...Hujan adalah sahabat ku, dia yang menemani ku di kala senang dan sedih. Hujan membawa ku akan ketenangan dan kenyamanan. Azalea...
Empat belas tahun kemudian
Pukul 12 siang aku pulang sekolah sendirian, aku tersenyum saat melihat langit yang kini sudah menghitam. Aku berlari agar cepat sampai di rumah. Mengganti baju dan pergi untuk bermain. Nama ku Azalea, aku tinggal bersama ibu dan nenek tapi ibu ku sudah meninggal dua bulan yang lalu, aku kini tinggal bersama nenek yang berjualan kue keliling. Aku berlari ke sawah yang di tumbuhi padi padi, sudah lama hujan tak turun, aku sangat merindukan hujan.
Kau tau kawan? hujan adalah satu satunya sahabat ku dari kecil, dia yang selalu menemani ku di kala sedih dan senang, sudah dua bulan hujan tidak turun. Saat melihat awan mulai hitam, aku berharap hujan akan datang.
Aku tak memiliki teman, semua orang menjauhi ku hanya karena aku miskin dan tidak memiliki ayah, ibu tidak pernah bercerita tentang ayah, aku tumbuh di besarkan oleh kasih sayang dari ibu dan nenek. Aku tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah, terkadang aku iri kepada teman sebaya ku yang selalu di antar jemput oleh ayahnya saat di sekolah. Aku tak berani bertanya kepada ibu, takut ibu akan sedih jika ku tanyakan tentang ayah. Kau tau kawan? aku sangat kesepian karena tak memiliki kawan hanya hujan dan malam lah menjadi sahabat terbaik ku.
Aku menatap langit dengan penuh harap. Berharap hujan cepat turun. Benar saja, menit berikutnya satu per satu hujan turun membasahi bumi, aku tersenyum ke arah langit, mengucapkan terima kasih kepada sang pencipta karena telah menurunkan hujan.
Aku nikmati hujan itu di sawah yang di tumbuhi padi, melihat keindahan alam sekitar membuat hati ku terasa tenang dan sejuk.
"Hujan, kau tau? aku sangat merindukan mu, sudah lama kau tidak turun. kau tau hujan? aku ingin bercerita banyak dengan mu. kau tau? ibu ku meninggal dua bulan yang lalu, aku sangat sedih, aku sangat terpukul atas kejadian itu. Sekarang hanya ada nenek satu satunya yang ku punya di Dunia ini. Aku sangat takut jika suatu hari nanti nenek juga meninggalkan ku, bukan mendoakan tapi aku hanya takut." Tak terasa air mata ku sudah bercampur dengan air hujan.
Aku benar benar tak bersemangat semenjak kepergian ibu, aku kehilangan arah, dunia terasa hampa dan gelap. Ku nikmati setiap hujan yang turun dengan tetesan air mata, berharap setelah ini aku bisa tenang.
2 jam berlalu, hujan tak kunjung reda, tubuh ku menggigil akibat kedinginan. Sebelum pulang aku tersenyum melihat hujan, aku benar benar senang hari ini karena kedatangan hujan.
Saat tiba di rumah nenek sudah menunggu ku di depan rumah, ia menatap ku tanpa berkata kata. Aku mendekatinya dan mencium punggung tangannya. Nenek langsung memeluk ku padahal tubuh ku masih basah kuyup.
"Mandi lah," Nenek melepaskan pelukannya. Aku menurut apa yang di katakan nenek.
Selesai mandi, nenek sudah menyiapkan teh hangat untuk ku, aku duduk di samping nenek yang juga menikmati secangkir teh.
"Apa kamu senang, hujan hari ini turun?" tanya nenek pada ku
"Aku sangat senang nek," ucap ku. Ibu dan nenek tau bahwa aku menyukai hujan.
Dari kecil aku sangat menyukai hujan, tapi dulu ibu dan nenek tak mengizinkan ku bermain hujan karena alasan takut jika aku akan sakit. Terkadang aku sampai menangis karena tak di izinkan menikmati air hujan. Namun, suatu ketika aku kehujanan saat pulang sekolah, aku tak berniat untuk bermain hujan, tapi karena keadaan membuat ku basah kuyup saat pulang. Ibu dan nenek sangat khawatir waktu itu, mereka takut aku jatuh sakit. Namun keesokan harinya aku tidak sakit, masih sehat seperti biasa. Pada saat itu juga aku mengatakan bahwa aku tidak akan sakit kalau kehujanan, karena hujan adalah sahabat ku. Ibu dan nenek tau aku tidak memiliki teman, semenjak itu ibu dan nenek tidak pernah lagi melarang ku bermain hujan. Bahkan mereka sangat senang, saat melihat aku bahagia bermain hujan. Aku juga tidak pernah sakit ketika bermain bersama hujan.
"Bagaimana dengan sekolah mu?" tanya nenek padaku
"Sebentar lagi aku akan tamat nek, setelah ini aku fokus saja membantu nenek untuk berjualan," ucap ku tak ada niat untuk melanjutkan sekolah menengah atas, karena aku takut akan merepotkan nenek nantinya.
"Kamu harus lanjut sekolah nak," ucap nenek sangat menginginkan ku bersekolah tinggi
"Tidak nek, Azalea tidak ingin merepotkan nenek," ucap ku berharap nenek tak memaksa ku melanjutkan sekolah.
"Nenek ingin kamu sekolah, nenek sanggup untuk membiayai mu. Nenek ingin Azalea menjadi anak yang hebat, nenek sangat menginginkan itu," ucap nenek dengan penuh keyakinan. Aku menatap nenek dengan sendu, air mata ku jatuh tanpa pemberitahuan, aku memeluk nenek dengan erat, tangis ku pun pecah saat memeluk nenek.
"Nenek yakin kamu adalah orang yang sukses, nenek tau kamu adalah orang yang hebat. Apapun masalahnya kamu harus tetap sekolah, urusan biaya biar nenek yang mencarinya," ucap nenek sambil memeluk ku
"Terima kasih nek, Azalea akan membahagiakan nenek. Terima kasih atas semuanya, hanya nenek penyemangat ku saat ini," tangis ku pun semakin pecah. Nenek pun menangis saat memeluk ku.
____________________
Siang pun berganti dengan malam. hujan telah reda, meninggalkan sisa air hujan di dedaunan dan rumput, bulan tidak menampakkan diri malam ini karena masih di tutupi oleh awan hitam.
Aku menatap ke arah langit dari jendela kamar ku, harapan ku sangat besar saat ini, aku harus kembali bersemangat, masih ada nenek yang harus ku bahagiakan, tidak boleh terpuruk terlalu larut, aku harus bangkit.
Aku tersenyum ke arah langit yang tak di temani oleh bulan dan bintang malam ini, kini semangat ku mulai bangkit, aku harus sukses.
"Ya Allah maafkan aku yang selalu bersedih karena kehilangan ibu, padahal semua yang ada padaku adalah titipan dari mu, maafkan aku ya Allah. Aku akan memulai semuanya dari sekarang. I love you Allah," ucap ku yang masih tersenyum pada malam yang tenang dan sejuk.
Aku merebahkan tubuh ku di atas kasur yang sudah tua, aku mulai menutup mataku berharap mimpi indah akan segera ku datangi.
Terima kasih udah mampir di novel author semoga ceritanya menarik perhatian teman teman ya 🤗
jangan lupa untuk like vote dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkkwkw 🥴
_happy reading_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Martini Ayat
Thor, aku penasaran,
Saat bayinya meninggal keluarga melihat jasadnya apa ngga ya?
2023-03-26
0