Latihan sudah di mulai, Dinda begitu profesional dalam hal ini, gak peduli dengan keberadaan Dimas di sana, dan seolah gak kenal siapa Das
Tapi justru sebaliknya Dimas seolah enggan mendekat dan melatih Dinda, dan tidak profesional sama sekali
Dinda bisa melihat itu, Dimas terlalu mengasingkan dirinya dan di anak tirikan
" Udah sekarang istirahat" Ucap Dimas dan mempersilahkan semuanya istirahat
Dinda bersama dengan Arsya ke arah tasnya yang di letakkan di tempat yang sama
Dimas melihat hal itu, dan terus fi lihat walaupun hatinya berkata gak peduli tapi matanya tidak bisa di bohongi
Dimas juga melihat kedekatan mereka yang santai bareng bercanda dan bercerita bareng justru menyita perhatian matanya
Eka langsung mendekat dong ke arahnya, Dinda melihat tapi dia gak peduli sama sekali dan bodo amat
" Sayang... Makan yuk, laper nih" Ucap Eka pada Dimas
Yang biasa ngajak makan bareng biar dapat gratisan
" Ayuk... Tapi pake bekal ya, tadi aq bawa bekal" Jawab Das karena saat Dinda bawa bekal dia minta sekalian
Dinda yang gak jauh juga mendengar dan melihat, bekal pak guru bawa bekal, aneh tapi entah kenapa Dinda juga heran sendiri pada suaminya itu
" Pak Heri sini, " panggil Dinda karena gak tega melihat Heri yang jadi obat nyamuk
Heri sosok guru cool yang masih lajang tentunya sama seperti Dimas yang terkesan masih lajang juga padahal.sudah ber istri
Dimas ikut menoleh ke arah Dinda yang memanggil Heri, tapi dia Diam dan lanjut menanggapi Eka yang keterlaluan manjanya
" Makan bareng yuk pak, Dinda sama Arsa bawa bekal kok " ucap Dinda dan Dimas menoleh lagi
" Weh... Mana mana, coba buka, kalian bagus deh, bawa bekal sendiri lebih sehat lebih bersih" Ucap Heri memuji
Dinda kemdian membuka bekalnya dan Arsa juga
" Enak banget kayaknya Din, nyicip dong" Ucap Arsa melihat makanan Dinda sepertinya lebih selera
" Nih silahkan, gue masak sendiri lho" Ucap Dinda bangga dengan masakannya sendiri
" Oh ya.. Emang loe tinggal di mana sih Din, bisa masam sendiri, emamg emak loe kemana?" tanya Arsa sambil menyendok bekal dinda
" Ada di rumah, gue kan anak mandiri, makan masak sendiri" jawab Dinda sambil tertawa
_______
Setelah istirahat mereka ambil sesi ke 2 latihan, dan Dimas terlihat begitu tegas dan galak saat latihan
Apa lagi cuaca makin panas makin membakar api emosi dari Dimas
" Kamu yang bener jangan lembek seenaknya saja " Ucap Dimas memarahi Dinda
" Siap" tegas Dinda
Dinda sebenarnya sudah dongkol banget hatinya, sedari pagi di cueki dan sekarang Di marah marah
Apa lagi melihat Eka yang selalu memantau Dimas rasanya Dinda pengen nyulek matanya yang plirak plirik kearahnya
" Ih... Pengen gue culek deh tuh mata" Ucap Dinda kelepasan
" Siapa tadi yang ngomong" Ucap Dimas pada mereka
Semuanya terdiam dan Dinda juga menutup matanya, dan juga mulutnya
" Kamu pusy up 20 kali" Ucap Das tegas sambil mentuding Dinda
Dinda yang merasa dan karena dia mamemag salah, langsung maju dan menjalankan apa yang jadi hukumannya
Di tengah panas matahari yang sangat panas Dinda hatus pusy up 20 kali
Untung Dinda sosok wanita kuat dan bersinergi jadi gak jadi masalah baginya
Tapi hati gak bisa di bohongi dan dia tetap dongkol dengan kelakuan Dimas sejak pagi tadi
Sore Latihan selesai, dan masih ada sesi besok untuk mengantar ke tingkat provinsi dan menentukan siapa yang akan di antar ke sana
Dan Kini Dinda melihat Dimas yang di ikuti Eka untuk balik, sedangkan Dinda di sini saja gak mau kemana mana karena dia mau nginap di pe ginapan yang sudah di sediakan
