" selangkah lebih maju kak, besok Arga mau berangkat tes akpol doakan Arga kak. lebih baik Arga langsung katakan niat Arga daripada jadi bisul, agar Arga juga tenang saat tes besok.
______
Buka puasa bersama yang sangat Fatih dan Azka rindukan, bisa berkumpul dengan keluarga mereka. Ada harapan Fatih bisa menemui Zhafira tahun ini.
" bagaimana persiapan untuk masuk Akpol Arga".
" Alhamdulillah kak lancar"
" jika kamu terus belajar dan latihan pasti akan dengan mudah". Arga mengangguk.
" Jangan kamu jadikan beban, yang penting latihan terus saja. ikhtiar soal hasil serahkan semuanya kepada Allah".
" iya kak Arga latihan terus seperti yang kakak sarankan". ucap Arga ia ikut duduk di depan Fatih.
" Langitkan saja doamu jika kamu ingin ia jadi jodohmu itu juga merupakan ikhtiar, sekarang kamu fokus dulu saja ke cita-cita mu". Arga mengangguk.
___
Hari ini adalah hari idul Fitri yang ketiga Azka dan Fatih berniat mau ke rumah Zhafira bertamu. Mereka sudah siap dengan motor milik Fatih yang selama ini di rawat oleh Arga. Fatih selalu berpakaian apa adanya, azka yang selalu berpenampilan kelimis. Untung jaman sekarang udah banyak minyak rambut, jika jaman dulu pakai minyak bekas penggorengan ikan asin wkwkwkwk.
" bismillahirrahmanirrahim". ucap Fatih.
" kamu gugup". Azka terkekeh.
" bukan gugup lagi, sudah berapa tahun kita tidak bertemu dengannya Azka. kini aku gugup apalagi mau menghadap langsung orang tuanya".
" tenang sobat, semoga membawa hasil yang baik".
Fatih dan Azka menstarter motor nya, Fatih duduk di belakang dan Azka yang menyetir. Sekitar satu jam perjalanan mereka sampai, di lihatnya rumah itu tampak kosong. Fatih dan azka turun namun pagar terkunci.
" maaf ibu penghuni rumah ini kemana ya Bu". ada tetangga yang melintas.
" oh ustadz merayakan idul Fitri di rumah orang tua nya, karena orang tuanya di kabarkan sakit". Fatih terkejut lagi kali ia tak akan menemui Zhafira lagi.
" rumah orang tua nya di mana Bu". tanya Azka berharap mereka bisa bertemu.
" ada di Jawa ". Fatih dan Azka melongok lagi-lagi terpisah oleh jarak. Fatih ngenes.
" ya Allah jauh amat, memperjuangkan cinta itu memnag sulit. mau kenal cewek saja gagal lagi..."
" ingat kata komandan Billy berdoa saja selama langitnya masih sama suatu saat pasti akan menemukan nya". ucap Fatih ia menguatkan dirinya.
" nasibmu Fatih kasih tak sampai". Azka juga ikut lemas mereka akhirnya menyusuri jalanan untuk pulang. tak akan mungkin mereeka harus mencari Zhafira lagi. mereka gak di beri libur lama oleh komandan, satu Minggu mereka harus kembali ke pendidikan akmilnya.
Fatih keluar ia merenung besok ia akan pulang untuk pendidikan nya kembali, ia berusaha untuk melepaskan semuanya yang ada di hatinya pasrah itulah yang ia pikirkan. Farah datang menghampiri kakaknya yang sedang duduk merenung.
" ada apa kak memandang langit terus, langitnya masih sama kak hanya kadang mendung kadang terang". ucap Farah ia bersender di lengan kakaknya.
" ternyata begini rasanya jatuh cinta ya dek, kakak tak bisa meraihnya sudah tiga tahun lamanya kakak tak bisa menemuinya".
" kenapa tak menemui langsung kakak khitbah kak".
" andai saja semudah yang ada di pikiran kita dek, Allah membuat kakak untuk bersabar. kakak sebelum berangkat pendidikan ke Akmil kakak sudah menemui ke rumahnya tapi kakak terlambat ia sudah pergi sebelumnya untuk mengenyam pendidikan juga. tadi kakak sama Azka barusan ke rumahnya tapi kakak tak bisa bertemu dengannya lagi, Zhafira idul Fitri ke Jawa di rumah neneknya". ucap Fatih dengan nada sendu.
" nama yang cantik kak, Zhafira seperti nya orangnya lebih cantik".
