Di mana Daddy?

Tak terasa waktu bergulir dengan sangat cepat, perut Ashley kini semakin membesar. Sekarang wanita bertubuh kurus itu sudah terlihat sedikit berisi. Berkat bantuan Madam Brunet dan Rita, ia tak kewalahan menghadapi kehamilan pertamanya. Ashley amat beruntung dikelilingi dua wanita baik hati, walaupun terkesan bar-bar. Keduanya pun sudah mengetahui latar belakang Ashley dan mengapa ia bisa sampai hamil.

Di trimester kehamilan pertama, Ashley mengalami mual dan muntah seperti wanita hamil pada umumnya, akan tetapi buah hatinya tidak menyulitkannya sama sekali. Bayi yang bersemayam di perutnya seakan mengetahui keadaannya.

Ashley sangat tak sabaran menanti kehadiran anaknya, namun ia sedikit heran mengapa perutnya sangatlah besar. Hingga memasuki trimester kedua, Madam Brunet menyuruh Ashley memeriksakan keadaan bayinya. Ashley patuh kemudian pergi bersama Rita ke dokter setempat. Dan betapa terkejutnya Ashley saat mengetahui kalau dirinya hamil anak kembar.

"Selamat, Nona Ashley, anda memiliki anak kembar laki-laki, semuanya dalam keadaan sehat, saya akan resepkan vitamin untuk anda," ucap sang Dokter sambil menulis resep obat di kertas.

Ashley tercengang, mendengar perkataan dokter. Ia takut kalau tak mampu mengurus keduanya nanti. Namun, Rita sebagai teman baiknya menguatkannya, mengatakan padanya akan membantu mengurus si kembar. Ashley pun merasa lega.

Memasuki musim gugur, sepasang bayi kembar laki-laki dilahirkan di Kota Mississipi. Saat mendengar suara tangisan bayi menggema di rumah Madam Brunet, Ashley menangis terharu. Makhluk munggil yang badannya masih memerah itu membuat suasana terasa hangat sekarang.

"Siapa namanya?" tanya Madam Brunet pada Ashley.

"Kenny dan Kevin!" Sebelum Ashley menjawab, Rita lebih dahulu bersuara.

Madam Brunet mendengus. "Rita! Kau bukan ibunya! Biarkan Ashley yang menamai anak-anaknya!"

"Ish, kan aku memberikan saran! Dasar nenek peyot!" Rita memutar bola mata malas.

Ashley tersenyum simpul, mendengar perdebatan dua orang berbeda generasi tersebut.

"Jadi Ashley, siapa nama anakmu?" Madam Brunet mengalihkan pandangan ke arah Ashley' tengah mendekap si kembar.

"Sudah aku bilang, namanya Kenny dan Kevin!" Rita kembali berseru.

Madam Brunet menggeram kesal, dengan kecepatan cahaya ia langsung menjewer telinga Rita.

"Kau bukan ibunya bodoh!"

"Awh! Sakit, sakit, ampun Madam aku cuma bercanda, argh!!!" Rita berusaha melepaskan diri dari Madam Brunet tapi karena tubuhnya yang pendek, ia hanya mampu mengaduh kesakitan.

"Oek, oek, oek, oek, oek!!!" Si kembar menangis kala mendengar suara Rita yang melengking nyaring menganggu tidur mereka saat ini.

Ashley tersenyum tipis kemudian mengecup dahi kedua anaknya secara bergantian.

"Cup, cup, cup, cup anak Mommy, maafkan Aunty dan Grandma ya," ucapnya sambil mendekap bayi-bayi munggil itu kembali.

...----------------...

Tujuh tahun kemudian.

Di sebuah pasar, terlihat dua orang anak laki-laki yang wajahnya begitu mirip dan berparas tampan. Serta memiliki mata berwarna biru laut, sedang berlarian dari kejaran seorang wanita bertubuh besar, tengah memegang gagang sapu.

"Berhenti kalian bocah si@lan!!!" teriaknya membuat para kumpulan manusia di pasar memusatkan perhatian padanya.

"Kak Ken, tunggu aku!" teriak Kevin dengan nafas tersengal-sengal.

"Ayo cepat, Kevin!" Kenny menoleh ke belakang sejenak, melihat wanita itu semakin mendekat.

"Kakiku sakit Kak!" Kevin tampak letih karena harus berlarian dengan jarak tempuh yang lumayan jauh barusan.

"Bersabarlah, sebentar lagi kita sampai!" Kenny menoleh ke kanan dan ke kiri, berusaha mencari celah agar mereka tertangkap.

"Kak Ken! Awas!" teriak Kevin saat melihat di depan ada dua orang pria tengah mengangkat buah-buahan.

Bruk!

"Awh!!!"

Kenny dan Kevin menabrak perkerja itu. Menjadikan keduanya terpental ke depan. Terjadilah kecelakaan kecil di pasar sejenak, membuat para pedagang berdecak kesal sambil memunguti buah-buahan yang berserakan.

"Aduh badanku sakit kak!" Kevin mengusap-usap pantat munggilnya sesaat.

"Kau pikir badanmu saja yang sakit, aku juga tahu!" Kenny mendengus sejenak lalu memeriksa keadaan adiknya.

"Haha! Mau lari kemana kalian?!"

Ketika melihat Kenny dan Kevin tengah sibuk sendiri, wanita yang berlarian tadi langsung berdiri di hadapan kedua bocah tersebut lalu menarik telingga mereka.

"Argh! Sakit, lepaskan kami Madam!"

