Tiket Habis

Dinda berangkat ke sekolah sendiri sedangkan dengan waktu yang bersamaan Dimas juga membawa mobilnya keluar dari komplek

Dinda menyeret kopernya dan melewati pos keamanan bersamaan dengan mobil Dimas

Dimas menyapa pek santpam yang berjaga di sama

" Pak" Sapa Dimas sopan

" Eh pak Dimas.. Lah itu mbak Dinda , kok gak bareng sekalian ? " Tanya pak Tono dan Dimas melihat Dinda dari spionnya dengan Dia yang jalan kaki dan menyeret kopernya

"Iya kasian mbk Dinda, mana bawa koper segala mau kemana?" tanya Satpam satunya lagi

" Dinda mau ke sekolah pak, dekat saya buru buru jadi saya duluan," jawab Dimas langsung melajukan mobilnya

Dimas memang rajanya tega kalau sama Dinda

Padahal Dimas juga tau tujuan mereka itu sama, tapi Dimas justru mengabaikan dan membiarkan Dinda

Tak lama Dinda mendekat dan menyapa mereka ramah

" Lho mbak Dinda mau kemana kok bawa koper?" tanya Pak Tono

" Mau merantau pak ke Ibu kota" jawab Dinda ramah

" Wah ngapain mbak?" kaget pak Tono

" Mau ketemu pak presiden pak" jawab Dinda santai

" Wah... Salam ya mbak Untuk pak Presiden " ucap pak Tono antusias

" Insyaallah ya pak.." Jawab Dinda ramah

" Dinda duluan ya pak" tambah Dinda

" Iya mbak Dinda hati hati di jalan " jawab mereka kompak

Kini Dinda masih berjalan menyeret kopernya hingga sampai di sekolah dan termyata sudah di tunggu oleh beberapa guru yang akan mengantarkannya

" Kok gak bilang aja Din, tadi kan bisa bapak jemput" Ucap Pak Heri pada Dinda

" Deket kok pak sekalian olah raga" jawab Dinda ramah dan bersalaman pada semuanya

Ini suatu kebanggaan untuk sekolah, Dinda anak baru bisa mewakili sekolah sampai ke tingkat Nasional, dan hanya Dinda saja sedangkan Arsa terpilih di tingkat kabupaten kota

Dan dari PKU hanya 3 orang, 1 Dinda dan 1 lagi dari sekolah lain, yang tentunya bukan sekolah tempat Dimas mengajar

" Ya udah ayo... Penerbangan jam sekian kita harus kumpul dulu di bandara " Ucap pak kepala sekolah

Satu murid yang bernagkat 2 mobil yang mengantarkan

" Orang tuamu bagai mana Din? Udah minta izin? Mereka mau jumpa dulu gak?" tanya pak Tono saat di mobil

" Iya barang kali mau ikut mengantar kamu sampai bandara" Ucap ibu wali kelasnya

" Beliau nitip salam buat bapak ibuk, beliau tidak bisa mengantar karena ada kerepotan di rumah, dan gak bisa di gantikan" jawab Dinda tetap santai

Ya memang benar selain mereka repot mereka udah pasrah pada Dimas, apa lagi tau kalau Dimas juga ikut ke Jakarta mereka juga makin tenang

Tapi yang sebenarnya terjadi justri sebaliknya Dimas yang mengabaikan kewajibannya untuk mendampingi Dinda justru mendampingi pacarnya sendiri

" Okey... Waalaikum salam.. Yang penting kamu semangat ya Din, kami dan juga orang tuamu semua bangga padamu" ucap Ibu wali kelasnya mendukung Dinda

Perjalanan tak lama, mereka sampai akhirnya diBandara setempat dan di sana banyak yang mengantar dan menemani anak didik mereka

Setelah semua tersedia dan semuanya tiket dan lain lain sudah di persiapkan dan sampai akhirnya Dinda pamit ke semua guru yang sudah mengantarkannya

Kini Dinda mengikuti langkah Dimas menuju ke tempat chek-in dan juga ke dua temannya dengan Eka yang menunggu di sana

Dzikri sama Tasya, itu teman Dinda yang dari PKU

Mereka berjalan bertiga beriringan mengikuti langkah Dimas yang sudah di tunggu oleh Eka di lantai 2

" Jadi beneran?" tanya Dinda lirih dan Dimas menoleh kepadanya

" Yah... Gak jadi bebas dong" Ucap Dinda sengaja mencibir Dimas

" Ck... Diem" Ucap Dimas dan Dinda tertawa pelan

Sedari semalam Dinda sengaja meledek Dimas kalau hidup di Jakarta kan perlu banyak uang, di tambah beban kermi yang terus mengintilinya

