Bab 19 : Perlombaan Menyanyi

Beberapa hari berlalu.

Sekolah ku mengadakan perlombaan antar siswa dan siswi di sekolah, teman sekelas ku sangat antusias mengikuti perlombaan tersebut, begitu juga aku dan Mika.

Aku dan Lili di pilih untuk lomba menyanyi, aku yang bernyanyi sedangkan Lili bermain gitar. Lili adalah siswi yang paling hebat bermain gitar di sekolah ini. Mika mengikuti perlombaan berpuisi. Hampir setiap siswa di kelas ku mengikuti perlombaan, kami menentukan perlombaan setiap siswa yang ada di kelas ku. Untuk beberapa hari kami sangat sibuk latihan bersama.

Kini waktunya tiba lomba di mulai, di tengah lapangan bendera telah di sediakan panggung kecil untuk menampilkan peserta lomba menyanyi, aku dan Lili nomor urut terakhir. Semua teman sekelas ku mendukung kami.

"Peserta terakhir tampil atas nama Azalea dan lili, kepada Azalea kami persilahkan," ucap MC.

"Azalea, Lili, semangat," ucap teman-teman ku bertepuk tangan saat kami maju ke atas panggung.

"Cek cek satu, dua," ucap ku. Teman-teman ku pun langsung bersorak

"Assalamualaikum, kami dari kelas IPA 1 akan mempersembahkan lagu yang berjudul happier." Ucap ku sebelum memulai, teman-teman ku pun langsung bersorak senang.

Lili mulai memainkan gitarnya, aku pun menikmatinya sejenak.

We broke up a month ago

Your friends are mine, you know, I know

You've moved on, found someone new

One more girl who brings out the better in you

And I thought my heart was detached

From all the sunlight of our past

But she's so sweet, she's so pretty

Does she mean you forgot about me?

Oh, I hope you're happy

But not like how you were with me

I'm selfish, I know, I can't let you go

So find someone great, but don't find no one better

I hope you're happy, but don't be happier

And do you tell her she's the most beautiful girl you've ever seen?

An eternal love bullshit you know you'll never mean

Remember when I believed you meant it when you said it first to me?

And now I'm pickin' her apart

Like cuttin' her down will make you miss my wretched heart

But she's beautiful, she looks kind

She probably gives you butterflies

I hope you're happy

But not like how you were with me

I'm selfish, I know, I can't let you go

So find someone great but don't find no one better

I hope you're happy

I wish you all the best, really

Say you love her, baby, just not like you loved me

And think of me fondly when your hands are on her

I hope you're happy, but don't be happier.

Semua orang bersorak saat kami menyelesaikan satu lagu, aku tersenyum begitu pun dengan Lili.

"Terima kasih atas perhatian, Assalamualaikum wr.wb." Ucap ku sebelum turun dari panggung. Mereka bertepuk tangan lagi.

"Wah kalian hebat," Puji teman sekelas ku.

"Iya dong, siapa dulu penyanyi kita. Azalea," ucap Lili juga memuji ku. Aku sangat bahagia hari ini, baru kali ini aku merasakan kehangatan dari teman sekelas, karena ketika aku di kampung tidak ada yang mau berteman dengan ku. Tapi ketika aku berada di sini semua orang menerima ku dengan baik, bahkan ketika mereka tau aku miskin mereka tidak pernah mengejek ku.

"Kamu hebat," puji Mika padaku.

"Terima kasih, kamu juga hebat," puji ku, Karena tadi Mika sudah tampil. Penampilan Mika sangat menakjubkan, dia sangat mendalami isi puisinya. Bahkan, aku banyak mendengar pujian dari para guru saat Mika tadi tampil di panggung.

Acara hari ini selesai, pengumuman menang besok akan di umumkan. Waktu pun menunjukkan pukul 2 siang, banyak para siswa yang mulai pulang satu persatu. Begitu pun dengan ku yang langsung pulang saat itu.

Aku kembali ke asrama untuk mengganti pakaian ku, setelah itu aku ke pondok kecil aksana grass sambil membawa buku yang belum sempat ku baca beberapa hari ini, karena asik latihan di sekolah membuat ku jarang membaca dalam seminggu ini.

Aku membaca sendirian di pondok kecil itu, hari ini tampak cerah seperti hari biasanya, sudah dua hari aku tak duduk di sini.

