Entah Siapa Yang Menang.

💐💐💐💐💐💐

HAPPY READING...

.

.

Sore harinya Adriel sudah bersiap-siap untuk pulang. Sesuai perintah sang bos, Sekertaris Gio telah mengubah pertemuan bersama rekan bisnisnya sore ini, menjadi besok pagi.

"Gio, aku pulang duluan, nanti hasilnya tolong kirimkan lewat Email ku." ucap Adriel sudah berdiri dari kursi kebesaran Afkar group.

Sekertaris Gio bukanlah orang lain bagi Adriel. Mereka masih memiliki ikatan persaudaraan walaupun hanya saudara jauh. Namun, karena Gio tidak ingin dibilang mendapatkan pekerjaan lebih tinggi karena bersaudara dengan Adriel. Dia memanggil Tuan Muda, baik itu di rumah, ataupun saat mereka berada di tempat umum.

Dulu, awal-awalnya Adriel merasa risih dipanggil begitu oleh laki-laki yang merupakan saudaranya sendiri. Tapi lama kelamaan, karena sudah terbiasa akhirnya menjadi biasa-biasa saja.

"Baik Tuan muda. Mungkin jam sembilan malam, semuanya akan beres dan akan Saya kirimkan kepada Anda."jawab Sekertaris Gio terus melanjutkan pekerjaannya. Akhir-akhir ini perusahaan begitu banyak mendapatkan kerjasama dengan perusahaan lain. Alhasil Gio dan Adriel begitu sibuk.

Kerap kali mereka berdua lembur, agar saat waktunya tiba. Pekerjaan mereka sudah beres.

"Hem, bagus! Jangan lupa untuk istirahat, kita juga butuh waktu buat bersantai," ucap Adriel menepuk pelan pundak sekertaris pribadinya. Setelah itu berulah dia berlalu keluar dari ruangannya.

Bagaimanapun hebatnya sang sekertaris adalah saudaranya sendiri, sudah seharusnya Adriel menasehatinya. Meskipun terkadang dia sendiri juga lupa.

Begitu melihat Adriel keluar dari lift, para karyawan yang masih bekerja, menundukkan kepalanya. Sebagi bentuk hormat mereka pada atasan.

Namun, Adriel tidak menjawab sapaan atau senyuman dari para karyawannya. Sebab Adriel memang terkenal sangat dingin. Dia jarang berbicara pada bawahannya, bila tidak lagi berdiskusi di ruang meeting.

Setibanya didalam mobilnya, Adriel langsung saja menjalankan kendaraan tersebut pulang kekediaman mereka. Rumah yang di beli dua tahun sebelum ibunya meninggal dunia.

Tiiin ...

Tiin!

Saat melewati pos keamanan perusahaan. Adriel membunyikan klakson mobilnya, sebagai sapaan pada mereka yang berjaga. Meskipun Adriel jarang bicara dan terkesan dingin. Tapi pemuda ini sangat baik pada semua karyawannya. Dia selalu memberikan bonus setiap tiga bulan sekali pada seluruh pekerja yang disiplin. Makanya semua karyawan Afkar sangat disiplin.

Setiap tahun yang melamar pekerjaan di sana sampai ratusan ribu, bahkan jutaan jiwa. Meskipun yang dibutuhkan hanya seratus orang.

Itu semua bukan hanya karena gajinya yang besar. Tapi juga mereka akan mendapatkan bonus bila kerjanya disiplin selama satu tahun.

Kurang lebih dua puluh menit, mobil mewah Adriel sudah tiba di rumah. Lalu setelah mematikan mesin mobilnya Adriel keluar dari sana dan berjalan masuk untuk istirahat sebelum waktunya makan malam.

"Selamat sore, Pa," sapa Adriel melihat ayahnya lagi membaca koran.

"Iya, sore juga, Son. Pergilah kekamar mu untuk istirahat. Sebentar lagi katanya Thalita akan ke sini."

