Seperti Gadis Tangguh.

💐💐💐💐💐💐

...HAPPY READING......

.

.

"Tolong maafkan aku," pemuda itu kembali meminta maaf, karena sejak tadi Thalita hanya diam saja.

"Tha, aku mohon! Maafkan aku," seru Adriel mengulangi ucapannya.

Namun, Thalita tetap tidak bergeming. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Thalita tidak keluar dari mobil calon suaminya, tapi juga tidak mau bicara.

"Thalita... kamu bisa mendengar aku, 'kan?" sentak Adriel menarik tubuh wanita itu agar menoleh kearahnya.

Deg!

Adriel membeku melihat mata sahabatnya memerah. Diam-diam ternyata gadis itu menangis. Selama mereka kenal, Adriel sangat jarang melihat gadis itu itu menangis.

Thalita ini terkesan seperti laki-laki. Atau boleh juga disebut gadis tomboi. Padahal hanya tampilan dia saja, karena sejatinya dia sering menangis sendiri.

"Tha...  apa ada yang sakit? Tolong katakan, jangan menangis!" Adriel bertanya khawatir.

"Tidak, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mengantar ku pulang." setelah dari tadi hanya diam, sekali bicara Thalita hanya mengucapakan hal tersebut.

"Tapi, Tha---"

"Aku akan keluar sekarang, terima kasih!" selanya keluar dari mobil.

"Thalita, Tha!" teriak Adriel memangil sang sahabat. Namun, Thalita tidak menghiraukan panggilan tersebut dan langsung masuk kedalam rumahnya.

"Jangan menangis, Tha. Ayolah!" ucap Thalita pada dirinya sendiri.

"Tapi ini sakit," lirihnya lagi yang merosot keatas lantai sambil menangis tersedu-sedu.

Ketahuilah, selama ini Thalita bukan jarang menangis, tapi dia selalu berpura-pura kuat Sebab bila Adriel tahu dia menangis. Thalita takut di ejek sebagai gadis cengeng. Jadilah dia seperti gadis tangguh.

*

Sementara itu diluar rumahnya Adriel belum meninggalkan kediaman gadis yang sudah pasti akan menjadi istrinya.

Dia hanya diam sambil memikirkan pertengkaran mereka sebelum papanya datang.

"Apa dia sakit hati mendengar perkataan ku tadi? Tapi biasanya tidak apa-apa," bertanya-tanya pada dirinya yang tidak sadar kalau Thalita, menangis karena mengigat Adriel yang tega meninggalkan dia dalam keadaan terluka.

"Tapi apa yang aku katakan memang benar. Kenapa dia harus marah." kata Adriel tetap tidak tahu letak kesalahannya.

"Kesalahanku hanya meninggalkan dia dalam keadaan terluka. Apa gara-gara itu dia menangis? Agh sudahlah, lebih baik aku pulang dulu," akhirnya Adriel memutuskan untuk pulang ke rumah daripada memikirkan kenapa Thalita menangis.

Dua puluh menit kurang lebih. Adriel sudah tiba lagi di rumahnya. Setelah memarkirkan mobil di bagasi, pemuda itu berjalan masuk.

Saat dia melewati ruang tengah. Terlihat papanya lagi duduk sambil menonton televisi.

"Pa!" sapa Adriel berjalan mendekat sang ayah.

"Heem! Apa Thalita sudah diantar pulang sampai kerumahnya?" tanya Tuan Marcel menoleh kearah Adriel dan menyimpan remote televisi yang ia pegang di atas meja.

"Eum sudah, Pa." Adriel duduk disebelah ayahnya.

"Adriel... tadi Papa tidak sengaja mendengar kamu mengatakan agar Thalita tidak ikut campur urusan mu dan Fara. Bisa dijelaskan bagaimana maksudnya?" tanya Tuan Marcel berkata dengan suara lembut. Dia adalah sosok ayah dan sekaligus ibu untuk anaknya. Jadi harus bisa menjadi sosok yang dibutuhkan putra semata wayangnya itu.

Apalagi Adriel anaknya keras kepala. Jika bertanya sambil marah-marah. Maka sudah pasti mereka akan berdebat.

"Bukannya dua hari lalu kamu mengatakan bahwa dirimu dan Fara sudah putus? Lalu hubungan yang mana lagi, apa kamu membohongi Papa?" lanjut beliau lagi.

"Pa... Adriel dan Fara memang sudah putus," dusta Adriel yang terpaksa membohongi papanya, karena takut sang ayah kembali sakit seperti beberapa hari yang lalu.

"Baguslah jika kamu memang sudah putus. Tapi, kamu belum menjawab. Apa maksudmu melarang Thalita ikut campur urusan kalian? Urusan yang mana lagi, tolong jelaskan?" tekan Tuan Marcel Ingin putranya berkata jujur. Meskipun tanpa diberitahu dia sudah tahu semuanya.

"Itu, karena Adriel hanya sedang kesal saja padanya. Papa tahu sendiri kan seperti apa Thalita, dia sangat keras kepala," jawab Adriel menyakinkan. Padahal dia dan Thalita sama-sama keras kepala.

Namun, semua itu kembali lagi ke Tuan Marcel yang hanya percaya pada Thalita sebagai pendamping hidup putranya.

***BERSAMBUNG***...

Terpopuler

Comments

Nasira

Nasira

hadeee bohon Mulu 🤭

2023-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana Tuan Marcel.
2 Entah Siapa Yang Menang.
3 Memiliki Rasa Ini.
4 Penolakan Adriel.
5 Hanya Memiliki Papa.
6 Memberi Kesempatan.
7 Semoga Bahagia.
8 Siap Menjadi Wasit. ( Riko )
9 Sama-sama Menjengkelkan.
10 Menguatkan Diri Sendiri.
11 Sakit Hati Di Tinggal Pergi.
12 Hampir Di Jahit Dua Kali.
13 Panas Sendiri. ( Adriel )
14 Benar-benar Egois.
15 Kenapa Sakit Sekali.
16 Tidak Cukup Waktu Satu Hari.
17 Tunggu Lima Menit.
18 Terpaksa Berbohong.
19 Saling Diam.
20 Seperti Gadis Tangguh.
21 Nasehat Dari Sahabat.
22 Sama-sama Merasakan Sakit.
23 Malam Pertama Penderitaan Mu.
24 Tidak Mungkin Mundur.
25 Meminta Bukti ( Faranisa )
26 Tidak Normal.
27 Terjebak Pada Ucapan Sendiri.
28 Tidak Akan Menyentuh Mu.
29 Penolakan Adriel.
30 Akan Berhenti.
31 Promo Novel Baru.
32 Lakukanlah Sesukamu.
33 Tidak Ada Alasan.
34 Untung, Ketika Ada Masalah.
35 Kehilangan Pekerjaan.
36 Dilema Faranisa.
37 Lele Tua.
38 Berhentilah, Menyakitiku.
39 Hitam - Putih.
40 Rencana Apa?
41 Berangkat Bersama.
42 Ayo Kita Menikah. ( Fara )
43 Ingin Ikut Ke Perusahaan.
44 Ingin Menjadi Nyonya Afkar. ( Faranisa )
45 Ingin Menjatuhkan.
46 Saling Menyalahkan.
47 Bersikap Profesional.
48 Tinggal Satu Rumah.
49 Tidak Ada Bedanya.
50 Lakukanlah!
51 Tidak Perlu Merubah Apapun.
52 Janji Thalita.
53 Istri Sah VS Kekasih.
54 Tidak Bisa Menghargai.
55 Butuh Waktu Untuk Sendiri.
56 Menyerah.
57 Keputusanku. ( Thalita )
58 Bagai Mengenggam Kaca.
59 Aku Sudah Menyerah.
60 Akan Menjadi Kenangan. ( Thalita )
61 Selamat Tinggal Kenangan.
62 Janda Cantik.
63 Welcome Kehidupan Baruku. (Thalita )
64 Tidak Ingin Berpisah ( Adriel )
65 Berita Televisi.
66 Berstatus Janda.
67 Sangat baik.
68 Begitu Berharga.
69 Persimpangan Jalan.
70 Seperti Cicak Di Dinding.
71 Bekas Siapa? ( Adriel )
72 Lamaran Dokter Reza.
73 Janda, Tapi Perawan.
74 Merasa Tertantang. ( Thalita )
75 Mahligai Cinta Yang Tergoyah.
76 Hati, Yang Kau Sakiti.
77 Pengumuman Novel Baru.
78 Do'a Restu, Dari Tuan Marcel.
79 Barang Bekas, Tapi Berharga.
80 Aku Menerima Dirimu, Apa Adanya.
81 Aku Mencintaimu ( Thalita )
82 Apakah Harus Melepaskannya?
83 Menjaga Hati.
84 Harus Menikahinya.
85 Tempat Sampah.
86 Menerima Apa, Adanya.
87 Mantan Terburuk.
88 Promo Novel Baru.
89 Pengumuman.
90 Promo novel Ongoing.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Rencana Tuan Marcel.
2
Entah Siapa Yang Menang.
3
Memiliki Rasa Ini.
4
Penolakan Adriel.
5
Hanya Memiliki Papa.
6
Memberi Kesempatan.
7
Semoga Bahagia.
8
Siap Menjadi Wasit. ( Riko )
9
Sama-sama Menjengkelkan.
10
Menguatkan Diri Sendiri.
11
Sakit Hati Di Tinggal Pergi.
12
Hampir Di Jahit Dua Kali.
13
Panas Sendiri. ( Adriel )
14
Benar-benar Egois.
15
Kenapa Sakit Sekali.
16
Tidak Cukup Waktu Satu Hari.
17
Tunggu Lima Menit.
18
Terpaksa Berbohong.
19
Saling Diam.
20
Seperti Gadis Tangguh.
21
Nasehat Dari Sahabat.
22
Sama-sama Merasakan Sakit.
23
Malam Pertama Penderitaan Mu.
24
Tidak Mungkin Mundur.
25
Meminta Bukti ( Faranisa )
26
Tidak Normal.
27
Terjebak Pada Ucapan Sendiri.
28
Tidak Akan Menyentuh Mu.
29
Penolakan Adriel.
30
Akan Berhenti.
31
Promo Novel Baru.
32
Lakukanlah Sesukamu.
33
Tidak Ada Alasan.
34
Untung, Ketika Ada Masalah.
35
Kehilangan Pekerjaan.
36
Dilema Faranisa.
37
Lele Tua.
38
Berhentilah, Menyakitiku.
39
Hitam - Putih.
40
Rencana Apa?
41
Berangkat Bersama.
42
Ayo Kita Menikah. ( Fara )
43
Ingin Ikut Ke Perusahaan.
44
Ingin Menjadi Nyonya Afkar. ( Faranisa )
45
Ingin Menjatuhkan.
46
Saling Menyalahkan.
47
Bersikap Profesional.
48
Tinggal Satu Rumah.
49
Tidak Ada Bedanya.
50
Lakukanlah!
51
Tidak Perlu Merubah Apapun.
52
Janji Thalita.
53
Istri Sah VS Kekasih.
54
Tidak Bisa Menghargai.
55
Butuh Waktu Untuk Sendiri.
56
Menyerah.
57
Keputusanku. ( Thalita )
58
Bagai Mengenggam Kaca.
59
Aku Sudah Menyerah.
60
Akan Menjadi Kenangan. ( Thalita )
61
Selamat Tinggal Kenangan.
62
Janda Cantik.
63
Welcome Kehidupan Baruku. (Thalita )
64
Tidak Ingin Berpisah ( Adriel )
65
Berita Televisi.
66
Berstatus Janda.
67
Sangat baik.
68
Begitu Berharga.
69
Persimpangan Jalan.
70
Seperti Cicak Di Dinding.
71
Bekas Siapa? ( Adriel )
72
Lamaran Dokter Reza.
73
Janda, Tapi Perawan.
74
Merasa Tertantang. ( Thalita )
75
Mahligai Cinta Yang Tergoyah.
76
Hati, Yang Kau Sakiti.
77
Pengumuman Novel Baru.
78
Do'a Restu, Dari Tuan Marcel.
79
Barang Bekas, Tapi Berharga.
80
Aku Menerima Dirimu, Apa Adanya.
81
Aku Mencintaimu ( Thalita )
82
Apakah Harus Melepaskannya?
83
Menjaga Hati.
84
Harus Menikahinya.
85
Tempat Sampah.
86
Menerima Apa, Adanya.
87
Mantan Terburuk.
88
Promo Novel Baru.
89
Pengumuman.
90
Promo novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!