Maafkan Anakku

Di sisi lain, saat ini, Ashley dan Rita sudah sampai di Losmen. Keduanya langsung memesan kamar dan membersihkan diri sebelum pergi ke kantor polisi.

Setengah jam kemudian. Keduanya telah selesai mandi dan makan siang seala kadarnya. Ashley dan Rita memutuskan pergi memakai taksi untuk bisa sampai cepat di kantor polisi.

"Permisi," panggil Ashley sambil menjentikkan jari-jemari ke udara. Berusaha menyadarkan Sheriff yang kini sedang sibuk mengetik laporan di keyboard.

Sheriff berkumis tebal itu mendonggak. "Iya, ada yang bisa di bantu?" tanyanya tanpa menghentikan gerakan jari.

Ashley menarik nafas dalam. "Sir, aku mau melaporkan anakku yang hilang," ucapnya sambil melirik Rita sekilas.

Sheriff memandangi penampilan Ashley dan Rita seketika kemudian bertanya,"Kalian berasal dari mana?"

"Kami dari Mississisipi, Sir."

Jawaban Ashley membuat pria tua berkumis tebal itu menarik nafas panjang.

"Sebenarnya, bukan aku yang mengurus anak hilang, temanku sedang berlibur, tapi karena aku sedang baik hati, aku akan membantu kalian, sekarang duduklah dulu. Aku akan ke belakang sebentar."

Sheriff mempersilahkan Ashley dan Rita untuk duduk di pojok ruangan.

Ashley terlihat gelisah. Masih memikirkan Kenny dan Kevin yang tak tahu entah di mana sekarang. Dan berharap kedua anaknya dalam keadaan baik-baik saja dan dapat segera ditemukan.

Rita mengelus punggung tangan Ashley. "Ashley, bersabarlah aku yakin si kembar baik-baik saja, kau ingatkan mereka anak yang sangat pintar dan banyak akal."

"Hm, iya aku tahu, Rita, tapi tetap saja, mereka masih sangat kecil, bagaimana kalau orang mencelakai mereka?" Ashley mendesah berat sambil menyugar rambut ke atas.

Rita tertegun sesaat. Ada benarnya juga perkataan Ashley namun dia yakin si kembar baik-baik saja.

"Kemarilah kalian!" titah Sheriff sambil membawa laptop sekarang.

Ashley dan Rita langsung berdiri kemudian berjalan cepat menghampiri Sheriff yang tengah duduk di meja.

"Jelaskan siapa nama anakmu, usianya, warna mata dan pakaian terakhir yang mereka kenakan? Dan mengapa mereka bisa sampai hilang?"

Sheriff langsung mengetik nama Kenny dan Kevin sesuai perkataan Ashley dan tak lupa ia menjabarkan warna pakaian dan topi dan tas yang mereka pakai dan bawa.

"Kapan terakhir kalian bertemu Kenny dan Kevin?" tanya Sheriff lagi tanpa melepas pandangan mata dari layar laptop.

"Hmm, tiga hari yang lalu, malamnya Sir, aku mabuk berat waktu itu." Rita menambahkan keterangan karena ialah yang terakhir bertemu si kembar.

"Oh My God, ini sudah lama sekali, mengapa kalian tidak langsung melaporkan, bukankah di Mississipi ada pesawat?" tanya Sheriff sedikit kesal. Bukan apa tingkat human traficking di LA ini sangatlah tinggi. Takutnya kedua bocah itu di culik, di bunuh, atau di jual organ dalamnya.

"Kami tak ada uang, Sir. Lagipula biaya pesawat dari Mississipi ke LA sangatlah mahal, Sir," ucap Ashley dengan memasang raut muka sedih.

Sheriff menarik nafas dalam. "Baiklah, aku akan memasang pencarian orang hilang di stasiun televisi, tinggalkan nomor handphone yang bisa dihubungi dan berdoalah agar anakmu dapat segera ditemukan," ucapnya sambil kembali mengetik. "Oh ya, apa kalian punya fotonya?"

Ashley mengangguk. Secepat kilat mengeluarkan selembar foto. Kemudian menyodorkan kepada Sheriff. Dan tak lupa juga mencatat nomor handphone di kertas.

*

*

*

Setelah menyelesaikan laporan anak hilang, Ashley berjalan lesu keluar dari kantor polisi. Perasaanya sangat kalut sekarang.

"Ashley, sudah kau jangan bersedih, lebih baik kita juga mencari si kembar! Bagaimana?" Rita memberi saran. Dia juga sedih melihat Ashley tak bernyawa sama sekali sekarang.

Ashley menoleh. "Rita, kalaupun kita mau mencari, kita mulai dari mana? Ini kota besar Rita!" serunya menahan jengkel. Karena kota LA sangatlah luas.

Rita cengengesan. "Hehe, setidaknya kita berusaha Ashley, sudahlah, lebih baik kita mencari tempat makan dulu, aku lapar, Ashley, aku yakin si kembar baik-baik saja!" serunya menyakinkan Ashley.

Ashley hanya mampu mengangguk saja.

Saat ini, keduanya berada di salah satu restaurant kelas menengah yang menyajikan makanan siap saji. Sedari tadi Rita menyantap burger dengan lahap.

Sedangkan Ashley melamun sambil melihat burger di atas meja. Dia tak bernafsu untuk makan sama sekali, memikirkan apakah Kenny dan Kevin sudah makan apa belum?

"Ashley, ayolah, kau harus makan, ingat kau harus mempunyai tenaga, jangan sampai kau jatuh sakit nanti, Kenny dan Kevin pasti sedih kalau Mommynya sakit," ucap Rita seketika dengan mulut yang masih penuh makanan.

Ashley hendak membuka bibir namun dering handphone di tas, mengalihkan perhatiannya. Dia langsung mengambil dan mengangkat panggilan.

"Apa? Aku tidak salah mendengar kan? Di mana mereka sekarang?"

"Oke, baiklah terimakasih, aku akan segera ke sana, sekali lagi terimakasih Sheriff!"

Ashley begitu senang saat mendapatkan kabar kalau Kenny dan Kevin sudah di temukan dan sekarang berada di suatu tempat.

"Ada apa, Ashley?" tanya Rita penasaran saat melihat ekspresi wajah Ashley berubah drastis.

"Kenny dan Kevin sudah ditemukan."Ashley beranjak dari tempat duduk.

Rita langsung tersenyum lebar.

'Ayo, sekarang kita ke Lean.Corp!" seru Ashley.

Rita bergeming, dengan kening berkerut kuat. "Ha? Lean. Corp? Kenapa ki–"

"Sudahlah, ayo, jangan membuang banyak waktu!"

Ashley menarik tangan Rita lalu bergegas keluar dari restaurant. Dan pergi ke perusahaan Lean.Corp menggunakan taksi.

*

*

*

Lean. Corp.

"Ashley, kau yakin si kembar ada di sini?"

Kepala Rita celingak-celinguk, melihat gedung bertingkat lima puluh lantai dihadapannya. Semula ia menatap penuh kagum akan kemegahan gedung tersebut namun lama kelamaan sedikit takut, saat banyak pasang mata memandangnya dengan tatapan hina.

Sekarang Ashley sedikit ragu. Apakah benar informasi yang diberikan Sheriff barusan tapi karena mengkhawatirkan si kembar. Dia berjalan cepat memasuki gedung. Meninggalkan Rita di depan pintu utama, tengah menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Rita! Ayo cepat, kita ke atas!" sahut Ashley setelah berbincang sejenak barusan pada satpam.

Rita mengangguk lalu menghampiri Ashley.

Sesampainya di lantai atas. Ashley dan Rita dipersilahkan masuk oleh sekretaris ke ruangan.

"Mommy!!!"

Ashley tersenyum sumringah, melihat Kevin berlarian menujunya. Dia langsung merendahkan tubuh dan membawa Kevin ke dalam pelukannya.

"Mommy sangat merindukanmu, Nak, mengapa kau pergi meninggalkan, Mommy," sahut Ashley.

"Maafkan aku, Mommy." Kevin menelusupkan wajah ke dada Ashley.

Sementara, Rita melirik Kenny tengah duduk di hadapan wanita tua berparas cantik. Dan mengalihkann pandangan pada pria berpakain serba putih tengah memperhatikannya juga.

"Ashley, namamu Ashley Silverstone kan?"

Lily beranjak kemudian mendekati Ashley sudah mengurai pelukan.

Ashley berdiri, kemudian merekahkan senyuman. "Iya, Nyonya, namaku Ashley Silverstone, sebelumnya terimakasih karena sudah menemukan anakku," ucapnya dengan tulus.

Lily menatap sendu Ashley, secara tiba-tiba mendekapnya. "Maafkan anakku, Ashley, gara-gara dia kalian menjadi menderita." Suaranya terdengar bergetar. Tanpa terasa cairan bening menetes di kedua pipinya.

Ashley terkejut sekaligus keheranan mendengar perkataan Lily. "Maksudnya?"

Lily melepas pelukan sembari menghapus air mata. "Tunggu sebentar." Kemudian mengalihkan pandangan. "Reza, aku titip si kembar ya dan kau temannya Ashley, di sinilah, aku harus berbicara empat mata bersama Ashley," ucapnya kepada Reza dan Rita secara bergantian.

Rita dan Reza sama-sama mengangguk.

***

Kini Lily dan Ashley duduk berhadapan di sebuah ruangan kaca. Ashley kebingungan mengapa wanita berparas menawan ini, mengingatkannya pada mendiang Mommynya.

"Ashley, sebenarnya aku adalah Mommy dari pria yang pernah memperkosamu dulu." Akhirnya Lily membuka suara.

Ashley tersentak. Bayangan-bayangan kelam tentang tujuh tahun silam membuat tubuhnya bergetar. Dadanya bergemuruh kuat, mengingat saat betapa bengisnya diperlakukan oleh pria yang merengut mahkotanya dahulu.

Lily mendekati Ashley dan langsung memeluknya. Dia mulai bercerita pelan di telinga Ashley, mengapa dan kenapa Kendrick bersikap seperti itu, serta meminta maaf atas semua kesalahan yang di lakukan putra pertamanya itu. Lily juga mengatakan, baru mengetahui rahasia yang di simpan Kendrick dari Maximus.

"Maafkan kesalahan, anakku, Ashley," ucap Lily tanpa melepas pelukan dari Ashley yang terlihat masih terisak kuat.

Ashley tak mengubris perkataan Lily. Masih hanyut dalam pemikirannya saat ini.

"Nyonya, Mr. K sudah selesai rapat," sahut Maximus dari balik pintu.

Lily menoleh ke ambang pintu sejenak. "Ashley, kau di sinilah dulu, tenangkan dirimu ya."

...----------------...

...Fyi, Sheriff kurang lebih sama seperti polisi. Sama-sama penegak hukum. Tapi Sheriff adalah lembaga konstitusional yang di pilih langsung oleh publik. Kalau di Indonesia seperti Walikota atau Bupati. Tugasnya memberikan rasa nyaman bagi masyarakat, dsbnya. ...

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝑨𝒔𝒉𝒍𝒆𝒚 𝒚𝒈 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒓 𝒚𝒂

2024-04-12

0

Edah Jubaedah

Edah Jubaedah

ceritanya bagusss 👍
Air mata g bisa berenti duhhh😭

2023-05-25

0

TokoDoi

TokoDoi

lanjutkan bikin penasaran

2023-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!