" kakak kagum padanya saat pandangan pertama waktu kakak paskibraka".
" jadi kakak ini temanya lagi ngenes". Farah mengusap punggung kakaknya.
" nasib masih belum beruntung"
" semoga kakak berjodoh dengannya dan akan di pertemukan dengan nya ya kak".
" aamiin semoga Allah selalu mengabulkan doa kakak". ucap Fatih
" oh ya dek gimana kamu sama Arga".
" gimana apanya kak, emang kenapa kak Arga". Fatih mendesah kenapa Arga tak bilang sama Farah kalau ia suka, nanti bisa telat kayak Fatih baru tau rasa.
" Arga tak pernah bilang apa-apa sama kamu dek".
" bilang apa kak, Kak Arga seperti biasa ke sini bantu ayah." Farah pura-pura tak tau maksud dari ucapan kakaknya.
" bodoh Arga itu ya, tau rasa nanti Farah di khitbah orang duluan". Farah menahan tawa.
Arga itu memang pemalu ia tak mungkin berani bilang ke farah, apalagi ia bukan siapa-siapa anak orang biasa kehidupan keluarganya selalu ayah Fatih yang membantunya.
" kamu suka ngga sama Arga". tanya Fatih.
" siapa sih kak yang ngga suka sama kak Arga dia itu baik penurut ibadahnya juga baik. plus tampan daripada kak Azka."
" siapa yang lebih tampan dari ku". Azka datang bersama Arga ia hanya mendengar kata terakhir dari Farah.
" yang jelas aku dan Arga lebih tampan dari mu" ucap Fatih mengejek Azka.
" sialan ya, yang penting baik hatinya suka menolong dan menabung". semua tertawa mendengar celotehan Azka, Arga duduk jauh dari Farah ia malu sungguh Arga itu pemalu.
" aku ambilkan minum sebentar kalian mau apa".
" kopi aja dek biar hangat, hangat menahan rindu". ucapan terakhir nya ia tekankan kepada Fatih. Fatih memukul Azka.
" liat aja nanti jika kamu ngerasain hal yang sama denganku akan lebih parah".
" ih jangan gitu Fatih, aku tak mau ngenes kayak kamu. tarik omongan kamu". Fatih mencebik.
" ini kak kopinya". Farah memberikan kepada Arga dengan senyuman termanisnya, ternyata Farah juga menyukai Arga pembaca.
" terima kasih dek".
" isshhh... lembutnya". ejek Azka mendengar ucapan Arga.
" Arga jangan kayak Fatih, udah sekarang aja kakak merestui." Fatih mendorong kepala Azka.
" semua butuh proses Azka, enak aja adikku masih sekolah".
" ya kan ngekeep dulu boleh bayarnya nanti".
" emang kamu kira adikku apa azka". Azka terkekeh di ikuti Farah dan Arga.
" Arga mau meraih cita-cita dulu kak biar bisa setara dengan Farah, kalau sekarang siapalah Arga ini. Arga juga pingin bahagiain Farah nantinya kak. biar Farah fokus ke sekolahnya Arga fokus meraih cita-cita Arga cari uang yang banyak untuk mahar". baru kali ini Arga berkata panjang dan lebar. Fatih dan azka terkejut seksama mendengar Arga bicara.
" kamu bisa bicara bocah". ucap Azka ia seperti tak percaya.
" jadi kalian sudah..."
" nak Arga sudah mengkhitbah Farah" ucap ayah dari belakang membuat keduanya melongok.
" beneran ini kenapa kamu cepat sekali".
" selangkah lebih maju kak, besok Arga mau berangkat tes akpol doakan Arga kak. lebih baik Arga langsung katakan niat Arga daripada jadi bisul, agar Arga juga tenang saat tes besok".
" ya Allah adikku ternyata sudah dewasa ia lebih cerdas dari Fatih".
" asemmm kamu Azka". semua tertawa... Fatih memukuli Azka.
" Kamu sudah di khitbah sama Arga dek, kamu ngga boleh menerima khitbah orang lain usahakan untuk jaga jarak".
" iya kak insyaAlloh Farah akan selalu ingat". Arga tersenyum melihat ke arah Farah.
Ayah menerima khitbah Arga, Arga anak yang baik ia sangat sopan dan pekerja keras. ayah yakin Arga nanti akan menjaga Farah dengan baik.
_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KNP FATIH GK MNTA TOLONG AYAHNYA BUAT KHITBAH ZHAFIRA KE ORTU ZHAFIRA...
2023-09-08
0