Karena sore ini Dinda udah sah menjadi istri dari Dimas, walaupun tanpa persiapan sama sekali
Jadi sesuai keinginan Dimas, malam ini Dinda akan langsung di bawa Dimas ke PKU,
Dan kali ini Dinda langsung di ajak kerumah Dimas, atau kerumah orang tua Dimas setelah ijab qobul tadi
Sempet menjadi drama mengharukan sih setelah ijab tadi, pasalnya Dinda adalah anak satu satunya, yang mana sebagao orang tua Ana dan Edi tentu berat melepas anak tunggalnya
Tapi namanya anak adalah titipan, yang mana suatu saat nanti akan di miliki orang lain juga
Mereka percaya sama Dimas, Dimas keturunan orang baik dan pasti Dimas juga baik, dan mereka juga mengenalnya karena dulu Dimas pernah ngaji sama Edi maupun Ana
Kini Dinda berada di ruang keluarga, ya seperti biasa karena itu juga sudah seperti rumahnya sendiri karena sering main ke sana
" Cepet sholat magrib nanti terus berangkat ke PKU" ucap Dimas dingin
" Gue lagi gak sholat, " jawab Dinda cepat sambil ngemil dan mainan ponsel
" Eaaaa..... Gagal malam pertama" Ledek Nizam yang ada di sebelah Dinda
Dimas langsung salah tingkah dong, sedangkan Dinda melirik ke Dimas dan langsung tertawa ngakak
" Wkwkwkwkwkwk salah tingkah ya, cie sabar bestie.. Ini masih terkunci" tawa Dinda ngasal dan lanjut ngemilnya
" Kok terkunci kasian dong" jawab Nizam lagi sambil bercanda
" Mana kuncinya ilang lagi" sambung Dinda lanjut bercanda dan Mereka berdua tertawa
" Heh gak lucu gue gak na***u" jawab Dimas dingin
" Jaga ucapau Dim" sentak bapaknya dan Dimas terdiam
Dinda dan Nizam masih lanjut main ML bareng sampai asyik sendiri toh Nizam sudah sholat juga
" Dek... Dek Dinda.." ucap Nizam seperti biasa memanggil dek karena seperti adeknya sendiri
" Eh... Bang Nizam sekarang kan gue kakak elo, jangan panggil dek dong" jawab Dinda masih lanjut main
Enak ya kalau dapat mertua yang sudah kenal dan sayang sama kita sejak dulu, gak pakai gak enak sungkan dan segan segala
Seperti saat ini Pak Rahmat juga duduk di sebelah Dimas yang di cueki sama istrinya dan akhirnya duduk dan di temani pak Rahmat
Maklum Dinda masih kecil dan seneng mabar bareng Nizam dan Rahmat membiarkan itu
" Baik kakak" jawab Nizam dan Dinda tertawa
Tapi Lama lama Dinda semakin gak enak sama mertuanya yang mana sedang ngobrol serius dengan Dimas
Dinda meletakkan ponselnya dan mulai duduk di sebelah ibu mertuanya
" Sini Nak " Ucap Ibu Tri lembut
" Nanti Mamak nitip Dimas ya, kalau dia nakal bilang sama mamak" ucap Bu Tri merangkul Dinda
" Insyaallah siap bude, eh Mamak" jawab Dinda kikuk
Bu Tri merangkul Dinda ke dalam pelukannya, dan menciumnya pelan
" Sayang Mamak.... Sayang mamak... Jadi anak mamak beneran kalau kayak gini" Ucap Bu Tri memeluk erat Dinda
" Kan memang anak bidok mamak" jawab Dinda manja
Dimas melihat itu cukup terenyuh, walaupun dia dingin tapi kalau mamaknya bahagia dia juga ikut bahagia
" Dim... Jaga anak bidok mamak satu satunya ya" ucap Bu Tri
" Udah besar minta di jagain?" tanya Dimas santai
Dinda sih Bodo amat mau bagaimana ucapan Dimas, lagian dia juga tanpa Rasa Cinta dengan Dimas
" Ah.... Yang penting dapat cinta dari bude pakde " Pikir Dinda santai
" Kamu kalau ngomong lho Dim, Dinda sekarang tanggung jawab kamu, di jaga ucapanmu" Ucap Bu Tri marah
