Setiap orang punya kesempatan menjadi lebih baik, seburuk apa pun dia di masa lalunya dan sekelam apapun kehidupan yang ia jalani, tak ada yang tak mungkin bagi Allah untuk mengampuninya.
Alex menatap sendu ke arah langit. Hari ini tampak cerah, langit yang biru di temani oleh awan putih.
"What are you doing?" tanya seorang pria menepuk pundak Alex.
"Staring at the clouds," jawab Alex.
"Sambil melamun?" tambah pria itu. Alex hanya tersenyum mendengarnya.
"Aku yakin, kamu pasti bisa menyelesaikan semua ini," ucap pria itu yang kini duduk di samping Alex.
"Sangat mustahil," Alex tidak yakin.
"Tidak ada yang mustahil bagi Allah," ucap pria itu yang selalu menyemangati Alex.
Alex telah pergi dari Indonesia, kini ia tinggal di jepang. Alex kabur untuk memperbaiki diri, ia tak punya semangat hidup lagi. Doni? hanya dia lah teman yang selalu memberi Alex semangat.
"Aku ingin kamu balik lagi ke Indonesia," ucap Doni menyarankan.
"Tidak mungkin, aku sudah mencuri harta milik Angkasa. Tidak mungkin aku kembali dengan tangan kosong," ucap Alex menyesal telah mengambil harta benda milik Angkasa.
"Aku ingin mencari Intan terlebih dahulu, aku yakin dia masih hidup," sambung Alex.
Flashback on
Satu tahun yang lalu
Alex sangat putus asa dengan semua harapannya selama ini. Ia berharap bisa hidup bahagia dengan Alifia, tapi ternyata Alifia sangat bahagia hidup dengan Angkasa. Alex berpikir dengan cara menyingkirkan salah satu anak Angkasa akan membuat keluarga itu hancur, dugaan Alex salah besar, Angkasa bisa mengembalikan keluarganya seperti semula walaupun duka tetap menyelimuti mereka.
Alex kembali membuka sebuah kotak yang sudah lama tersimpan rapi di bawah ranjangnya. Di sana semua bukti tentang kematian palsu anak Alex, ia menyimpan semua itu dengan rapi.
Surat membeli mayat bayi juga masih tersimpan di kotak itu. Seketika air mata Alex mulai membasahi pipinya, ia merasa bersalah selama ini, tapi ia tidak bisa mengungkapkan semuanya kepada Angkasa dan Alifia. Melihat Alda yang tumbuh besar menjadi gadis yang cantik membuat Alex sakit hati. Ia telah berdosa memisahkan bayi kembar yang tak bersalah, karena nafsunya membuat bayi yang tak berdosa menjadi tumbalnya.
"Maafkan aku," ucapnya lirih.
Alex mulai sadar, ia telah menghancurkan hidup Alifia, orang yang ia sayangi selama ini. Mungkin Alifia bukan lah takdir Alex.
Alex trus membuka semua kotak itu. Alex terhenti saat melihat kotak kecil yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Alex menghapus air matanya dan mulai memperhatikan kotak tersebut.
"Kotak apa ini?" ucapnya bertanya tanya, tanpa berpikir panjang Alex langsung mengambil kotak itu. Kotak kecil berwarna hitam, bisa di tebak itu adalah kotak jam tangan.
Alex membukanya, benar saja isinya adalah jam tangan pria.
"Milik siapa ini? aku tidak pernah punya jam tangan ini?" ucap Alex heran. Ia langsung mengambil jam tangan itu, tak sengaja jatuh secarik kertas dari dalam kotak tersebut. Alex membuka kertas itu dengan perasaan yang masih bingung.
