Cinta Sang Duda Impoten

Cinta Sang Duda Impoten

Bab 1 Awal Pertemuan

"Lakukan, cepat! Kenapa kamu diam saja, hah?" bentak Jayden dengan wajah penuh amarah. Sudah hampir dua jam ia belum mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Maafkan aku, Tuan. Aku sedang melakukannya," jawab seorang wanita yang sedang berusaha untuk memuaskan pria yang ada di hadapannya itu.

Jayden Alfred, pria yang berusia 28 tahun, memiliki wajah tampan dan juga rahang tegas. Di usianya saat ini, ia telah menyandang status duda tapi perjaka. Istri Jayden di malam pertama pernikahan mereka, tidur dengan seorang pria di dalam sebuah kamar hotel.

Jayden yang menyaksikan sendiri perbuatan sang istri, langsung menjatuhkan talak padanya. Jayden hancur, hatinya seakan mati dengan yang namanya cinta karena dikhianati seorang wanita.

Kesuksesan dan ketenaran yang selama ini ia dapat seakan tidak ada gunanya. Karena semua itu tidak bisa membuat hatinya takluk dengan yang namanya kaum hawa.

Terlebih lagi, Jayden mempunyai kekurangan yang hanya dia dan ke dua sahabat dekatnya saja yang tahu.

"Percepat, kamu membuatku muak!" Jayden menarik rambut panjang wanita itu ke belakang dan menggerakkan kepalanya maju mundur dengan cepat.

Namun apa yang jallang itu lakukan sejak tadi, sama sekali tidak membuat pusaka kebanggaan milik Jayden bangun dari peristirahatannya. "Enyah kamu dari hadapanku!'' suara lantang menggema di seluruh sudut ruang kamar. Jayden mendorong tubuh wanita tersebut hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"Aku tidak akan membayar mu sepeserpun, karena kamu tidak berhasil membuatnya bangun!"

"Tapi Tuan, saya sedang membutuhkan uang. Tiga jam bersama anda apakah tidak berarti sama sekali?" ucapan wanita itu membuat Jayden semakin murka.

Prang!

Karena kesal, Jayden melempar botol wine yang berada di atas meja ke lantai. Hingga hancur menjadi puing-puing kecil.

"Sepertinya kau belum tau siapa aku." Jayden mengambil pakaian milik wanita tersebut lalu ia lemparkan ke wajahnya. "Kamu meminta bayaran padaku, sedangkan kamu tidak becus bekerja. Menjijikan!"

"Maafkan saya, Tuan. Milik anda saja yang sejak tadi tidak mau bangun. Padahal jika pria lain tentu saja ia akan--"

Dor!

Belum selesai wanita itu menyelesaikan kalimatnya, satu tembakan mendarat di dahinya hingga tembus ke belakang kepala.

"Dasar tidak berguna!" Jayden meniup pistolnya dan kembali memasukannya ke dalam laci. Ia menaruh itu untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Bereskan mayatnya!" perintah Jayden pada salah satu bodyguard nya yang berada di luar kamar.

"Baik, Tuan."

"Hah!" Jayden mengusap wajahnya frustasi, lalu mengambil handuk dan melilitkan ke pinggang. Pria itu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sudah banyak wanita panggilan yang Jayden bayar untuk membangunkan asetnya, namun semuanya tidak ada yang berhasil.

Dan kalau bukan karena permintaan mom Jean dan dad Darren yang memintanya untuk segera memberikan seorang cucu, ia tidak akan pernah mau melakukan ini.

Setelah selesai mandi, Jayden memutuskan untuk turun dan bergabung bersama ke dua sahabatnya. Yang sejak tadi sudah menunggunya.

Sepanjang Jayden berjalan, banyak mata wanita liar yang menatap ke arahnya. Namun, ia sama sekali tidak tertarik dan terkesan acuh.