Kebiasaan Adriel memang seperti itu, dia bukan langsung membersihkan tubuhnya. Tapi dia akan tidur, meskipun hanya sesaat.

Apabila diluar sana, boleh saja orang-orang takut kepadanya. Tapi jika di rumah, Adriel seperti sosok anak perempuan.

Sebentar lagi, pa."ujar Adriel malahan mengikuti papanya berjalan ke dapur bersih.

"Bagaimana, apa semuanya sudah siap?" tanya Tuan Marcel pada pelayan yang ia titah memasak makanan spesial buat acara malam ini.

"Sudah Tuan, semuanya sudah sesuai perintah dari Anda," jawab si pelayan yang lagi menata makanan tersebut di atas meja.

"Tumben sekali Papa harus repot-repot turun tangan menyiapkan untuk makan malam kita?" Adriel memeriksa makanan tersebut, sama seperti yang dilakukan oleh ayahnya.

"Kenapa malah mengikuti Papa? Pergilah kekamar mu, istirahat dulu sana! Akhir-akhir ini kamu kurang istirahat 'kan." kata Tuan Marcel mengelengkan kepalanya.

"Habisnya Papa tidak menjawab pertanyaan ku, ini sebetulnya ada acara apa?"

"Agh terserah padamu saja, mau mandi atau tidaknya karena nanti kamu sendiri akan diejek oleh Talita," biasanya apabila Thalita datang, Adriel masih kusut belum mandi. Maka gadis itu akan mengejeknya habis-habisan.

"Tidak akan aku kasih makanan ini, bila dia berani mengejek ku," jawab Adriel, sebelum dia berteriak heboh.

"Bibi, kenapa hampir semua makanan ini kesukaannya Thalita? Makanan kesukaan Adriel mana?" seru Adriel dengan mata membola keluar.

"Wah, ternyata kamu sangat hapal makanan yang disukai Thalita, bagus sekali," Tuan Marcel tersenyum dan mengabaikan lagi pertanyaan anaknya.

"Ini tidak adil namanya. Inikan rumah kita, tapi kenapa makanan buat Thalita jauh lebih banyak? Tuan mudanya juga adalah aku," lanjut Adriel protes seperti anak kecil.

"Sudahlah, mandi sana, sekalian istirahat. nanti apabila Talita sudah datang, Papa akan menyuruh bibi mengetuk pintu kamarmu kata Tuan Marcel.

"Asalkan papa tidak menyuruh si Burung Merak. Jika dia membangunkan Adriel, maka kamarku akan berantakan dibuatnya" keluh Adriel.

"Aiissh! Jangan memangilnya Burung Merak lagi. Sekarang rambutnya sudah bagus tidak seperti dulu. Bagaimana jika dia tersinggung karena ucapan mu," Tuan Marcel mengelengkan kepalanya. Sudah diperingati berulang kali, tetap saja Adriel memangil Thalita Burung Merak.

"Makanan kesukaanmu itu baru mau dibuatkan oleh Bibi. Lagian Thalita tamu spesial kita, sudah seharusnya menyambut dia," kata laki-laki paruh baya itu mengambil kopi miliknya yang sudah disiapkan oleh pelayan.

"Menurut Adriel nih, Thalita tetaplah Burung---"

"Selamat sore Om ku yang tampan, selamat sore kacang panjang." sapa Thalita yang sudah datang. Padahal jam makan malam masih lama.

"Apa? Kacang panjang!' Pa coba dengar dia memangil putra tampan Papa dengan nama sayuran yang dia sukai," Adriel merengek pada Tuan Marcel seperti anak umur tujuh tahun, yang kalah saat beradu argument degan teman sepermainannya.

"Ck, seperti anak kecil, dikit-dikit ngadu sama om," decak Thalita tersenyum mengejek.

