" karena ia belum halal bagimu, matamu yang memandang akan menjadi panah iblis. kalian akan jatuh dalam lingkup zina, yaitu zina mata.
___
Setiap hari Fatih latihan ia tak pernah merasa lelah, bersama Azka ikut bela diri taekwondo. Keinginan Fatih untuk menjadi abdi negara sudah melekat dalam dirinya, ia betul-betul fokus. Saat akan masuk tes Fatih tak ingin gagal, impiannya sejak kecil.
" Fatih pulang yuk aku capek" ucap Azka jika menuruti Fatih berlari, akan 20 putaran lagi.
" Kamu istirahat saja di situ aku tak boleh berhenti Azka tinggal 20 putaran lagi". Fatih berkeliling memutari lapangan tempat di mana ia latihan.
" dasar Fatih nafsu amat sih baru aja SMA latihannya sudah kayak tentara saja". Azka bergumam sendiri ia hanya menatap Fatih yang berlari terus menerus.
" kenapa kamu tak ikut berlari Azka, katanya mau seperti Fatih ingin jadi abdi negara juga". tanya pelatih.
" lelah kak, aku tak sanggup jika jadi Fatih. Azka berharap nasib saja untuk jadi tentara".
" usahamu kurang maksimal Azka, menjadi tentara harus latihan dengan giat karena kamu adalah pelindung negara. Lihatlah Fatih ia bekerja keras demi cita-cita nya menjadi abdi". ucap sang pelatih.
Azka berfikir sejenak, sebenarnya ia juga ingin jadi tentara. Kata kakek tentara itu keren, apalagi sudah memakai seragam terlihat sangat tampan ia pemberani. Azka lalu lari mengikuti Azka dengan nafas yang ngos-ngosan.
" santai saja larinya Azka kita tak sedang mengejar musuh, ini hanya latihan fisik kaki saja supaya kuat. saat kita menjalani tes nanti kita jadi kuat". ucap Fatih sembari berlari.
" capek Fatih aku tak kuat".
" tinggal tiga putaran lagi, nanti menjadi seorang tentara tak boleh menyerah". Fatih terus memberi motivasi Azka.
" bismillah,,, kuatkan kakiku ya Allah". Azka terus berlari mengikuti Fatih. akhirnya mereka selesai memutari lapangan hingga 50 kali.
" Alhamdulillah ya Allah kakiku tak patah". Fatih terkekeh.
" kita baru latihan belum masuk menjadi tentara, kamu sudah ngeluh. makanya aku ajak kamu latihan jika kita masuk tentara nanti kaki kita sudah kokoh".
" iya betul Fatih tapi begini amat latihan kamu". ucap Azka Sembari terengah-engah karena lelah ia mencoba mengatur nafasnya tapi sulit.
" aku sudah melakukan nya berkali-kali Azka, setiap pagi aku lari juga". Azka meringis mbayangkan bagaiman rasa kakinya setelah ini.
***
Setiap Minggu Fatih dan Azka latihan paskibraka di kabupaten mereka lusa akan berangkat ke ibu kota. Azka menyenggol lengan Fatih ketika melihat Zhafira, Fatih hanya menoleh sebentar lalu ia kembali fokus. pasti malu jadinya jika komandan paskibraka salah dalam melaksanakan tugas.
' Bismillah fokus'. batin Fatih.
Latihan di laksanakan bersama semua fokus bahkan Azka pun yang sering tertawa ikut fokus. Hingga pukul setengah dua belas mereka baru di perbolehkan beristirahat. ada jatah makan dan minum Fatih dsn Azka tak perlu membawa makanan.
" kenalan yuk Fatih daripada penasaran, kata Bu guru tak kenal maka tak sayang".
" tidak Azka aku tak mau" azka terus menarik Fatih hingga ia bertemu dengan segerombolan.
" boleh kenalan kita satu tim, kenalkan aku Azka dan ini sahabat ku Fatih". Fatih hanya mengangguk saja, Azka menyodorkan tangannya semua orang menyambut kecuali Zhafira ia hanya menelangkup kan tangannya di dada.
" saya permisi". ucap Fatih ia malu.
" eh Fatih mau ke mana kita belum selesai kenalan. maafkan temanku ya ia lagi muram. kami permisi dulu". yang lainnya terkekeh. Azka lalu mengikuti Fatih bukannya Fatih sombong tapi Fatih kebelet.