" Udah gak apa apa mamak, biar nanti kan kalau gak Dinda masakin gak makan" jawab Dinda santai dan yang lain tertawa
_________
Sehabis sholat isya' kini Dinda dan Dimas langsung mau berangkat ke PKU,
Karena nanti pagi Dimas ada jadwal ngajar dan juga banyak kerjaan lainnya
Dan kini berkumpul di rumah bu Ana dan Pak Edi
" Bang Dimas, nitip Dinda ya, jaga baik baik dia, " Ucap Bu Ana pada Dimas
" Insyaallah buk" jawab Dimas lembut
" Hati hati Dim, jaga istrinya" pesan pak Rahmat lagi
" Iya pak" jawab Dimas
Dan Kini mereka masuk ke mobil dan siap siap untuk berangkat ke PKU
Semua baju dan alat sekolah Dinda sudah di bawakan dan di masukkan ke bagasi mobil Dimas
Dinda duduk di depan sesuai permintaan Dimas, dan lanjut ke melajukan mobilnya pelan dan keluar dari pekarangan rumah pak Edi
Dinda melambaikan tangannya, dan kiss bay pada semuanya
Tanpa twrlihat sedih sama sekali, Dinda begitu Happy, tapi entah apa yang membuat dia Happy, padahal dia di jodohkan, TANPA RASA CINTA
Ya itu karena dia terlalu pasrah dan tenang hidupnya, semua di serahkan pada Allah SWT
Di perjalanan mereka diam saja tanpa kata, apa lagi ini jalan cukup gelap di tengah hutan sebelum keluar di area jalan lintas
" Eh... Ngomong kek, hidupkan musik ala gimana, Hening aja sepi nih" Ucap Dinda dan Dimas tetap diam tanpa menjawab apa lagi menoleh ke arah Dinda
" CK.. Dasar kulkas 7 pintu, kulkas aja ada suaranya, lha ini, masak kalah sama suara AC " kesal Dinda ngomel
Dimas masih tidak menanggapi, dan Dinda seolah merinding sendiri dengan mobil yang berjalan di gelapnya malam
Dinda mulai menutup mukanya dan menunduk ke bawah, karena dia takut banget sama gelap, walaupun dia bar bar dan cerewet kadang sangar dan cuek, tapi cuma gelap saja sudah takut
Hingga setelah 15 menit, akhirnya sampai di jalan lintas yang mana mulai terang dan banyak kendaraan yang lewat
Apa lagi Dinda kadang kadang bisa melihat makluk yang begituan, walaupun gak sering tapi saat gelap semua terlihat atau indra ke 6
" Alhamdulillah..." Ucap Dinda lega
Dimas kaget dan menoleh ke arah Dinda
" Heh... Sekolah gue gimana?" tanya Dinda lagi untuk memecahkan keheningan
" Gue punya nama, jangan asal hah heh aja" jawab Dimas dingin
" Eh... Dasar kulkas" kesal Dinda pada Dimas
" Abang Kulkas, nasib sekolah gue gimana?" tanya Dinda sengaja memberi nama panggilan aneh
" Gue bukan barang, gue punya nama" jawab Dimas masih datar
" Huh... Itu kan tadi gue panggil elo abang, salah lagi, anggap aja kulkas itu nama kesayangan gue ke elo, biar romantoooss" Jawab Dinda menghadap ke arah Dimas dan menekankan ucapan terakhir
" Gue gak perlu kesayangan seperti Elo" jawab Dimas masih dingin dan fokus nyetir
" Elo pikir gue juga butuh kasih sayang dari elo, Enggak.... !! Bodo amat" jawab Dinda ngegas
" Lha ngapain Elo terima gue jadi suami elo?" tanya Dimas mulai berbicara
" Karena gue sayang sama Pakde dan Bude, mereka baik dan mereka orang tua gue juga, sayang juga sama gue, apa salah gue menerima untuk membahagiakan mereka?" jawab Dinda santai tapi jlep...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
sederhana sekali prinsio nya ...😢
2023-04-25
0
Devi Sihotang Sihotang
wah pku ( pekanbaru) nih cerita nya...
aku juga tinggal di pku thor
2023-04-16
0
khas bibah
oohh gitu ternyata.. maksudnya dinda..
2023-02-15
0