Zhafira dan Anisa istirahat setelah Farah pergi dari rumah Anisa, Zhafira menempatkan Anisa di kamarnya. sebenarnya Zhafira ingin Anisa tinggal di rumah ini aja, tapi ia tak mau merepotkan keluarga Zhafira. Anisa minta carikan kost putri yang dekat dengan tempat nya mengajar nanti. Zhafira juga tak mau memaksa Anisa untuk tinggal di rumahnya, ada Abi nya mungkin Anisa sungkan.
" Zhafira gimana dia sudah dateng untuk mengkhitbah mu". Zhafira menggeleng
" kenapa kalian dulu tak bertukar nomor atau kamu setidaknya tau alamat nya". tanya Anisa
" dulu aku tak berfikir begitu Anisa, tapi aku tau Fatih itu anak baik. mungkin memang ia belum sempat ke sini.". ucap Zhafira.
" tapi ini sudah empat tahun lamanya Zhafira sudah hampir lima tahun" Anisa merasa jika Fatih itu tak serius.
" aku bingung Anisa, kiyai Rohman mengkhitbahku untuk anaknya. ia juga mengajar di madrasah kita, aku tak bisa menolak. hanya saja aku bilang pada Abah tunggu enam bulan lagi jika ia tak datang aku akan terima khitbah kiyai".
" mungkin memang dia bukanlah jodohmu Zhafira, pasrahkan semuanya kepada Allah itu akan lebih baik. tak baik juga kita terus memikirkan hal yang belum halal bagi kita dan waktu enam bulan yang kamu berikan kepada kiyai Rohman itu sudah cukup lama Zhafira menanti jawabanmu." kata Anisa mereka berbaring di ranjang Zhafira.
" iya makanya itu kasihan juga Abi ia pasti merasa tak enak dengan kiyai Rohman apalagi anaknya itu Soleh, ustadz syahdan selain Soleh ia juga tampan siapa yang akan berani menolak khitbah kiyai tak terkecuali aku Anisa. aku sudah berjanji akan menunggu nya tapi ini sudah hampir lima tahun ia tak muncul."
" kamu masih mengharapkan nya Zhafira ".
" iya Anisa, bagiku ia cinta pertama orang yang pertama kali aku bertemu dengan nya membuat hatiku bergetar hebat. aku hanya melihat nya kami tak pernah dekat dengan nya ". ucap Zhafira ia mulai memejamkan mata nya mengingat kembali wajah Fatih Elsirazi.
" Semoga saja sebelum enam bulan kamu akan bertemu dengan nya"
" aamiin, ayo tidur kita istirahat".
***
Fatih dan anggota tim sudah sampai di Sulawesi mereka tinggal di hutan tak terbayangkan oleh diri mereka akan tinggal di hutan. memang tak ada penyerangan seperti yang mereka bayangkan hanya mereka di latih untuk tinggal di hutan dan bertahan hidup di hutan.
" lelahnya euy, kaki jalan tiga kilometer". ucap jeko ia duduk bersandar, karena waktu shalat mereka berhenti.
" Fatih kamu jadi imam ya." ucap yang lainnya dan Fatih hanya mengangguk. mereka tak bersamaan di bagi dua, tim yang satu sholat duluan yang lainnya menjaga.
Setelah semua selesai mereka terus masuk ke dalam hutan, komandan Billy memberi instruksi untuk berhenti. mereka di perintahkan untuk membuat tenda mereka berjarak terpencar.
" di sini kita akan berlatih bagaimana bertahan hidup di hutan, dan selama enam bulan kita habiskan hanya untuk latihan." semuanya meringis mendengarkan komandan Billy berbicara.
" Jadi kita hanya makan-makanan di sini saja komandan"
" yah seperti yang bsaya bilang kita belajar bertahan hidup, kita habiskan waktu kita untuk bersenang-senang di sini. boleh keluar sesekali saat saya izinkan, dua Minggu sekali kalian boleh mencari makanan di luar. semuanya lega mereka tak akan murni jadi kera makan hasil hutan saja.
