*Akira Anak Perampok (AAP)*
Bola rotan itu kembali jatuh ke lantai setelah ditendang pelan oleh kaki Akira yang dilapisi sepatu kulit warna hitam. Ferilly segera memungut bola itu dan bersiap melemparkannya ke arah posisi kaki Akira.
“Semangat, Akira. Lancarkan dulu sepak sila dengan kaki bagian dalam. Ini untuk mengumpan dan menahan serangan,” kata Ferilly.
“Iya,” jawab Akira seraya tersenyum.
Sudah lebih dua puluh kali Akira menjatuhkan bola. Rata-rata dua kali pantulan bola di kakinya. Sering pula baru sekali tendang, bola sudah kabur dengan liar dan tidak terjangkau. Sesekali dapat tiga kali pantulan. Hanya sekali empat kali pantulan.
Akira bersiap. Ferilly siap melempar bola.
Ferilly melakukan lemparan bawah, lemparan yang tinggi lambungannya tidak lebih tinggi dari bahu.
Tak! Tak! Tak!
Akira menyambut dengan kaki bagian dalam, sesuai dengan ajaran yang diajarkan oleh Master Holfor. Sepakan sila pertama membuat bola melambung lurus ke atas setinggi atas kepala. Sepakan kedua, bola masih melambung lurus setinggi dada. Namun pada sepakan ketiga, bola melambung liar.
Ferilly sigap memburu bola dan menjangkau dengan ujung sepatunya, membuat bola melambung tinggi. Ferilly kemudian dengan tenang menyundul bola tanpa melompat. Ia arahkan bola ke posisi kaki Akira.
Akira tidak menyangka jika bola akan langsung disundul kepadanya. Buru-buru ia sambut.
Tak!
Ternyata bola terlempar jauh oleh sepakan silang Akira, Ferilly pun tidak mungkin memburu atau menjangkaunya.
Tak!
Gugum berlatih dengan Tajay dan Srugal. Meski demikian, diam-diam Gugum mencuri pandang memperhatikan latihan Akira dengan Ferilly. Sehingga Ketika bola sepakan Akira terlempar jauh ke dekatnya, Gugum langsung respek menjangkau bola dan langsung menendangnya melambung kepada Ferilly.
Setelah itu, Gugum hanya tersenyum kepada Akira yang juga balas tersenyum. Bola berhasil terselamatkan dari menyentuh tanah.
Bola melambung dan jatuh ditahan oleh dada Ferilly. Lalu bola jatuh ke kaki Ferilly yang kemudian ditendang pelan melambung lurus ke atas. Selanjutnya dengan mudah sepakan menyilang mengumpan bola kepada Akira.
Tak!
Akira sigap menyambut, membuat bola melambung tinggi. Buru-buru ia melompat kecil sambil menyundul ke arah Ferilly. Bola berhasil disundul.
“Hahaha!” meledak tawa Ferilly melihat bola justru tersundul ke arah belakang.
Akira yang kehilangan bola jadi linglung. Ia mencari bola yang menghilang dan ternyata kabur ke belakang.
“Hahaha!” akhirnya Akira tertawa karena merasa lucu, bola yang ia sundul ke depan justru memantul ke belakang.
Melihat kejadian itu, Gugum, Srugal dan Tajay juga tertawa.
Sementara Alexandria dan rekan-rekannya yang juga berlatih dengan bola rotan yang lain, hanya tersenyum sinis melihat kegembiraan Akira dan teman-teman barunya.
Ketika jam istirahat di ruang makan, Alexandria bersama para sahabatnya sudah menyiapkan rencana jahat untuk memberi Akira pelajaran, tetapi orang yang ditunggu tidak kunjung datang ke ruang makan. Terpaksa rencana pertama mereka tersusun dengan sia-sia.
Plok plok plok!
Tiba-tiba terdengar suara tiga tepukan tangan yang keras, menarik perhatian semua murid yang sudah ada di Lapangan Tiga itu. Tepukan itu dilakukan oleh Master Holfor.
“Berkumpul!” seru Master Holfor keras. Ia sudah berdiri di tengah lapangan yang memang khusus adalah lapangan permainan Tendangan Pemburu.
Maka seluruh murid, sebanyak 50 anak segera berkumpul di hadapan Master Holfor dengan barisan yang acak.
“Gugum, rapikan!” perintah Master Holfor.
“Murid Kelas Putih Tingkat Lima, baris sempurna!” teriak Gugum laksana komandan militer.
“Siap!” teriak seluruh murid serempak, kecuali Akira.
Setelah itu, dalam hitungan detik seluruh murid bergerak kecil menempatkan posisi berdirinya di titik yang seharusnya. Ada yang tinggal bergeser sedikit ke samping meluruskan dengan barisan di sisi kanannya, ada yang tidak bergerak karena posisinya sudah tepat, dan ada yang bergerak sedikit mundur meluruskan dengan barisan di depan dan samping kanannya.
Dalam hitungan detik, barisan yang awalnya acak-acakan bisa tersusun rapi dengan lima banjar dan sepuluh saf.
Akira yang tidak pernah mengikuti pelajaran berbaris sedikit kelabakan mengikuti pergerakan cepat murid yang lain dalam membentuk barisan yang rapi. Namun, ia diarahkan oleh Ferilly.
“Sempurna!” teriak murid paling belakang dan kiri. Teriakannya berdasarkan penilaian terhadap barisan itu.
“Barisan sempurna!” teriak Gugum selaku Ketua Tingkat Lima. Saat itu dia posisinya ada di baris ketiga saf pertama. Dalam barisan, posisi Ketua Tingkat yang sekaligus Ketua Barisan bisa berposisi di mana saja.
Melihat semua murid berdiri dengan sikap siap sempurna, maka Akira pun berusaha menirukannya.
“Dengarkan. Dalam aturan permainan Tendangan Pemburu, setiap tim hanya dibatasi 17 orang. Namun, karena ini hanya latihan, jadi jumlah murid aku bagi rata. Setiap tim akan terdiri dari 25 anak. Tim Satu akan dipimpin oleh Gugum. Tim Dua akan dipimpin oleh Alexandria. Kalian semua bebas memilih. Yang memilih Tim Satu silakan ke sisi sebelah kananku, yang memilih Tim Dua ke sebelah kiri. Akan dimulai dari barisan paling kanan untuk memilih dan selanjutnya. Jika satu tim sudah penuh, maka sisanya langsung menjadi tim lainnya. Paham?” papar Master Holfor.
“Siap, paham!” jawab para murid serentak seperti pasukan perang.
“Mulai!” perintah Master Holfor.
Maka mulailah satu demi satu murid itu memilih posisi kanan atau kiri. Ketika giliran Gugum, ia sudah pasti akan pergi ke sisi kanan. Alexandria dan para sahabatnya bergerak ke sisi kiri. Akira, Ferilly, Srugal, dan Tajay bergabung bersama Gugum.
Ternyata, Tim Dua lebih dulu penuh dipilih oleh para murid. Itu terjadi karena di sana ada Rossifa, murid wanita yang terkenal sudah ahli bermain bola rotan, baik dalam permainan Tiga Sentuhan atau Tendangan Pemburu.
Maka sekitar delapan murid yang tersisa langsung bergabung semua dengan Tim Satu. Hal itu membuat Alexandria dan para sahabatnya tersenyum bangga. Di Tim Dua juga bergabung murid lelaki terbesar, lebih besar dari Srugal, yaitu Beng Beng. Meski dia tidak begitu lihai bermain bola rotan, tetapi dia sangat ampuh untuk dijadikan pemain pengintimidasi.
Pemain pengintimidasi bertugas memepet pemain lawan tanpa boleh mendorongnya, berfungsi mengurangi ruang gerak pemain yang memegang bola atau menghalangi serangan lawan.
Ketua Tim harus bermain dari awal dan memiliki tiga nyawa dalam permainan. Jika Ketua Tim sudah mati tiga kali, maka ia akan mati seterusnya. Sedangkan anggota tim yang lain hanya memiliki satu nyawa.
“Kalian bertiga turun ketika Akira turun. Dia pasti akan diturunkan pada bagian akhir karena tidak ahli bermain,” kata Alexandria kepada Rossifa, Nadin Hen dan Finna Riwe.
Di lapangan, telah berdiri tujuh murid di setiap lapangan tim. Kedua Ketua Tim berdiri paling depan dan saling berhadapan di garis tengah lapangan. Setiap lapangan tim ada tiang berlapis karet keras berwarna hitam. Di atas kedua tiang itu ada sebuah replika telur berwarna emas. Itulah yang disebut sebagai telur naga dan harus dijaga oleh satu orang kiper.
Kiper hanya boleh menjaga sebatas luar lingkaran kecil yang mengelilingi tiang telur naga. Mereka pun kebal oleh tembakan, artinya jika kiper terkena bola, mereka tidak terbunuh. Tetapi mereka berisiko babak belur.
Srugal bertindak sebagai kiper penjaga telur naga Tim Satu dan telur naga Tim Dua dijaga oleh Slonga, murid lelaki yang tubuhnya juga besar, tetapi tidak gendut.
“Suit!” perintah Master Holfor yang berdiri di pinggir lapangan. Ia memegang satu bola resmi yang akan dipakai di dalam pertandingan. Sementara puluhan bola rotan lainnya terkumpul di keranjang-keranjang.
Gugum dan Alexandria melakukan suit gunting kertas batu. Rupanya suit Jepang sudah ada di zaman itu. Alexandria menang suit.
“Bersiap!” teriak Holfor memberi aba-aba kepada Alexandria sebagai tim yang pertama kali memegang bola.
Alexandria segera memasang kuda-kuda siap menyambut lemparan bola pertama dari Master Holfor.
Sambil melempar bolanya ke arah Alexandria, Master Holfor berteriak, “Mainkan!” (RH)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Otiswan Maromon
rame
2023-05-19
1
rajes salam lubis
mantap betul
2023-04-27
1
rajes salam lubis
mainkan...
2023-04-27
1