Remeh

" Woy......" Ucap Dimas membangunkan Dinda dengan di tendang

" Astagfirullahal adzim..." Kaget Dinda dan terbangun

" Gembel " teriak Dimas marah dan memaki Dinda

Dinda gak mau kalah dengan Dimas, dia yang setengah sadar langsung bangkit dari duduknya

" Gue gak akan seperti inu kalau loe tinggalin kunci rumah untuk gue" jawab Dinda tak kalah keras teriakannya

Dimas sendiri kaget dengan ucapan keras Dinda, tapi dia memilih mengabaikan Dinda dan langsung ke arah pintu

" Minggir" ucap Dimas lewat dan membuka pintunya

" Tanpa aba aba air mata yang dia tahan lolos mengalir di pipinya

Dinda segera menghapusnya dan mengambil semua pakaiannya dan masuk kedalam rumahnya

Dinda menaruh beberapa barangnya ke kamarnya dulu, lalu dia bergegas ke dapur untuk mencari makan, karena perutnya begitu perih sejak siang belum makan

Yang seharusnya sore tadi dia sudah masak kini belum apa apa lagi

Dinda membereskan pakaian kotornya dan langsung menggilingnya dalam mesin cuci

Setelah itu dia mengambil jemuran di belakang dan langsung menaruhnya ke tempat setrikaan

Dinda menyambi masak juga agar dia bisa cepet makan

Dinda kini mencuci ikan yang dia beli pagi tadi, lalu kemudian membumbuinya dan lalu memanggangnya

Sambil nunggu gilingan pengering selesai Dinda sambil menggosok cuciannya pagi tadi, dengan sesekali dia mengelap keringat dan juga air mata yang rasanya ingin mengalir terus

Selesai tugasnya untuk meggosok, dia lanjut menjemur pakaiannya sembari membolak balikkan ikan yang dia panggang

Selesai semuanya Pas ikannya mateng dan Dinda membuat sambal kecap sederhana, lalu di sajikan di meja makan, dan dia langsung mengisi kampung tengah dengan masakan yang dia masak tadi

Tak luput dari menyambi, Dinda juga masih menyambi ngedit videonya yang perlu di upload malam ini, dari video kemaren

Hingga akhirnya Dinda selesai makan perut kenyang lalu mencuci piringnya dan bersih bersih untuk segera istirahat

Dimas sama sekali gak keluar kamar, sampai Dinda akan masuk kamar dia baru keluar dari kamar karena sedari tadi tak tahan mencium aroma wangi ikan bakar

Dinda menoleh pada Dimas yang baru keluar kamar

" Makan dulu bang, itu lauknya di sana" Ucap Dinda walaupun dongkol masih berusaha menyapanya karena itu kewajibannya

Intinya dia di sini hanya menjalankan kewajiban dia sebagai seorang istri

Dimas hanya menoleh saja tanpa menjawab sapaan atau tawaran Dinda, Dinda lanjut masuk tanpa mengharap jawaban dari Dimas

Dimas melihat sekelilingnya terlihat begitu rapi, begitu juga dengan baju bajunya yang sudah bersih tertata rapi di keranjang,

Dan baju kotornya di kerancang dekat mesin cucu juga sudah terjemur rapi di belakang rumah

Dimas masih gak peduli dan Dimas langsung berjalan ke ruang makan yang mana masih ada 1 ikan bakar dan sambal serta lalapannya

" Huh... Makan gak ya, kok gue laper lagi " Ucap Dimas masih ragu

Padahal sebelum pulang tadi Dimas sudah makan duluan sekalian diner bareng Eka karena sudah melewatkan sarapan bareng mereka

" Haduh nih bocah kayak pemilik rumah makan aja, sumpah enak banget, mending makan dirumah dari pada di luar, ngirit lagi" Ucap Dimas sambil menikmati ikan bakar buatan Dinda yang sederhana tapi nikmat luar biasa

Rutinitas pagi terus Dinda jalani dengan begitu happy dan sangat menikmati hidup yang membuat dia harus lebih bersikap dewasa lagi

Pas hari ini adalah weekand Dinda sedari pagi di rumah aja, ya layaknya ibu rumah tangga lainny

Siang nanti dia ada ekstra jadi pagi di buat santai santai aja

Tapi Dinda juga ada janji sama anak anak didiknya di musholla untuk membantu mereka belajar atau les privat

Dimas bagun agak siangan dan langsung mencari minum di dapur saat Dinda sedang sarapan pagi

" Sarapan bang... " Sapa Dinda menawarkan makanan

Sudah seminggu Dinda di sana dan tanpa rasa bosen dia menawarkan masakannya pada suaminya

Walaupun gak di anggap Tapi Dinda tetap istiqomah menawarkan atau membantu suaminya

Sejelek dan sejahat apapun Dimas dia adalah suaminya, pahala dia banyak di Dimas

" Masak apa?" tanya Dimas menjawab.

" Tumben.." Ucap Dinda cepat dan membuat Dimas mengerutkan keningnya

" Tumben di jawab, Biasanya loh Diam kayak orang bisu" tambah Dinda tanpa rasa takut pada Dimas

Beberapa hari lalu setelah Dinda terkunci Dimas memberikan kuncinya serepnya pada Dinda, dan Dinda jadi gak kesorean apa lagi kemalaman lagi untuk beberes dan masak makan malam

" Gue tadi tanya apa? " tanya Dimas mulai emosi

" Oh... Gue masak soto, sekalian untuk makan siang ya bang, itupun kalau Abang di rumah dan mau makan" jawab Dinda santai sambil menyesap tulang kepala ayam

Dimas kembali diam dan membuka tudung saji di hadapannya

" Sini gue ambilin, gak enak kalau makan pake piring, pake mangkuk biar seger" ucap Dinda makin hamble dan santai banget

Dinda berjalan ke arah rak piring dan mengambil mangkuk serta sendok dan di bawanya kemeja

Tapi sebelum mengambilkan untuk Dimas Dinda bertanya terlebih hadulu

" Mau pake nasi gak?" tanya Dinda lagi

" Iya" singkat Dimas

Dinda kembali ke dekat rak piring dan mengambilkan nasi untuk Dimas

" Segini cukup?" tanya Dinda sambil memperlihatkan mangkoknya

" Iya " jawab Dimas singkat lagi

Dinda kembali ke meja dan meracikkan soto untuk Dimas dengan menu komplit

" Nih.. Silahkan di Nikmati bang" Ucap Dinda dengan tulus ramah dan sopan

Senyuman Dinda yang begitu tulus membuat Dimas rasanya langsung terpesona tapi Hati dia masih di penuhi gejolak na***su angkara murka yang belum menerima Dinda

Mungkin di saat Dimas membuka hatinya untuk Dinda, Dengan senang hati dan tulus Dinda akan menerimanya

Tapi untuk saat ini belum, Dimas masih patuh dengan pendeirian sesat dia

Tanpa balasan dengan ucapan terimakasih sama sekali tidak keluar dari Bibir Dimas yang kini sudah menikmati masakan Dinda

" Bang..." panggil Dinda lirih

Dimas tidak menjawab tapi dia mendongkakkan kepalanya

" Dinda boleh gak ngajarin anak anak, hem.. Semacam privat gitu di sini" Ucap Dinda memjnta izin

Dinda memang belum meminta izin tapi sudah janjian sama anak anak, pikir Dinda kalau Dimas tidak mengizinkan Dinda akan memakai fasilitas umum musholla untuk belajar anak anak, atau gak nanti bisa di rumah salah satu anak tersebut

" Siapa yang mau belajar?" tanya Dimas datar

" Anak anak sini, para tetangga" jawab Dinda santai

" Guru Les?" tanya Dimas lagi dan Dinda mengangguk dengan mata yang berbinar terang dan senyum paling lucu

Itu senyuman menggemaskan bagi Dimas yang mungkin kalau itu Eka sudah Dimas uyel uyel

" Kapan?" tanya Dimas masih datar

" Pagi ini, soalnya siang nanti Dinda ada ekstra di sekolah" jawab Dinda santai

Seminggu hidup bersama Dimas sama sekali gak pengen tahu dimana Dinda sekolah bahkan gak pernah tanya

Begitu juga Dinda gak akan kasih tau kalau Dimas gak tanya

" Ekstra apa?" tanya Dimas kaget karena Dinda tergolong anak baru

" PBB, gue kan anak atlit, hahahaha nanti kalau masuk jadi salah satu anggota paskibraka, loe pasti bangga, ya kalau gak masuk di kabupaten senggaknya di provinsi atau Nasional di istana negara" jawab Dinda sambil ber ekpektasi tinggi

" Heh... Hayalanmu ketinggian, " Jawab Dimas meremehkan

" Body seperti itu mana laku" tambahnya masih meremehkan

Terpopuler

Comments

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

bikin dimas sangat menyesal, tapi dinda jangan mau Terima dlu, biar bersujud dlu di kaki dinda dan ortunya

2023-02-17

1

Bunda Ravi

Bunda Ravi

laku lah.... buktinya dah di nikahin kamu🤣🤣🤣🤣, ap kabarnya hantu di atas kulkas🤔🤔🤔lanjut 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪

2023-02-16

0

༅🌠luͣcᷫy hiatus🐼

༅🌠luͣcᷫy hiatus🐼

lnjut thor

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!