AAP 13: Trik Jebakan Akira

*Akira Anak Perampok (AAP)*

 

Teng teng teng!

Tiga kali suara dentingan lonceng terdengar di seantero Sekolah Ksatria Banin. Itu tanda bahwa pelajaran teori beralih kepada pelajaran praktik ringan.

“Baik, semuanya pergi ke Lapangan Tiga!” seru Master Holfor kepada seluruh murid Tingkat Lima.

“Siap!” seru seluruh murid, kecuali Akira yang belum tahu tradisi di kelas itu.

Master Holfor berjalan ke luar kelas. Barulah setelah itu, murid-murid berbaris mengikuti di belakang. Mereka tidak boleh mendahului guru, kecuali untuk alasan yang mendesak.

Dalam barisan di belakang Master Holfor itu, murid-murid memiliki waktu untuk saling bercanda dengan sesama temannya.

Akira di antara mereka. Ia berjalan berdampingan dengan seorang murid perempuan berambut pirang lagi pendek seperti lelaki. Anak itu lebih besar dan tinggi dibandingkan Akira. Ia memiliki hidung mancung dan pupil mata cokelat.

“Akira, kenalkan aku Ferilly,” sapa murid itu sambil mengulurkan tangannya kepada Akira untuk berjabat tangan.

Akira tidak langsung menyambut. Ia yang sedang waspada dari serangan murid lain, sejenak memandang wajah dan mata Ferilly yang tersenyum. Melihat ada ketulusan dalam senyum Ferilly, akhirnya Akira juga tersenyum. Ia menjabat tangan kanan Ferilly.

“Sepertinya Alexandria dan teman-temannya membencimu?” tanya Ferilly.

“Dia tanpa sengaja kalah dariku saat pertarungan ujian masuk,” jawab Akira.

“Oh pantas, kau tidak akan dilepaskan olehnya hingga kau menderita,” kata Ferilly yang memang sudah mengerti karakter Alexandria.

Saat itu pula, dari barisan belakang, Rossifa dan Yuyuna berjalan cepat mendekati posisi Akira.

Setibanya di belakang Akira, Rossifa tiba-tiba mendorong punggung Akira dan kakinya menjegal.

“Ak!” pekik Akira terkejut dengan tubuh terdorong jatuh ke depan.

Tangan kanan Akira refleks menapak lantai menahan jatuh tubuhnya, agar wajahnya tidak lebih dulu menghantam lantai.

Suara kegaduhan yang terjadi di belakang membuat Master Holfor menengok ke belakang.

Agar tidak dicurigai oleh Master Holfor, Yuyuna berinisiatif mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Akira bangun.

Melihat Master Holfor berjalan mendekat, Akira lalu menyambut uluran tangan Yuyuna. Namun, ada sepentul jarum terselip di jari-jari tangan kiri Akira. Akira sengaja melakukan dorongan saat menyambut tangan Yuyuna, membuat jarum yang terselip di jari tertusuk masuk.

“Akk!” jerit Akira tiba-tiba.

Jeritan Akira itu mengejutkan Yuyuna, Rossifa, Ferilly, Alexandria, Master Holfor dan murid lainnya.

Yuyuna yang lebih terkejut. Ia buru-buru menarik lepas tangannya dari tangan Akira. Ia tadi memang merasakan ada benda runcing yang menusuk telapak tangannya, tetapi tidak sampai menembus kulit.

“Apa yang kau lakukan, Yuyuna?!” teriak Ferilly sambil menarik lengan Yuyuna hingga tertarik ke belakang.

Yuyuna dan yang lainnya lebih terkejut saat melihat ada sebatang jarum berekor yang menancap cukup dalam di telapak tangan kiri Akira. Itu adalah jarum sumpit milik Yuyuna yang tadi di kelas menyerang lambung kiri Akira.

Yang terjadi sebenarnya adalah Akira memasang jarum berbuntut itu dalam posisi terbalik, ketika ia melakukan tekanan pada tangan Yuyuna, jarum itu terdorong dan menusuk tangan Akira sendiri.

“Yuyuna! Apa yang kau lakukan?!” bentak Master Holfor marah.

“Aku ....” Yuyuna tidak bisa berkata apa-apa. Meski insiden jarum itu merupakan trik Akira, tetapi jarum itu adalah miliknya dan korbannya adalah Akira.

Tiba-tiba Ferilly mendorong bahu kiri Yuyuna, membuat sahabat Alexandria itu terdorong dan menabrak Rossifa yang berdiri di belakangnya.

“Hari ini kau menggunakan jarum untuk mencelakai Akira, mungkin besok kau menggunakan senjata tajam!” bentak Ferilly.

Yuyuna jadi pucat dan menunduk. Ia tidak berani memandang Master Holfor.

Master Holfor lalu mencabut jarum di telapak tangan kiri Akira, membuat darah mengalir keluar, tetapi sedikit. Akira segera menutup luka itu dengan tekanan ibu jari tangan kanannya.

“Yuyuna, apakah ini jarum milikmu?” tanya Master Holfor.

“Itu jarum sumpit, Master. Yuyuna pasti memiliki jarum yang lain atau sumpit,” adu Ferilly. Dia berani menuding karena ia melihat dan tahu bahwa jarum itulah yang disumpitkan oleh Yuyuna saat di kelas.

