Rencana Si Kembar

Sementara itu, dengan sabar Kenny dan Kevin menunggu kedatangan Lily. Selagi menunggu keduanya mencari perhatian ke ruang staff keuangan di mana Ashley tengah makan siang di atas meja. Sesekali keduanya cecengesan, menggoda Mommynya itu.

"Kenny, Kevin, pergilah, nanti mereka akan curiga. Bye anak Mommy, baik-baik ya jangan nakal."

Ashley memberikan bahasa isyarat dengan berbicara tanpa bersuara.

Kenny dan Kevin pun paham. Lantas melangkahkan kaki kembali ke tempat semula.

"Kak, apa yang harus kita lakukan sekarang, sepertinya Mommy dan Daddy belum jatuh cinta?" Kevin berbisik di telinga Kenny, sambil duduk di samping.

Kenny menoleh. "Hm, tenanglah, kita harus memikirkan dengan matang-matang, jangan sampai bertindak gegabah, siapa tahu saja Mommy masih trauma dengan kejadian tujuh tahun silam."

Kevin nampak berpikir keras. Yaps, keduanya sudah mengetahui rahasia besar yang di simpan Mommynya. Mereka mendapat informasi dari Maximus, mengintrogasi pria tua itu dengan mengertak akan menyebar luaskan sebuah video aib Maximus.

Bagai buah simalakama, pria tua itu terpaksa mengatakan semua yang ia tahu, dari Ashley di culik dan Daddynya memperkosa Mommynya lalu di usir pamannya kala itu. Serta pernikahan tertutup yang dilaksanakan tanpa kehadiran mereka. Bagai di sambar petir di siang bolong. Si kembar begitu terkejut dan sedih mendapati kebenarannya. Bahwa kedua orangtuanya ternyata tidak saling mencintai dan menikah karena mereka.

Jadi, kemarin Kenny dan Kevin bersumpah akan membuat keduanya jatuh cinta. Walau bagaimanapun caranya. Mereka berakting sejak kemarin dan sudah melakukan misinya tadi pagi ketika berada di dalam mobil.

"Kak, aku punya akal, bagaimana kalau besok kita mengirimi Daddy brownies coklat tapi pengirimnya dari Mommy." Kevin memberi usulan.

Kenny berpikir keras.

"Kak, bagaimana?" Kevin semakin mendekatan bibirnya di telinga Kenny. Sambil melirik Sekretaris yang baru saja di telepon Kendrick dari dalam ruangan.

Kenny mengangguk.

"Yes. Kak bagaimana kalau kita masuk ke dalam, Grandma sangat lama kak." Kevin menepuk pundak Kenny sembari melihat wanita yang menjadi sekretaris Daddynya sedang memoles bibir dengan lipstik lalu membuka satu kancing kemejanya.

Kenny mengikuti ekor mata Kevin, memperhatikan juga tingkah laku sekretaris Kendrick yang mencurigakan.

"Ayo! Aku mencium bau-bau tak sedap."

Keduanya langsung turun dari kursi lalu menghampiri sang sekretaris.

"Hai, kakak cantik, kami boleh tidak, masuk ke dalam menemui Uncle, ada yang mau kami bicarakan!" sahut Kevin, tersenyum sumringah.

Sang sekretaris tampak berpikir.

"Kak, percayalah Uncle tidak akan marah, karena kami keponakan kesayangannya!" Kenny menimpali.

"Hm, bagaimana ya?" Sang sekretaris nampak ketakutan.

"Ayolah, Kak. Apa kau mau di marah sama Uncle karena menahan kami di sini." Kenny melirik Kevin sekilas.

"Hm, baiklah kalau begitu. Tunggu sebentar." Sang sekretaris mengambil dokumen diatas meja.

Kenny dan Kevin mengangkat jempolnya masing-masing.

"Kita berhasil kak." Kevin berbisik lagi di telinga Kenny.

"Ayo, kalian berdirilah di belakangku." Sang sekretaris menarik nafas dalam sebelum melangkahkan kaki menuju ruangan Kendrick.

"Oke, Kakak cantik!" Kenny dan Kevin tersenyum tipis sambil mengekori sang sekretaris dari belakang.

Begitu pintu di buka. Kenny dan Kevin berlarian mendekati Kendrick tengah termenung di meja kerja.

"Uncle!" panggil Kenny dan Kevin serempak.

Kendrick terkejut sedikit, melihat anak-anaknya masuk ke ruangan sambil memanggilnya dengan sebutan Uncle. Ada perasaan bersalah di relung hatinya karena meminta si kembar memanggilnya Uncle. Secepat kilat ia beranjak lalu merendahkan tubuhnya sejajar dengan si kembar.

"Di mana Grandma?" tanya Kendrick sambil melabuhkan kecupan di pipi gembul Kenny dan Kevin secara bergantian.

"Hmm, Grandma ke toilet Uncle. Lama sekali, makanya kami di sini, tidak apa-apa Kan?" Kenny mengikuti langkah kaki Kendrick yang sekarang menuntunnya ke sofa.

Kendrick tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, kalian duduklah di situ ya, Unc..." Ia menjeda perkataannya sesaat, merasa aneh dengan panggilan Uncle. "Hmm, Daddy mau memeriksa dokumen penting dulu."

Si kembar dan sang sekretaris nampak terkejut mendengar perkataan Kendrick.

Kenny dan Kevin terkejut karena Kendrick memanggilnya sendiri dengan sebutan Daddy. Sementara sang sekretaris terkejut mengapa bosnya menyebut dirinya "Daddy" apa si kembar anak bosnya tapi itu tidak mungkin sebab Kendrick belum menikah.

"Berikan dokumen itu sekarang!" titah Kendrick seketika mengabaikan ekspresi si kembar dan karyawannya.

Dengan gelagapan sang sekretaris mendekat sambil membungkukan sedikit dadanya, agar bisa di lihat oleh Kendrick. Namun pria itu malah langsung menyambar dokumen dari tangan Sekretaris.

Sekretaris berdecak sebal karena Kendrick tak meliriknya sedikitpun. Tak mau menyerah, ia kemudian duduk di samping Kendrick lalu mulai mendekatkan dadanya ke lengan Kendrick secara perlahan.

Hal itu tak luput dari pandangan Kenny dan Kevin. Keduanya mengepalkan tangan sambil melotot tajam ke arah Sekretaris saat ini.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒈𝒊𝒕𝒖

2024-04-12

0

Edah Jubaedah

Edah Jubaedah

Duhhh...Ada yg gatel nih jangan di garuk dicakar aja😁✌️

2023-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!