"Madam, maafkan kesalahan adikku tadi, dia tidak bermaksud!" Kenny berusaha melepaskan tangan si wanita namun percuma saja.

"Haha! Never! Kalian harus di beri pelajaran! Di mana Mommy pel@curmu itu ha?! Dasar anak haram!" serunya.

Mendengar Mommynya di cerca, Kenny dan Kevin mengetatkan rahangnya seketika.

"Mommy kami bukan pel@cur!" murka Kevin kemudian mencakar tangan si wanita seketika.

"Argh! Si@lan! Bocah bedebah!" serunya tanpa menurunkan tangan.

"Ada apa ini? Lepaskan anakku!"

Ashley mengerutkan dahi, melihat si kembar di jewer oleh tetangganya.

Si wanita menoleh lalu berkata,"Cih datang juga kau rupanya, anak-anakmu ini membuat ulah lagi!" serunya sambil menyentak kasar Kenny dan Kevin.

Kenny dan Kevin segera berlindung di belakang tubuh Ashley.

"Ulah? Memangnya apa yang mereka lakukan?" Ashley melihat ke arah Kenny dan Kevin yang saat ini tengah menundukkan kepala.

"Merek meninju anakku tiba-tiba, aku menyuruh mereka minta maaf, tapi mereka tidak mau!" jawabnya sambil melayangkan tatapan tajam pada Kenny dan Kevin.

"Untuk apa kami minta maaf? Lagipula anakmu memang pantas di tinju!?" seru Kevin dengan membusungkan dada.

"Nah kau dengar itu kan? Dasar anak tidak tahu diri, Ibu dan anak sama saja! Sudahlah miskin! Masih saja menganggu oranglain! Lebih kau ajari anakmu itu sopan santun, Ashley! Aku tunggu permintaan maaf dari anakmu besok! Cih! Dasar j@lang!"

Si wanita melenggang pergi dari hadapan Ashley, sebelum wanita beriris abu-abu itu menanggapi perkataannya.

"Hei kau, wanita gila! Berhenti memanggil Mommyku dengan sebutan j@lang!" seru Kevin sambil menatap kepergian wanita itu dari kejauhan.

Ashley beralih memandangi anaknya, yang kini memasang muka masam.

"Kevin! Kenny, ayo sekarang kita pulang, Mommy butuh penjelasan kalian," ucapnya kemudian.

*

*

*

Sesampainya di rumah, Ashley menyuruh si kembar membersihkan badan mereka terlebih dahulu saat melihat keduanya nampak kotor.

"Jelaskan sama Mommy sekarang, apa kalian yang lakukan pada Loren hari ini?"

Ashley memandang kedua anaknya secara bergantian.

"Mom, tadi Loren mengatakan padaku kalau kami berdua anak haram," ucap Kenny sambil menundukkan muka.

"Tentu saja kami tidak terima, Mom, apalagi dia mengatakan kalau Mommy seorang pel@cur, jadi aku meninju Loren tadi." Kevin menambahkan.

Saat ini gurat kesedihan terpancar jelas di wajah Ashley, tak menyangka karena statusnya hamil di luar nikah, membuat kedua anaknya di hina oleh para tetangga dan orang sekitar.

Sejak kehadiran si kembar, Ashley menjadi buah bibir para penduduk setempat. Apalagi status Madam Brunet adalah mantan wanita perkerja **** dahulunya. Mereka menyebar fitnah mengatakan si kembar anak haram. Tak cukup sampai di situ si kembar tak memiliki kawan bermain, mereka dijauhi anak-anak yang lainnya.

Menginjak usia tujuh tahun, Kenny dan Kevin belum bisa bersekolah karena Ashley kekurangan dana, tapi ia tak kehabisan akal, sebagai ibu yang baik ia mengajari sendiri anak-anaknya di rumah. Ashley begitu senang walau tak bersekolah si kembar dapat membaca, menulis, menghitung, bahkan melukis.

Di usia yang masih terbilang belia, keduanya bisa memahami beberapa bahasa asing seperti bahasa Spanyol dan Perancis. Ashley keheranan dari mana si kembar belajar tapi sepertinya si kembar bisa mengerti kedua bahasa tersebut dari mendengar obrolan Rita dan Madam Brunet yang terkadang berbicara menggunakan dua bahasa itu.

"Kami bukan anak haram kan Mom?" Kevin mendekat lalu menangkup kedua pipi Ashley yang nampak melamun.

"Tidak, sayang, kalian bukan anak haram." Ashley membawa Kevin, putra bungsunya, ke dalam pelukan.

"Kalau kami bukan anak haram, lalu di mana Daddy?" tanya Kenny dengan muka datar. Memperhatikan Mommy dan adiknya tengah berpelukan.

Ashley mengurai pelukan, kemudian beralih menatap Kenny. Sejak umur tiga tahun, si kembar selalu bertanya di mana Daddynya. Ashley berkilah mengatakan kalau Daddy mereka berkerja di luar kota sedang mencari uang untuk mereka bertahan hidup. Keduanya pun mengerti namun seiring berjalannya waktu, Kenny dan Kevin terheran-heran mengapa Daddynya tak kunjung pulang.

"Mom? Di mana Daddy? Kevin rindu Daddy..." Kevin bertanya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒊 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔

2024-04-12

0

Edah Jubaedah

Edah Jubaedah

Sabar ya twins K
kalian adalah penyemangat mommy mungkin suatu saat kalian akan tahu siapa Daddy kalian

2023-05-25

1

Yoru

Yoru

kenapa pula namanya pakai huruf depan K jika benci dengan bapaknya

2023-03-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!