Karena jika Jayden menanggapinya, bukankah akan tetap saja sama. Mereka hanya membuang waktu berharganya saja.

"Mommy mencari mu, ia ingin kamu pulang malam ini. Daniel ingin memperkenalkan calon tunangannya beberapa minggu lagi," ucap seorang pria yang tak lain adalah Zayn, asisten pribadi sekaligus sahabat Jayden.

Zayn sangat over protektif pada Jayden, karena dia tau bahwa sahabatnya itu sangat ceroboh dan selalu seenaknya sendiri.

"Apa kamu tidak ingin minum bersamaku dulu, Zayn?'' Jayden tersenyum tipis seraya menyugar rambutnya ke belakang. Memperlihatkan otot-otot rahangnya yang menggoda. Ditambah lagi keringat yang mengalir membasahi pelipisnya, pesona seorang Jayden memang tidak ada duanya.

"Berhentilah tebar pesona. Kamu hanya akan memancing mereka untuk mendekat ke arahmu. Tapi setelah mereka tidak bisa membuatmu puas, kamu menghabisinya," sindir Noah yang sejak tadi duduk di sebelah Zayn.

Jayden terdiam mendengar ucapan Noah. Memang benar tidak ada wanita yang bisa memuaskan hasratnya sampai sekarang. Dan itu benar-benar hampir membuat Jayden frustasi.

"Aku melakukan itu agar mereka tidak menyebarkan rumor tentangku!" elak Jayden kemudian menyandarkan tubuhnya di sofa.

Zayn tersenyum tipis, lalu menarik lengan sahabatnya itu. "Mau pulang, atau daddy yang akan menjemputmu kemari!"

"Jangan mengancam ku, biarkan aku berada di sini sebentar," Jayden memanggil waiters dan memesan whiskey. "Berikan satu botol lagi padaku."

Waiters itu tersenyum malu-malu saat Jayden menatap dan mengedipkan matanya. Namun segera pergi saat Zayn memelototinya.

"Dia sangat seksi dan cantik, bukan. Lihat tubuhnya itu Zayn. Benar-benar menggoda dan...''

"Dan sama sekali tidak membuat milikmu bangun!" celetuk Zayn dan Noah bersamaan. Keduanya saling menatap dan tertawa terbahak. Sungguh, menjahili Jayden bukanlah ide buruk.

Lihat saja wajahnya saat ini, memerah karena malu dan menahan amarah yang menggebu di dalam hatinya.

"Diam atau aku hancurkan bisnis gelap kalian!" Seketika keduanya diam saat mendapat ancaman dan tatapan tajam dari Jayden. Mereka selalu saja membuat moodnya hancur berantakan.

"Kita pulang sekarang!" seru Jayden mengajak mereka berdua pergi.

.

.

.

.

Di tempat lain, namun masih berada di Club yang sama, seorang wanita seksi sedang menari dan berlenggak lenggok di atas panggung. Tanpa peduli banyak mata mesum yang menahan air liur karena melihat keindahan tubuhnya.

"Wah lihat itu, dia benar-benar sangat cantik dan seksi." ucap salah satu pengunjung pria.

"Kamu benar, bodynya bak gitar Spanyol, sangat menggoda. Aku ingin sekali memilikinya."

"Sayang sekali, wanita secantik itu harus menjadi pemuas hidung belang." pria itu menggeleng dan menyayangkan apa yang wanita itu lakukan.

"Jadi kau bukan pria hidung belang begitu?" ejek pria yang lain.

"Sudahlah, aku malas sekali berdebat denganmu." Ke dua pria itu pergi setelah melihat penampilan sang penari.

Jayden menghentikan langkah kakinya untuk melihat wanita dengan pakaian yang sangat terbuka tersebut. Tanpa sengaja mata mereka saling bertemu sesaat.

Deg!

"Kenapa dadaku sedikit sakit." gumam Jayden dalam hati. Saat mata mereka saling bertemu tadi, Jayden merasakan ada sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya. Sebuah desiran di dalam hati. "Ck! Semua wanita sama saja, murahan dan mata duitan.''

Zayn dan Noah hanya bisa menggeleng mendengar penuturan sahabatnya tersebut. Karena ucapan Jayden memang benar adanya, mereka mendekati Jayden hanya untuk uang.

"Mungkin tidak semuanya. Kamu akan segera menemukannya Jay. Setelah itu aku jamin kamu tidak akan pernah mau melepaskannya." ucap Zayn seakan menasehati Jayden. Padahal dirinya sendiri jomblo akut.

Berbeda dengan Noah yang sudah menikah dan saat ini istrinya sedang hamil tua. Namun, pria itu malah memilih pergi ke Club demi menemui Jayden.

"Jangan pernah membahas itu, karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau membuka hati untuk wanita." Langkah kaki Jayden terhenti, ketika tidak sengaja ada seseorang yang menabrak tubuhnya.

Brukh!

"Dimana kamu taruh matamu itu!" teriak Jayden menatap lekat wanita berkacamata itu. "Padahal matamu itu ada empat, tapi masih saja bisa menabrak ku yang sebesar ini," ejek Jayden.

Wanita itu mengepalkan tangannya erat mendengar ucapan Jayden yang seakan sedang menghina dirinya.

"Maaf."

Hanya itu saja yang bisa ia katakan. Seandainya Jayden tidak menahan pinggangnya, bisa dipastikan wanita itu akan jatuh ke belakang.

Mata Jayden sama sekali tidak bisa berpaling dari wajah wanita berkacamata yang ada di pelukannya saat ini.

"Tolong, bisakah kamu melepaskan aku sekarang. Aku harus pergi," pinta wanita tersebut, ia merasa risih dengan posisi mereka saat ini.

"Jingga?! Kamu disini?" pekik Noah yang terkejut melihat sepupunya di dalam Club malam.

"Jingga? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana?" lirih Jayden menerka.

"Noah?! Mampus. Aku harus segera kabur dari sini," gumam Jingga sedikit menutupi wajahnya dengan jaket kulit yang berada di tangan kananya.

"Anda pasti salah orang, Tuan. Permisi." Jingga menginjak kaki Jayden dan berhasil lari dari sana.

"Menarik!" Jayden tersenyum tipis melihat kepergian Jingga. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Namun yang pasti, kontak fisik yang baru saja terjadi membuat aset Jayden tiba-tiba menunjukkan pergerakan yang selama ini dia tunggu-tunggu.

"Shiit! Bagaimana bisa dia bangun hanya dengan bersentuhan dengannya?!" gerutu Jayden dalam hati. "Tapi siapa gadis itu? berani sekali dia mengacuhkan aku begini. Apa aku ini kurang tampan," tanya Jayden pada diri sendiri.

"Jangan macam-macam Jayden, aku tau apa yang ada di dalam otak mesum mu itu!" ancam Noah yang langsung membuat Jayden tersadar dari lamunan.

"Cih! Aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Ukuran 36b terlalu besar untukku." ketus Jayden berbohong dan langsung pergi menuju mobilnya meninggalkan mereka berdua.

"What?" pekik Zayn dan Noah bersamaan lalu saling menatap heran.

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan jejak, Like, Komen dan Dukungannya🤗

Visual Jayden Alfred, Silahkan kakak bayangkan sendiri ya🤭

Terpopuler

Comments

Susi Susiyati

Susi Susiyati

mmpir kesini kynya seru
di sblah blm up lagi

2023-04-30

0

Chici👑👑

Chici👑👑

Semangat Mom, 1 vote udah melayang❣

2023-04-03

1

🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜

🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜

akhirnya si ular piton menemukan pawangnya... 🤣🤣

kejar Jay bungkus bawa pulang... 🤣🤣

2023-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!