Sebelum ke penginapan, Dinda yang bersama Arsa dan para teman lainnya melewati Dimas
Semua menyapanya dengan sopan dan respon Dimas cumup sopan dan menghargai juga
Karena Dinda di paling belakang Dinda pun mulai berani mencibir Dimas
" Selamat masak dan cuci baju sendiri ya " Ucap Dinda pada Dimas
Dimas tentu langsung merasa dan menoleh ke arah Dinda
Dinda terus jalan tanpa melihat ke arah Dimas yang masih menahan emosi dan memperhatikan Dinda
" Sayang... Kok matanya lihat Dinda terus sih dari tadi" Ucap Eka sudah mulai curiga seharian ini
Karena tatalan Dimas lain pada Dinda dari pada teman teman Dinda lainnya
" Kamu naksir sama Dinda?" tambah Eka lagi
" Dinda yang mana?" jawab Dimas salah tingkah
" Kamu pura pura gak tau kan" Ucap Eka marah manja
" Ya bener gak tau, mana tau mereka siapa namanya" tanya Dimas lagi masih mencoba mengelak
" Yang kamu suruh pusy up tadi itu Dinda" jawab Eka masih cemberut
" Anak dari sekolah tempat kamu kerja dia?" tanya Dimas dan Eka mengangguk
" Makanya aku ikut terus nanti kamu macem macem sama dia, " Eka lagi
" Maksir lagi sama dia" tambahnya lagi dan Dimas menggelengkan kepalanya
" Ya enggak lah, ada ada aja, " jawab Dimas masih menolak
Kini mereka Akhirnya pulang dan lanjut kekegiatan sendiri sendiri
Seminggu sudah Eka meninggalkan tugasnya dari sekolah tempat dia mengajar
Dia sudah mendapat surat peringatan dari sekolah tapi dia abaikan
Apa lagi saat ini Dinda sudah mengikuti pelatihan hingga provinsi dan masuk ke barisan Menuju tingkat Nasional
Eka makin posesif sama Dimas yang mana dia juga di pilih sebagai pendamping saat sampai di Jakarta nanti
Perwakilan dari Provinsi 1 pelatih dan 4 anak, salah satunya Dinda 3 lainnya dari SMA yang berbeda
Kini Dinda sudah peking baju untuk pergi ke Jakarta, sebelumnya dia sudah menghubungi orang tuanya dan juga ibu mertuanya
Mereka sangat lega karena Dinda di dampingi oleh Dimas
Selain paking bajunya sendiri Dinda juga menyiapkan baju bajunya Dimas yang mau di bawa juga
Dinda yang sedang peking di ruang keluarga untuk paking bajunya Dimas, Eh Dimasnya sedang telfonan denga sang pacar
" Iya iya sayang.. Ikut, tak bookingkan tiket dulu ya" Ucap Dimas membujuk Eka yang ingin ikut ke Jakarta
Dinda tersenyum sinis mendengar hal itu , sebegitunya dia di jadikan budak cinta oleh seorang Eka
" Iya nanti sekalian hotelnya selama di sana" jawabnya lagi dan Dinda tertawa ngakak
" KWkwkwkwkw " Tawa tersebut terdengar oleh Eka
" Kamu sama siapa yang, ada yang tertawa" Ucap Eka menyelidik
" Kuntilanak sayang lagi main ayunan" jawab Dimas berbohong, tapi parahnya Eka begitu percaya dengan ucapan Dimas
Hingga akhirnya Dimas mengakhiri panggilannya dan langsung emosi pada Dinda yang masih menahan tawa
" Elo ya.... apa maksud tawa Elo?" tanya Dimas kesal.
" Ya sekarang ya siapa yang gak tertawa lihat tingkah sepasang guru bodoh seperti kalian" jawab Dinda tanla rasa takut
" Loe terlalu di budakkan oleh Cinta, di Jakarta kita sudah di sediakan asrama, ngapain malah bawa bawa kermi gak guna segala ke sana, rugi tiket rugi hotel, rugi pula sikap wibawa dan profesional" jawab Dinda santai sambil berdiri dan mengunci koper milik Dimas
" Nih udah... Selamat menikmati kerepotanmu sendiri" tambahnya lalu pergi ke kamarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Devi Sihotang Sihotang
bodoh kau dimas
2023-04-16
1
Umi Jasmine
udah ta kasih vote thoor
2023-02-20
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor dimas bodoh di perdaya sama si eka ulet bulu
2023-02-19
0