Kau Di Pecat

Brak!

"Ough, ough, ough!"

Maximus mendobrak pintu ruangan kedap suara itu. Tadi dia berencana ingin kembali ke ruangan dan sangat terkejut saat mendengar samar-samar suara teriakan dari dalam. Kedua matanya melebar, melihat para karyawan tak sadarkan diri di lantai, kecuali Rosa tengah berdiri dengan tertunduk lesu.

Secara bersamaan pula aroma busuk menyeruak ke hidungnya. Secepat kilat Maximus mengapit hidung mancungnya. Sambil mengedarkan pandangan di ruangan sejenak. Melihat Kendrick tengah mencium Ashley di lantai. Tak mau menganggu keduanya ia langsung menelepon seseorang.

"Sir, ada keadaaan darurat di Lean.Corp, 30 karyawan pingsan, tidak sadarkan diri," ucap Maximus. Lalu setelah menghubungi pihak rumah sakit. Dia memapah karyawan yang nampak lemas di dekat pintu.

Sementara itu, Ashley mulai kesulitan bernafas saat Kendrick mencium rakus bibirnya kini. Sedari tadi dia memukul-mukul punggung suaminya itu, meminta untuk dilepaskan.

"Hah.. Hah..."

Kendrick menjauhkan wajahnya tiba-tiba ketika mendengar napas Ashley tersengal-sengal.

Plak!

Ashley menampar Kendrick seketika kemudian menatap tajam. "Kenapa kau menciumku?!" tanyanya dengan dada terlihat naik dan turun.

Kendrick menyeringai tipis, lalu berkata,"Memangnya salah?"

Ashley menggeram sebal. "Tentu saja salah! Kau tidak memiliki hak menciumku!"

Tak langsung menjawab, Kendrick malah mendekatkan bibirnya di telinga Ashley. Wanita itu masih berusaha mendorong dada Kendrick dengan sekuat tenaga.

"Aku bosmu, tentu saja aku berhak menciummu, kau lupa kita ini suami istri, lagipula aku terpaksa menciummu agar bisa bernafas dari ruangan yang dipenuhi gas beracun ini."

"Terserah! Menyingkir kau dari atas tubuhku!" Ashley mendaratkan pukulan tepat di dada bidang Kendrick.

Bugh!

Bukannya marah, Kendrick malah tersenyum tipis. "Lumayan." Dia langsung bangkit berdiri sambil merapikan jasnya sejenak. Menatap Ashley di bawah sana masih memasang muka kesal.

Ashley beranjak, melayangkan tatapan dingin pada Kendrick. "Pria gila!"

"Mr. K, Nona Ashley, kalian tidak apa-apa?" Maximus mendekati Kendrick.

Ashley mendengus lalu mengedarkan pandangan di sekitar.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, karena berkat Nona Ashley aku selamat." Kendrick dengan muka datar. "Apa sudah menelepon petugas untuk ke sini?" tanyanya tanpa menatap lawan bicara. Sebab sekarang ia melihat Ashley sedang melihat teman-temannya menggelepar di lantai.

"Sudah, Mr. Sebentar lagi mereka datang, sebenarnya apa yang terjadi?" Maximus masih belum bisa menyimpulkan penyebab yang terjadi di dalam ruangan.

Kendrick mengalihkan pandangan ke arah Rosa. Lalu melangkah cepat, mendekatinya dengan memberi jarak satu meter.

"Tanyakan pada wanita ini! Dia sumber masalahnya!"

Rosa mengangkat wajah. "Maafkan saya mister, saya sakit perut, karena menyantap makanan pemberian Mister tadi," jelasnya dengan berlinangan air mata.

"Oh my God! Rosa, kau tidak apa-apa?" Ashley bergegas menghampiri saat melihat Rosa terlihat menyedihkan.

"Tidak usah, kau membuat alibi! Aku paling tidak suka karyawan yang tidak profesional! Dan kau di pecat!!!" teriak Kendrick menggeleger.

"Apa?" Rosa terkesiap. Tak menyangka di pecat secepat itu. Semakin menangis tersedu-sedulah ia saat ini.

"Yei, di pecat!"

Suara pelaku utama terdengar dari balik pintu ruangan. Sedari tadi Kenny dan Kevin bersembunyi kala melihat Maximus masuk ke dalam ruangan.

Dahi Kendrick, Ashley dan Maximus berkerut samar. Saling melemparkan pandangan sejenak.

"Periksa, sekaligus carilah Sekretaris untukku." Kendrick memberi perintah pada Maximus.

Dari balik pintu, Kenny dan Kevin berlarian ke meja sekretaris.

Maximus mengangguk patuh lalu melenggang dari hadapan Kendrick dan Ashley.

"Rosa, kau tidak apa-apa Kan?" Ashley teramat iba, melihat Rosa menangis sesenggukkan.

"Sudah, kau jangan mengurusi dia, lebih baik sekarang kau ikut denganku!" titah Kendrick sambil mencekal pergelangan tangan Ashley lalu menarik paksa tangannya keluar ruangan. Meninggalkan Rosa tengah meratapi nasibnya saat ini.

"Kendrick! Lepaskan aku!" Ashley kesusahan mengimbangi langkah kaki Kendrick.

"Diamlah, kau tidak lihat di sana ada Kenny dan Kevin," ucap Kendrick, sambil menunjuk si kembar tengah menguap lebar saat ini.

Ashley menahan sebal karena tak bisa melampiaskan kemarahannya sekarang. Dengan terpaksa ia mengikuti Kendrick.

"Mommy, Daddy, wow so sweet sekali, hihi." Kevin tersenyum lebar melihat kedatangan Kendrick dan Ashley.

Kendrick langsung melepaskan genggaman tangan lalu duduk di samping si kembar.

"Wow, lihat itu kenapa banyak suster datang ke sana? Ada apa?" tanya Kenny seketika saat melihat para petugas kesehatan keluar dari lift membawa peralatan medis dan juga brangkar.

"Hm, masalah pekerjaan sayang, jangan dipikirkan," jawab Ashley cepat.

"Ada, kecelakaan kecil, Sekretaris Daddy membuat kegaduhan. Semoga Maximus dapat mencari Sekretaris baru besok." Kendrick melirik Ashley sekilas.

"What? Si pelakor itu ya, Daddy?" Kevin pura-pura syok. "Kasihan sekali, Uncle Max, kan Kak Ken?" Mengalihkan pandangan ke arah Kenny.

Kenny mengangguk. Lalu detik selanjutnya.

"Kenapa tidak Mommy saja yang jadi Sekretaris Daddy, jadi Uncle Max tidak susah-susah mencari!" seru Kenny sambil merekahkan senyuman kepada Daddynya.

"Iya, kau benar, Kak Ken, daripada nanti Daddy mendapat Sekretaris yang mungkin bisa jadi penggoda Daddy lagi. Lebih baik Mommy saja yang menjadi penggantinya!" Kevin menambahkan.

Ashley melebarkan mata sedikit, mendengar perkataan kedua anaknya itu.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔 𝒂𝒎𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒂𝒉 😅😅😅

2024-04-12

0

Ran Aulia

Ran Aulia

😂😂😂😂😂😂

2023-10-27

0

Debbie Teguh

Debbie Teguh

omg, ngakak so loud di bab ini huahahaha

2023-09-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!