Diskusi

"Nak," Alex mendesis. Matanya berkilat, membuat Deril takut. "Ayah juga pernah melihatnya sekilas," bisik Alex.

"Apa?" Deril tidak percaya dengan apa yang telinganya dengar. Tapi, melihat Alex yang tidak berkedip sedikitpun ketika mengatakan hal itu, membuat Deril tidak punya pilihan lain, selain mempercayai perkataan ayahnya. "Kapan?" tanya Deril.

Alex menggaruk dagunya yang mulai ditumbuhi jenggot. Dia mencoba mengingat-ingat. "Belum lama ini. Sekitar minggu lalu."

"Aku juga!" sambar Deril dengan suara rendah.

Deru mobil Dokter Stephen sudah tidak terdengar lagi dari rumah sebelah. Tidak ada tanda-tanda juga, bahwa Dokter Stephen akan menyapa dua orang tetangganya yang sedang bersantai di rumah sebelah, walau Alex dan Deril terlihat sekalipun.

"Sepertinya Dokter Stephen benar-benar marah sama kamu, deh," Alex menghela nafas. "Dia sampai tidak menyapa sama sekali."

Deril menoleh ke rumah Dokter Stephen. Pintu depannya tertutup rapat. Rumah itu seperti tidak mempunyai kehidupan.

"Jadi, urutannya seperti ini," Deril melanjutkan pembicaraannya. "Aku melihat Dokter Stephen bermain piano, lalu Mika tidak terlihat lagi, kemudian ada kejadian 'itu', dan seorang asisten rumah tangga datang untuk membersihkan rumah."

"Wah, kamu sampai tahu kalau ada asisten rumah tangga yang datang?" Alex heran.

"Aku tidak sengaja lihat," jawab Deril. "Apakah Mika disekap?"

"Hahahahaha! Kalau ibumu dengar kamu bicara seperti ini, dia pasti akan mengajakmu ke psikiater!" Alex tertawa. "Mungkin saja itu pacar Mika."

"Tidak mungkin."

Alex menepuk pundak anaknya dengan lembut. "Apa itu membuatmu patah hati?" tanya Alex iba. "Gadis cantik seperti Mika, pasti tidak akan tahan lama di pasaran. Selalu ada laki-laki yang akan mendekatinya. Mika juga manusia biasa yang memiliki hawa nafsu. Dia pasti terlena karena waktu itu Dokter Stephen tidak di rumah."

Deril sudah membuka mulut untuk mendebat. Baginya, alasan yang Alex katakan, tidak masuk akal. Deril melihat bagaimana Dokter Stephen memperlakukan Mika bagai berlian mahal yang bahkan tidak boleh disentuh. Mana mungkin Dokter Stephen membiarkan seseorang melakukan hubungan suami-istri dengan anak kesayangannya itu. Namun, belum sempat Deril mengutarakan pikirannya, Serena muncul dari balik pintu depan dan memanggil mereka untuk segera mandi. Makan malam sebentar lagi akan siap.

"Jangan beritahu hal ini pada ibumu. Kita akan mendiskusikannya lagi nanti," pesan Alex sebelum beranjak dari duduknya. Lalu, Alex masuk duluan ke dalam.

Deril menatap rumah Dokter Stephen untuk beberapa detik lagi. Baginya, rumah itu sangat mencurigakan. Dia tidak bisa percaya begitu saja dengan apa yang tampak dari luar.

Kecurigaan tidak bisa hilang dari kepalanya. Dia masih ingat dengan jelas tentang gambaran Mika dan laki-laki tambun itu. Jelas itu bukan pacar Mika. Orang itu terlalu tua untuk Mika. Kecuali, Mika memang menyukai laki-laki yang jauh lebih tua darinya.

'Tapi, kalau benar itu pacar Mika, kenapa dia minta tolong?' batin Deril.

"Nak!" seru Serena dari arah pintu depan rumah mereka. "Anginnya kencang, lho! Kamu bisa masuk angin!"

"Iya, iya!" Deril berlari kecil menghampiri Serena. Dia memang merasa agak meriang karena terlalu sering berada di luar belakangan ini. "Bu, boleh aku buat air hangat untuk mandi?" tanya Deril saat melewati Serena.

Tidak jauh dari tempat Deril menghilang masuk ke dalam rumah, Dokter Stephen mengamati Deril dari jendela lantai satu rumahnya. Matanya berkilat, marah. Baru kali ini dia semarah ini lagi, setelah lima belas tahun berlalu.

"Berkat anak itu, kamu beruntung," ujar Dokter Stephen, lebih terdengar seperti geraman. Dia menoleh pada Mika yang berdiri tidak jauh darinya,sembari memegang tas kerja. "Papa akan menunda pesta minum teh untuk beberapa waktu."

Dokter Stephen beranjak dari jendela, tidak lupa ia menutup tirai walau hari belum gelap. Dia tidak mau kalau harus melihat kepala Deril menyembul dari balik jendela dan mengacau lagi.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!