Kenapa Sakit Sekali.

💐💐💐💐💐💐

...HAPPY READING......

.

.

"Sayang, kamu melihat sendiri kan seperti apa kelakuan calon istri yang dipilih oleh papamu." ucap Fara yang sudah tahu kalau kekasihnya akan dijodohkan dengan Thalita. Tadi saat di Apartemen, Adriel sudah menceritakan semuanya.

Pertama mendengar nya Fara sangat marah. Namun, setelah Adriel mengatakan tidak menyukai Thalita dan akan membuat calon istrinya menderita karena tidak mau menolak perjodohan tersebut.

Sehingga membuat Fara percaya pada ucapan kekasihnya. Tidak hanya mengatakan itu saja. Adriel berjanji akan menikahi Fara, apabila gadis itu sudah menyelesaikan kontrak pekerjaannya.

"Kalian sudah dibohongi olehnya. Selama ini dia hanya berpura-pura menjadi gadis baik karena ingin membodohi Om Marcel. Setelah papamu percaya padanya, barulah Thalita menghasut agar kalian berdua dijodohkan," kata Fara mempengaruhi kekasihnya.

Padahal apa yang dia katakan tidaklah benar. Thalita bukanlah gadis seperti itu. Akan tetapi Adriel yang sudah memutuskan mau memusuhi sahabatnya, percaya saja perkataan Fara.

"Sudahlah, habiskan saja makanan mu, kita pergi dari sini." Adriel yang panas memutuskan untuk pulang.

"Brengsek kamu Thalita, berani-beraninya kamu ingin merebut Adriel dariku. Mari kita lihat, siapa yang akan dipilih oleh Adriel, aku atau dirimu. Akan aku buat dia semakin membencimu,"

Umpat wanita itu sambil sesekali melihat kearah Thalita dan Dokter Reza yang tidak sadar kehadiran mereka.

"Hem, jika sudah selesai ayo kita pergi sekarang, sayang." Fara berdehem karena dia memiliki rencana untuk membuat Thalita menyadari kehadiran mereka.

"Eum!" jawab Adriel langsung menyetujui. Lalu diapun berdiri sambil mengambil kunci mobil dan ponselnya yang diletakan diatas meja.

"Tunggu sebentar, aku akan membayar pesanan kita." ucap Adriel berjalan kearah kasir. Sebetulnya, pemuda itu bisa saja membayar dimeja yang mereka tempati, melalui pegawai Kafe tersebut. Namun, karena tidak ingin berlama-lama. Jadilah Adriel menuju meja kasir nya langsung.

"Tidak, aku akan ikut bersama mu," sela Fara bergelayut manja pada lengan sang kekasih.

"Baiklah!" ujar Adriel membiarkan. Lalu pasangan tersebut berjalan menuju kasir.

"Auh!" teriak Fara mengaduh kesakitan. Padahal kakinya tidak kenapa-kenapa. Wanita itu berpura-pura jatuh, sehingga membuat para pengunjung melihat kearahnya. Termasuk Thalita dan Dokter Reza.

"Adriel, Faranisa! Jadi mereka juga berada disini,"

Gumam Thalita ikut melihat kearah sumber suara.

"Sayang... Apa kamu tidak apa-apa?" Adriel terlihat begitu khawatir dan berjongkok untuk memeriksa kaki kekasihnya.

"Auh! Kaki aku sakit sekali," Fara yang berpura-pura semakin terlihat kesakitan, karena melihat Adriel mengkhawatirkan dirinya. Apalagi dia tahu kalau saat ini Thalita juga melihat kearah mereka berdua.

"Bagian mana yang sakitnya? Apa perlu ku gendong saja sampai ke mobil?" tanya Adriel sudah kembali berdiri, setelah memeriksa kaki kekasihnya yang tidak ada tanda-tanda cindera.

"Tidak, tidak! Sepertinya sekarang sudah tidak apa-apa." cegah Fara yang tidak mau digendong. Sebab akan gawat urusannya bila ada paparazi yang mengambil gambar dia lalu disebarkan sebagai berita.

Bisa-bisa dia gagal membintangi iklan dari perusahaan besar yang baru saja mengontrak dirinya.

"Oke, kalau begitu jalannya pelan-pelan saja." kata Adriel kembali berjalan sambil mengandeng kekasihnya. Namun, sebelum itu dia melihat kearah tempat meja calon istrinya dan.

Deg...

Jantung Adriel dan Thalita sama-sama berdegup kencang saat pandangan mata mereka bertemu.

"Kenapa rasanya sakit sekali,"

Ucap Thalita di dalam hatinya. Saat Adriel sudah lebih dulu memutuskan pandangan matanya.

Seakan dengan sengaja Adriel malah merangkul pinggang sang kekasih dihadapan calon istrinya. Laki-laki tersebut ingin balas dendam karena tadi Thalita sudah berpelukan dengan pria lain.

...BERSAMBUNG......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***