Bab 7 #lulus Akmil

" iya kakak traktir es krim ya, Alice yang 2000 an. atau joylaadaa yang 3000 an.

____

Pengumuman tes penerimaan Akmil hari ini akan di umumkan secara online. Fatih dan Azka dengan mengucap bismillah mereka membuka laptopnya bersamaan. Azka memejamkan matanya ia tak sanggup melihat nya, tak ingin mengecewakan kedua orangtuanya tentunya. namun Fatih melihatnya dengan sungguh-sungguh, ia mencari nama yang tertera di layar laptopnya.

" iyessssssss.... " ucapan Fatih terdengar keras, ia senang namanya tercantum dalam nomor teratas.

" aku bagaimana fatih,aku tak sanggup apa yang akan aku katakan pada mama". Azka masih enggan membuka matanya.

" kalau kamu memang ingin menjadi prajurit TNI kamu harus berani Azka, bukan begini cara nya. nanti di lapangan yang akan kita hadapi adalah musuh. musuh yang nyata yang akan kita bunuh atau membunuh kita. cari sendiri saja namamu aku tak mau". Fatih hanya ingin Azka tak takut lagi, ia harus menjadi pemberani karena memang itu seharusnya seorang TNI. Fatih sudah melihat nama yang tak jauh dari namanya di bawahnya. kemudian Azka dengan berani membuka matanya, benar yang di katakan Fatih ia harus menjadi pemberani. Fatih menyusuri namanya namun ia tak menemukan nya, karana masih ada perasaan takut ia tak bisa melihat namanya.

" tak ada fatih". Azka lesu ia ingin menangis saat itu juga.

" lihat yang benar Azka, ".

" tak ada aku tak melihatnya". ucap Azka lemas.

" coba lijat lagi". Azka menuruti kata-kata Fatih ia menajamkan penglihatan nya lagi. di kuceknya matanya berkali-kali, lagi dan lagi.

" Fatih apa aku yang rabun sih ini." ucap Azka ia berlari ke kamar mandi untuk cuci muka, Fatih terkekeh melihat Azka.

" Fatih ini namaku, coba kamu lihat Fatih ini namaku bukan." Fatih tertawa ia langsung memeluk sahabatnya itu.

" selamat Azka kita diterima".

" benar kah Fatih".

" iya..."

" Alhamdulillah ya Allah". keduanya kemudian sujud. Farah yang mendengar teriakkan kakaknya ia langsung berlari menuju kamar kakaknya.

" ada apa sih kak berisik amat".

" Farah dek kak Azka keterima Akmil dek."

" Alhamdulillah kakak serius."

" iya dek kak Azka dan Fatih lolos Akmil". ucap Azka riang.

" Farah ikut senang kak". Farah memeluk Fatih, Azka merentangkan tangannya namun di pelototi oleh Azka. ia garuk-garuk kepala meskipun mereka dekat tapi bukan muhrim dan sekarang Farah bukan anak kecil lagi ia sudah SMP.

" dek nanti kakak traktir". ucap azka semangat.

" beneran kak serius ".

" iya kakak traktir es krim ya, Alice yang 2000 an mau rasa apa dek".

" masa cuma eskrim Alice 2000 an". Farah sedikit cemberut hayalannya tinggi ia ingin makan ayam bakar.

" okey deh ******* yang 3000 an ya". Fatih tertawa, farah meringis.

" kakak tak punya uang banyak dek, ini sisa uang saku tes kemarin. kakak janji nanti jika kakak sudah dapat gaji kakak akan traktir kemanapun Farah minta sampe puas makan ayam bakarnya". Farah tak tega dengan azka ia tersenyum.

" oke deh, tapi kak janji jangan lupa ".

" siap komandan" Azka terkekeh mengingat saat ia tes meniru gaya tentara.

" sekarang kakak yang traktir ayam bakarnya, biar Azka yang traktir es krim nya". ucap Fatih ia tak ingin Farah juga kecewa ia juga tak tega dengan azka.

" siap ayo berangkat".

" sekarang". ucap Fatih ia belum sempat minta uang ayahnya.

