa. " Titah Dirga mengejutkan sang sekertaris yang sedang berargumen dalam hati.

Nayra berjalan cepat mendekati meja Dirga sambil sesekali melirik Queenzi

"Dirgaa.. "

"Queen, tolong mengerti. Atau aku perlu memanggil security untuk mengusirmu? "

Sayangnya rengekan maut Queenzi tak lagi mampu merayu Dirga. Ia justru mengusir gadis itu dengan sangat tegas.

Dengan wajah kesal, akhirnya Queen pergi juga dari ruangan Dirga. Sambil berlalu gadis itu menatap tajam ke arah Nayra karena menganggap sang sekertaris lah yang telah menggagalkan niatnya.

Terpopuler

Comments

Fatonah Fatonah

Fatonah Fatonah

Thor si Dirga nya jangan di bikin celup sana sini dong pokonya harus sama senja. rasanya GK rela kalo Dirga sama yg lain.. smngat terus author..❤️❤️

2023-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 01. Tentang Dirga
2 02. Pertemuan kedua
3 Semakin penasaran
4 Bertemu seseorang
5 Kecewa
6 Di hantui bayangan
7 Dia menyebut namaku
8 Kegelisahan Senja
9 Bayu samudra pulang
10 Lagi-lagi terkejut
11 Semakin komunikatif
12 Penjelasan Queenzi
13 Merasa bodoh
14 Menyatakan Cinta
15 Apa itu tadi..?
16 Ada apa dengan Senja
17 Ada apa dengan Senja, 2
18 Membuka hati
19 Kejadian tak terduga
20 Aku harus apa sekarang?
21 Serangan mendadak
22 Mencoba melupakan
23 Sama-sama tersiksa
24 Tak sanggup lagi
25 Semakin banyak tahu
26 Rasa penasaran Queen
27 Di terima dengan baik
28 Tamu istimewa
29 Kencan pertama
30 Tak sengaja bertemu
31 Bertukar energi
32 Melihat secara langsung
33 Pesan Ayah
34 Interogasi yang menyudutkan
35 Tentang restu orang tua
36 Tegas tapi bijaksana
37 Paus terdampar
38 Khawatir
39 Makan malam yang menegangkan
40 Perdebatan sengit
41 Lolongan panjang
42 Bekerja sama
43 Nostalgia
44 Cemburu
45 Rahasia masa lalu
46 Berjuanglah, Nak.
47 Dress hitam pembunuh rindu
48 Kesabaran ku setipis tisu
49 Bayu samudra sakit
50 Gazebo
51 Tak canggung lagi
52 Melemaskan otak
53 Lama tak bertemu
54 Operasi plastik
55 Sebelum pergi
56 Pagi yang indah
57 Senja yang bijaksana
58 Bertemulah dengannya
59 Bicara baik-baik
60 Kepergian Bayu Bamudra
61 Akhirnya mengalah
62 Bekerja sama lebih solid
63 Senja yang makin bijaksana
64 Senang melihatmu bahagia, Nak
65 Hiburan tersendiri
66 Maaf, Ibu
67 Menahan emosi
68 Maaf dan terimakasih
69 Realita tak seindah ekspektasi
70 Ambisi tingkat tinggi
71 Bukan hal yang mudah
72 Hanya pertanda
73 Sakit yang kian menggigit
74 Mencari bantuan
75 Tentang mistis
76 Energi positif
77 Teman masa kecil
78 kenang-kenangan
79 Fakta mengejutkan
80 Dukungan penuh
81 Bukan urusanku
82 Memberi peringatan
83 Dia bukan manusia
84 Lolongan kesakitan
85 Hilang kendali
86 Antara hidup dan mati
87 Pengorbanan terbesar
88 Dewa penolong
89 Cakrawala Leonil Aksa
90 Usaha yang sia-sia
91 Teman baru
92 Kembali menghangat
93 Merindu
94 Melepas rindu
95 Wulan sakit
96 Meminta restu
97 Telepati
98 Perundungan
99 Semakin parah
100 Telepati, 2
101 Tertangkap basah
102 Janji suci
103 Semangat baru
104 Kabar baik dan buruk
105 Selamat jalan, Ayah ... Ibu
106 Pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Tentang Dirga
2
02. Pertemuan kedua
3
Semakin penasaran
4
Bertemu seseorang
5
Kecewa
6
Di hantui bayangan
7
Dia menyebut namaku
8
Kegelisahan Senja
9
Bayu samudra pulang
10
Lagi-lagi terkejut
11
Semakin komunikatif
12
Penjelasan Queenzi
13
Merasa bodoh
14
Menyatakan Cinta
15
Apa itu tadi..?
16
Ada apa dengan Senja
17
Ada apa dengan Senja, 2
18
Membuka hati
19
Kejadian tak terduga
20
Aku harus apa sekarang?
21
Serangan mendadak
22
Mencoba melupakan
23
Sama-sama tersiksa
24
Tak sanggup lagi
25
Semakin banyak tahu
26
Rasa penasaran Queen
27
Di terima dengan baik
28
Tamu istimewa
29
Kencan pertama
30
Tak sengaja bertemu
31
Bertukar energi
32
Melihat secara langsung
33
Pesan Ayah
34
Interogasi yang menyudutkan
35
Tentang restu orang tua
36
Tegas tapi bijaksana
37
Paus terdampar
38
Khawatir
39
Makan malam yang menegangkan
40
Perdebatan sengit
41
Lolongan panjang
42
Bekerja sama
43
Nostalgia
44
Cemburu
45
Rahasia masa lalu
46
Berjuanglah, Nak.
47
Dress hitam pembunuh rindu
48
Kesabaran ku setipis tisu
49
Bayu samudra sakit
50
Gazebo
51
Tak canggung lagi
52
Melemaskan otak
53
Lama tak bertemu
54
Operasi plastik
55
Sebelum pergi
56
Pagi yang indah
57
Senja yang bijaksana
58
Bertemulah dengannya
59
Bicara baik-baik
60
Kepergian Bayu Bamudra
61
Akhirnya mengalah
62
Bekerja sama lebih solid
63
Senja yang makin bijaksana
64
Senang melihatmu bahagia, Nak
65
Hiburan tersendiri
66
Maaf, Ibu
67
Menahan emosi
68
Maaf dan terimakasih
69
Realita tak seindah ekspektasi
70
Ambisi tingkat tinggi
71
Bukan hal yang mudah
72
Hanya pertanda
73
Sakit yang kian menggigit
74
Mencari bantuan
75
Tentang mistis
76
Energi positif
77
Teman masa kecil
78
kenang-kenangan
79
Fakta mengejutkan
80
Dukungan penuh
81
Bukan urusanku
82
Memberi peringatan
83
Dia bukan manusia
84
Lolongan kesakitan
85
Hilang kendali
86
Antara hidup dan mati
87
Pengorbanan terbesar
88
Dewa penolong
89
Cakrawala Leonil Aksa
90
Usaha yang sia-sia
91
Teman baru
92
Kembali menghangat
93
Merindu
94
Melepas rindu
95
Wulan sakit
96
Meminta restu
97
Telepati
98
Perundungan
99
Semakin parah
100
Telepati, 2
101
Tertangkap basah
102
Janji suci
103
Semangat baru
104
Kabar baik dan buruk
105
Selamat jalan, Ayah ... Ibu
106
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!