HUJAN Di Aksana Grass

HUJAN Di Aksana Grass

Bab 1 : Rapuh

..."Jangan menganggap orang tegas dan kejam itu tidak pernah merasakan rapuh. Mereka juga manusia namun mereka tak pernah menampakkan sebuah kesedihan di hadapan orang lain."...

"Apakah suami ku akan pulang hari ini?" tanya Alifia kepada Alex.

"Iya, tapi saat ini aku tidak bisa menghubungi tuan Angkasa," ucap Alex heran.

"Apa jaringan bermasalah?" tanya Alifia kembali.

"Sepertinya iya, nanti akan ku kabari jika tuan Angkasa telah tiba." Ucap Alex, Alifia pun mengangguk.

4 Jam kemudian.

Tangisan seorang ibu saat melahirkan kedua buah hatinya terdengar menggema di dalam sebuah kamar, ia mempertaruhkan nyawanya untuk sang buah hati. Ia merasa sakit hati karena tak ada suami yang mendampinginya saat ini, sedari tadi ia menunggu sang pujaan hati, namun penantian itu berujung sia-sia.

Kemana kamu mas? batin Alifia.

"Hue. . . hue . . . hue. . . "

Suara bayi mulai menggema di dalam kamar itu, bahkan suara itu terdengar oleh orang yang berada di luar kamar tersebut.

Alifia tersenyum tipis saat mendengar suara tangisan itu. Namun, pandangan Alifia mulai rabun, menit berikutnya Alifia pun tak sadarkan diri.

"Buk Alifia telah pingsan, cepat bawa anak ini pergi dari sini!!" perintah dokter tersebut.

Dokter itu tersenyum puas saat melihat Alifia telah pingsan, karena ia memberikan obat agar Alifia pingsan setelah melahirkan, bukan keinginannya melakukan itu, tapi kali ini ia benar-benar terpaksa melakukannya.

Maafkan aku buk Alifia, batin dokter.

___________________

Angkasa dan Alifia sudah menikah selama satu tahun, pernikahan mereka sangat megah dan mewah, bahkan di tayangkan di beberapa siaran televisi. Setelah satu tahun menikah, akhirnya Allah memberikan kepercayaan kepada Angkasa dan Alifia, kini Alifia sedang mengandung anak Angkasa bahkan di perkirakan anak tersebut kembar berjenis kelamin perempuan.

Hari ini Alifia akan melahirkan, namun Angkasa berada di luar negeri karena ada sebuah pekerjaan. Hari ini ia akan berangkat pulang ke negaranya karena istrinya akan melahirkan, ia berharap bisa cepat berangkat pulang ke indonesia.

"Tuan mohon maaf, sepertinya kita tidak bisa pulang hari ini." Ucap Randi mengabarkan kepada tuannya.

"Apa? bagaimana bisa begitu?" tanya Angkasa kaget mendengar berita dari Randi. Angkasa langsung berdiri dari duduknya saat mendengar berita tersebut.

"Di perkirakan hari ini cuacanya sangat buruk tuan. Sehingga kita tidak bisa berangkat," ucap randi sedikit takut jika Angkasa akan memarahinya.

"Jadi, kapan kita bisa berangkat?" tanya Angkasa.

"Kemungkinan besok atau lusa tuan," ucap Randi gugup.

"Baiklah, silahkan keluar." Ucap Angkasa tak berniat memarahi Randi.

Randi adalah karyawan Angkasa, Randi menemani Angkasa selama di luar negeri. Sebenarnya Angkasa memiliki asisten pribadi yaitu Alex, tapi Angkasa menyuruh Alex untuk menjaga istrinya di rumah karena Angkasa sangat percaya kepada Alex.

Angkasa menghancurkan apa yang ada di dalam kamarnya, ia sangat frustasi jika tidak bisa pulang hari ini. Bagaimana tidak, istri kesayangannya akan melahirkan sebentar lagi, sedangkan ia tak berada di samping sang istri.

"Aku bodoh!!" teriak Angkasa mengusap rambutnya dengan kasar. Bahkan ia membenturkan kepalanya ke dinding beberapa kali.

Angkasa merasa lelaki yang paling bodoh di dunia ini, ia lebih memilih pekerjaan dari pada keselamatan sang istri. Ini akan menjadi hal yang paling bodoh yang pernah ia lakukan.

Angkasa langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Alex. Namun, alex tak dapat di hubungi karena jaringan sangat buruk. Angkasa juga menghubungi sang istri, namun tetap saja tidak bisa di hubungi. Berkali kali Angkasa terus mengubungi Alex dan istrinya tapi hasilnya nihil, jaringan benar benar sangat buruk.

"Jaringan di sini apa di sana yang buruk?" angkasa bertanya tanya, ia pun duduk di atas kasur untuk menenangkan diri.

Berkali kali Angkasa menghubungi orang rumah namun tetap saja tak dapat di hubungi, angkasa mulai khawatir akan keselamatan Alifia.