" iya kak Farah sudah lapar". Fatih mendengus alhasil ia harus membuka uang tabungannya.

" Azka kau ajak Arga sekalian biar ramai".

" kak Azka pakai motor Farah ". Azka tersenyum senang akhirnya ia menjemput Arga di rumah.

Mereka berempat menyusuri jalanan kota, makan ayam bakar bersama. Arga selalu mencuri pandang Farah tiada henti, pandangan nya ketauan oleh Fatih.

" ehemmm". Fatih pura-pura berdehem, Arga adiknya Azka ini pemalu beda dengan Azka yang lebih Cerewet. Arga langsug menundukkan pandangan nya ia fokus makan lagi. Fatih tau Arga itu anaknya baik agamanya lebih kuat dari pada Azka, pergaulan nya baik tak aneh-aneh dan rajin. namun Fatih bagaimana pun juga harus menjaga adiknya dari mata yang belum halal.

" hekkkkk... Alhamdulillah kenyang". Azka bersendawa tanpa malu.

" kita makan eskrim di taman saja ya sembari menikmati taman sore hari, entah kapan kita bisa ke taman ini lagi. nanti kita akan pendidikan tak bisa keluar bebas begitu saja". wajah Azka sendu ada guratan sedih ketika ia harus meninggalkan kedua orang tuanya.

" kakak harus semangat, tenang ada arga yang jaga mama dan papa " Arga memang tak banyak bicara batu kali ini ia mengeluarkan suara nya dari sejak tadi.

" iya kamu anak laki-laki juga jaga mama dan papa, jaga ayah dan bunda juga Farah. kakak titip padamu mereka keluarga kita juga, tanpa mereka mungkin kakak tak akan sampai ke tahap ini Arga". Arga lalu menganggap, Farah sejak tadi melihat Arga dalam.

" yuk keburu kita ke taman". kemudian mereka melajukan motornya ke taman. Azka pergi lagi sebentar untuk membeli eskrim.

Suasana taman hari itu ramai, karena di sore hari memang banyak anak-anak yang nongkrong sekedar lari atau bermain sepatu roda. Azka datang dengan menenteng eskrimnya dalam plastik.

" ada Alice juga joyaaladaa, silahkan tuan putri duluan pilih yang mana." Farah tersenyum senang ia langsung memilih es krim kesukaan nya, rasa vanila dan coklat.

" Arga nanti jika kakak pendidikan kamu pakai saja motor kakak untuk kesekolah, di rumah pasti nganggur tak ada yang pakai. ayah pakai mobil, Farah tak boleh pakai motorku ia perempuan dari pada tu doi ngga ada yang naikin mending kamu bawa kamu rawat dia aku akan lebih senang ia ada yang merawatnya".

" tapi kak".

" nanti Fatih yang bilang ke ayah ".

" bukan itu kak maksud Arga".

" kamu setiap sore datanglah kerumah untuk merawat beno juga Ciko, nanti ayah akan kamu kasih uang saku buat isi bensin motornya". itu nama burung dan kucing Fatih.

" oke siap kak". Arga pasti senang secara tidak langsung ia pasti akan bisa bertemu Farah.

" dek jangan lupa kamu kasih makan beno dan Ciko tiap pagi, nanti jika sore biar Arga sekalian bersihin kandangnya" ucap Fatih sembari menghabiskan eskrimnya.

" iya kak insyaAlloh Farah laksanakan tugas farah".

" jika kamu kesulitan mengerjakan tugas bisa minta bantuan sama Arga, ingat Arga hanya mbantu Farah ya kalian harus jaga jarak taukan hukumnya".

" iya kak siap".

Hari semakin sore mereka harus pulang, khusus hari ini Azka dan Fatih libur latihan mereka bersenang-senang dengan Farah dan Arga.bahagia meliputi begitu juga dengan kedua orang tua mereka. apalagi orang tua Azka tak menyangka jika anaknya Azka yang dulu suka bermain ugal-ugalan kini akan menjadikan seorang tentara. Orang tua Azka bersyukur sangat doa-doa nya Allah ijabah di waktu yang tepat.

____

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!