"Assalamualaikum," ucap seseorang.

"Waalaikumsalam." Jawab ku menoleh ke arah sumber suara. Aku melihat di sana Fatih yang sedang membawa buku, ia memakai kemeja berwarna hitam dan celana jeans berwarna hitam.

"Aku ingin bergabung," ucap Fatih yang tadinya menatap ku tapi kini ia malah menatap ke arah buku yang ia bawa.

"Silahkan," ucap ku yang kembali fokus pada buku ku.

"Bagaimana dengan buku hijrah itu, apa bukunya menarik?" tanya Fatih yang tidak melirik ku sama sekali.

"Sangat menarik, setidaknya aku tidak terlalu galau lagi," ucap ku yang juga fokus pada buku ku.

"Aih, kau benar-benar galau," ucap Fatih terkekeh.

"Memang nya kenapa?" tanya ku sinis.

"Bagaimana pun sedih mu, seperih apa pun luka di dalam hatimu, jangan pernah berputus asa dalam berdoa kepada Allah, sesungguhnya tidak ada satu pun obat yang bisa meredakan sakit, kecuali hati yang percaya bahwa apa pun yang Allah tetapkan adalah yang terbaik," ucap Fatih yang melihat ke arah alam sekitar.

Aku seketika tertegun mendengar penjelasan Fatih. Fatih selalu memberikan aku semangat semenjak aku bercerita tentang Angga padanya, tapi aku tidak pernah mengatakan nama Angga atau pun kisah hidup ku dengan Angga. Hari itu aku hanya meminta pendapatnya tentang kejadian yang baru saja ku lihat.

Aku tersenyum ke arah Fatih yang tidak melirik ku sama sekali.

"Kemana saja kak Fatih selama ini?" tanya ku penasaran. Hampir dua minggu aku tidak pernah melihat Fatih, baik di pondok kecil ini maupun di masjid.

"Aku menghadiri acara di beberapa tempat, ada yang di pesantren ada juga yang di masjid. Jadi aku tidak sempat bermain ke sini," ucap Fatih.

"Wah..... kakak sangat hebat," ucap ku memujinya.

"Terima kasih, tapi aku yakin Azalea lebih hebat." Ucap Fatih yang masih tak melirikku. Seketika aku tersenyum malu, entah kenapa jantung ku selalu berdebar kala Fatih memanggil nama ku.

Menit berikutnya kami sibuk dengan buku masing-masing, aku benar-benar takjub dengan lelaki yang berada di sebelah ku ini, sungguh aku ingin menjadikannya sebagai motivasi ku.

Terima kasih udah mampir di novel author semoga ceritanya menarik perhatian teman teman ya 🤗

Jangan lupa untuk like vote dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkkwkw 🥴