" Fatih mau ke mana kita belum selesai kamu ninggalin aku".
" sory bro aku mules".
" ealah tau gitu aku tadi masih di sana bersama ciwi-ciwi cantik". Fatih terkekeh ia berlalu masuk ke dalam toilet.
Mereka latihan lagi setelah isoma, lusa mereka akan berangkat ke ibu kota mereka harus giat untuk latihan. Di seluruh Indonesia akan menyaksikan mereka nanti pas di hari H. dan ini upacara negara yang di hadiri oleh presiden dan para awaknya.
" Fatih sebagai pemimpin kamu harus fokus, jika tidak semua anggota mu juga akan hancur". Fatih hanya mengangguk dan mendengarkan instruksi dari pelatihnya.
Semua menghadap ke depan latihan terus berlanjut hingga pukul 3 sore. para paskibraka memang di gembleng untuk acara lusa. Sebelum pulang Fatih dan azka istirahat terlebih dahulu mereka mengeringkan keringat yang bercucuran. tak sengaja Fatih melihat di hadapannya gadis yang ia puja, Azka melihat ke arah mata Fatih di mana tertuju.
" Zhafira itu cantik ya "
" iya bagai bak bidadari, ia sangat menjaga dirinya". .
" oh cinta hadirlah padaku". Fatih baru sadar jika itu suara Azka, Fatih lalu menjitak Azka.
" ya ampun Fatih sakit tau Fatih"
" lagian kamu kalau soal wanita melek".
" aku hanya mengikuti arah matamu Fatih, sebelum ada yang memetiknya segera petik Fatih. nanti keduluan aku".
" coba saja kalau kamu berani". Fatih mengepalkan tangannya.
***
Seperti biasa Fatih dan Azka mengikuti taujih bakda shalat Maghrib sembari menunggu adzan isya. Rumah Fatih dsn Azka sangat dekat, mereka selalu bersama kemanapun. Ustad Habsy yang mengisi setiap hari nya, ustadz yang begitu di segani oleh masyarakat. Fatih dan Azka pulang setelah shalat isya. Fatih berhenti saat ustadz Habsi ada di hadapannya.
" nak Fatih Alhamdulillah kamu sekarang tambah rajin ke masjid nak".
" setelah lulus kami akan pergi ustadz, tak tau kapan lagi kami akan shalat di sini" ucap Azka nyelonong, Fatih menyenggol lengan Azka.
" memang mau ke mana". tanya ustadz Habsi kemudian.
" kami akan daftar jadi tentara, doakan kami ya ustadz".
" MasyaAlloh Alhamdulillah, semoga kalian bisa diterima dan menjadi tentara yang tetap menjunjung agamanya.".
" aamin terima kasih ustadz".
"kalau boleh tau kenapa kalian memilih menjadi seorang tentara". tanya ustadz kemudian.
" tentara itu gagah ustadz keren, pasti di senangi cewek-cewek" Fatih menginjak kaki Azka.
" aw... sakit Fatih,"
" kamu itu bicara apa". ustadz Habsy tertawa.
" betul nak Azka tentara itu terlihat gagah, auranya betul pemberani. menjadi seorang tentara penjaga negara dan perdamaian dunia. Bukan hanya agar di kagumi cewek saja".
" tak ada yang lebih mengagumimu saat nanti kecuali istrimu, kalau sekarang para cewek akan membawamu ke neraka".
" kenapa bisa begitu ustadz". tanya Azka ,
" karena ia belum halal bagimu, matamu yang memandang akan menjadi panah iblis. kalian akan jatuh dalam lingkup zina, yaitu zina mata. jika nak Azka sudah tak tahan mengagumi sosok wanita nikahi dia. jika belum mampu berpuasalah. banyak-banyak istighfar nak ketika memandang wanita karena ia adalah jerat iblis untuk kalian". Azka dan Fatih mendengar dengan seksama.
" ih ngeri ya ustadz Azka tak mau masuk neraka hanya karena melihat wanita yang belum halal bagi Azka".
" memandang dalam arti penuh nafsu nak Azka itu tak boleh, jaga mata dan jaga pandangan menundukkan pandangan itu lebih baik bagimu nak". ucap ustadz Habsy.
keduanya manggut-manggut mendengar penjelasan ustadz Habsy. ustadz Habsy pamit karena sudah malam dan ada yang menunggu nya di rumah.
___
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments