💐💐💐💐💐💐💐
...HAPPY READING......
.
.
Adriel yang tanpa sengaja melihat calon istrinya bersama laki-laki lain, menatapnya seperti ingin mencabik-cabik tubuh pria yang tidak dia kenal.
"Thalita, ayo masuk! Biasanya aku masih sering datang kesini sendirian, karena berharap bisa bertemu dengan mu," papar Dokter Reza mengandeng mesra tangan sahabatnya.
Thalita pun dengan senang hati digandeng oleh dokter tersebut. Sebab sudah lama sekali mereka tidak jalan bersama. Namun, Thalita tidak tahu saja bahwa Adriel juga berada di sana.
"Adriel, kamu kenapa?" suara manja Fara kekasihnya, menyadarkan Adriel dari pandangan matanya yang terus menatap Thalita dan Dokter Reza.
"Agh, tidak ada apa-apa." elak Adriel sambil berjalan turun lebih dulu.
"Dasar gadis murahan, berani-raninya Talita pergi bersama pria lain tanpa memberitahuku lebih dulu,"
Gumam Adriel di dalam hatinya, dia tiba-tiba kesal melihat Thalita jalan bersama pria lain. Padahal dia sendiri juga pergi dengan gadis lain. Seharusnya impas, bukannya malah kesal tidak karuan.
Setelah membantu kekasihnya turun. Adriel mengandeng mesra tangan Fara, karena dia ingin menunjukkan pada Thalita. Bahwa dirinya sangat mencintai kekasihnya.
Entah siapa yang sedang Adriel bohongi. Dia atau perasaanya terhadap sang sahabat.
Setibanya di dalam Kafe. Dokter Reza yang sudah mengetahui minum dan makanan apa saja kesukaan Thalita. Langsung saja memesannya.
Setelah itu baru dia menyusul sahabatnya duduk di meja yang berada dipinggir kaca besar. Agar bisa sambil menikmati minum dan makanan mereka.
"Sekarang ayo ceritakan, apa benar dirimu akan menikah? Dengan siapa? Apakah dia pemuda yang baik dan mencintaimu?" sekali bertanya dokter tersebut melempar empat pertanyaan sekaligus.
Sehingga membuat Thalita mencebik kan bibirnya. Seraya berkata. "Kamu ini, sudah menjadi seorang dokter. Tapi masih juga mengobral pertanyaan, seperti waktunya tidak ada lagi."
Mendengar hal itu dokter tersebut bukannya marah ataupun sebagainya. Akan tetapi dia malah tergelak, karena ternyata sahabatnya itu masih menyebut dia tukang obral pertanyaan.
"Aku sangat penasaran, makanya bertanya semuanya." kata Dokter Reza membela dirinya.
"Agh, kebiasaan!" masih mencibir. Namun, setelah itu Thalita mulai serius menjawab rasa penasaran sang sahabat.
"Huh!" kembali menghela nafas panjang. Lalu dihembuskan lagi.
"Aku--- dijodohkan dengan Adriel. Apa kamu masih ingat, sahabat masa kecil yang sering aku ceritakan?" tanya Thalita dengan suara sendu.
"Dijodohkan? Kenapa kamu mau? Aku masih ingat. Diakan yang sering bertengkar dengan mu," jawab dokter muda tersebut.
Lalu Thalita pun menceritakan semuanya. Tak terkecuali dia yang menyukai Adriel sejak dulu. Segalanya gadis itu ceritakan, karena Dokter Reza sama seperti Riko, yang bisa dipercaya dan memberikan saran terbaik sebagai sahabat.
"Ya Tuhan! Kenapa kamu mau menikah dengan pria yang sudah memiliki kekasih, Thalita?" dokter tersebut mengusap wajahnya kasar. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya.
"Thalita.. jangan menjadi bodoh hanya karena ingin balas budi," kembali memperingati.
"Tapi... Aku sudah tidak bisa lagi membatalkannya," lirih Thalita menundukkan kepalanya, merasa jika dirinya memang menjadi wanita bodoh karena cinta yang dia miliki.
"Kenapa tidak bisa? Biar aku yang mengatakan pada om Marcel. Bahwa kamu tidak bisa menikah dengan anaknya," Dokter Reza menyentuh tangan Thalita yang berada di atas meja.
"Ayolah, jangan membohongi dirimu sendiri dan beranggapan jika Adriel menyukai mu. Kalau dia memiliki rasa suka, sedikit saja! Maka dia tidak akan menurunkan sahabatnya di tengah jalan dalam keadaan terluka."
Dokter Reza berusaha menyakinkan Thalita agar tidak memaksakan sesuatu yang belum pasti. Setelah mendengar cerita kalau gadis itu terluka karena Adriel. Membuat Dokter Reza menggebu-gebu tidak terima.
Di meja yang tidak jauh dari tempat Thalita dan Dokter Reza. Adriel mengepalkan tangannya dibawah meja. Dia benar-benar tidak suka melihat pemandangan seperti itu. Dadanya tiba-tiba terasa sesak.
Niat hatinya tadi ingin menunjukkan kemesraan dia dan kekasihnya pada Thalita. Wanita yang akan dia nikahi dalam hitungan hari. Namun, ternyata Thalita tidak melihat kearah dia dan kekasihnya. Alhasil, Adriel kesal sendiri.
... BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Edi Suwandono
syukurin tuhh adriel. hahahah
2023-02-20
0
Nasira
hareduang ya Riel berendem dikali Sono😂🤣
2023-02-20
0
Adi Soraya
Iya thor gpp...makin seru lanjut lagi semangat
2023-02-20
0