_Happy Reading_

Episodes
1 Bab 1 : Rapuh
2 Bab 2 : Kekhawatiran terjadi
3 Bab 3 : Maafkan aku alifia
4 Bab 4: Tentang Aku
5 Bab 5 : Malam yang indah
6 Bab 6 : Kabar gembira
7 Bab 7 : Ternyata aku bukan anak kandung
8 Bab 8 : Sekolah baru
9 Bab 9 : Bisa tertawa lepas
10 Bab 10 : Pria asing
11 Bab 11 : Namanya Fatih
12 Bab 12: Menikmati senja di taman
13 Bab 13 : Menyejukkan hatiku
14 Bab 14 : Tentang alex
15 Bab 15: Aksana grass
16 Bab 16 : Bertemu Angga
17 Bab 17 : Gamon
18 Bab 18 : Pantai
19 Bab 19 : Perlombaan Menyanyi
20 Bab 20 : Si ketua basket
21 Bab 21 : Angkasa bertemu Azalea
22 Bab 22 : Larangan ustadz sam
23 Bab 23 : Titipan untuk Azalea
24 Bab 24 : Mengenai dekat tentang jaya
25 Bab 25: Mengenal dekat tentang jaya part 2
26 Bab 26 : Alva masuk pesantren
27 Bab 27 : Bertemu walau hanya sebentar
28 Bab 28 : Pilihan ustadz sam, Alaina?
29 Bab 29 : Hati yang kesepian
30 Bab 30 : Petir
31 Bab 31 : Hari yang sial
32 Bab 32 : Tentang Perasaan
33 Bab 33 : Balas dendam
34 Bab 34 : Mereka mengejek ku
35 Bab 35 : Alda marah padaku
36 Bab 36 : Aku menggigil
37 Bab 37 : Dia menjauhi ku?
38 Bab 38 : Fatih menunggu Azalea
39 Bab 39 : Aku bukan anak haram!!
40 Bab 40 : Dia datang di saat aku sedang hancur
41 Bab 41 : Mika memaafkan ku
42 Bab 42 : Menahan air mata
43 Bab 43 : Loncat loncat bahagia
44 Bab 44 : Fatih pamit kepada ayah jaya
45 Bab 45: Fatih pamit
46 Bab 46 : Alda meminta maaf
47 Bab 47 : Sahabat baru
48 Bab 48: Alifia bertemu Azalea
49 Bab 49 : Ibu Fatimah
50 Bab 50 : Sunrise di hari minggu
51 Bab 51 : Alex?
52 Bab 52 : Alex ke kampung Intan
53 Bab 53 : Malam yang mendung
54 Bab 54 : Terungkap
55 Bab 55 : Ayah
56 Bab 56 : Masih dengan nama yang sama
57 Bab 57 : Fatih kembali
58 Bab 58 : Kedatangan Alaina
59 Bab 59 : Penantian yang panjang
60 THE E N D
61 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 : Rapuh
2
Bab 2 : Kekhawatiran terjadi
3
Bab 3 : Maafkan aku alifia
4
Bab 4: Tentang Aku
5
Bab 5 : Malam yang indah
6
Bab 6 : Kabar gembira
7
Bab 7 : Ternyata aku bukan anak kandung
8
Bab 8 : Sekolah baru
9
Bab 9 : Bisa tertawa lepas
10
Bab 10 : Pria asing
11
Bab 11 : Namanya Fatih
12
Bab 12: Menikmati senja di taman
13
Bab 13 : Menyejukkan hatiku
14
Bab 14 : Tentang alex
15
Bab 15: Aksana grass
16
Bab 16 : Bertemu Angga
17
Bab 17 : Gamon
18
Bab 18 : Pantai
19
Bab 19 : Perlombaan Menyanyi
20
Bab 20 : Si ketua basket
21
Bab 21 : Angkasa bertemu Azalea
22
Bab 22 : Larangan ustadz sam
23
Bab 23 : Titipan untuk Azalea
24
Bab 24 : Mengenai dekat tentang jaya
25
Bab 25: Mengenal dekat tentang jaya part 2
26
Bab 26 : Alva masuk pesantren
27
Bab 27 : Bertemu walau hanya sebentar
28
Bab 28 : Pilihan ustadz sam, Alaina?
29
Bab 29 : Hati yang kesepian
30
Bab 30 : Petir
31
Bab 31 : Hari yang sial
32
Bab 32 : Tentang Perasaan
33
Bab 33 : Balas dendam
34
Bab 34 : Mereka mengejek ku
35
Bab 35 : Alda marah padaku
36
Bab 36 : Aku menggigil
37
Bab 37 : Dia menjauhi ku?
38
Bab 38 : Fatih menunggu Azalea
39
Bab 39 : Aku bukan anak haram!!
40
Bab 40 : Dia datang di saat aku sedang hancur
41
Bab 41 : Mika memaafkan ku
42
Bab 42 : Menahan air mata
43
Bab 43 : Loncat loncat bahagia
44
Bab 44 : Fatih pamit kepada ayah jaya
45
Bab 45: Fatih pamit
46
Bab 46 : Alda meminta maaf
47
Bab 47 : Sahabat baru
48
Bab 48: Alifia bertemu Azalea
49
Bab 49 : Ibu Fatimah
50
Bab 50 : Sunrise di hari minggu
51
Bab 51 : Alex?
52
Bab 52 : Alex ke kampung Intan
53
Bab 53 : Malam yang mendung
54
Bab 54 : Terungkap
55
Bab 55 : Ayah
56
Bab 56 : Masih dengan nama yang sama
57
Bab 57 : Fatih kembali
58
Bab 58 : Kedatangan Alaina
59
Bab 59 : Penantian yang panjang
60
THE E N D
61
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!