Tinggal menunggu selangkah lagi Fatih akan lulus, sebelum ia ditugaskan ia akan mencari Zhafira di manapun ia. Fatih sudah fokus ia maksimal dalam pendidikan nya dan selama ini ia termasuk yang terbaik.
" Kamu suka sekali menatap langit setiap malam, apa yang kamu harapkan". komandan Billy mendekati nya ia setiap malam melihat Fatih yang sedang menatap langit.
" komandan, mengaharap sesuatu yang belum bisa Fatih raih".
" tentang kamu sudah menjadi yang terbaik sebentar lagi kamu akan lulus Fatih". Fatih tersenyum ia malu untuk mengatakan kepada komandan.
" tentang cinta, benarkah" . tebak komandan.
" komandan memang jitu selalu benar dalam menebak".
" komandan pun seperti dirimu Fatih, menanti cinta yang belum komandan raih. namun Allah masih baik padaku istriku dulu menunggu ku hingga aku pulang di tugaskan dari Aceh, sekolah empat tahun dan sebelas bulan tugas di Aceh. sungguh lama tapi ia tak lelah menunggu ku". ucap komandan Billy mengingat masa saat ia melamar istrinya.
" Fatih semenjak lulus SMA belum pernah bertemu dengannya komandan, bahkan saat Fatih ke rumahnya kemarin Fatih tak bertemu dengannya ataupun orang tua nya. itulah yang Fatih khawatir kan komandan, Fatih belum mengkhitbah nya" komadan Billy menepuk bahu Fatih untuk menguatkan.
" aku tau kebimbangan mu Fatih, kekuatan mu sekarang hanyalah doa. semoga ia belum menerima pinangan orang lain, "
" Fatih belum mengenal anggota keluarganya komandan komandan, Fatih bimbang komandan".
" setelah lulus temuilah dia sebelum kamu pergi di tugaskan, seorang abdi negara harus mengutamakan kepentingan negaranya terlebih dahulu. tapi raihlah cintamu dulu sebelum kamu berangkat, setidaknya lamar ia ke orang tua nya". komandan Billy memberi kekuatan kepada Fatih. Fatih tersenyum ia mengangguk senang.
" Fatih, kamu di sini lagi. ngapain coba tiap malam langit yang di lihat". komandan Billy pamit pergi.
" eh komandan..." Azka memberi hormat.
" kenapa Azka, kamu tidurlah duluan aku tak apa".
" mana bisa aku tidur tiap malam aku melihat mu begini kawan. Zhafira lagi yang kami pikirkan".
" mana bisa aku melupakan nya Azka, "
" y emang sih jatuh cinta itu menyakitkan untung aku belum menemukan wanita yang sreg di hati, kalau tidak aku sudah gila lebih gila darimu". Fatih mendorong kepala Azka.
" kamu gila aku tak gila Azka , sudah yuk ke dalam kita tidur".
***
Arga sudah lulus tes akpol ia di terima, alangkah bahagia nya Arga kini ia menjalani pendidikan nya. Niat untuk menjadikan Farah sebagai istrinya terkabul. namun Arga harus menunggu Faras lulus hingga ia menjadi psikolog, itu mimpi Farah. Arga tak keberatan sama sekali, kini Arga ada libur ia pulang. jika libur Arga selalu menemui ayah meski tak bertemu farah, ia memang menjaga jarak. Arga keren ngedeketin ayah terus, Arga jika pulang ia tetap melakukan tugasnya mengurus binatang kesayangan Fatih. kadang ia juga membantu ayah mencuci mobil atau yang lainnya.
" gimna pendidikanmu di Akpol Arga". Arga masih memberi makan kucing.
" Alhamdulillah ayah lancar, Arga berlatih setiap hari".
" berlatih yang benar agar kamu lulus dengan nilai membanggakan"
" iya ayah insyaAlloh"
" Farah akan lulus sebentar lagi, ia akan sekolah dulu meraih cita-cita nya. kamu juga serius dulu dalam pendidikan mu".
" iya ayah, Arga akan menunggu Farah hingga lulus" ayah tersenyum ia menepuk bahu Arga.