Dimas gak bisa berkata sebenarnya tapi gimana namanya juga Cinta yang membuatnya lupa segalanya

" Sayang" Ucap Eka menghampirinya

" Hay...." Jawab Dimas mendekat padanya

Dinda tersenyum tipis dan geli sendiri melihat Ulat kermi menempel ke arah Dimas

" sayang maaf banget.. Ternyata tiket pesawat yang sama dengan aku udah habis, jadi adanya di penerbangan besok hari ini full, gimana dong?" tanya Dimas pada Eka

" Lha terus? Masak iya aku berangkat sendiri" ucap Eka

" Buk Eka mohon maaf banget ya buk sebelumnya, dari pada ibuk dapat surat peringatan dari pak kepsek dan ibuk kehilangan pekerjaan, mending ibuk di sini aja, lagian nanti di sana ngapain buk, kan semua pada sibuk latihan pak Dimas juga sibuk ngawasi, kan ibuk jadi gak ada temannya " Ucap Dinda lembut dan sopan pasalnya dia lama lama geram lihat Eka

Dan yang bakal jadi perusak rumah tangganya juga

" Diam loe, itu urusan gue" jawab Eka nyolot

" Okelah kalau begitu" Ucap Dinda santai

Dinda kemudian di kode sama Tasya seolah bertanya siapa Eka

" Pacarnya pak Guru" Jawab Dinda keras dan membuat Dimas menoleh kebelakang

" Ya Elah.." Jawab Dzikri tepuk Jidat

" Pak Dimas, ini masih lama gak? Sepertinya 15 menit lagi boarding, jadi kalau bapak masih ngurus bu Eka, mana tiketnya biar kami chek-in duluan" jawab Dinda sudah males melihat pasangat lebay itu

" Okey sebentar" jawab Dimas pada Dinda

" Maaf ya sayang, masalahnya gak bisa hari ini, kalau kamu mau besok biar nanti di bookingkan sekalian" ucap Dimas lembut

" Apa di rumah aja, kan kemaren sudah dapat SP, nanti malah kehilangan pekerjaan" Ucap Dimas lagi dan menenangkan Eka

" Biarin" jawab Eka gak peduli

" Nanti kita lanjut lewat chat aja, ini harus cepat nanti ketinggalan pesawat kami" ucap Dimas lagi dan Eka masih merengkel

" Bu Eka nih.. Gak tau diri ya, senggkanya ibu mengharagai waktu, sekarang terserah pak Dimas aja, kalau bapak mau ketinggalan pesawat dan berangkat besok, terserah, bapak yang harus tanggung jawab semuanya, atas keteledoran bapak yang mementingkan masalah pribadi bapak" tegas Dinda yang menurutnya Dimas buang buang waktu

" Kita lanjut nanti" ucap Dimas tegas dan meninggalkan Eka yang merengut kesal

Kini Dinda , Tasya dan Dzikri sudah mengikuti langkag Dimas yang akhirnya sampai di ruang chek-in

Dzikri dan Tasya berasal dari sekolah yang berbeda, cuman mereka dari daerah yang sama jadi sudah saling mengenal

Dzikri dan Tasya jalan duluan untuk menaiki eskalator sedangkan Dinda beriringan dengan Dimas yang tepat di sampingnya

" Jadi laki tuh harus tegas gitu dong, di repotin kermi aja masih lembek, sayang sih sayang, tapi kalau untuk mengendorkan perkejaan dan hanya mengganggu saja kalau menurut gue udah gue lepas " Ucap Dinda dan Dimas melototinya

" Pantesan Mamak gak mau berima, selain gak seiman dia ternyata ulat, tukang grogoti harta doang" tambah Dinda lagi dan cuman di dengar oleh Dimas karena Dzikri agak jauh jaraknya

" Brisik loe" kesal Dimas

" Nanti gue bilang sama Mamak, bang Dimas mau belikan tiket Eka untuk nyusul, apa sekalian mau gue bilangin kalau gue terlantar hidup sama Elo" tambah Dinda mengancam

Terpopuler

Comments

Elly Elma Tastho

Elly Elma Tastho

semangat Dinda hempaskan ulet kereminya jauh jauh

2023-02-21

1

Bunda Ravi

Bunda Ravi

Ayo Dinda jangan mau kalah ma pelakor, yg gatelny melebihi ulet bulu🤣🤣🤣, lanjut 💪💪💪💪💪💪

2023-02-20

0

eL_

eL_

lanjut

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!