Takdir Hidup

Pagi hari sebelum subuh Dinda sudah bangun terlebih dahulu, karena itu sudah menjadi kebiasaan Dinda setiap harinya

Dinda mulai mencuci dan membersihkan rumahnya, mulai ngepel nyapu masak dan sebagainya

Apa lagi sekarang dia harus lebih mandiri karena harus sekolah juga

Saat adzan subuh di kumandangkan di sana lah sarapannya sudah tersedia, dan semuanya sudah bersih

Dia kembali ke kamarnya untuk siap siap mandi dan siap siap berangkat sekolah

Dimas sedang melaksanakan sholat subuh di kamarnya, dan hendak keluar kamar membangunkan Dinda dia malah kaget semuanya sudah rapi dan bersih

" Din.... Dinda " Panggil Dimas pada Dinda

" Iya..." jawab Dinda dari arah kamarnya

Tok tok tok...

" Dinda...." Panggil Dimas sambil mengetuk pintu kamar Dinda

" Iya.... Apaan sih..." Jawab Dinda kesal sambil menggunakan hijabnya

" Apa?" jutek Dinda saat di depan pintu

" Loe bersihkan semuanya?" tanya Dimas pada Dinda

" Iya kenapa?" tanya Dinda balik

" Gue gak suka" jawabnya ketus

" Bodo amat... Gue lebih gak suka rumah loe kayak kandang sapi" jawab Dinda sebenarnya agak tersinggung tapi sengaja dia tepis dan gak mau kebawa baper ini baru beberapa jam dia tinggal di sana, kalau sudah baper duluan malah justru akan membuatnya tersiksa

" Gue sadar diri sadar posisi dan juga sadar rai, " ucap Dinda lagi

" Masih subuh gue gak mau debat sama Elo, " tambahnya sambil keliar kamar dan berjalan ke arah dapur

Dinda mengikutinya ke arah Dapur dan duduk di meja makan, karena dia mulai terasa lapar untuk segera sarapan

Dimas mengikutinya dari belakang dan mau kesal gimana, mau bantah gimana, tapi dia gengsi kalau semua ini di kerjakan sama Dinda

" Mau sarapan sekalian? Nih, udah ada" jawab Dinda sambil menyodorkan roti dan telur ceplok setrngah mateng dan saus mayones serta sosis beberapa biji

" Sorry adanya cuman itu di kulkas loe, untuk ganjal perut aja" ucap Dinda lagi

Dan Dimas sebenarnya kesulitan untuk cari bahan, karena Dinda begitu santai dan merendah sampai dia kesulitan untuk merendahkan Dinda

" Loe udah pake seragam sekolah, emang elo mau sekolah di mana?" tanya Dimas mengalihkan pembicaraan

Dia masih mengalihkan karena gengsi mau ambil roti, walaupun perutnya cukup lapar

" Ya terserah Elo, gue mau loe sekolahin dimana, gue ngikut aja, gue mah apa, kan hidup gue sekarang numpang sama Elo" jawab Dinda lagi sambil menggigit roti yang isinya di isi telur

" Ngapain sekolah toh cuman bakal jadi ibu rimah tangga" Ucap Dimas cukup membuat Dinda tersentil hatinya

" Ya senggaknya walaupun nantinya gue cuman di dapur gue tetap punya ilmu yang bida untuk membelajari anak anak gue nanti" jawab Dinda tetap santai

" Siapa yang mau punya anak dari Elo, gue sih ogah, lihat aja males" jawab Dimas makin menyenggol dan mengikis hati Dinda

" Gue juga gak berharap dari Elo, gue sadar Diri kok, sadar Muka juga, siapa sih gue, punya apa sih gue, sampe berharap punya keturunan dari pak dosen sukses, kaya raya, kan gak mungkin, " jawab Dinda santai makin merendah banget

Hal itu membuat Dimas gelagapan dan agak gimana, karena Dimas juga punya perasaan

" Ya sudah kalah sadar diri" ucap Dimas akhirnya

" Iya, tapi kalah loe memang gak ingin gue sekolahin gue gak apa apa, gue mau minta surat pindah aja, dan izin dari elo, biar gue bisa berusaha untuk tetap lanjut sekolah, nanti masalah biaya biar gue cari sendiri deh gak apa apa, kan Spp gratis paling beberapa kan gak tiap bulan" jawab Dinda audah pasrah sama hidupnya sendiri