Untuk kak Alex
Hai kak, semoga kamu baik baik saja setelah kejadian ini, aku tidak tau apa maksud mu menyuruh ku untuk membawa bayi ini. Aku tau ini perbuatan salah, tapi aku membutuhkan uang itu. Kak, aku melakukan ini bukan hanya karena uang saja, tapi karena cinta yang ada di dalam hati ku. Mungkin kakak menganggap ku rendah jika aku berkata jujur, tapi inilah yang memang aku rasakan. Jujur aku sudah lama jatuh cinta padamu, aku melakukan ini karena memang aku sangat mencintaimu. Apa pun akan ku lakukan demi diri mu kak. Aku berharap kakak juga menyukai ku walau hanya sedikit, kalau pun kakak tidak menyukai ku tidak masalah, karena itu memang resiko bagiku. Kak aku akan pulang, mungkin tidak akan kembali lagi ke kota. Aku mencintaimu kak Alex.
Kertas kecil yang sudah mulai tua, tulisannya pun sudah mulai memudar. Alex terisak saat membaca surat itu, ia tak menyangka ternyata Intan memiliki perasaan padanya. Selama ini Alex hanya menganggap Intan sebagai adiknya, karena bagaimanapun hati Alex masih tertuju kepada Alifia.
Alex benar benar frustasi saat itu, kenapa ia baru membaca surat itu sekarang? surat itu pasti di tulis empat belas tahun yang lalu. Sebelum Intan pulang, Alex memang menitipkan kotak itu kepada Intan. Tapi saat itu kotak itu hanya berisi biodata bayi yang meninggal yang akan di beli oleh Alex. Saat itu Alex benar benar tidak memperhatikan kotak kecil yang di taruh oleh Intan.
"Intan.....!!" teriak Alex semakin frustasi.
Hari berganti hari, Alex yang dulu bukanlah yang sekarang, ia sudah kehilangan arah. Alex pun tidak bisa berpikir jernih. Ia ingin meluapkan emosinya dengan cara hilang dari pandangan keluarga Angkasa.
Alex mencuri harta milik Angkasa yang sebagian besar memang Alex sendiri yang menyimpannya. Ia pun pergi ke luar negeri tanpa sepengetahuan siapa pun.
Semenjak tinggal bersama Doni, Alex semakin merasa bersalah terhadap Angkasa dan Alifia. Ia benar benar menyesal atas semua perbuatannya. Ia ingin memperbaiki semuanya, tapi ia tidak tau harus mulai dari mana. Ia takut jika harus mengungkapkan semuanya kepada Angkasa, ia benar benar belum siap.
Putri Angkasa saja ia tidak tau di mana, bodyguardnya mengatakan bahwa Intan dan anak Angkasa meninggal karena kecelakaan, tapi Alex belum percaya akan hal itu.
Flashback off
"Kan lo, melamun lagi," ucap Doni yang kesal dengan sikap Alex.
"Hah?" Alex tersadar dari lamunannya
"Gue dari tadi nanya ke lo, kemana lo cari Intan?" tanya Doni lagi. Sedari tadi Doni bertanya tanpa ada jawaban dari Alex.
"Aku juga tidak tau," ucap Alex yang mulai bingung. Ia memang sudah lama kenal dengan Intan, tapi Alex tidak pernah bertanya alamat kampung Intan. Bahkan Alex tidak terlalu peduli terhadap Intan. Alex hanya tau di mana kontrakan Intan.
"Tapi jujur aku belum sanggup untuk pulang ke negara ku," ucap Alex yang masih frustasi dengan semua yang telah terjadi.
"Aku paham dengan mu, tinggal lah di sini sampai kamu benar-benar merasa baikan," ucap Doni yang selalu ada untuk Alex.
Alex kini bekerja bersama Doni di sebuah pabrik, ia sangat menyukai pekerjaan ini. Ia bekerja semaksimal mungkin agar bisa mengumpulkan uang yang banyak untuk membayar harta milik Angkasa yang pernah ia makan.
Terima kasih udah mampir di novel author semoga ceritanya menarik perhatian teman teman ya 🤗
Jangan lupa untuk like vote dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkkwkw 🥴
_Happy reading_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments