Mr. K

"Kak, aku lapar!" ucap Kevin seketika sambil memegang perutnya, menahan rasa lapar.

Kenny tersenyum tipis. "Ya sudah ayo kita cari makan dulu, uang hasil menjual jaket Aunty Rita di tempatmu Kan?"

Kevin mengganguk. "Iya, Kak, ada di tempatku."

"Baguslah, ingat kita harus berhemat, sekarang kita cari roti dan susu untuk bekal kita," ucap Kenny.

"Oke, kak!"

"Ayo kita ke sana!"

Kenny langsung menarik tangan Kevin, mencari makanan. Sepasang kaki munggil itu bergerak dengan sangat lincah menyusuri dermaga.

Di sisi lain, tepatnya di Kota Los Angeles. Seorang pria berperawakan tinggi dan besar tengah berolahraga di mansion. Peluh keringat yang membasahi tubuh atletisnya terlihat begitu seksi. Sepasang bola mata berwarna biru laut itu bergerak tak tentu arah.

Sedari tadi ia sedang push-up di lantai. Menggerakan punggungnya naik dan turun. Suara musik hip-hop menemani aktivitasnya pagi ini di gym pribadi miliknya. Membuat ia semakin bersemangat untuk mengencangkan otot-ototnya.

Di pojok ruangan, tampak seorang wanita berpakaian maid berdiri tegap sambil memegang nampan yang di dalam-nya berisi sebotol minuman dan handuk kecil. Wanita itu tak melepaskan pandangan mata dari Tuannya sedari tadi.

"Good morning, Mr. K." Maximus menyelonong masuk. Dia melirik sekilas maid yang nampak gelagapan karena ketahuan melihat Kendrick.

Kendrick tak menoleh ataupun mendongakkan kepala. Dia masih asik menggerakan punggungnya naik dan turun.

Maximus menghela nafas berat. Saat sapaannya tak di gubris oleh Kendrick. Dia langsung menjentikkan jari ke arah kamera CCTV di atas ruangan. Memberi kode pada seseorang di sebrang sana untuk mematikan musik.

"Tuan, Nyonya Lily akan datang sebentar lagi." Setelah musik tak terdengar, Maximus membuka suara.

Perkataan Maximus, berhasil membuat Kendrick bangkit berdiri. Pria itu langsung melangkah cepat, mendekati maid, kemudian mengambil botol di nampan, dan meneguk minuman itu perlahan-lahan.

Kendrick melirik sekilas sang maid yang mengalihkan ke samping, saat hampir saja matanya bertubrukan langsung dengan mata sang majikan.

"Maximus," panggil Kendrick tiba-tiba sambil melempar botol ke sembarang arah.

"Iya, Tuan." Maximus membungkuk sedikit.

"Apa Mommy bersama Daddy ke sini?" Kendrick menyambar handuk di nampan kemudian mengelap leher dan dadanya yang terbuka.

"Sepertinya tidak Tuan."

Kendrick menarik nafas dalam. Kemudian memberi isyarat pada maid untuk menjauh dari hadapannya. Maid patuh lalu bergegas melangkahkan kaki ke dekat pintu.

"Apa kau sudah menemukan Viola?"

Sebuah pertanyaan yang meluncur dari bibir Kendrick membuat Maximus menghela nafas kasar.

"Maafkan saya Tuan, sampai saat ini Viola belum bisa ditemukan."

Kendrick menaikkan sebelah alis mata. "Ini sudah hampir tujuh tahun dan kau belum bisa menemukannya!? Apa kemampuanmu sudah berkurang, Max!!!"

Suara Kendrick terdengar dingin. Hingga hawa di dalam ruangan terasa seperti di Kutub Utara. Sang maid yang mendengar obrolan keduanya tersentak sedikit dan hampir saja menjatuhkan nampan ke lantai. Sementara Maximus tak langsung menyahut. Pria yang umurnya sudah tak muda itu hanya bisa membungkukan badan.

"Maaf, Tuan, aku akan berusaha mencari Viola lagi."

"Cih! Berusaha kau bilang?" Kendrick menatap tajam Maximus, melayangkan tatapan remeh. "Jawaban yang sama kau lontarkan padaku sejak tujuh tahun lalu! Apa tak ada jawaban yang lain, Max?!"

Maximus terdiam membisu. Tak menanggapi perkataan Kendrick barusan.

Hening sejenak!

Baik Kendrick dan Maximus tak bersuara sama sekali sekarang. Keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing.

"Kendrick."

Panggilan nan lembut membuat Kendrick dan Maximus mengalihkan pandangan ke ambang pintu berganda kaca tersebut.

"Nyonya Lily." Maximus membungkuk sedikit saat Lily akhirnya datang. Sementara Kendrick menatap datar Mommynya.

Lily mengedarkan pandangan sejenak, melihat gym Kendrick amat sepi dan hanya ada seorang maid tengah mencuri-curi pandang padanya. Wanita paruh baya yang memiliki warna mata sama seperti Kendrick, menatap dingin ke arah maid.

"Maximus," panggil Lily seketika sambil melangkahkan kaki mendekati Kendrick.

"Iya, Nyonya," ucap Maximus.

"Pecat wanita itu!" Lily melirik lagi sang maid yang nampak terkejut.

"Jangan Nyonya, jangan pecat saya! Apa salah saya Nyonya?" Di ujung sana maid langsung bersujud dengan mata mulai berembun. Meminta penjelasan mengapa dia yang baru saja berkerja selama sebulan tiba-tiba di pecat.

"Kau mau tahu salahmu?" tanya Lily tanpa menatap lawan bicara. Bibirnya terangkat sedikit lalu tersenyum sinis.

"Iya, Nyonya, saya mohon jangan pecat saya!" tanyanya dengan berderai air mata.

"Aku tidak mau memperkerjakan seorang maid yang berani menggoda anakku! Berani-berani kau memakai baju terbuka dan melanggar peraturan di mansion ini ha?!" cetus Lily sambil memberi kode pada Maximus untuk membawa maid keluar.

Maid kehabisan kata-kata. Dia tak menyangka peraturan yang dibuat, benar adanya. Dia memang sengaja memakai dres yang agak pendek dan terbuka di bagian dada. Bermaksud ingin menggoda Kendrick. Namun selama sebulan berkerja, majikannya sama sekali tak meliriknya.

"Saya mohon jangan pecat saya Nyonya!" Maid memberontak saat Maximus menarik tangannya untuk keluar dari gym sekarang.

"Tidak, jangan!" pekik maid histeris.

"Maximus, cepat bawa wanita itu keluar!" titah Lily cepat.

Selepas kepergian Maximus dan Maid. Lily mengalihkan pandangan ke arah Kendrick yang terdiam sedari tadi.

Lily tersenyum tipis. "Kendrick," panggilnya lembut.

Kendrick menolehkan mata. "Hm."

Lily mendekat. "Nak, adikmu, Nickolas akan menikah nanti siang."

"Baguslah, Mom, maaf aku tidak bisa menghadiri pernikahannya," ucap Kendrick memasang muka datar.

Lily menghela nafas. "Tidak apa-apa, lagipula Daddy meminta padamu hari ini mengambil alih perkerjaan Nickolas."

Kendrick membalas hanya berdeham saja.

"Apa kau tidak penasaran siapa calon istri adik kembarmu, Ken?" tanya Lily berusaha mencari topik pembicaraan lagi karena putra pertamanya itu memang tak banyak berbicara seperti adik-adiknya.

"Tidak," jawab Kendrick cepat.

Lily memejamkan mata sesaat. Sejak tujuh tahun silam sikap Kendrick banyak berubah. Dahulu putra pertamanya itu selalu tersenyum jika berbicara padanya tapi sekarang gara-gara mantannya, Kendrick berubah drastis menjadi lebih dingin dan susah di ajak berbicara.

Sikap Kendrick yang semula dingin menjadi lebih dingin. Jika dulu dia hanya bersikap cuek terhadap orang tak di kenalnya tapi sekarang perlakuan sama ia tunjukkan kepada keluarganya sendiri.

"Ken, apa kau tidak mau menikah, nanti Mommy akan mencarikanmu pasangan," kata Lily kemudian.

Kendrick tak menyahut, hanya menatap datar Mommy-nya.

"Ken." Lily menahan sabar saat Kendrick mulai acuh lagi padanya.

"Tidak usah mencarikan aku pasangan, Mom. Aku akan menikahi Viola."

"Apa kau belum bisa melupakan Viola, Ken? Oh come on, Ken, moveon lah, dia sudah pergi darimu! Untuk apa kau menunggunya wanita tak tahu diri itu ha?!" murka Lily dengan nafas yang memburu.

"Cukup, Mom! Jangan menghina Viola, Mom. Iya, sampai kapanpun aku tidak bisa melupakannya! Aku mencintainya, Mom."

Lily terperangah. Seumur-umur tak pernah Kendrick membantah perkatannya. Sepertinya cinta membuat anaknya bodoh dan buta. "Ken, Mommy mohon, lupakan lah masa lalumu, berjalanlah ke depan, Nak. Masih banyak wanita lain di luar sana yang pantas untukmu, Viola sudah berkhianat darimu, Ken."

Kendrick mendengus kemudian memalingkan muka ke samping.

Lily menarik nafas dalam. Kemudian memijit kening saat kepalanya berdenyut nyeri. "Ken, Mommy ingin memiliki cucu darimu."

"Bukankah sudah ada Romeo dan Lunna yang memberikan Mommy cucu, dan sebentar lagi sepertinya Nickolas akan menyusul," sahut Kendrick seketika.

"Iya, tapi Mommy mau melihat cucu dari putra pertama Mommy." Lily menunjukan wajah sedih.

Kendrick menoleh. "Aku akan memberikan Mommy cucu nanti."

Lily mengembangkan senyuman. "Benarkah, Ken? Mommy sangat tak sabaran, siapa wanita yang akan menjadi menantu Mommy?"

"Viola, aku akan menikahi dia kalau sudah ketemu. Bersabarlah sedikit Mom, aku akan memberikanmu cucu yang banyak."

Dada Lily bergemuruh kuat saat Kendrick lagi dan lagi mengatakan Viola yang akan menjadi pendamping hidupnya nanti.

Kendrick melenggang pergi, sebelum Lily menceramahinya lagi.

"Kendrick!!!" teriak Lily sambil memegang kepalanya yang berdenyut kuat sekarang.

...****************...

...Cerita adiknya kembar Kendrick judulnya 'Connecting Room'., ya. Silahkan mampir...

Ket:

• Maid : pembantu

Bonus Foto

Kendrick Andersean

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒑𝒍𝒖𝒔 𝒐𝒐𝒏 𝒔𝒊 𝑲𝒆𝒏𝒅𝒓𝒊𝒌 𝒎𝒔𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑽𝒊𝒐𝒍𝒂 𝒂𝒏𝒆𝒉 😤😤😤

2024-04-12

0

Erlinda

Erlinda

luar biasa bodoh nya si Kendrick .ga ada apa wanita selain viona yg sudah menyelingkuhi dan meninggalkan nya .goblok kok dipiara sih

2023-09-26

0

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Cinta sih tapi jgn bodoh Napa udh di selingkuhin di tinggal pergi masih di harapkan

2023-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!