" ingat tendanya masing-masing ya, kita memang tak akan perang tapi kita akan latihan perang. berlatih untuk tidak bertemu dengan keluarga, berlatih bertahan hidup di hutan dan berlatih fisik kalian seorang tentara harus kuat,"
" siap komandan ". semua serentak menjawab nya.
Tiba saatnya malam mereka semua menghidupkan api unggun, siangnya sudah mencari banyak kayu. hanya itu penerangan mereka tak ada yang lain. minum harus di pusat sungai air terjun mandi pun begitu.
komandan Billy meski ia seorang komandan tapi ia proporsional ia juga ikut bermalam di hutan dan melatih mereka. suara nyanyian terdengar, hanya dengan alat yang ada mereka terus bernyanyi menghilangkan gundah dalam hati. tak ada yang tak senang, mereka semua senang meski berada di hutan.
Fatih menyendiri di depan tenda dengam hal yang sama yaitu menatap langit. langit yang bertaburan bintang, meski tak begitu terlihat karena hutan itu cukup lebat. Fatih selalu melantunkan doa berharap rasa rindu dan salamnya sampai ke wanita yang ia kagumi. Zhafira adalah wanita pertama baginya yang ia cintai.
komandan menepuk bahu Fatih, Fatih termasuk prajurit terbaik. komandan Billy menyukainya Fatih taat dalam ibadahnya tak pernah ia tinggal shalat berjamaah saat di asrama. juga Fatih tak pernah absen untuk latihan. kini ia bisa di kirim sewaktu-waktu negara membutuhkan.
" Tak gabung sama teman-teman" ucap komadan Billy lalu duduk di sebelahnya.
" sudah tadi komandan Fatih ikut bernyanyi juga, Fatih hanya ingin menatap langit dari sini."
" belum kau temui wanitamu, idul Fitri kemarin kamu pulang"
" belum ustadz kembali Fatih tak bisa bertemu dengannya". komandan menepuk bahunya.
" tak akan ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa Fatih. berdoalah jika sesuatu yang kamu inginkan tak bisa kamu jangkau. Jika ia jodoh mu tak akan ada yang bisa mendekati nya meski anak presiden sekalipun". Fatih tersenyum komandan Billy selalu memberinya kekuatan.
" seperti apa wanita itu coba komandan liat fotonya".
" aku tak menyimpan fotonya komandan, namanya saja yang selalu aku gemakan dalam hati. " komandan pun mendengus ikut kecewa.
" ia wanita yang manis komandan, kini ia menyelesaikan pendidikan nya di pesantren apa ia pantas untuk ku komandan. mungkin ia akan bersama orang yang sefrekuensi dengannya seorang laki-laki Soleh layaknya ustadz."
" tak ada yang bisa mengahalangi jika benar ia jodohmu meskipun seorang ustadz yang mau menikahinya. ingat kata komandan setelah pulang dari sini temuilah ia lagi semoga kalian bertemu. kamu harus kuat jika ada kemungkinan terburuk sekalipun jika ia sudah mempunyai laki-laki lain. kamu cukup ucapkan selamat dan kembali ke tujuan hidupmu lupakan dirinya. hidup tidak akan hanya sampai di sini saja Fatih, masih banyak episode yang akan kita lalui".
" mungkin ia bukan yang terbaik untukmu atau kamu bukanlah yang terbaik untuk nya". nasehat komandan. Fatih mengangguk sembari memahami ucapan komandan.
" tentara harus kuat Fatih, komandan yakin kamu bisa. kamu ini tentara tangguh, kamu sudah membuktikan nya kepada dunia jika kamu yang terbaik. setelah di sini kita semua akan dikirim keluar negeri, di sana kita kan latihan lebih giat. hanya untuk tentara yang terpilih saja, satu tahun beasiswa itu. jika kamu ingin meraihnya latihan yang giat siapa tau itu keberuntungan untuk mu.
Fatih mengangguk ia mulai bersemangat lagi jika komandan Billy memberinya nasehat.
___
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments