Urus sendiri

" Aduin aja gue gak masalah, " jawab Dimas tanpa rasa takut

" Paling juga loe yang gek berani ngaduin" jawab Dimas menantang balik

Dimas terdiam dan masih berjalan beriringan dengan Dimas

" Gue berhak lho ngelarang elo" Ucap Dinda pelan

" Ngelarang apaan?" tanya Dimas ketus

" Gak apa apa" jawab Dinda lalu jalan duluan ninggalin Dimas

Dinda enggan ngaku ngaku sebagai istrinya toh Dimas sendiri gak menganggap kalau dia istrinya juga

Kini Dinda sudah melalui scurity cek dan menunggu di ruang tunggu bersama dengan ke tiga temannya

Tak lama serasa baru meletakkan pantatnya Panggilan kepada penumpang di persilahkan untuk masuk

" Ini bording pas kalian" Ucap Dimas memberikan bording pas pada mereka

Satu persatu menerima dan kembali mengikuti langkah Dimas yang menuju ke gate yang di sampaikan tadi

Mereka ikut mengantri untuk masuk ke dalam pesawat dan hingga akhirnya mereka masuk dan duduk di bisnis class lurik Air

Kebetulan Dinda duduk berdampingan dengan Dimas sesuai nomer kursi yang tertera di bording pas

Sedangkan Tasya bersama dengan Dzikri dengan kursi sejajar

" Boleh tukeran gak sih??" tanya Dinda seolah mau tuker tempat dengan Dzikri

" Kenapa? " tanya Dimas yang duduk santai

" Ya mana tau loe gak nyaman duduk sama gue" jawab Dinda santai karena tau aja sih kalau Dimas terkadang terlihat risih sama Dia

" Biasanya loe lihat gur seperti lihat bakteri, makanya takut memberi virus pada Elo" jawab Dinda ketus karena hatinya dongkol

Dimas terdiam dan memakai kacamata hitamnya yang mana dari balik kaca mata dia diam diam melihat dan memerhatikan Dinda

Dinda terdia dan terlihat begitu santai sambil menunggu pesawat take off dia juga sambil ngedit videonya

Tapi tak lama pemberitahuan kalau pesawat hendak take off kemdian Dinda menon aktifkan ponselnya

" Din..." Panggil Dimas lirih

" Tumben panggil panggil" jawab Dinda heran dan menghadap ke Dimas

Wajah Dimas sudah terlihat kesal karena penanggapan Dinda yang seperti itu

" Hehehe... Maaf, iya Abang Dimas" jawab Dinda menghadap padanya

" Gimana Abang" tambah Dinda menampilkan senyum manisnya dan cukup membuat Dimas menelan ludahnya

" Loe pernah punya pacar gak sebelumnya?" tanya Dimas karena gabut juga gak bisa main ponsel

Dan dia juga gak bisa tidur juga apa lagi di dekat Dinda makin gak bisa tidur

" Kenapa?? " Tanya Dinda balik

" Ya mana tau loe udah punya mantan" jawab Dimas seolah mebak

" Gue gak pernah pacaran, langsung Nikah, cari yang pasti halal aja " jawab Dinda langsung membuat Dimas terdiam

" Bang..." Ucap Dinda pelan

Dia ingin banget ngucap yang serius pada Dimas tentang Eka, karena di punya Hak atas hal itu

" Hem.." jawab Dimas menoleh padanya

" Hem... Loe jadi belikan tiket Bu Eka besok?" tanya Dinda lagi

" Bukan urusan elo" jawab Dimas ketus

" Gue tau, walaupun sebenarnya itu jadi urusan gue, mengingat posisi gue sama Elo gimana" jawab Dinda gak mau menyerah

" Tapi Loe pikir deh, Elo ke Jakarta untuk tugas bang, mendampingi anak Didik, tapi loe justru menambah beban loe sendiri, tapi semua terserah elo deng, kalau memang elo mampu, ya barang kali banyak uang juga kan ya, walaupun lupa sama kewajiban" jawab Dinda sekaliam menyindir

" Dan Elo tau bang... Kalaupun Niat Elo sedekah sama Eka, itu gak masuk pahala, karena Eka bukan orang yang membutuhkan juga , dan lain dari kita" jawab Dinda lagi

" Diam Loe" kesal Dimas karena merasa di atur dan di ceramahi olah Dinda

" Okey" jawab Dinda singkat dan terdiam

" Gue bilang jangan urusi urusan gue, " tambah Dimas lagi

" Okey sorry" jawab Dinda tetap santai

" Urusi hidup loe sendiri" tambah Dimas dan Dinda mengangguk

" Berarti loe gak mau ngurus hidup gue juga dong? " tanya Dinda dan di jawab singkat oleh Dimas

" Ya"

" Wokey... " jawab Dinda dan membalikkan tubuhnya ke arah jendela lalu menutupnya

Sakit sih.. Sering kali di bentak, tapi mau bagaimana lagi udah jadi jalan hidupnya

Dinda kini memposisikan badannya aga di posisi nyaman, dan siap siap untuk tidur

" Urus hidupmu sendiri" kata yang terus mengiang di pikiran Dinda yang mengantarkannya tidur

Sudah setengah jam Dinda tertidur, Dimas masih belum bisa memejamkan matanya dan melirik ke arah Dinda yang masih terlelap

Cantik bersih wangi dan manis, itu yang ada di benak Dimas saat di samping Dinda, tapi rasa gengsinya mengalahkan semuanya

Dia sebenarnya halal lakukan apa saja pada Dinda, tapi dia tidak ada rasa cinta pada Dinda sehingga membuat dirinya enggan

Tak lama ada pramugari yang membagikan jatah makan selama mengudara Dimas masih terdiam dan menangguk saat pramugari tersebut menyapanya

" Maaf bapak, boleh bangunkan istrinya" Ucap Pramugari yang asal ngucap

Dimas tidak menjawab dan membuka meja di hadapan Dinda

" Taruh sini dulu, nanti saya bangunkan" Ucap Dimas karena enggan membangunkan Dinda

" Bapak so sweet ya, gak tega membangunkan Istrinya" jawab pramugari tersebut yang mengira Dimas romantis padahal sebaliknya

Pramugari tersebur meletakkan makanannya lalu berpindah ke bangku yang tak jauh darinya

Sebenarnya Dinda itu juga tertekan batinnya atas perlakuan Dimas, tapi dia gak boleh dan tidak mau terlihat lemah di hadapan siapa saja, maunya tetap terlihat semangat tanpa beban

" Din bangun" Ucap Dimas membangunkan Dinda

Dinda sama sekali tidak merespon, dan tak lama terdengar isak tangis lirih dari Dinda

" Kuatkan hati dan perasaan ini ya Allah," lirih Dinda seraya mengigo dan meminta perlindungan Allah

Harapan dan yang hanya Dinda bisa lakukan yaitu meminta permohonan dan perlindungan pada Allah saja

" Untuk tetap istiqomah menjalani kewajibanku" tambah Dinda begitu lirih dengan air mata yang ikut mengalir di pipi cantiknya

Dimas terdiam, dan ikut mendengarkan Dinda yang masih mengigo dan berdoa,

Selama 3 minggu menjalin rumah tangga bersama dengan Dinda, yang mana sikapnya dan perlakuannya pada Dinda tidak layak, Dinda sama sekali gak ada protes dan gak ada membantah

Dia tetap melakukan tugasnya sebagai istri yang merawat dan mempersiapkan kebutuhan suaminya

Tapi sebagai suami yang TANPA RASA CINTA pada Dinda, Dimas seolah gak pernah peduli dengan perasaan Dinda

Dan dia gak pernah mendengar dimana Dinda laporan pada orang tuanya dan juga Orang tuanya Dimas sendiri

" Berikan jalan yang engkau ridhoi ya Allah, untuk mempermudah aku mengurus diriku sendiri, karena hanya kepadamu, yang bisa memberi jalan mulus dan mudah bagiku untuk menjalani " tambah Dinda sangat lirih dan kurang begitu jelas karena isakan tangis yang menyertainya

Dimas masih tertutup hatinya dan langsung membangunkan Dinda secara kasar

" Woy... Bangun" ketus Dimas membuat Dinda terkaget dan langsung melek

" Molor mulu, kayak kebo" tambahnya lagi di saat Nyawa Dinda belum kumpul semuanya

Terpopuler

Comments

Cantika Ahtania

Cantika Ahtania

pengin liat wajah dimas seganteng apa sih

2023-10-20

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
bener² gak punya hati sekali....🤧

2023-04-25

0

Nitnot

Nitnot

buat cerai thooor...kasih yg jauh lebih baik, sadis amat tu guru gila

2023-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!