Pura pura

Kini mereka berdua sedang duduk di ruang keluarga, karena tadi ibu Tri telfon menanyakan kabar Dinda yang sudah sehari semalam di sana

Kalau orang tua Dinda tentu sudah berkabar sejak Dinda sampai di sana semalam, dan setiap langkah yang Dinda ambil selalu minta doa kepada orang tuanya,

Tentunya tanpa memberi tau perlakuan Dimas dan ucapan Dimas kepadanya, karena bagaimanapun Dinda gak mau membuat orang tuanya kepikiran dan gak mau membuat orang tuanya ikut sakit hati dan kecewa, hanya kabar gembira saja yang di sampaikan kepada mereka

Bu Tri dan pak Rahmat melakulan Video call jadi Dinda yang tadinya di kamar kini pindah ke ruang tengah biar mereka juga gak tau kalau tidur mereka terpisah

" Dinda... Gimana Dimas nak? Galak gak, nakal gal??" tanya Bu Tri mengenai anaknya

" Wah.. Galak baget mak... " Ucap Dinda yang duduk di sebelah Dimas dan membuat Dimas langsung menoleh tajam ke padanya

Dimas mulai emosi karena menurutnya Dimas gak mau di ajak kerjasama

" Saking galaknya nih Mak, Dinda sampe kecapean, Bang Dimas mainnya kasat banget" Ucap Dinda mengalihkan ke hal yang tentunya membuat ibu Tri dan pak Rahmat langsung faham dan tertawa ngakak

Secara pengantin baru, dengan Dinda bilang seperti itu pasti membuat mereka mengira kalau Dimas langsung menjamah Dinda

" Lho Apa udah sucian nak?" tanya Ibu Tri karena setaunya Dinda kemaren masih halangan

" Udah buk, semalam sampe Sini Abang minta Dinda langsung sucian" jawab Dinda ngasal

Dimas yang di sebelahnya gak tau mau ikut jawab apa, soalnya sudah pasrah dari pada Dinda bilang yang sebenarnya malah jadi masalah lagi

" Pelan pelan Dim, itu anam orang, dan masih sekolah juga, di jaga jangan sampai hamil duluan, di tubda dulu, main ya main tapi kalau bisa pake pengaman dulu" ucap Pak Rahmat menasehati

" Iya pak... Kita waspada kok, dan hati hati, jangan sampai hamil dulu, biar fokus sekolah dulu" Ucap Dimas sambil mengelus kepala Dinda walaupun terpaksa

Dinda sangat risih sebenanrya, dia gak pernah di gituin sama laki laki kecuali bapaknya sendiri dan pak Rahmat

Tapi karena untuk membahagiakan kedua orang tuanya Dimas harus melakukan hal yang sama sekali dia benci

" Ya udah sayang, udah malam.istirahat ya nantj pagi kan sekolah dimas juga kerja" Ucap Ibunya pada mereka

" Baik mamak, sehat sehat bapak mamak, Assalamualaikum.." Ucap Dinda mengakhiri panggilannya

Setelah berakhir Dimas melepas tangannya dari pundak Dinda

" Loe ngapain pake ngomong begituan segala sih?" kesal Dimas pada Dinda

" Jadi mau loe apa? Gue jujur sama mereka?" tanya Balik Dinda

" Bilang kalau gue loe kata katain nunpang, gue loe kata katain bodoh dan rendahan gitu, gak perlu sekolah gam bermutu gitu, loe gak level sama gue gitu" tambah Dinda jadi ngomel

" Kalau mau gue ngomong gitu okey, tinggal telfon aja lagi, gue malah bebas bisa kembali ke rumah gue lagi sama orang tua gue lagi" tambah Dinda lagi

" Iya tapi gak gitu juga maksud gue" jawab Dimas kalah cerocos

" Lah jadi gimana? Kenapa elo gak bilang aja tadi, susah bener sih, serba salah deh gue di sini, bodo amat lah" kesal Dinda langsung bangkit dari duduknya

" Heh... Kalau ngomong tuh di pake remnya jangan los blong kayak gitu" emosi Dimas mulai naik

" Lha mau loe apa?" tanya Dinda menantang

" Gue harus gimana di sini?" tambah Dinda gak mau kalah

" Urusi hidup loe sendiri gak usah ikut campur urusan gue" jawab Dimas dengan emosi

" Okey..." Jawab Dinda singkat dan langsung masuk ke kamarnya

Dinda masih agak sabar malam ini belum sampai kelepasan debatnya dan masih di kendalikan

Dinda harinya sudah berhasil mengupload Video barunya ke beberapa akunnya, yang mana dia sebelumnya juga sudah punya akun dan tinggal melanjutkan saja

Dia hobi di bagian Teknik dan pengeditan jadi cukup menjadi hobi yang dia bayar untuk saat ini

Dinda tidur untuk beristirahat dan seperti biasa bangun sebelum subuh untuk bermunajah dan berserah diri kepada sang kholik dan lanjut dengan pekerjaan rumahnya

Dinda memasak makanannya sebelum subuh, tak lupa menyiapkan bontot atau bekal makan siangnya juga saat di sekolah

Karena sebagian teman temannya juga memilih membawa bekal juga jadi dia gak perlu gangsi karena ada teman temannya juga yang sama

Setelah beres semua bahkan sampai mencuci dan menjemur pakaian Dinda lanjut sholat subuh berjamaah di musholla terdekat

Setelah jamaah subuh Dinda baru menyapu dan mengepel rumahnya serta membersihkan tanaman di depannya

Ya sudah seperti ibu ibu rumahan pada umumnya karena itu pekerjaan dia

Dinda hari ini agak santai gak buru buru dan pagi banget berangkatnya, karena sudah menemukan sekolahnya dan gak jauh juga jaraknya

Tak lama jam 6 pagi Abang sayur sudah datang dan Dinda ikut menyetopnya dan berbelanja bersama ibu ibu komplek lainnya

Di dalam rumah Dimas melihat hal itu cukup terenyuh sebenarnya,

Sosok gadis kecil yang di tuntut menjadi dewasa yang belum waktunya

Dia adalah sosok anak di sekolahnya , dia mengajarkan murid seusia Dinda, yang dia tau hanya bisa mengadahkan tangan saja

Tapi ini, dia bahkan menjadi sosok ibu baginya yang menyiapkan segala keperluannya karena tadi Dimas juga sudah melihat hidangan sarapan yang sudah tersedia yang di buat oleh Dinda tentunya

Biasanya pagi pagi seperti ini Dia pasti kerrpotan cari sarapan, dan nyapu rumah kalau sempet, nyuci baju apa lagi seringnya londry

Dan kali ini Pagi tadi baju yang kemaren sudah tersedia rapi di keranjang tempat setrikaan gak perlu antar jemput ke londry

Tapi namanya TANPA RASA CINTA dia gak mau memaksa hatinya harus mencintai Dinda, belas kasian aja gak ada cuman terkadang terlintas doang

" Makasih ya Bang, mari buk" Ucap Dinda setelah membayar dan pamitan pada ibuk ibuk lainnya

Dimas masih melihatnya di balik kaca, Dinda masuk dan gak tau kalau ada Dimas di sana

Fimas tetap diam tanpa menyapanya juga

Setelah meletakkan belajaannya ke dalam kulkas Dinda langsung kembali ke kamar untuk mengambil seragam dan juga baju gantinya untuk segera mandi

" Udah bangun bang? Sarapan dulu" Ucap Dinda masih menawarkan tanpa bosan

Dimas masih tetap diam dan tidak menjawab sama sekali, Dinda bodo amat dan lanjut ke kegiatan selanjutnya

Setelah mandi dan siap siap rapi, dengan memakai seragam putih abu abu nya dan tas ransel serta hijab putih polosnya Dinda keluar dari kamarnya

" Dinda sekolah dulu ya Bang" Pamit Dinda mengulurkan tangannya

Dimas justru diam dan mengabaikannya

" Huh.... " Dinda mengeluarkan nafas kasarnya

Lalu Dinda meraih tangan Dimas dan memciumnya

Setelah itu Dimas mengipat kipatkan tangannya seolah gak mau di sentuh oleh Dinda

Dinda yang melihat dengan mata kepala dia sendiri, hanya bisa memejamkan mata dan menguatkan hatinya sendiri

" Nanti di cuci pake sabun aja bang, kalau gak sekalian pake debu di cuci sebanyak tujuh kali, kalau memang tanganku seperti najis Mugholadzoh" ucap Dinda pada Dimas

" Assalamualaikum" ucap Dinda salam dan pergi meninggalkan Dimas

Terpopuler

Comments

Cantika Ahtania

Cantika Ahtania

iiih kesel banget da

2023-10-20

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

ku sumpahin menjadi bucin sama Dinda loe...😠😠😠😠😠😠
😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢

2023-04-25

0

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

lama2 jengkel sm dimas... ngekos ja kmu dinda

2023-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!