"Kenapa mereka tidak bisa di hubungi," ucap Angkasa sangat khawatir.

Angkasa pun langsung melemparkan ponselnya dengan asal, ia kesal kenapa tidak keluarganya tak dapat di hubungi.

Matahari yang tadi menampakkan diri kini mulai tenggelam memberikan kesempatan pada bulan untuk menyinari bumi. Walau tidak seterang matahari bulan bisa membuat orang bahagia saat memandangnya.

Angkasa semakin frustasi, siang telah berganti menjadi malam. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa di hubungi, ia menangis sejadi jadinya karena mengkhawatirkan istri dan kedua putrinya.

Ia gagal menjadi seorang suami, ia sangat menyesali perbuatannya, angkasa juga tidak akan memaafkan dirinya karena perbuatannya ini. Semalaman Angkasa menunggu kabar dari keluarganya tapi tetap saja tidak ada yang dapat di hubungi.

Ia menatap ponselnya berharap jaringan mulai membaik.

Tok.....tok.....tok...

Angkasa langsung bangkit dari kasur menuju pintu, ia lihat ada Randi yang mengetuk pintu kamarnya.

"Ada apa?" tanya Angkasa dingin.

Randi kaget saat melihat kening Angkasa lebam Akibat benturan tadi, tidak dapat di sembunyikan mata Angkasa juga sembab akibat menangis.

"Tuan makan dulu ya," ucap Randi paham dengan keadaan Angkasa saat ini, pasti ia sangat khawatir terhadap istrinya.

"Kalau kamu ingin makan, silahkan. Saya tidak lapar. Jangan ganggu saya." Ucap Angkasa langsung menutup pintunya lagi.

Randi terdiam sejenak di depan pintu kamar Angkasa, ia tidak pandai membujuk Angkasa bahkan jika Randi di posisi Angkasa pasti akan melakukan hal yang sama, tidak selera makan dan hanya mengurung diri di dalam kamar.

Randi pun meninggalkan kamar Angkasa dengan kaki yang melemas, angkasa yang biasa dilihatnya sangat tegas dan berkarisma, kini Randi melihat Angkasa menjadi lelaki yang rapuh.

Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda beda. Kebanyakan mereka yang mempunyai sifat tegas dan dingin di kira tidak akan bisa menjadi orang yang lemah. Di hadapan semua orang ia akan menunjukkan sifat tegas bahkan terkadang bisa berubah menjadi kejam, tapi di saat sendirian mereka juga bisa rapuh, bahkan Serapuh yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Ada juga sifat orang yang tidak pernah memamerkan kesedihannya, ia selalu tertawa riya di hadapan semua orang, namun percayalah mereka adalah orang orang yang rapuh.

Itulah yang di lihat Randi hari ini, seorang pengusaha yang sangat tegas bisa jadi serapuh ini bahkan Randi tak pernah menduga Angkasa akan sesedih ini.

Randi berdoa semoga istri dan kedua putri Angkasa baik baik saja.

__________________

Angkasa kembali duduk di atas ranjang, ia memeluk kedua kakinya sambil melamun. Kembali berputar memori kenangan indah bersama Alifia, ia sangat mencintai Alifia begitupun sebaliknya. Angkasa tidak pernah menyangka akan menyakiti Alifia seperti saat sekarang ini. Alifia melahirkan tanpa kehadiran dirinya. Mengingat itu semua Angkasa pun meneteskan air mata, ia tidak pernah ingat kapan terakhir kali ia meneteskan air mata. Namun malam ini ia menangis karena tidak bisa menjadi sosok suami yang baik bagi Alifia.

"Ku mohon jaga istri dan kedua putri ku." Air mata Angkasa tak henti hentinya. Angkasa tidak bisa tidur bahkan perutnya pun tak merasakan lapar. Tubuhnya lemas matanya panas, ia tak berdaya sama sekali.

terima kasih udah mampir di novel author semoga ceritanya menarik perhatian teman teman ya 🤗

jangan lupa untuk like vote dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkkwkw 🥴

_happy reading_

Terpopuler

Comments

irish gia

irish gia

bahasa nya enaaakkk buat dibaca

2024-07-04

0

Beruang kutub

Beruang kutub

Manarik

2023-03-09

0

o2m860270

o2m860270

mampir thour

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rapuh
2 Bab 2 : Kekhawatiran terjadi
3 Bab 3 : Maafkan aku alifia
4 Bab 4: Tentang Aku
5 Bab 5 : Malam yang indah
6 Bab 6 : Kabar gembira
7 Bab 7 : Ternyata aku bukan anak kandung
8 Bab 8 : Sekolah baru
9 Bab 9 : Bisa tertawa lepas
10 Bab 10 : Pria asing
11 Bab 11 : Namanya Fatih
12 Bab 12: Menikmati senja di taman
13 Bab 13 : Menyejukkan hatiku
14 Bab 14 : Tentang alex
15 Bab 15: Aksana grass
16 Bab 16 : Bertemu Angga
17 Bab 17 : Gamon
18 Bab 18 : Pantai
19 Bab 19 : Perlombaan Menyanyi
20 Bab 20 : Si ketua basket
21 Bab 21 : Angkasa bertemu Azalea
22 Bab 22 : Larangan ustadz sam
23 Bab 23 : Titipan untuk Azalea
24 Bab 24 : Mengenai dekat tentang jaya
25 Bab 25: Mengenal dekat tentang jaya part 2
26 Bab 26 : Alva masuk pesantren
27 Bab 27 : Bertemu walau hanya sebentar
28 Bab 28 : Pilihan ustadz sam, Alaina?
29 Bab 29 : Hati yang kesepian
30 Bab 30 : Petir
31 Bab 31 : Hari yang sial
32 Bab 32 : Tentang Perasaan
33 Bab 33 : Balas dendam
34 Bab 34 : Mereka mengejek ku
35 Bab 35 : Alda marah padaku
36 Bab 36 : Aku menggigil
37 Bab 37 : Dia menjauhi ku?
38 Bab 38 : Fatih menunggu Azalea
39 Bab 39 : Aku bukan anak haram!!
40 Bab 40 : Dia datang di saat aku sedang hancur
41 Bab 41 : Mika memaafkan ku
42 Bab 42 : Menahan air mata
43 Bab 43 : Loncat loncat bahagia
44 Bab 44 : Fatih pamit kepada ayah jaya
45 Bab 45: Fatih pamit
46 Bab 46 : Alda meminta maaf
47 Bab 47 : Sahabat baru
48 Bab 48: Alifia bertemu Azalea
49 Bab 49 : Ibu Fatimah
50 Bab 50 : Sunrise di hari minggu
51 Bab 51 : Alex?
52 Bab 52 : Alex ke kampung Intan
53 Bab 53 : Malam yang mendung
54 Bab 54 : Terungkap
55 Bab 55 : Ayah
56 Bab 56 : Masih dengan nama yang sama
57 Bab 57 : Fatih kembali
58 Bab 58 : Kedatangan Alaina
59 Bab 59 : Penantian yang panjang
60 THE E N D
61 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 : Rapuh
2
Bab 2 : Kekhawatiran terjadi
3
Bab 3 : Maafkan aku alifia
4
Bab 4: Tentang Aku
5
Bab 5 : Malam yang indah
6
Bab 6 : Kabar gembira
7
Bab 7 : Ternyata aku bukan anak kandung
8
Bab 8 : Sekolah baru
9
Bab 9 : Bisa tertawa lepas
10
Bab 10 : Pria asing
11
Bab 11 : Namanya Fatih
12
Bab 12: Menikmati senja di taman
13
Bab 13 : Menyejukkan hatiku
14
Bab 14 : Tentang alex
15
Bab 15: Aksana grass
16
Bab 16 : Bertemu Angga
17
Bab 17 : Gamon
18
Bab 18 : Pantai
19
Bab 19 : Perlombaan Menyanyi
20
Bab 20 : Si ketua basket
21
Bab 21 : Angkasa bertemu Azalea
22
Bab 22 : Larangan ustadz sam
23
Bab 23 : Titipan untuk Azalea
24
Bab 24 : Mengenai dekat tentang jaya
25
Bab 25: Mengenal dekat tentang jaya part 2
26
Bab 26 : Alva masuk pesantren
27
Bab 27 : Bertemu walau hanya sebentar
28
Bab 28 : Pilihan ustadz sam, Alaina?
29
Bab 29 : Hati yang kesepian
30
Bab 30 : Petir
31
Bab 31 : Hari yang sial
32
Bab 32 : Tentang Perasaan
33
Bab 33 : Balas dendam
34
Bab 34 : Mereka mengejek ku
35
Bab 35 : Alda marah padaku
36
Bab 36 : Aku menggigil
37
Bab 37 : Dia menjauhi ku?
38
Bab 38 : Fatih menunggu Azalea
39
Bab 39 : Aku bukan anak haram!!
40
Bab 40 : Dia datang di saat aku sedang hancur
41
Bab 41 : Mika memaafkan ku
42
Bab 42 : Menahan air mata
43
Bab 43 : Loncat loncat bahagia
44
Bab 44 : Fatih pamit kepada ayah jaya
45
Bab 45: Fatih pamit
46
Bab 46 : Alda meminta maaf
47
Bab 47 : Sahabat baru
48
Bab 48: Alifia bertemu Azalea
49
Bab 49 : Ibu Fatimah
50
Bab 50 : Sunrise di hari minggu
51
Bab 51 : Alex?
52
Bab 52 : Alex ke kampung Intan
53
Bab 53 : Malam yang mendung
54
Bab 54 : Terungkap
55
Bab 55 : Ayah
56
Bab 56 : Masih dengan nama yang sama
57
Bab 57 : Fatih kembali
58
Bab 58 : Kedatangan Alaina
59
Bab 59 : Penantian yang panjang
60
THE E N D
61
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!