" Ya Allah bang.. Bang.. Gue bukan binatang bang, hiks..." Ucap Dinda sembari mengusap air mata dan juga hidungnya yang sudah memerah akibat nangis dalam ngigonya
" Makan.." Ucap Dimas keras
" Bisa gak sesekali bilangnya, Din makan dulu" Ucap Dinda mengajari
" Gak usah Din, Cil entah Cok , gak apa apa bang... Asal gak seperti bangunin anjing aja" tambah Dinda masih menahan tangsinya
Entah ya, berkali kali di bangunin seperti itu rasanya sakit banget, mau di tahan lama lama jadi sakit hati
Dinda akhirnya mana dengan berkali kali menghapus air matanya yang terus ingin menetes
Setelah makan dan membuang sampah Dinda kembali tidur, tapi sebelum tidur
" Kalau nanti sampai gue belum bangun, gak usah di bangunin kalau cara loe ngebangunin gue seperti itu, biar gue di bangunin pramugari atau yang lain aja" jawab Dinda lagi dan kembali menghadap ke jendela
Dimas tidak menjawab apa apa, dan dia masih terus menatap Dinda yang membelakanginya
Dimas masih menganggap Remeh Dinda, dan enggan meminta maaf apa lagi mengakui kesalahannya
Tak lama pesawat mendarat, Dinda sama sekali gak bisa tidur, dan hanya meratapi nasibnya
" Loe ke sini untuk ber bakat Din, untuk mengabdi pada negara, bukan untuk meladeni Dimas" Ucap Dinda pada saat hendak turun
Dinda sama sekali gak menyapa Dimas dan rasanya males toh ini nanti juga mereka pisah asrama,
Dinda berjalan duluan bersama dengan Tasya dan Dzikri, dengan Dimas yang ada di belakang mereka
Sampai di mobil mereka menuju ke asrama, yang sudah di sediakan, dan mereka juga siap siap untuk masuk segera mobil yang sudah menjemputnya
" Din" Panggil Dimas dan Dinda pura pura gak dengar
" Din di panggil pak Dimas" Ucap Tasya yang mendengar
Dinda hanya menoleh tanpa menanggapi, masih sakit rasanya, dan kali ini gak bisa di bohongi lagi gak bisa di tutupi lagi
Dimas masih terus memanggilnya hingga akhirnya Dimas menjawilnya
Dinda hanya menoleh dan enggan untuk menjawab apa lagi mengeluarkan suara untuk Dimas
Dimas menatapnya dan mereka saling menatap satu sama lain, tapi sama sekali tidak membuat Dimas sadar akan kemarahan Dinda
Cukup lama, lebih dari 3 menit tanpa ada suara di antara keduanya, menbuat penumpang lainnya heran pada kedua orang tersebut
" Ya udah kalau gak mau" jawab Dimas bermaksud memberi uang saku
Dimas kembali menghadap ke arah sebelumnya dan kembali mengabaikan Dinda
Dindapun gak peduli Dimas mau ngomong apaan, walaupun Dinda tau Dimas mau ngasih uang jajan, tapi sepertinya aja gak ikhlas, mungkin lebih baik untuk ngasih ke Eka saja
Hingga akhirnya mereka sampai di asrama, dan Dinda waktunya istirahat bersama dengan Dinda
Di asrama sana Dinda kembali mengenal banyak temannya, yang dari 34 Provinsi di Indonesia yang sama sama terpilih dari provinsi masing masing
Mereka datang lebih awal, sedari kemaren, hanya Dinda dan Tasya saja yang baru datang
________
Keesokan harinya, Dinda sarapan pagi di tempat yang sudah di sediakan bersama dengan Tasya dan yang lainnya
Setelah sarapan mereka olah raga dan lanjut dengan kegiatan selanjutnya yaitu kenalan
Mereka saling mengenal satu sama lain, baik laki laki maupun perempuan,
" Dinda" ucap Dinda pada salah satu cowok yang berasal dari Jakarta
" Gildan" jawab cowok tersebut yang langsung terpesona pada Dinda
Dialah cowok yang paling tampan , begitu juga dengan Dinda cewek yang paling cantik
" Salam kenal" ucap keduanya kompak
Dan mendapat tepukan dari semuanya, karena perkenalan mereka paling terakhir dan jadi pusat perhatian
Dinda jadi salah tingkah, dan memerah mukanya, apa lagi tatapan Gildan yang membuat Dinda makin salah tingkah, dengan tangan yang seolah gak mau di lepas sama sekali
" Wah wah... Kalau seperti ini yang ada jadi gak fokus dong, cinta pada pandangan pertama dan juga cinlok, cinta lokasi" ucap pak pelatih pada mereka yang langsung melepas salamannya
Dimas langsung menoleh dan melihat Dinda yang sama sekali tidak menyapanya sampai saat ini .
" Kita teman, dan profesional tugas" ucap Gildan tegas
" Setuju" jawab Dinda juga tegas
" Nah... Ini baru, tapi kalian" tambahnya pelatih .
" Kami berteman" jawab Dinda dan Gildan tegas
" Good job, yuk lanjut biar makin semangat" jawab pelatih pada semuanya
Mereka lanjut latihan bersama dan mulai step by step
Dimas memantau anak didiknya sambil ngobrol dengan rekan lainnya
" Okey istirahat dulu" Ucap Pelatia pada mereka semua
Semuanya istirahat dan Dinda berkumpul dengan para teman perempuannya
Tapi tak lama Gildan mendekat dengan membawa tissu dan juga air minum untuk Dinda
Dimas melihat hal itu, ya sedari kemaren dia di diamkan sama Dinda otomatis ada rasa aneh saat melihat itu
" Nih minum dulu" Ucap Gildan pada Dinda
" Repot repot, " Ucap Dinda sambil tersenyum lembut
Dinda menerimanya dengan lembut dan Gildan duduk di sebelah Dinda sambil meneguk air minum yang dia bawa
Dimas terus melihat dan memantaunya, tapi Dimas bodo amat seolah gak peduli
" Asli mana sih?" tanya Gildan pengen tau lebih lama
" Gue PKU, elo?" tanya Dinda balik
" Gue sini aja, DKI " jawab Gildan santai
" Hem.. Dari SMA 1 Jakarta pasti" Ucap Dinda menebak
" Tau aja, " jawab Gildan dan mereka lanjut ngobrol
Tak lama ponsel Dimas berdering, kalau Dinda dan yang lain tidak bisa memakai ponselnya karena memang saat materi atau latihan dilarang untuk membawa dan menghidupkan ponsel kecuali pengawas
" Sayang... Mana tiketnya" ucap Eka dari seberang sana
Dimas belum membelikan tiket sebenarnya mau di pertimbangkan tentang keaktifan dia nanti
Cuman Eka yang terus merengek dari semalam membuatnya makin bingung
" Iya sayang aku kirim sekarang ya" Ucap Dimas akhirnya mengambil keputusan
Ya dia pikir kalau ada Eka senggaknya gak lihat Dinda yang lagi di deketi Gildan
Dimas langsung booking tiket untuk keberangktan Eka yang akan menyusulnya
Seharian sudah merek berlatih, kini kembali ke Asrama, tapi saat balik Dinda tidak melihat Dimas dalam bus yang sama dengannya
Mau menghubungi juga gak punya nomernya, ya sampai saat ini Dinda sama sekali tidak punya nomer Dimas, dan mereka gak pernah berkomunikasi sama sekali
Dimas saat ini sedang di bandara untuk menjemput Eka, Dimas kebandara menggunakan Taxi umum, karena Eka minta untuk segera di jemput dan gak mau menyusul sendiri ke lokasi
Ya mungkin selama ini nanti, Eka akan menginap di hotel dekat asrama tempat Dimas dan Dinda tinggal
Karena Eka gak bisa ikut masuk asrama karena dia gak terdaftar di sana
" Sayang...." Panggil Eka saat menemui Dimas yang sudah menunggu di pintu kedatangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
ikutan sakit hatiku😢😢😢😢😢🤧
2023-04-25
1
Heni Yuhaeni
bikin si dimas ketahuan sama ortu nya atas kelakuan nya smaa dinda, dan bikin dia menyesal sekarang jga thor.. aqu gemes, dan ikut sakit hati. sumpah, pingin girik si dimas sama si eka
2023-02-22
0
Lola Saldifa
lanjuttt
2023-02-22
0