Tanpa Rasa Cinta

Tanpa Rasa Cinta

Rencana perjodohan

" Adinda......... " Teriak Salah satu temannya saat di sekolah

Pagi pagi sosok Yanti teman dekat Dinda itu sudah teriak teriak memanggil Dinda dengan suara cemprengnya yang menembus gendang telinga

Bahkan para murid di SMA 2 Cemara itu menutup telinganya karena kebisibgan dengan teriakan Yanti

" Pagi pagi udah pasang toa aja tuh orang" Ucap salah satu murid yang merasa terganggu

" Masyaallah...." Kesal Dinda yang baru berangkat sekolah dan menoleh ke arah Yanti

Yanti masih berlari mendekat ke arahnya yang masih menutupi telinganya

" Apaan, ?" tanya Dinda sambil melepas tangannya dari telinganya

" Loe tau gak?" tanya Yanti lagi

" Enggak.." jawab Dinda singkat

" Huh... Kok gitu sih" kesal Yanti

" Lha kan emang gak tau on, apaan sih, sampe teriak teriak gitu" Ucap Dinda sambil jalan

Yanti hanya nyengir dan garuk kepalanya sambil berjalan beriringan dengan Dinda

Dinda sudah terbiasa memanggil On karena menurutnya Yanti terlalu heboh dan terlihat begitu oon, Yantipun gak keberatan dengan panggilan kesayangan dari Dinda itu

" Loe di calonin sebagai ketua OSIS " ucap Yanti memberi tau

" Bodo amat" jawab Dinda gak peduli

" Loe gak bangga dengan diri Elo sendiri?" tanya Yanti lagi

" Apa yang mau di banggain?" jawab Dinta cuek

" Elo nih, mau jadi ketua OSIS aja gak ada bangga bangganya" jawab Yanti kesal dan percuma udah teriak teriak manggil Dinda.

" Heh On..." Ucap Dinta meyela Yanti

" Bangga itu kalau udah jadi ketua OSIS kemudian bisa kerja dengan baik, kalau cuman jadi calon dan belum apa apa, apaan dong yang mau di banggakan?" tambah Dinda yang benar adanya

Dinda itu anak yang ceria tapi kadang juga cuek, dia gak mau sepeeti tong kosong yang nyaring bunyinya, dia hanya ingin seperti orang orang yang benar benar sukses tanpa pamrih

Bisa ngerjakan apa yang menjadi kewajiabannya, dengan tulus dan bijak sana, tanpa pamrih apa apa, karena menurut Dinda sekarang musimnya orang cari muka, seolag bekerja dapi hanya cari perhatian semata dan sering menyalahkan orang lain

" Iya sih, semoga elo jadi kerua OSIS beneran ya Din" jawab Yanti nyengir

" Biar si Icah aja yang jadi ketua OSIS, dia yang gila jabatan" jawab Dinda santai

Icha adalah teman mereka juga ,cuman beda ruangan, Dinda di IPA 2, Icha anak IPS, jau memang, tapi sejak SMP mereka sering bersaing karena Icha merasa iri dengan Dinda anak orang biasa tapi selalu jadi juara

" Elo gak pengen emangnya?" tanya Yanti lagi

" Enggak... Hisabnya makin panjang" jawabnya singkat hingga mereka sampai ke kelas

Dans aat masuk kelas teman temannya sudah bikon jargon untuk kemenangan Dinda

" Pilih Dinda... Pilih Dinda ... Pilih Dinda" Ucap semua temannya saat Dinda Dan Yanti masuk kelas mereka

" Heh.... Kalian pada, kayak kampanye mau calon jadi DPR aja" ucap Dinda pada taman temannya

" Harus menang harus menang, harus pilih harus pilih" Ucap teman Dinda lagi

" Gak apa apa, dari pada punya ketua OSIS seperti Icha Sosis tuh" Ucap Salah satu temannya

" Betul...." jawab Semuanya kompak

Karena merekalah yang memajukan Icha sebagai calon ketua OSIS

" Ini semua karena kalian, nanti kalau gue beneran jadi, kalian yang kerja kalin yang nyalonin" Ucap Dinda lagi

" Gak masalah.. Aman itu" jawab semuanya kompak

Dinda mendengus dan membuang nafasnya kasar lalu duduk di bangkunya

" Pokoknya loe harus jadi OSIS Din, kita bantu kampanye" Ucap mereka gak di peduliin sama Dinda

" Gass.... Kita kampanye..." Teriak Faiz paling semangat

" Setuju...." Teriaknya dan mambawa rombongannya keluar

" Pilih Dinda Pilih Dinda..." teriak mereka keluar kelas dan Mulai kampanye

Hari Ini di SMA Cemara gak ada pelajaran karena akan di adakan pemilihan ketua OSIS

Apa lagi persaingan makin ketat karena Lawannya Kaya sama Cerdas,

Dinda yang memang musuh bebuyutannya Icha yang semuanya bisa di beli dengan uang

Para tim sukses Dinda dari kelas 11 IPA 2 sampai beberapa kelas ikutan kampanye ke masing masing kelas, bahkan beberapa anak kelas lain yang salut dengan Dinda ikut berkampanye juga

Icha melihat hal itu langsung mulai panas dan gak terima dia yakin akan kalah telak dengan Dinda kalau caranya seperti itu

" Loe gak boleh kalah Cha, Elo harus ambil sikap, untuk gagalkan Dinda" kompor temannya