Karena menurutnya sekolah dan pendidikan itu penting, kalau memang yang bertanggung jawab membiayai tidak mau

Dimas seolah takut sendiri mendengar ucapan Dinda barusan, yang ada kalau nanti Dinda bilang sama orang tuanya makin mati dia di hajar masa mertuanya dan orang tuanya

" Enggak.... " jawab Dimas cepat

" Kenapa? Kan Elo gak mau kan gue sekolah, ya itu artinya loe keberatan biayain gue sekolah, ya udah gak apa apa, gue bisa kok sambil kerja" jawab Dinda lagi

" Sambil kerja, apa kata emak elo dan emak gue kalau elo kerja" jawab Dimas gak terima

" Oh... Elo takut gue bilang sama mereka, tenang aja, gue tau kok porsi orang rumah tangga itu prifasi, jadi tenang aja mereka gak bakalan tau" jawab Dinda tetap santai dan sangat pasrah

" Dari pada gue sekolah dengan biaya terpaksa dan nanti elo ungkit gue makin berat, santai aja brow gue bisa jaga rahasia kok, slow slow" jawab Dinda seolah tanpa terbebani

Dimas masih diam, dia gak tau harus gimana, nikah TANPA RASA CINTA memang cukup membuatnya terbebani

Apa lagi di tambah 1 orang yang mengusik hidupnya, Dimas seolah merasa terusik dengan keberadaan Dinda saat ini dalam hidupnya

Berdua dengan pacarnya cukup happy gak mau ada yang ke 3 dalam hubungan mereka sehingga Dimas merasa bebannya bertambah

Karena dia juga memberi jatah bulanan untuk pacarnya perawatan dan lain lain

" Gue minta izin itu aja" Ucap Dinda lagi

" Kerja dan sekolah? Loe bisa?" tanya Dimas seolah meremehkan

" Elo SMA aja belum lulus mau kerja apa,?" tanya Dimas makin meremehkan

" Yang penting halal" jawab Dinda singkat

" Okey... Gue udah selesai sarapan, boleh minta file surat pindah yang loe janjikan semalam?" ucap Dinda gak mau basa basi

" Udah di kirim langsung ke alamat email elo" jawab Dimas santai

" Okey... Terimakasih, kalau gitu gue langsung jalan aja ya, gue gak tau ada sekolahan di sebelah mana, jadi gue berangkat dulu aja sambil cari cari" jawab Dinda langsung berdiri dan pergi dari hadapan Dimas

Gak tau apa yang di rasakan Dinda saat ini, pengen nangis tapi untuk apa? Nangis bukan membuat dia kembali kekehidupan sebelumnya,

Ini takdir jalan hidup yang harus dia lalui dengan pasangan TANPA RASA CINTA

Di kamar, Dinda menekan dadanya kuat dan memejamkan matanya

" Bismillah ya Allah... Kuatkan hambamu ini dalam menjelajah kehidupan baruku" ucap Dinda menguatkan dirinya

" DERAI AIR MATA, Elo udah TAMAT, jadi gak boleh keluar lagi ya" ucap Dinda pada dirinya sendiri

Dinda mulai menyiapkan diri, dengan menggunakan bedak tipis dan lipsglos kemudian memakai hijab dan sekaligus memakai tasnya juga

Dimas masih bingung dengan perasaannya sendiri, dengan sikap Dinda yang seolah tanpa protes sama sekali, masih takut nanti kalau ketahuan orang tuanya juga

" Gue berangkat dulu ya, " Ucap Dinda mengulurkan tangannya

Ya walaupun gak di akui dan TANPA RASA CINTA Dinda tau semua perlu ridho dari suaminya

Dimas melongo karena gak faham, Dinda langsung meraih tangan Dimas, dan menciumnya

" Assalamualaikum.." Ucap Dinda sambil jalan keluar tanpa beban dan terlihat begitu Happy .

Dimas ada rasa gimana gitu saat meluhat kepergian Dinda yang seharusnya jadi tanggung jawabnya

Terpopuler

Comments

Reni Ajja Dech

Reni Ajja Dech

krennn Thor.semangattt

2023-10-20

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mewek aku😢😢😢😢😢

2023-04-25

0

Devi Arisanthy

Devi Arisanthy

up donk

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!