"Sore juga sayang! Kenapa kamu sudah datang? Para pelayan kan masih menyiapkan buat makan malam kita," jawab Tuan Marcel menyambut hangat, tapi beliau malah mengabaikan ucapan sang putra, karena Adriel sudah biasa seperti itu.

"Justru karena Thalita ingin membantu memasak, makanya datang lebih awal. Tapi sepertinya sudah masak semuanya. Wah, Inikan makanan kesukaan Thalita, Om." gadis itu tersenyum jahil kearah Adriel yang lagi menahan jengkel padanya, karena bila ada Thalita, papanya pasti akan mengabaikan dia.

"Heh Burung Merak! Pulang dulu sana! Mandi, sisir rambutnya biar ada laki-laki yang mau. Pantas saja sampai saat ini belum punya pacar. Kamu jorok, masa iya mau makan malam tidak mandi dan ganti baju." ucap Adriel menarik rambut Thalita yang di kuncir asal oleh gadis itu.

Setiap kali bertemu, Adriel dan Thalita selalu saja bertengkar. Namun, meskipun begitu persahabatan keduanya tetap terjalin baik. Boleh dikatakan pertengkaran mereka sebagai bentuk sapaan melepas rindu. Versi mereka berdua.

Thalita yang besar dan tumbuh bersama dengan dua orang laki-laki, yaitu Adriel dan Naupal. Memiliki jiwa seperti laki-laki pula, dia tidak pernah ambil hati ucapan pedas Adriel. Sehingga membuat Adriel tertantang untuk terus mengejek sesukanya. Tapi mereka berdua sebetulnya saling menyayangi.

"Idih, siapa bilang tidak ada pemuda yang mau padaku. Mereka sudah mengantri panjang, aku nya saja yang tidak mau. Aku juga bukanya jorok, tapi akan mandi setelah membantu Bibi Eka, tadi aku sudah membawa pakaian ganti." Thalita berjalan sambil menyenggol tubuh Adriel yang masih berdiri di tepi meja makan.

Sehingga membuat Adriel hampir terjungkal ke belakang, bila dia tidak cepat-cepat berpegangan pada kursi.

"Agh, Papa mau ke belakang saja, mau menikmati segelas kopi ini, pasti jauh lebih enak daripada melihat Burung Merak dan kacang panjang bertengkar, yang nantinya entah siapa yang akan menang dan kalah," sela Tuan Marcel terus tersenyum sambil berjalan kearah Taman miliknya.

Itulah sebabnya Tuan Marcel ingin menjadikan Thalita sebagai menantunya, dia suka pada gadis itu, selalu ceria dan bisa menyeimbangi putranya.

"Kamu tu yang mandi! Mana tahu kan, setelah mandi bisa gemuk tidak kurus seperti kacang panjang," ejak Thalita sambil berlari menyusul Tuan Marcel, karena dia ingin melihat tanaman yang mereka tanam Minggu lalu.

"Ha... ha... berkaca sana! Yang kurus siapa, coba," balas Adriel yang sudah tidak diharuskan oleh Thalita.

"Sabar, sabar! Untung dia bukan calon istriku. Bila tidak, satu Minggu aku sudah serangan jantung karena setiap hari berdebat dengannya." Adriel mengelus dadanya berulang kali. Namun, dia sambil tersenyum melihat Thalita yang berlari karena takut padanya.

"Huh, lebih baik aku kembali kekamar buat istirahat, lumayan walau hanya setengah jam," ucap Adriel melirik jam mewah yang melingkar dipergelangan tangannya.

Lalu pemuda itupun meninggalkan ruang meja makan dan berjalan ke lantai atas tempat kamarnya berada.