" Gue harus gimana??" bingung Icah karena insecure

" Uang.... Uang segalanya Cha, loe kasih semua anak sama uang biar pada pilih elo dan gak milih tuh anak songong itu" jawab Sanis teman Icha

" Loe bener...." jawab Icha langsung telfon ajudan ayahnya untuk kirim uang buat menyuap teman temannya

Tak lama ajudan ayahnya datang dan membawa apa yang dia minta ,

Icah memerintah pada teman teman gengnya untuk membagikan hal itu, sedangkan dia ke kelas Dinda untuk memeperingati Dinda

Dinda sudah tau kalau Icha datang untuk nyamperin dia dan nyinyir sama Dia, tapi Dina kan cuek jadi bodoh amat pikirkan

" Heh... Jangan harap loe bisa menang, Loe pasti kalah telak dengan gue" Ucap Icha menggebrak meja

" Bodo amat... Gue gak gila jabatan seperti elo" jawab Dinda santai

" Hahaha... Bilang aja miskin gak bisa modal, nih... Lihat gue bawa apa?" ucap Icha pamer uangnya

Ngelirik aja enggak dan Dinda tetap santai menghadapi Icha dan lanjut memainkan ponselnya

" hahahaha Gak berani melihat takut kalah ya" ucap Sanis sambil tertawa

" Karena uang itu ratu, uang itu bisa mengalahkan segalanya" rambah Imelda teman mereka juga

" Untung ya... Gue gak tertarik dan gak ketularan gila seperti kalian, yang di perbudak sama Uang" jawab Dinda santai sama sekali gak mau melihat mukanya

" Heh.. Orang Miskin loe tau apa tentang uang, loe gak pernah melihat kan uabg sebanyak ini" selak Imelda agak pedes

" Iya kenapa?? Gue gak tau dan gak mau tau" jawab Dinda tanpa meluhat muka mereka

" Heh... Tatap gue, gue tabok mulut loe pake Uang" ucap Sanis ijut emosi

Dinda hanya tersenyum tipis tanpa menghiraukan mereka,

Icha sendiri semakin kesal dengan sikap Dinda yang sok songong seperti itu

" Heh.... Gembel" ucapnya lagi dan Dinda gak merespon sama sekali

Karena Dinda merasa namanya bukan gembel jadi Dinda tetap diam aja

" Heh.... Dinda, lihat gue" Ucapnya lagi

Dinda masih gak menjawab dan masih sibuk dengan ponselnya sendiri

" Woy..." teriak Yanti yang menantang mereka bertiga yang mengeroyok Dinda

Suara khas dengan toa power dobel membuat mereka kaget dan menoleh ke asal suara

" Dinda gak mau lihat muka kalian semua, karena muka muka kalian itu bikin muntah Dinda.." Jawab Yanti teramg terangan

" Cakep dan 100 untuk loe On" jawab Dinda memberi acungan jempol pada Yanti

Sedangkan di rumah Dinda, Pakde dan Budenya Dinda datang, sebelumnya mereka akan membahas tentang perjodohan Dinda dengan Sosok laki laki dari pakde bude yang Dinda kenal

Mereka orang lain tapi sudah seperti saudara, dan mereka sudah lama ingin menjodohkan Dinda dengan anak pertama mereka agar tetap raket kekeluargaannya

" Jadi gimana Mas Edi? Kelanjutan pembahasan kita kala itu, Dimas sudah bersedia dan sore nanti langsung ke sini" Tanya Pak Rahmat menanyakan rencananya

Mereka berencana untuk menjodohkan Dinda dan Dimas, karena Dimas anak pertama dan sudah berumur

" Nanti kalau semakin lama Dimas malah makin sulit, ini munpung bersedia" tambah Bu Tri meyakinkan

" Dinda masih sekolah eg bude, gimana? kan dulu kalau Dinda menginjak umur 20 tahun" jawab Ana karena ini jauh dari perencanaan

" Ya kami juga belum tau Dindanya mah gak kalau sekarang" jawab Pak Edi karena cukup mendadak

" Kalau sekarang kita nikahkan dulu, biar mereka berpacaran dulu setelah menikah, dan Dinda tetap bisa sekolah mas, toh Domas juga kan guru di SMA nanti biar satu sekolah sama Dimas, masalah pindahan gampang nanti Dimas yang urus" jawab Bu Tri meyaki kan orang tua Dinda

Ana dan Edi berfikir sejenak dan agak deg degan takut kalau anak satu satunya marah dan menolak keras masalahnya mereka belum pernah membahas sama sekali, berbeda denga kedua orang tua Dimas yang sudah lama membahas dengan Dimas

" Nanti sore saat bang Dimas kesini pakde, biar langsung tanya ke Dinda gimana, soalnya mereka yang menjalani, dan kalau Dinda mau nanti sore langsung saja ijabkanz nikah sirri dulu" Jawab Edi dan di setujui oleh pak rahmat dan bu Tri

Terpopuler

Comments

Rostika Ali

Rostika Ali

Saya hadir thor. Salam kenal. Ceritanya menarik, bagus. Semangat menulis

2023-10-04

0

Aisyah Aisyah

Aisyah Aisyah

aku suka

2023-05-19

0

mycreations

mycreations

mohon maaf ka lebih baik di sini "subhanallah" soalnya kalo kalimat "masyaAllah" itu lebih seperti berharap terulamasyaAllah. seandainya perbuatan baik "masyaAllah" maha suci Allah kalimatnya

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!