Farah keluar membawakan minuman untuk ayah dan Arga, lalu ia duduk mengusap kucing nya. ayah akhirnya masuk untuk mandi terlebih dahulu, ayah memberi kesempatan untuk mereka hanya sekedar ngobrol.
" gimana kabarnya dek". tanya Arga ia mencuci tangan kemudian duduk dekat minuman yang di sajikan Farah.
" Alhamdulillah baik, kakak sendiri"
" lebih baik apalagi setelah bertemu dengan mu." Arga sudah bisa ngegombal pembaca wkwkwk. Farah tersenyum tersipu malu kini sekarang ia yang malu kalau dulu Arga yang pemalu.
" gimana sekolah nya dek, jadi dftar sekolah psikolog"
" insyaAlloh jadi kak, Farah sebentar lagi ujian"
" belajar yang bener biar lulus dapat nilai terbaik, kakak tak sabar... " Arga menggantung kalimat nya ia garuk-garuk kepala malu.
" sabar kak, menanti hal yang pasti itu akan lebih tenang. kakak serius juga pendidikan nya jika sudah waktunya impian kita akan terwujud kak". Arga tersenyum rasanya ia gemas terhadap Farah.
" kakak jadi terbayang dek nikahin kamu, kamu pakai gaun pengantin dan kakak memakai seragam kebanggaan kakak".
" insyaAlloh kak kita sama-sama berdoa mewujudkan hal itu."
" aamin kita sama-sama ketuk pintu langit supaya di persatukan". Farah tersenyum ia bahagia, Arga selalu sopan dengan nya. kini Arga lebih banyak bicara ketimbang dulu.
***
Syahdan ingin menemui abahnya, Abah sedang duduk di samping sembari membaca kitabnya. Syahdan maju mundur ia tak berani bilang atau malu.
" ada apa" tanya Abah melihat syahdan seperti nya sedang gelisah.
" itu Abah syahdan mau bicara".
" bicara aja kenapa". ucap Abah ia tau syahdan itu sedikit pemalu.
" Abah syahdan minta tolong agar Abah mengkhitbah seseorang untuk syahdan". Abah mengerutkan keningnya.
" siapa yang mau kamu khitbah".
" Zhafira Abah" Abah tersenyum mendengar ucapan syahdan.
" kamu menyukai nya". tanya Abah.
" iya wanita saliha Abah syahdan tertarik dengannya".
" tanpa kamu minta Abah sudah mengkhitbah nya untuk mu". syahdan terkejut abahnya justru lebih dulu melakukan tindakan tanpa bicara dulu dengannya.
" Abah serius kenapa Abah tak bilang pada syahdan".
" Abah takut kamu kecewa, Zhafira akan memberikan jawabannya enam bulan lagi".
" kenapa lama sekali Abah".
" sabar nak, ada yang harus Zhafira selesai kan terlebih dahulu dan Abah tak bisa menolak permintaan nya. yang penting sekarang ia sudah terikat dengan khitbah ini". syahdan menganggap setiap orang pasti punya privasi yang membuat orang tak bisa katakan kepada siapapun.
" baiklah Abah semoga jawaban sesuai dengan yang kita inginkan".
" kamu berdoa saja, jika memang Allah menjodohkan kalian pasti akan di pertengahan". syahdan mengangguk ia npak senang dengAn kabar yang abahnya beritahukan.
Syahdan membayangkan wajah Zhafira, tak hanya cantik tapi juga pandai memang sangat cocok dengan syahdan. Tak akan ada yang bisa menolak khitbah kiyai Rohman, apalagi ilmu syahdan juga sudah tinggi lulusan Kairo. Syahdan senyum-senyum sendiri di dalam kamarnya.
" astaghfirullah ia belum halal bagiku, kenapa aku seperti orang yang tak punya akal memikirkannya" gumam syahdan di dalam kamarnya.
Berbeda dengan Zhafira yang menangis di dalam kamarnya berharap Fatih segera datang menemui orang-orang tuanya. Zhafira sudah terlanjur menaruh hati dengan seorang Fatih yang gagah, pesonanya tak mampu membuatnya berpaling. meskipun syahdan itu juga tampan ia pintar bahkan menjadi idola oleh guru-guru lain juga murid-murid madrasah nya karena syahdan tak sombong orangnya.
_____
____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments