Demi Si Kembar

Ashley malah menyentak kasar tubuh Kendrick, kemudian berlalu pergi tanpa mengucapkan satu patah katapun. Dia amat marah, karena Kendrick memaksanya dengan memakai nama anaknya.

Suara pintu di banting terdengar sangat kuat di telinga Kendrick. Pria itu tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya, melihat Ashley berani melawannya.

"Mommy! Kata Grandma Kevin minggu depan sudah bisa bersekolah!"

Melihat Ashley keluar dari ruangan, Kevin mengepalkan kedua tangannya ke udara.

Dari belakang, Lily, Kenny, Rita dan Maximus memperhatikan mimik muka Ashley seperti orang marah. Sementara Reza tak terlihat sejak sepuluh menit yang lalu. Dia pamit undur diri ingin kembali berkerja.

"Kevin, kita pulang ya, Nak, Grandma Brunet menunggu kita di sana, ayo!"

Ashley mengambil tangan munggil Kevin yang senyumannya seketika memudar. Lalu memberikan kode pada Rita untuk menggandeng tangan Kenny.

Rita paham. Tanpa banyak kata menyambar cepat tangan Kenny.

"Ayo, Rita, Kenny, kita ke losmen dulu, nanti sore kita pulang."

"Tidak mau, Mom! Kevin mau di sini bersama Daddy!" protes Kevin, sambil mendongak ke atas. Terlihat cairan bening mulai mengalir perlahan di kedua pipinya.

Ashley tak mengubris Kevin. Dia malah melewati Lily begitu saja. Meninggalkan Lily nampak panik dan terkejut ketika mendengar perkataannya barusan. Bergegas wanita tua itu mengejar Ashley.

"Ashley! Tunggu! Jangan pergi!"

Lily menghadang tiba-tiba.

Langkah kaki mereka pun terhenti.

"Ada apa Nyonya?" tanya Ashley dengan raut muka tak enak di pandang.

Menghela nafas kasar, Lily melirik Kevin sekilas tengah terisak pelan.

"Ashley, mengapa kalian pergi? Kau tidak lihat, Nak. Kevin menangis, disinilah dulu, apa Kendrick tidak mengatakan sesuatu padamu tadi?" tanya Lily, heran.

"Iya, Kendrick sudah menyampaikannya padaku tadi. Untuk apa aku berlama-lama di sini. Lagipula si kembar sudah aku temukan, sudahlah Nyonya, aku harus pergi. Sepertinya Kevin menangis karena belum makan. Ayo Rita!" Kaki Ashley hendak bergerak namun Lily secepat kilat menahan tangannya.

Lily semakin gusar, menebak jikalau Kendrick bersikap tak baik dan tidak melaksanakan apa yang ia perintahkan.

"Tunggu, jangan pergi dulu, kalian makanlah di sini, aku akan meminta Maximus menyiapkan makan siang, lihatlah Kevin, kasihan dia." Lily mengalihkan pandangan, melihat Kevin sesenggukan.

"Mommy, Kevin tidak mau pulang, Kevin mau di sini sama Daddy!" Cairan bening semakin mengalir deras di pelupuk mata Kevin.

Mencelos hati Ashley mendengarnya.

"Ashley, aku mohon jangan pergi, tunggulah sampai dia tenang. Bagaimana kalau kita berbicara sebentar, ada yang mau aku sampaikan juga," ucap Lily memelas, sambil menatap seksama bola mata Ashley.

Ashley di ambang dilema. Wanita dihadapannya ini teramat baik padanya berbeda dengan Kendrick.

"Ashley, benar kata Nyonya Lily, tunggulah sampai Kevin tenang. Mungkin ada hal penting yang ingin disampaikan Nyonya Lily."Rita menepuk pelan pundak Ashley.

Ashley melirik Rita sekilas.

"Kevin mau di sini, nggak mau pulang!" Kevin meracau sendiri sembari mengusap-usap matanya yang tak berhenti mengeluarkan air mata.

"Baiklah, tapi setelah Kevin tenang, kami akan pulang." Setelah menimbang-nimbang akhirnya Ashley mengiyakan ajakan Lily.

Lily tersenyum tipis lalu memberi perintah pada Maximus, menyiapkan makan siang untuk si kembar dan Rita. Setelah itu, Lily mengajak Ashley ke ruangan yang lain.

*

*

"Apa yang mau kau bicarakan, Nyonya?"

Setelah menjatuhkan bokong di atas sofa, Ashley langsung bertanya to the point.

Lily menarik nafas dalam, tampaknya membujuk Ashley akan lebih susah.

"Ashley, aku minta maaf kalau perkataan ataupun sikap Kendrick menyakitimu, tapi percayalah dia dulu tak seperti. Tapi karena suatu hal sikapnya berubah menjadi lebih kasar." Ekspresi Lily berubah sendu.

"Hmm, demi dirimu aku akan menerima permintaan maaf Kendrick, Nyonya." Sebagai seorang ibu juga, Ashley terenyuh, apalagi melihat raut muka Lily yang menunjukkan kesedihan mendalam.

"Ashley, apa kau tidak mau menikah dengan Kendrick, Nak?" Lily bertanya dengan menatap seksama bola mata Ashley.

Ashley menghela. "Aku tidak mau, Nyonya, rasanya aneh saat dia ingin bertanggungjawab dan menebus kesalahannya. Lagipula kami tidak saling mencintai, Nyonya."

"Aku tahu, Ashley, kalian memang tidak saling mencintai satu sama lain. Tapi apa kau tidak kasihan dengan si kembar, tadi mereka bercerita kalau mereka sangat senang bertemu Daddynya."

Ucapan Lily, membuat Ashley tertegun sejenak.

"Ashley, demi si kembar, menikahlah dengan anakku, aku tidak memaksamu untuk menghargai dan menghormati Kendrick, karena dia sendiri saja tidak menghargaimu, maaf kalau aku terlalu egois, pikirkanlah psikis anak-anakmu." Sambung Lily lagi, sambil berpindah tempat duduk di samping Ashley.

Ashley tampak berpikir.

"Mereka membutuhkan figur seorang ayah, Ashley, pikirkanlah matang-matang Ashley. Kevin bercerita kalau dia setiap malam berdoa pada Tuhan, meminta bertemu Daddynya. Dia sangat gembira mendengar akan tinggal di sini bersama kau dan Kendrick. Apa kau tega memisahkan mereka?"

Lily menyentuh pundak Ashley dengan merekahkan senyuman.

Ashley hanya diam saja, tengah berperang dengan batinnya saat ini. Pikirannya sedang berkecamuk. .

"Ashley," panggil Lily kala Ashley tak menyanggah perkataannya.

Ashley menoleh. "Aku akan memikirkannya, dulu, Nyonya, maaf, aku tak bisa mengambil keputusan sekarang.

Lily tersenyum getir. Perasaan was-was seketika menyelimuti hatinya. "Baiklah, pikirkanlah dulu, Ashley, aku akan menunggu jawaban darimu."

Selesai berbincang-bincang satu sama lain, Ashley dan Lily memutuskan pergi ke ruangan di mana Rita dan si kembar sedang makan siang.

***

Langkah kaki Lily dan Ashley seketika terhenti.

"Kau lihat itu."

Lily merekahkan senyuman saat melihat di meja panjang, Kendrick dan si kembar tengah bercengkrama satu sama lain dengan tertawa-tawa lebar Tampak Kevin menggelitik Kendrick, sementara pria itu juga menggelitik Kenny. Ketiganya seperti seorang ayah dan anak pada umumnya, yang menghabiskan waktu bersama sekarang.

Ashley terpaku di tempat, memperhatikan pemandangan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Dimana Kenny tertawa lepas. Putra sulungnya itu sangat jarang tertawa berbeda dengan Kevin.

"Ashley, semoga keputusanmu nanti tidak membuat si kembar sedih, aku sangat berharap kau mau menjadi menantuku," ucap Lily sambil merekahkan senyuman.

Tanpa sadar senyum tipis terukir diwajah Ashley. Entah mengapa Lily mengingatkannya pada mendiang ibunya.

"Hei, Ashley, ayo cepatlah kemari, lihatlah, makanannya sangatlah enak dan banyak!"

Di ujung sana Rita menyantap makanan yang tersaji di atas meja. Tak menghiraukan Kendrick, Kenny dan Kevin masih bercengkrama riang di hadapannya. Namun, kedatangan Ashley dan Lily membuatnya mengalihkan pandangan dan mengajak temannya itu untuk makan.

"Temanmu sangat lucu, ayo kita ikut bergabung bersama mereka." Lily langsung merangkul tangan Ashley dan menuntunnya ke meja makan untuk makan siang bersama.

Selesai makan siang. Ashley mengajak Lily untuk keluar sebentar.

"Nyonya, aku akan menerima lamaran anakmu, tapi aku tidak bisa bersikap seperti istri pada umumnya, karena kami tidak saling mencintai. Aku melakukan ini semua demi anakku."

Setelah melihat kedekatan Kendrick dan anak-anaknya tadi di meja makan. Jujur, Ashley tak tega jika memisahkan ketiganya. Jadi, dia terpaksa menerima lamaran Kendrick demi si kembar. Lagipula pernikahan ini tak akan lama kan, hanya sementara, seperti kata Kendrick.

Lantas perkataan Ashley membuat Lily melebarkan senyuman.

"Oh my God! Terima kasih Ashley, tidak apa-apa. Dia tidak pantas dilayani, untuk apa melayani pria dingin seperti dia!" Sangking senangnya, tanpa sadar Lily menabok pundak Ashley.

Ashley sedikit terkejut melihat Lily menampakkan sifat aslinya. Dia pun ikut tersenyum.

"Dengar, Ashley, dulu suamiku juga dingin seperti Kendrick tapi lambat laun dia berubah menjadi sangat bucin dan posesif!" celetuk Lily, sambil tertawa kecil.

Ashley tersenyum kecut.

Melihat ekspresi Ashley, Lily langsung menghentikan tawanya. "Hehe, maaf aku terlalu senang, jangan terlalu kau pikirkan ucapanku tadi, lagipula Kendrick sangat berbeda dengan Leon. Hm, aku jadi merindukan suamiku itu."

"Tidak apa-apa, Nyonya, aku paham, kau sangat beruntung, Nyonya, memiliki suami yang mencintaimu dengan tulus." Ashley mengulas senyum tipis.

Lily mesem-mesem sejenak. "Eits! Mulai dari sekarang jangan panggil, Nyonya, panggil aku Mommy, nah nanti sore kita fitting baju pengantin ya, besok kalian akan menikah! Mommy sangat tidak sabaran!" Lily berseru dengan sangat semangat sampai-sampai para karyawan terheran-heran melihat kelakuan Ibu bos mereka.

Malah Ashley yang menahan malu, melihat karyawan berbisik-bisik pelan di sekitar. Entah apa yang mereka gosipkan tapi calon mertuanya menjadi topik pembahasan.

Semoga keputusanku tepat.

Batin Ashley sambil mendengarkan Lily masih meracau-racau sendiri di sampingnya.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑨𝒔𝒉𝒍𝒆𝒚 𝒌𝒍 𝒋𝒅 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝑲𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒄𝒌

2024-04-12

0

Dick Roell

Dick Roell

mertua yg baik....

2023-05-21

0

nana

nana

semoga kebahagiaan datang untukmu Ashley....maaf kak terkadang q Nek baca nama agak g nyambung misal Ashley q baca as Li.... tetap semangat terus kak

2023-02-20

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!