“Ferilly, periksa badan Yuyuna!” perintah Master Holfor.

Ferilly menatap tajam mata Yuyuna sambil tangannya bergerak memeriksa pinggang Yuyuna. Ferilly menemukan satu benda asing di pinggang belakang Yuyuna. Dengan paksa ia mencabut benda kecil panjang itu.

Sebuah sumpit berlubang kecil. Itulah benda yang diambil oleh Ferilly dari pinggang belakang Yuyuna. Ferilly kemudian menyerahkan benda itu kepada Master Holfor.

Yuyuna hanya bisa menatap benci kepada Ferilly.

“Sial, ternyata Akira tidak boleh dianggap remeh!” rutuk Alexandria yang berada di barisan belakang.

“Anak itu licik juga,” kata teman Alexandria yang berdiri di sisi kanan. Gadis berambut keriting berkulit agak gelap itu bernama Nadin Hen.

“Sebaiknya kita hentikan dulu mengganggunya, sangat berisiko saat ada Master Holfor,” kata murid perempuan lainnya yang berdiri di sisi kiri Alexandria. Ia bernama Finna Riwe. Dialah yang memiliki alat lontar pengait yang menyerang satu kaki Akira saat di kelas, sehingga jatuh menabrak Master Holfor.

“Yuyuna! Pergi melapor ke Master Gorang dan terima hukumanmu!” perintah Master Holfor.

“Baik, Master,” ucap Yuyuna patuh.

Yuyuna lalu membungkuk hormat kepada Master Holfor, kemudian pergi meninggalkan barisan itu.

Setiap kelas di Sekolah Ksatria Banin memiliki seorang Hakim Kelas yang berarti ada lima Hakim Kelas di sekolah itu dan satu orang Hakim Sekolah. Hakim Kelas bertugas menjatuhkan hukuman kepada murid yang melakukan pelanggaran atau kesalahan berat. Biasanya, murid akan melapor sendiri dengan jujur. Jika memberi laporan dusta, akan berpotensi mendapat hukuman yang lebih berat. Guru yang memberi perintah melapor selalu akan mengonfirmasi ke Hakim Kelas tentang murid yang melapor tadi.

Master Gorang adalah Hakim Kelas Putih, satu jabatan yang berada di dalam bidang kesiswaan.

“Itu luka ringan,” kata Master Holfor kepada Akira lalu berbalik pergi menuju depan barisan.

“Kau memilih menjadi musuh kami, Ferilly!” kecam Rossifa.

“Kalianlah yang memilih mencari musuh. Katakan kepada Alexa, orang jahat akan selalu berakhir buruk!” kata Ferilly lantang, ia mendelik menatap Rossifa yang lebih tinggi darinya itu.

Rossifa adalah murid perempuan tertinggi di Tingkat Lima itu.

“Waspadalah kalian berdua!” ancam Rossifa dengan tatapan penuh kebencian. Dengan kesal ia lalu berbalik pergi ke barisan belakang.

“Kau tidak apa-apa, kan?” tanya Ferilly kepada Akira.

“Tidak apa-apa karena aku sendiri yang menusuk tanganku dengan jarum,” jawab Akira seraya tersenyum.

Mendeliklah Ferilly mendengar pengakuan Akira.

“Sebenarnya kau cerdik atau licik?” tanya Ferilly.

“Hahaha!” Tawa Akira mendadak meledak pendek mendengar pertanyaan sahabat barunya itu.

Tawa Akira cukup membuat sejumlah mata murid yang lain memandang kepadanya sejenak. Pada dasarnya Akira memang memiliki karakter yang gampang tertawa.

“Jika tidak begitu, sebagai murid baru, rasanya sulit aku untuk melawan intimidasi dari para murid senior,” kilah Akira.

“Jangan khawatir, kita sudah bersahabat, aku akan berada di sisimu jika Alexandria mencoba mencelakaimu,” tandas Ferilly.

“Terima kasih, Ferilly,” ucap Akira seraya tersenyum lebar kepada gadis berambut pirang itu.

Sementara itu di belakang, Rossifa berbicara kepada Alexandria.

“Alexa, lebih baik kita tahan dulu, Akira sedang dalam kondisi waspada. Jika waktu bebas atau di dalam permainan, barulah kita beri pelajaran yang keras,” ujar Rossifa.

Alexandria hanya mengangguk.

“Akira dan Ferilly,” ucap Rossifa lagi.

Memang, ketika kelas praktik di Lapangan Tiga, Akira tidak mengalami gangguan apa pun dari Alexandria dan teman-temannya. Namun, itu menjadi keuntungan bagi Akira. Beberapa murid memilih mengakrabkan diri dengan Akira sebagai murid dan teman baru mereka. Salah satunya adalah Gugum, Ketua Tingkat Lima dan murid unggulan di kelas itu. (RH)

Terpopuler

Comments

𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩

𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩

gmpng tertawa itu msk kategori humoris gk sih

2023-05-22

1

𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩

𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩

jarum nya tumpul apa runcing tuhh

jarum pentul itu kan yg ada warnanya?

2023-05-22

2

rajes salam lubis

rajes salam lubis

mantap betul

2023-04-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!