itu kan yang di ajarkan orang tua kita kak harus berbagi lapang ataupun sempit. Farah jadi bayangin keluarga kak Azka yang tak mesti makan bakso setiap bulannya
__&
Hari pertama Fatih dan Azka melakukan tes Akmil, mereka sudah mempersiapkan untuk kesehatan dan segala berkas kelulusannya semasa SMA. Ada tahapan-tahapan yang harus mereka lalui. Karena mereka latihan setiap hari tak perlu mereka takut.
" Fatih apa kamu juga takut" tanya Azka yang melihat Fatih sejak tadi tenang.
" kenapa harus takut azka, kita latihan setiap hari. tenang azka dan berdoa semoga kita bisa melalui tahapan tes ini". Azka mengangguk meski begitu ia masih panik.
Tahap demi tahap sudah mereka lewati hingga pada tahap tes psikologi. Fatih dan Azka melewati nya dengan baik, meski Azka sejak tadi gugup katanya tak seperti latihan paskibraka ini lebih tegang dan ngeri.
" Fatih kamu tau aku gemeteran sejak tadi".
" tau, untung kamu ngga ngompol di tempat". Fatih terkekeh.
" ya ampun denger suara tentara saja aku sudah gemeter, suaranya keras tapi seksi". Fatih tertawa mendengar Azka menyebutkan suara tentara itu seksi.
" Teriakan begitu kamu bilang seksi azka, yang ada seremm".
" Aku suka Fatih keren banget, aku ngebayangin besok saat aku pakai baju tentara pasti akan gagah dan papa mama pasti bilang aku keren"
" apalagi cewek-cewek ya". Fatih cekikikan biasanya itu yang di katakan Azka.
" ha...ha... ngerti aja kamu fatih".
" tapi ingat Azka jangan mencari wanita yang dia hanya katakan jika kamu keren saja, tapi carilah yang ia tak hanya mencintai harkat, derajat dan martabat mu saja. Wanita yang mencintaimu karena Allah ia yang akan tetap berdiri kokoh mendampingi mu saat kamu terjatuh bukan karena pangkatmu saja".
" kamu pinter sekali si Fatih, semoga kamu di pertemukan oleh Zhafira nanti ".
" aamiin, , Allah tau yang terbaik untuk kita Azka. Kita fokus saja untuk menjadi lebih baik lagi agar kita di pantaskan dengan seseorang yang kita inginkan". ucap Fatih yang selalu Azka suka karena terus menasehati nya.
" oke siap komandan". mereka cekikikan meniru gaya tentara saat tes tadi.
" pulang yuk, semoga tes ini kita masuk ya".
" aamiin"
Fatih dan Azka pulang mereka sudah selesai melakukan tes tinggal menunggu hasilnya saja. Tes menjadi seorang Akmil adalah impian seorang Fatih menjadi tentara menjadi abdi negara bukan karena seragamnya yang gagah tapi jiwa kebangsaan nya yang tumbuh dari diri seorang Muhammad Fatih Elsirazi.
Bukan melupakan seorang Zhafira, Fatih hanya tak ingin terus-menerus memikirkan Zhafira karena dia takut memikirkan yang belum halal baginya. Hanya doa-doa di sepertiga malam yang ia panjatkan, Fatih berusaha lewat doa ikhtiar lewat langit sebelum ikhtiar bumi ia lakukan karena untuk saat ini fatih belum bisa. ia akan lebih fokus untuk masuk ke akmilnya saja, cita-cita dan impian nya.
" kakak anterin Farah yuk, banyak banget tugas Farah kak harus memcari referensi buku".
" antar ke mana"
" ya toko buku lah kak bukan toko kue". Fatih terkekeh.
" okey yuk cepetan". Farah dan Fatih pergi ke toko buku seperti apa yang Farah inginkan, Fatih sangat menyayangi Farah sebagai adik satu-satunya.
di perjalanan Fatih melihat Azka yang sedang latihan sendirian. baru saja mereka pulang satu jam yang lalu Azka sangat bersemangat.
" Azka MasyaAlloh luar biasa kamu".
" hiks ketauan, sory bro aku masih terinspirasi sama letnan yoga yang badannya kekar. aku mau jadi seperti dia. aku tak mengajak mu takutnya kamu sangat lelah".
" memang aku lelah Azka, aku mau jalan-jalan dulu beli eskrim makan bakso mantap ".
" hiks.,,, aku di tinggal. kenapa tak bilang kalau mau pergi makan Fatih, aku ikut Fatih". Azka menyesal ia latihan sendiri tak ajak Fatih.
" ha...ha... untuk kali ini tidak ya aku mau pergi sama Farah saja, kamu latihan yang giat biar kekar seperti letnan yoga". Fatih menancap gas motornya dengan menggoncang Farah. Azka jadi lesu, ia latihan jadi tak semangat.
" kakak ini bikin kak Azka jadi tak semangat lagi kan".
" ia tak mau ajak aku, biarin dia tau rasa. gimana rasanya ditinggal".
" kita kemana dek" .
" katanya kakak mau beli es krim sama bakso, Faras ngikut kakak".
" hiks... kena deh jadinya, tadinya cuma mau ngibulin Azka dek".
" ih tak boleh bohong kakak, ayo kita makan dulu habis itu cari buku".
" jangan dek, kita ke tujuan utama cari buku habis itu kita cari makan ya takut toko bukunya tutup ini udah sore". farah menurut dengan yang di bilang Fatih. untung masih ada uang saku dari tes kemarin ia bisa makan bakso dan eskrim sama Farah.
" enak ya kak bakso di sini". Fatih hanya berdehem saja.
" kak aku mau bungkus buat bunda di rumah".
" kakak tak ada uang dek ini hanya sisa uang saku saat tes kemarin".
" Farah bawa kok kak tadi di kasih lebih sama bunda". Fatih mengangguk.
" kalau untuk bungkuskan Azka masih tak dek".
" dasar sejoli masih aja ingat Solmed nya".
" bukan gitu dek, Azka bukan dari orang yang berada kalau tak kakak belikan ia jarang sekali makan beginian. keluarga nya pas-pasan makanya ia giat latihan biar bisa masuk Akmil dengan nilai murni. Kakak tak tega melihatnya dek".
" MasyaAlloh persahabatan kalian sejati ya kak, aku juga senang melihat kak Azka sekarang yang sudah banyak berubah. ".
" Alhamdulillah dek Allah membimbingnya ke jalan yang benar".
" mang bungkus 6 ya".
" banyak amat dek". ucap Fatih melongo.
" untuk bunda, ayah, kak Azka, Arga , sama kedua orang tua kak Azka kak".
" MasyaAlloh adikku dermawan sekali dek". Fatih mencubit pipi nya.
" sakit kak, itu kan yang di ajarkan orang tua kita kak harus berbagi lapang ataupun sempit. Farah jadi bayangin keluarga kak Azka yang tak mesti makan bakso setiap bulannya".
" ya udah cepat di habiskan terus kita pulang kakak mau istirahat". Farah mengangguk bergegas menghabiskan makanannya.
Karena sudah terucap dan Farah merengek untuk di belikan akhir nya Fatih juga membeli eskrim mereka sebentar makannya beli yang paling kecil, harga lima ribuan.
Saat pulang Fatih sudah tak melihat Azka lagi di taman, ternyata ia juga sudah pulang. Fatih mampir dulu kerumah Azka untuk memberikan bungkusan baksonya.
" kak Azka cepetan kak keluar". Azka keluar dengan wajah lesu ia ternyata habis pulang belum mandi.
" kenapa farah gadis tak baik teriak-teriak".
" Farah cuma mau antar ini untuk kakak". mata Azka berbinar melihat bungkusan itu.
" MasyaAlloh adikku sayang terima kasih ya, thanks brother kamu memang sahabat ku terbaik" Fatih mencebik, ia lalu mengegas motornya langsung untuk pulang.
ada yang sednag mengintip dari bilik jendela, Arga. Arga mengagumi sosok Farah. Arga sudah duduk kelas satu SMA sednagkan farah masih SMP. fix terjerat cinta monyet.
____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments