" Hahahahaha... Gak jadi kencan nyaman dong" tawa Dinda meledak untuk meledek Dimas
Dimas kembali melotot dan menarik hijab Dinda dari belakang
" Aduh.... Bang Dimas Ih... Haduh.." Ucap Dinda tergores pisau karena di tarik Dimas
" Huh....." Tambahnya mengipat ngipatkan tangannya
Dan mengacurkan air keran yang ada di sebelahnya
Hati yang sebenarnya sakit sejak pagi tadi seolah muncul kembali, air mata yang terus dia tahan seolah ingin menerobos keluar kembali tapi kembali dia tahan
Entah sedari pulang dari sekolah sudah di sekap, dan di tindas Dinda rasanya gak terima,
Dan kini dia harus terluka gara gara Dimas lagi, dia yang mencoba menghibur dan menutupi rasa sakit dan jengkelnya justru menimbulkan luka di tangannya
Luca goresan pisau cukup dalam sehingga Dinda terasa sangat perih dan menahan rasa sakit itu
Dimas berhenti dan melihat apa yang terjadi pada Dinda yang sedang menuntaskan darahnya
" Cuman ke gores gitu aja nangis kesakitan" ucap Dimas seolah gak peduli
Dinda terdiam tanpa kata dan menyingkir untuk ke kamarnya
" Ngambek ngambek..." Teriak Dimas dan Dinda gantian gak peduli
Dinda mengobati lukanya dan juga memperbannya lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan kewajibannya
Dimas ternyata masih di meja makan situ tanpa pindah posisi
" Lebay lebay..." Ucap Dimas lagi
Dinda diam dan males menanggapi ucapan Dimas, tapi sedetik kemudian dia gak mau cari masalah sama siapapun dan seolah ingin berdamai
" Ya elo, perih tau, jadi gak bisa cepet masaknya" jawab Dinda masih sambil meracik dan mulai memasak
Dimas kembali terdiam dan Dinda ikut Diam dan tak lama masakan Dinda selesai
Karena Dinda kali ini masak yang sangat simple dan cepet mateng, oseng cumi campur toge
" Makan bang" ucap Dinda menawarkan
" Ini nasinya" tambahnya menyinpan rasa sakit hatinya sendiri
" Oh ya.. Ini berasnya habis, biasanya beli dimana?" tanya Dinda mengingatkan
" Uang loe masih?" tanya Dimas lagi
" Itu sekalian sama beli berasnya?" tanya Dinda balik
" Lha jadi?" tanya Dimas sambil mengambil lauknya seolah gak mau tau
" Ya kalau gitu gue sekarang buka warung sama Elo bang, loe pikir aja makan 3 kali sehari murah lah, sesuai standar di sini 20 ribu per porsi, sehari 60 ribu, sebulan berapa 1.800.000 sekarang mana yang 800.000 nya biar sekalian kontrak sebulan makanmu" kesal Dinda karena Dimas yang begitu peritungan
Dinda sudah pegel hatinya sedari tadi di buat jengkel sama Dimas dan meledak sekalian cuman perkara beras dan jatah bulanan
" Ya pinter pinter elo, kan elo di sini numpang tidur air, pinter pinter bagi uang belanja sebulan 1 juta harus di cukup cukupin" jawab Dimas lagi tanpa rasa bersalah
" Iya ya... Gue numpang..." jawab Dinda sudah sangat capek dan milih mengalah
Dinda ikut duduk dan mengabil piring nasi dan juga lauknya
" Biaya perawatan wajah berapa bang?" tanya Dinda sengaja
" Ngapain nanya nanya?" jawab Dimas kesal
" Gak apa apa sih," jawab Dinda santai dan kembali ke mode awal
" Mau perawatan?" tanya Dimas lagi
" Maaf, gue gak kenal, wajah gue sudah bersih alami tanpa perawatan, gak tembelan dan dempulan, gak kenal gue" jawab Dinda seolah menyindir Eka pacar Dimas
Tapi sayang Dimas gak faham apa yang di omongkan Dinda, dan malah mengejeknya balik
" Gak kuat bayar ya?? Kode mau di bayarin" ledek Dimas
" Oh sorry... Gue bukan pengemis , lebih baik gue gak bisa perawatan toh wajah gue udah mulus, bersih alami, dari pada kuat bayarin pacar, makan ikut numpang hahahaha" jawab Dinda langsung terang terangan
Dimas mulai murka dan Dinda langsung berdiri dan
Kabur......
Teriak Dinda langsung masuk kamar mandi
______
Kini Dinda dan teman cowoknya Arsa sudah siap siap untuk di kirim ke kantor Dinas oleh raga daerah
Dia di temani oleh Eka dan guru olah raga mereka,
" Din... Bu Eka kok ikut sih, dia lho guru bahasa inggris " Ucap Arsa pada Dinda
" Entah coba tanya, " Jawab Dinda yang sebenarnya tau kalau nanti Dimas naksir sama dia
Soalnya sedari semalam Dinda dengar Eka ngerengek mulu sama Dimas
Karena tau Dinda ikut dan takut Dimas kalau naksir sama Dinda
" Buk Eka, ibu gak ngajar?" tanya Arsa pada Eka
' Tapi ibu nganterin kalian" jawabnya santai
" Kan udah di anter sama pak Heri buk, " jawab Arsa dan Dinda sebenarnya menahan tawa
" Emang kalian gak mau ibu anterin?" jawab Eka lagi sedikit jutek
" Ya gak gitu sih buk, tapi Ibuk kan seharusnya ngajar, gak ngikutin kamu" ucap Arsa masih membantah
" Betul" jawab pak Heri yang sedang nyetir
Pak Heri tentu jengkel juga di ikuti sama Eka dari semenjak Dinda ikut gabung ke PBB
" Pak Heri apaan sih, orang mau di bantuin juga " Jawab Eka centil pada Pak Her
" Huueek...." Dinda di seolah muntah melihat kecentilan Eka sama Heri
" Kenapa Din, mabok kendaraan?" ucap Pak Heri dari depan
" Eh.. Enggak pak, Aman aman" jawab Dinda sambil nyengir
" Masak mabok? Gimana besok naik pesawat? Mabok juga kan secara gak pernah" sambung Eka dari depan
" Alhamdulillah enggak buk, kalau naik pesawat saya sering bahkan hampir setiap tahun saya mudik pake pesawat buk" jawab Dinda gak mau kalah
Ya karena kenyataan dia sering mudik pake pesawat walaupun sederhana hidupnya tapi gak mau menyengsarakan diri
Eka langsung diam klekep tanpa berkata kata lagi
Mereka saling diam dan tak lama sampai juga di tempat tujuannya
Di sana udah ada Dimas bersama beberapa anak didiknya, sebenarnya Dinda bisa langsung pulang kerumah setiap harinya cuman dia gak tau daerah sini, terus kebetulan ada asrama penginapan selama karantina jadi sekalian dari pada bolak balik capek dan juga makan waktu, dan ongkos tentunya
Dimas sih bisa pulang dia juga bisa di bawa sekalian, tapi apa mungkin?? Apa Dimas mau?? Tentu tidak dan Dinda tau itu
Menjadi istri TANPA RASA CINTA itu bukan hal mudah bagi Dinda yang harus kuat di umpetin harus kuat di abaikan dan parahnya tidak di kenal
Semalam Dimas sudah mewanti wanti Dinda untuk tidak mengenalnya untuk tidak menyapanya dan seolah tidak saling mengenal saat di pertemuan seperti ini
Bisa Di bilang mudah tapi sulit, tih nyatanya memang mereka saling mengenal saling mengetahui dan tinggal serumah
" Alhamdulillah sampai juga" Ucap Dinda dan Arsa turun dari mobil
Lirikan mata Dinda sudah melihat Dimas yang sedang berdiri di antara anak muridnya
Begitu juga sebaliknya Dimas bukan melirik keberadaan Eka cuman melirik keberadaan Dinda yang berjalan ke arahnya bersama Arsa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Nirna Yuanti
serius eneg dan muak aku sm sikap nya dimas, dah tua tpi gk bs didik dinda. aku gk rela kl ujung² mreka saling jatuh 3.
dri sni aku bkal lompat ke part ujung,,mau crita tau akhir critanya. kl akhirnya mreka saling cinta, aku bkalan brenti bc, aku gk mau tau sberat apapun perjuangan dimas nantinya. tpi kl ujungnya mreka pisah dan dimas mrsakn penyesalan yg amat tramat dlm, good aku bkl bc keseluruhan bab dan ksi like.
2023-06-20
1
Maulana ya_Rohman
🤧🤧🤧🤧😢😢😢😢😢🤧🤧😢😢😢
2023-04-25
0
Lai Lee
diumpeti hehehehe seperti uang koin aja
2023-04-03
1