Tiba didalam kamarnya, Adriel langsung memilih untuk istirahat terlebih dahulu, karena dari kemarin malam dia kurang tidur. Menjadi pimpinan perusahaan besar seperti Afkar group, tentunya tidak mudah. Apalagi selain dirinya tidak ada lagi yang bisa diandalkan.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Rasya Adatha

Rasya Adatha

baru bisa mampir nich thorrr 😍🤗

2023-02-15

0

Nasira

Nasira

untung ya bukan jika bner dia calon istrimu bisa" jungkir balik 😂

2023-02-10

2

lihat semua
Episodes
1 Rencana Tuan Marcel.
2 Entah Siapa Yang Menang.
3 Memiliki Rasa Ini.
4 Penolakan Adriel.
5 Hanya Memiliki Papa.
6 Memberi Kesempatan.
7 Semoga Bahagia.
8 Siap Menjadi Wasit. ( Riko )
9 Sama-sama Menjengkelkan.
10 Menguatkan Diri Sendiri.
11 Sakit Hati Di Tinggal Pergi.
12 Hampir Di Jahit Dua Kali.
13 Panas Sendiri. ( Adriel )
14 Benar-benar Egois.
15 Kenapa Sakit Sekali.
16 Tidak Cukup Waktu Satu Hari.
17 Tunggu Lima Menit.
18 Terpaksa Berbohong.
19 Saling Diam.
20 Seperti Gadis Tangguh.
21 Nasehat Dari Sahabat.
22 Sama-sama Merasakan Sakit.
23 Malam Pertama Penderitaan Mu.
24 Tidak Mungkin Mundur.
25 Meminta Bukti ( Faranisa )
26 Tidak Normal.
27 Terjebak Pada Ucapan Sendiri.
28 Tidak Akan Menyentuh Mu.
29 Penolakan Adriel.
30 Akan Berhenti.
31 Promo Novel Baru.
32 Lakukanlah Sesukamu.
33 Tidak Ada Alasan.
34 Untung, Ketika Ada Masalah.
35 Kehilangan Pekerjaan.
36 Dilema Faranisa.
37 Lele Tua.
38 Berhentilah, Menyakitiku.
39 Hitam - Putih.
40 Rencana Apa?
41 Berangkat Bersama.
42 Ayo Kita Menikah. ( Fara )
43 Ingin Ikut Ke Perusahaan.
44 Ingin Menjadi Nyonya Afkar. ( Faranisa )
45 Ingin Menjatuhkan.
46 Saling Menyalahkan.
47 Bersikap Profesional.
48 Tinggal Satu Rumah.
49 Tidak Ada Bedanya.
50 Lakukanlah!
51 Tidak Perlu Merubah Apapun.
52 Janji Thalita.
53 Istri Sah VS Kekasih.
54 Tidak Bisa Menghargai.
55 Butuh Waktu Untuk Sendiri.
56 Menyerah.
57 Keputusanku. ( Thalita )
58 Bagai Mengenggam Kaca.
59 Aku Sudah Menyerah.
60 Akan Menjadi Kenangan. ( Thalita )
61 Selamat Tinggal Kenangan.
62 Janda Cantik.
63 Welcome Kehidupan Baruku. (Thalita )
64 Tidak Ingin Berpisah ( Adriel )
65 Berita Televisi.
66 Berstatus Janda.
67 Sangat baik.
68 Begitu Berharga.
69 Persimpangan Jalan.
70 Seperti Cicak Di Dinding.
71 Bekas Siapa? ( Adriel )
72 Lamaran Dokter Reza.
73 Janda, Tapi Perawan.
74 Merasa Tertantang. ( Thalita )
75 Mahligai Cinta Yang Tergoyah.
76 Hati, Yang Kau Sakiti.
77 Pengumuman Novel Baru.
78 Do'a Restu, Dari Tuan Marcel.
79 Barang Bekas, Tapi Berharga.
80 Aku Menerima Dirimu, Apa Adanya.
81 Aku Mencintaimu ( Thalita )
82 Apakah Harus Melepaskannya?
83 Menjaga Hati.
84 Harus Menikahinya.
85 Tempat Sampah.
86 Menerima Apa, Adanya.
87 Mantan Terburuk.
88 Promo Novel Baru.
89 Pengumuman.
90 Promo novel Ongoing.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Rencana Tuan Marcel.
2
Entah Siapa Yang Menang.
3
Memiliki Rasa Ini.
4
Penolakan Adriel.
5
Hanya Memiliki Papa.
6
Memberi Kesempatan.
7
Semoga Bahagia.
8
Siap Menjadi Wasit. ( Riko )
9
Sama-sama Menjengkelkan.
10
Menguatkan Diri Sendiri.
11
Sakit Hati Di Tinggal Pergi.
12
Hampir Di Jahit Dua Kali.
13
Panas Sendiri. ( Adriel )
14
Benar-benar Egois.
15
Kenapa Sakit Sekali.
16
Tidak Cukup Waktu Satu Hari.
17
Tunggu Lima Menit.
18
Terpaksa Berbohong.
19
Saling Diam.
20
Seperti Gadis Tangguh.
21
Nasehat Dari Sahabat.
22
Sama-sama Merasakan Sakit.
23
Malam Pertama Penderitaan Mu.
24
Tidak Mungkin Mundur.
25
Meminta Bukti ( Faranisa )
26
Tidak Normal.
27
Terjebak Pada Ucapan Sendiri.
28
Tidak Akan Menyentuh Mu.
29
Penolakan Adriel.
30
Akan Berhenti.
31
Promo Novel Baru.
32
Lakukanlah Sesukamu.
33
Tidak Ada Alasan.
34
Untung, Ketika Ada Masalah.
35
Kehilangan Pekerjaan.
36
Dilema Faranisa.
37
Lele Tua.
38
Berhentilah, Menyakitiku.
39
Hitam - Putih.
40
Rencana Apa?
41
Berangkat Bersama.
42
Ayo Kita Menikah. ( Fara )
43
Ingin Ikut Ke Perusahaan.
44
Ingin Menjadi Nyonya Afkar. ( Faranisa )
45
Ingin Menjatuhkan.
46
Saling Menyalahkan.
47
Bersikap Profesional.
48
Tinggal Satu Rumah.
49
Tidak Ada Bedanya.
50
Lakukanlah!
51
Tidak Perlu Merubah Apapun.
52
Janji Thalita.
53
Istri Sah VS Kekasih.
54
Tidak Bisa Menghargai.
55
Butuh Waktu Untuk Sendiri.
56
Menyerah.
57
Keputusanku. ( Thalita )
58
Bagai Mengenggam Kaca.
59
Aku Sudah Menyerah.
60
Akan Menjadi Kenangan. ( Thalita )
61
Selamat Tinggal Kenangan.
62
Janda Cantik.
63
Welcome Kehidupan Baruku. (Thalita )
64
Tidak Ingin Berpisah ( Adriel )
65
Berita Televisi.
66
Berstatus Janda.
67
Sangat baik.
68
Begitu Berharga.
69
Persimpangan Jalan.
70
Seperti Cicak Di Dinding.
71
Bekas Siapa? ( Adriel )
72
Lamaran Dokter Reza.
73
Janda, Tapi Perawan.
74
Merasa Tertantang. ( Thalita )
75
Mahligai Cinta Yang Tergoyah.
76
Hati, Yang Kau Sakiti.
77
Pengumuman Novel Baru.
78
Do'a Restu, Dari Tuan Marcel.
79
Barang Bekas, Tapi Berharga.
80
Aku Menerima Dirimu, Apa Adanya.
81
Aku Mencintaimu ( Thalita )
82
Apakah Harus Melepaskannya?
83
Menjaga Hati.
84
Harus Menikahinya.
85
Tempat Sampah.
86
Menerima Apa, Adanya.
87
Mantan Terburuk.
88
Promo Novel Baru.
89
Pengumuman.
90
Promo novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!