Bu Tri dan pak Rahman tersenyum dengan Bu Tri yang mengelus kepala Dinda
" Nak Dinda, mau kan sama Bang Dimas, " Ucap Ibu Tri lembut
" Abang kulkas 10 pintu ini bude?" langsung tunjuk Dinda tanpa filter
" Dinda..." Sela ibu Ana gak enak
" Maaf Bude, pak de bercanda" sambung Dinda nyengir
" Gak apa apa, mau kan?" tanyanya lagi
" Gimana bang?? Loe mau sama gue? Bocil lho bang" jawab Dinda santai
Dimas diam tak menjawab justru semakin Ilfeel sama Dinda yang terlihat santai bar bar kayak gak punya otak
" Gak usah gengsi gitu bang.. Slow aja" jawab Dindan masyaallah tanpa grogi dan kaget sama sekali
Bagi dia hidup memang banyak pilihan, tapi dia gak mau milih, dia terlalu pasrah dalam hidupnya
Apapun yang terjadi jalani aja, penting tetap manfaat bagi orang lain, dan bahagia, tentunya di Ridhoi oleh Allah
Apa lagi untuk pakde dan budenya ini yang luar biasa baik sama dia, mereka bukan siapa siapanya, bahkan tidak ada ikatan darah sama sekali, tapi mereka sangat sayang padanya, bahkan seperti anak sendiri
" Saya ikut apa kata bapak mamak" jawab Dimas terpaksa
Sebelumnya di rumah bahkan dari beberapa bulan yang lalu
Flas back On .
Suatu hari Dimas pulang ke kampung karena selama ini Dimas kerja di kota besar yang mana jadi ibu kota provinsi tersebut
Dia seorang dosen sekaligus guru di salah satu SMA favorid disana, dia jarang pulang dan mungkin beberapa kali atau pas waktu liburan semester anak didiknya atau kalau ada acara
Dimas sudah memiliki kekasih yang beda agama, dan membuat kedua orang tuanya menolak keras akan hal itu
Dimas masih sangat mengengkang sampai akhirnya hari ini bapak dan mamaknya ambil tindakan
" Gimana Dim? Masih gak mau lepas dari tuh orang nasrani?" ucap Mamaknya menentang Dimas
Dimas sama sekali tidak menjawab, dan tetap diam, karena Dimas tau sampai kapanpun orang tuanya sama sekali tidak setuju
" Jawab Dim.." kesal mamaknya
" Mamak maunya Dimas gimana?" jawab Dimas mencoba sabar
Karena bertahun tahun selalu seperti ini, bahkan sampai di Umur 29 tahun saat ini Dimas belum menikah karena belum dapat Restu dari orang tuanya
" Cari yang lain kalau gak bisa mamak carikan" jawab bu Tri tegas
" Nikah sama Si bocil itu? Yang bener aja, lagian dia kan juga bukan orang berada kenapa sih harus di paksakan seperti itu" jawab Dimas seolah menolak keras
Karena sudah sering kali bapak mamaknya mangajukan pada Dimas soal perjodohannya dengan Dinda
" Jaga ucapanmu Dim, Jodoh Rezeki mati Itu Allah yang menentukan, jangan pandang jodoh karena Rezeki dan harta, semua gak di bawa mati, " jawab Pak Rahmat mengingatkan
Seketika Dimas terdiam itu bukan hal yang baru di telinga Dimas, bahkan sudah sering kali Dimas dengar dan bahkan sudah Hafal
" Mau gak mau harus mau, akhur bulan kalau kamu gak pulang bapak jemput, kita kesana melamar" jawab pak Rahmad tanpa koma langsung titik
Hingga akhirnya Dimas hari ini pulang, dan menepati janjinya, soalnya semalam bapak dan mamaknya sudah mengancamnya kalau gak pulang surat izinnya untuk kerja di cabut, dan meminta dari pihak kampus untuk memecat dia, karena kebetulan tantenya adalah rektor di sana
Flas back Off
Kembali ke Dinda
" Pakde Bude, tapi gak sekarang kan Nikahnya, Dinda baru menjabat jadi ketua OSIS lho bude, sayang dong" Ucap Dinda yang mana orang tuanya sendiri belum tau
" Masyaallah... Selamat nak" ucap Bu Tri bangga
Ana dan Edi hanya tersenyum karena dia masih bingung dengan permintaan pak Rahmat dan Bu Tri
" Tapi maaf Nak Dinda, pakde takut Bang Dimas ini keburu tua, jadi takut gak bisa beri cucu untuk pakde dan bude" jawab Pak Rahmat
" Weh... Emang umurnya berapa pakde, maaf Dinda tanya pakde Aja ya, kulkasnya penuh Es batu beku" jawab Dinda sekaligus menyindir Dimas
Dimas mengerutkan keningnya karena calon istri pilihan bapak mamaknya itu terlalu transparan dia yang kalem takut kalah telak
" Hehehe.... Maaf nak, emamg gitu, udah mau kepala 3, sekarang udah 29 tahun, makanya bapak sama ibuk mau nikahkan sekarang, biar cepet kasih cucu" ucap Pak Rahmat lembut
" Gimana Bang??" tanya Dinda pada Dimas dengan gaya sok kenalnya
Dinda pasrah aja gitu walaupun TANPA RASA CINTA
Dimas tidak menjawab, dan masih diam aja
" Terus kalau sudah menikah Dinda masih bisa sekolah kan bude? Masih tinggal sama bapak ibuk kan bude" tanya Dinda lagi
" Kalau sekolah harus lanjut dong nak, tapi harus pindah kan harus ikut suami, bang Dimas ini kerja di PKU , jadi kamu nanti sekolahnya pindah di mana bang Dimas mengajar" jawab Ana menjelaskan
" Wih Di PKU, healing tiap hari dong Buk, kota lho" jawab Dinda sok norak karena memang gak pernah keluar kota kalau gak perlu
" Iya Nak, kamu mau?" tanya Bu Tri lagi
" Bapak Ibuk?" tanya Dinda pada Kedua orang tuanya dengan wajah mulai serius
" Nak... Sebenarnya rencana ini sudah lama, semenjak kamu masih duduk di bangku SMP , bapak dan Ibuk sudah setuju sejak dulu" jawab pak Edi yang memang sudah berencana dengan pak Rahmat
" Terus kalau mau nikah kapan? Dan di bawa ke PKU kapan?" tanya Dinda memastikan
" Sekarang, malam nanti tak bawa ke PKU" jawab Dimas cepat
Semua langsung menoleh ke Dimas karena sedari tadi hanya diam
Bahkan di tanya Dinda beberapa kali aja tetap Diam
" Ciee bang Dimas, gak sabar aja" Ucap Dinda seneng kali kalau garahin orang
Semua yang di sana tertawa, dan selanjutnya semuanya menyepakati apa yang Dimas mau, mumpung saja Itu ucapan Dimas sendiri dan untuk senjata mereka juga akhirnya
" Kalau mau di laksanakan ijab qobul sekarang, saya butuh saksi, 1 lagi, " ucap pak Edi saat mau ijab di laksanakan
" Nizam aja pak, jangan lama lama" ucap Dimas yang sebenarnya pengen keluar dari penjara ini
" Sabar bang sabar... " jawab Dinda seneng kali mengejek Dimas
Kemudian Dimas menelfon Nizam untuk segera menyusul ke sana
Karena jaraknya dekat, jadi tak sampai 5 menit Nizam sudah sampai
" Assalamualaikum.." Ucap Nizam saat masuk
Dan Nizam bersalaman pada semuanya, dan duduk di sana
Ijab qobul atau nikah sirri akan segera di mulai, dengan pak Rahmat sebagai saksi bersama Nizam adek Dimas
" Saya terima nikah dan kawinnya Dinda Ayu binti bapak Edi, dengan maskawin tersebut Tunai" ucap Dimas begitu lancar seolah sudah belajar lama sebelumnya
" SAH..." ucap Nizam dan pak Rahmat yang mana ijab qobuk singkat terlaksana
Syarat ijab qobul
Adanya mempelai laki laki
Ada mempelai perempuan
Wali nikah /pengantin putri, putra tidak butuh wali
2 saksi
Cukup dengan adanya ijab dan qobul sudah SAH menjadi suami istri, secara agama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
semoga kelak akan kuat m3njalani cobaan hidup....😢🤲🤲🤲🤲🤲😢
2023-04-25
0
༅🌠luͣcᷫy hiatus🐼
lnjut thor
2023-02-12
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu dinda sifatnya kayak zula 😂😂😂
2023-02-12
0